Anda di halaman 1dari 19

REFERAT TINITUS

Disusun Oleh :
Hesti Dwi Ningrum Tito
119810067

Pembimbing :
dr. Ismi Cahyadi, Sp. THT-KL

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS


KEPANITERAAN BAGIAN ILMU PENYAKIT THT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA
GUNUNG JATI CIREBON
RSUD WALED
APRIL 2021
• Tinitus → keluhan yang cukup banyak kita dapati
dalam praktek sehari-hari
• Tinitus → tantangan bagi kemampuan
pengetahuan di bidang THT
• Patofisiologinya beragam, penanganan rumit

• Tinitus → bentuk gangguan pendengaran


dimana jenis suara yang dikemukakan
biasanya bervariasi dan penyebabnya PENDAHULUAN
masih belum diketahui secara pasti, namun
penyebab tersering karena bising
• Penatalaksanaan tinitus bersifat empiris
Anatomi Telinga
FISIOLOGI PENDENGARAN

Diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam


bentuk gelombang yang dialirkan melalui   udara   atau   tulang   ke
koklea.

Menggetarkan   membran   timpani   diteruskan   ketelinga   tengah   mengim
plikasi getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran 

Energi getar yang telah diamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan t
ingkap lonjong sehingga perilimfa pada skala vestibule bergerak. 

Getaran diteruskan melalui membrane Reissner yang mendorong endolimfa, s
ehingga akan menimbulkan gerak relative antara membran basilaris dan memb
ran   tektoria.   
4
Proses   ini   merupakan   rangsang   mekanik   yang   menyebabkan terjadinya
   defleksi   stereosilia   sel-sel   rambut sehingga kanal ion terbuka dan
terjadi pelepasan ion bermuatan listrik dari badan sel

Keadaan   ini   menimbulkan   proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepask
an neurotransmiter ke dalam sinapsis yang akan  menimbulkan   potensial   aksi
pada saraf   auditorius 

lalu   dilanjutkan   ke   nucleus   auditorius sampai
ke korteks pendengaran (area 39-40) di lobus temporalis

5
Tinitus bukan suatu penyakit, namun merupakan salah satu
bentuk gangguan pendengaran berupa sensasi suara tanpa
adanya rangsangan dari luar, dapat berupa sinyal
mekanoakustik maupun listrik. Keluhan suara yang didengar
bisa berupa bunyi mendenging, menderu, mendesis,
mengaum /berbagai bunyi lainnya. Keluhan tinitus dapat
dirasakan unilateral & bialteral

DEFINISI
TINITUS SUBJEKTIF : sensasi suara tsb
TINITUS OBJEKTIF : sensasi suara yang
hanya didengar oleh pasien sendiri, jenis ini
dapat didengar juga oleh pemeriksa/dg
sering terjadi
auskultasi di sekitar telinga
- Sifat : nonvibratorik
- Sifat : vibratorik, asal dari transmisi
vibrasi sistem musculer atau CV disekitar - Disebabkan oleh proses iritatif atau
telinga perubahan degeneratif traktus
auditorius mulai dari sel-sel rambut
-
getar koklea sampai pusat saraf
pendengar

ETIOLOGI
Penyebab Tinitus Objektif :

Tinitus subjektif

otologi infeksi Lain-lain


neurologi drug related

-Bising
- prebikusis
-Otitis
-Otitis media -Temporo mandibular- joint
- impacted serumen->
- meningitis -dysfunction
tuli mendadak - sifilis
-Penyakit meniere
-Dll..

- trauma kepala - NSAID


- Vestibuler schwanoma - antibiotik
atau neuroma akustik - chemotherapy
Penyebab Tinitus Objektif :

Tinitus objektif

Muscular or
pulsatile spontaneus
anatomical

-Carotid stenosis
- vascular tumor -Palatal myoclonus Spontaneus
otoacustic
( ex. Glomus jugulare) -Muscle musculus
emissions
- High cardiac output
• Pengurangan input pada saraf auditory disinhibisi nuclear
cochlear dorsal dan peningkatan aktivitas spontan di sentral
auditori system  tinnitus.
• Terjadi aktifitas elektrik pada area auditorius  ada perasaan
bunyi, impuls berasal dari impuls abnormal tubuh pasien
sendiri.
• Dapat terus menerus atau hilang timbul.

PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
• Keluhan Utama : Pendengaran terganggu / suara berdenging

Riwayat Penyakit Sekarang Riwayat Penyakit Dahulu RP Pribadi & Sosial


• Lokasi • Riwayat terjadinya tinitus • Riw. Pekerjaan (terpapar
• Kualitas dan kuantitas sebelumnya (unilateral atau bising)
tinitus bilateral, apakah sampai • Riw.minum obat ototoksik
• Lama waktu serangan mengganggu aktivitas) sebelumnya (khususnya
berlangsung • Riw.infeksi telinga dan gol.aspirin)
• Dalam 1 menit : fisiologik operasi telinga • Kebiasaan sehari-hari
• Dalam 5 menit : patologik • Riwayat cedera kepala (merokok, minum kopi)
• Sifat • Riwayat penyakit sistemik
• Faktor yang (stroke, jantung, diabetes,
memperberat/mengganggu HT, dll)
• Gejala-gejala lain yang
menyertai seperti otore,
hearing loss, vertigo &
vestibular
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan
Penunjang
• Pemeriksaan fisik • Pemeriksaan
THT pendengaran
• Otoskopi • Pemeriksaan
• Pemeriksaan audiologi
penala • Pem.gerakan
• Audiometri bola mata
• CT-scan
• MRI
Pada umumnya tatalaksana dibagi menjadi 4, yaitu :

Psikologik : Cognitive Behavioral Therapy

Elektrofisiologik : Stimulasi langsung pada kortex auditori dg implantasi


elektroda

Terapi medikamentosa : tergantung penyebabnya

Tindakan bedah (pada tumor akustik neuroma)


Tindakan bedah (pada tumor akustik neuroma)

PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
• Tinitus Subjektif :
• Obat-obatan dan nutrisi
» Lidokain, injeksi ke dalam telinga dapat mensupresi tinitus selama 20 menit,
dari penelitian Swedish.
» Diazepam, kadang digunakan untuk tinitus.
» Suplemen Zinc
» Vitamin kombinasi (lipoflavonoid)
» Ginkgo biloba

• Tinitus objektif :
» Pisau Gamma radiosurgery (glomus jugulare).
» Botulinum toxin (palatal tremor).
» Pembersihan liang telinga (pada serumen yang menempel).
» Menggunakan Neurostimulator.

PENATALAKSANAAN
• Jangan meletakkan atau memasukkan benda ke dalam telinga untuk
membersihkan telinga.
• Menjaga tekanan darah.
• Menghindari tempat yang bising, gunakan penutup atau pelindung telinga.
• Hindari obat-obat ototoksik,
• Menjaga pola makan.
• menghindari stress.
• hindari makanan atau minuman yang dapat menstimulasi saraf.
• diet rendah garam.
• Menggunakan sumbat telinga pada situasi yang bising.
• Mengunyah permen karet saat naik pesawat terbang/ berada di dataran
tinggi.

PENCEGAHAN

Anda mungkin juga menyukai