(11-2008-147)
Latar Belakang
Banyak ditemukan dalam praktek sehari-hari. Tinnitus adalah salah satu bentuk gangguan pendengaran . Jenis suara yang di kemukakan umumnya bervariasi . Penatalaksanaan tinnitus bersifat empiris
Epidemiologi
dalam telinga dengan tidak adanya hubungan suara dari luar. Bunyi dari tinnitus dapat berupa deringan, dengung, raungan, atau bunyi klik.
Bukan suatu penyakit, melainkan sebuah gejala. penyebab tinnitus yang paling sering adalah bising
Karakteristik
Tinnitus dapat terjadi pada satu atau kedua telinga. Tinitus dapat periodik atau menetap yang jika berlanjut dapat menyebabkan gangguan. Tinnitus disebabkan oleh kelainan yang letak nya proksimal terhadap foramen ovale.
Etiologi
Dibagi menjadi dua, yaitu Objektif tinnitus dan subjektif tinnitus.
neurologi
drug related
-NSAID
- antibiotik -chemotherapy
Tinitus objektif
pulsatile
Muscular or anatomical
spontaneus
-Carotid stenosis - vascular tumor ( ex. Glomus jugulare) - High cardiac output
Patofisiologi
Pengurangan input pada saraf auditory disinhibisi nuclear cochlear dorsal dan peningkatan aktivitas spontan di sentral auditori system tinnitus. Terjadi aktifitas elektrik pada area auditorius ada perasaan bunyi, impuls berasal dari impuls abnormal tubuh pasien sendiri. Dapat terus menerus atau hilang timbul.
Diagnosis :
Untuk mendiagnosis pasien dengan tinnitus diperlukan : - anamnesis, - pemeriksaan fisik, - brain stem response (ABR), - CT scan - MRI scan
Jangan meletakkan atau memasukkan benda ke dalam telinga untuk membersihkan telinga. Menjaga tekanan darah. Menghindari tempat yang bising, gunakan penutup atau pelindung telinga. Hindari obat-obat ototoksik, Menjaga pola makan. menghindari stress. hindari makanan atau minuman yang dapat menstimulasi saraf. diet rendah garam. Menggunakan sumbat telinga pada situasi yang bising. Mengunyah permen karet saat naik pesawat terbang/ berada di dataran tinggi.
Pencegahan :
Penatalaksanaan :
Tinitus objektif :
Pisau Gamma radiosurgery (glomus jugulare). Botulinum toxin (palatal tremor). Pembersihan liang telinga (pada serumen yang menempel). Menggunakan Neurostimulator.
Stimulasi Elektrikal
Psychological
Tinnitus masker (white noise, or better 'shaped' or filtered noise) Auditive stimulation therapy (music therapy) Auditive destimulation therapy (also called "notched music" terapi) digunakan untuk mengalihkan perhatian penderita dari suara berdenging. Ultrasonic bone-conduction external acoustic stimulation.
Cognitive behavioral therapy
Stimulasi magnetic transcranial Direct stimulation of auditory cortex dengan implantasi electrode