SKIZOFRENIA RESIDUAL
Oleh:
Chitra Aulia Arnanda
Dida Arga Wisnu Pradipta
Sinta Agustina
Tridaya Putri Handayani
Tuswandi Ahmad Waly
Pembimbing :
dr. Rini Rianti, Sp.KJ
dr. Hermansyah Suwarno, Sp.KJ
2. Identitas Pengantar
a. Nama : Ny. K
b. Umur : 57 tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Alamat : Perumnas Cirebon
e. Agama : Hindu
f. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
g. Hubungan dengan pasien : Ibu kandung
B. KELUHAN UTAMA
1. Alloanamnesis : Mengamuk dan menghancurkan sesajen di merajan
2. Autoanamnesis : tidak sakit
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1. Alloanamnesis
Pasien datang ke IGD rumah sakit diantar oleh keluarganya karena
mengamuk dan akan kabur dari rumah. Sebelumnya pasien tinggal
bersama suami, anak kedua, anak ketiga dan cucu yang berasal dari
anak pertamanya. cucunya sudah dirawat oleh pasien sejak lahir hingga
sekarang dikarenakan orangtua kandungnya bekerja diluar kota. namun
seminggu yang lalu cucu pasien dibawa orangtuanya untuk tinggal
bersama sehingga pasien merasa kehilangan dan sedih. Sejak saat itu
pasien mulai sering melamun dan meracau memanggil cucunya, pasien
juga sering melihat bayang – bayang dan merasa mendengar suara
cucunya seolah-olah cucunya masih bersama pasien. Pasien belum
pernah menderita keluhan seperti ini. Sebelum pasien dan cucunya
berpisah, pasien masih dapat bersosialisasi dengan keluarga dan
tetangga – tetangganya, pasien juga masih dapat mengerjakan
pekerjaan rumah dan mengurus anak serta suaminya dengan baik.
Namun sejak adanya keluhan pasien mulai berdiam diri, sering
melamun, tampak tak bersemangat, dan berdiam diri di kamarnya.
Pasien diketahui memiliki riwayat penyakit kencing manis dan
tekanan darah tinggi sejak 10 tahun yang lalu dan terkontrol, namun
sejak 2 bulan lalu pasien sudah tidak meminum obat secara rutin
dikarenakan faktor ekonomi yang kurang.
2. Autoanamnesis
Pasien datang dari IGD Rumah Sakit diantar keluarga nampak
memakai atasan kaos dan celana, tampak acak – acakan. Pasien tidak
dapat berkomunikasi dengan baik, dan tampak gelisah. Pasien juga
sering memanggil cucunya serta melihat bahawa cucunya ada di
dekatnya. Pasien terlihat tidak bersemnagat dan murung, dan lesu.
Namun pasien juga terlihat seperti orang yang sedang mencari
sesuatu, dengan sering melihat keluar dari pintu dan memanggil
cucunya untuk bertemu dengan pasien.
= Perempuan
= Laki-laki
= Pasien
= Tinggal serumah
b. Sikap
Apatis - Berubah-ubah -
Kooperatif - Tenang -
Negativisme - Pasif √
Dependent - Aktif -
Infantil - Bermusuhan -
Rigid - Katalepsi -
Indifferent - Flexibilitas Serea -
Curiga -
2. Afek
Serasi - Datar -
Tidak serasi - Tumpul √
Terbatas - Labil -
C. PEMBICARAAN
1. Kualitas : Tidak spontan, intonasi kurang, volume kurang
2. Kuantitas : Kurang, pasien hanya menjawab sesuai kemauan pasien
dengan beberapa kata saja.
D. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi
a. Jenis
Visual √ Taktil -
Auditorik - Haptik -
Olfaktorik - Kinestik -
Gustatorik - Autoskopi -
b. Meliputi (isi, onset, durasi, frekuensi, pengaruh terhadap mood
dan afeknya, tingkah laku dan pikirannya, terakhir halusinasi
kapan, sekarang masih atau tidak, syarat halusinasinya)
- Halusinasi Visual: Dia merasa melihat cucunya, kemudian
pasien mengajaknya untuk bermain seolah-olah cucunya
masih bersamanya.
2. Ilusi
a. Jenis
Visual -
Auditorik -
Olfaktorik -
Gustatorik -
Taktil -
3. Isi Pikir
a. Jenis
Thought of echo - Waham kebesaran -
Thought of insertion - Waham berdosa -
Thought of withdrawl - Waham kejar -
Thought of - Waham curiga -
broadcasting
Over value ideas - Waham kendali -
Delusion of control - Fobia -
Delusion passivity - Obsesif konfulsif -
Delusion perception - Miskin isi pikir -