SKIZOFRENIA PARANOID
Disusun oleh:
Bella Bonita 1102014057
Pembimbing:
dr. Hj. Prasila Darwin, Sp.KJ
A. Keluhan Utama
Pasien dibawa ke RS. Jiwa Islam Klender karena menjadi agresif
2
namun penyebab pasien menjadi tidak teratur minum obat tidak diketahui.
Pasien tidak dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya karena keluarga
menganggap tidak masalah dengan keadaan pasien.
Satu minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien mulai menarik diri
dari lingkungannya dan lebih sering di kamar, pasien juga terlihat berbicara
sendiri, saat ditanya oleh keluarga sedang berbicara dengan siapa, pasien
menyangkal sedang berbicara.
3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluhkan kepada ayah
pasien bahwa ia tidak bisa tidur karena mendengar bisikan-bisikan yang berisi
ejekan-ejekan terhadap dirinya, menurut ayah pasien sejak saat itu pasien
menjadi lebih agresif dibandingkan 1 bulan sebelumnya. Pasien akan
menyerang apabila dirinya diajak bicara atau dihampiri orang lain.
Saat diwawancara pasien selalu mengusap-usap lengannya ke daerah
lutut dan mengeluhkan jika tempurung lututnya hilang.
3
Pada tahun 2017 pasien mulai tidak teratur minum obat, dan gejala
gangguan jiwa seperti terlihat berbicara sendiri, menarik diri dari
lingkungan dan sering marah-marah apabila pasien merasa terganggu
mulai muncul kembali, karena khawatir dengan keadaan pasien,
keluarga membawa pasien ke RSJI Klender. Setelah dirawat pasien
masih rutin mengkonsumsi obat, dan dapat melakukan aktivitas sehari-
hari namun pasien sudah tidak bekerja lagi karena pasien terlihat sering
mengurung diri dan berbicara sendiri. Obat yang diberikan adalah
risperidon 2x2 mg.
Sejak bulan juni 2018 pasien kembali tidak teratur minum obat, dan
1 bulan kemudian gejala gangguan jiwa mulai muncul kembali
E. Riwayat Premorbid
a. Masa Prenatal
Menurut ayah pasien selama kehamilan ibu pasien sehat dan tidak
pernah mengalami sakit atau hal-hal yang mempengaruhi tumbuh
kembang janin. Pasien dilahirkan cukup bulan, lahir normal presentasi
kepala, tanpa ada trauma dengan bantuan bidan. Kelahiran pasien
dikehendaki orangtuanya, tidak ada trauma pada saat kelahiran, tidak
ada penggunaan obat pada kehamilan.
5
Pasien tidak mempunyai masalah seksual, dan tidak pernah
mengalami dan melakukan tindakan pelecehan seksual. Pasien
memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis. Sikap terhadap
lawan jenis baik.
e. Masa Dewasa
Riwayat Pekerjaan
Pasien sempat bekerja di bengkel Al-Kautsar. Hubungan dengan
sesama rekan kerja baik, tidak ada ambisi yang berlebihan saat
bekerja. Karena penyakitnya mengganggu pekerjaan akhirnya
pasien diberhentikan
Riwayat Pernikahan
Pasien belum menikah
Riwayat keagamaan
Menurut keluarga pasien, pasien menunaikan sholat dan tetap
beribadah.
Riwayat Aktivitas Sosial
Menurut keluarga pasien, pasien tidak memiliki masalah dalam
kehidupan sosial. Pasien sangat mudah bergaul dan memiliki
banyak teman.
Riwayat Hukum
Menurut keluarga pasien, pasien tidak memiliki riwayat
pelanggaran hukum.
Riwayat Psikoseksual
Pasien dan keluarga pasien mengatakan tidak pernah mengalami
masalah seksual dan tidak pernah mengalami pelecehan seksual.
f. Riwayat Keluarga
Pasien tinggal dengan ayah ibunya dan adiknya di daerah klender. Ayah
dan ibu pasien masih hidup. Pasien merupakan anak ke 3 dari 4
bersaudara, hubungan pasien dengan keluargnya baik.
6
Genogram Keluarga Tn. F
= Perempuan
= Laki-laki
= Pasien
7
c. Sikap terhadap pemeriksa
Pasien kooperatif saat pemeriksaan
D. Gangguan persepsi
Halusinasi
Auditorik : Ada
(mendengar suara bisikan yang berisi ejekan terhadap dirinya)
Visual : Tidak ada
Taktil : Ada
(merasa bahwa tempurung lututnya hilang)
Olfaktorik : Tidak ada
Gustatorik : Tidak ada
Ilusi : Tidak ada
Derealisasi : Tidak ada
Depersonalisasi : Tidak ada
E. Proses Pikir
a. Produktivitas (light of idea, asosiasi longgar, kemiskinan isi pikir, dsb):
Pasien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemeriksa
dengan baik
8
b. Kontinuitas (blocking, tangensial, sirkumstansial, perseverasi, dsb):
Koheren
F. Isi Pikir
Waham
Waham bizzare : Tidak Ada
Waham sistematik : Tidak Ada
Waham kebesaran : Tidak Ada
Waham somatik : Ada
Waham kejar : Tidak Ada
Waham rujukan : Tidak Ada
Thought echo : Tidak Ada
Thought broadcasting : Tidak Ada
Thought withdrawal : Tidak Ada
Thought insertion : Tidak Ada
Thought control : Tidak Ada
Waham cemburu : Tidak Ada
Ide bunuh diri : Tidak Ada
Obsesi : Tidak Ada
Kompulsif : Tidak Ada
Fobia : Tidak Ada
b. Orientasi
Waktu : baik
(pasien mampu menyatakan sekarang ini siang/malam, bahkan
pasien tahu hari ini tanggal, bulan dan tahun berapa dengan
tepat).
9
Tempat : baik
(pasien dapat menyebutkan bahwa saat ini sedang berada di
Rumah Sakit Jiwa Islam Klender Jakarta).
Orang : baik
(pasien tahu bahwa ia sedang diwawancarai oleh dokter muda
dan menyebutkan nama dokter yang mewawancarainya).
c. Daya ingat
Segera : baik
(pasien dapat mengingat nama dokter yang merawatnya saat ini).
Jangka Pendek : baik
(pasien dapat mengingat menu sarapan tadi pagi dan tadi
malam).
Jangka Sedang : baik
(pasien mampu mengingat hari masuk ke RSJI-Klender)
Jangka Panjang : baik
(pasien dapat mengingat pekerjaan apa saja yang pasien lakukan
saat bekerja sebagai kontraktor).
I. Kemampuan visuospasial
Baik
J. Kemampuan membaca-menulis
Baik
K. Pikiran abstrak
Baik (pasien tahu arti buah tangan dan panjang tangan)
10
M. Pengendalian Impuls
Pasien dapat mengendalian impuls dengan baik
N. Daya Nilai
P. Tilikan
Tilikan VI : pasien menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai
motivasi untuk mencapai perbaikan.
11
B. Status neurologis
Rangsang meningeal : negatif
Mata : tidak anemis
Gerakan bola mata : baik
Reflek pupil : positif isokor
Motorik : normal
Tonus otot : normal
Kekuatan : baik, kekuatan otot 5555
Koordinasi : baik
Sensorik : baik
B. Psikologik:
Waham kejar dan halusinasi auditorik.
12
VII. FORMULASI DIAGNOSIS
AKSIS I : F2 Skizofrenia Paranoid, karena
RTA : Terganggu
Gangguan Persepsi: Halusinasi Auditorik dan Halusinasi Taktil
Gangguan Isi Pikir: Waham Somatik
AKSIS II :
AKSIS III :
AKSIS IV :
AKSIS V :
(beberapa gejala ringan & menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum
masih baik)
IX. PENATALAKSANAAN
A. Farmakoterapi
- Risperidone 2 mg 1x1
- Clozapine 25 mg 1x1
13
B. Psikoterapi
a. Psikoedukasi
Dilakukan psikoedukasi pada pasien dan keluarganya mengenai penyakit
yang dialami pasien, gejala yang mungkin terjadi, rencana tatalaksana yang
mungkin diberikan, pilihan obat, efek samping pengobatan, dan prognosis
penyakit.
b. Psikoterapi suportif
Suatu bentuk psikoterapi suportif yang memberi kesempatan seluas-
luasnya kepada pasien untuk mengemukakan isi hatinya dan sebagai hasilnya
pasien akan merasa lega serta perlahan keluhannya akan berkurang. Tujuan
terapi ini diantaranya:
- Memperkuat mekanisme defensi yang ada
- Memperluas mekanisme pengendalian yang dimiliki dengan yang baru dan
lebih baik
- Perbaikan kepada suatu keseimbangan yang lebih adaptif
c. Terapi spiritual
Memotivasi pasien agar selalu rajin beribadah, sesuai keyakinan agama
pasien.
X. PROGNOSIS
Quo Ad Functionam : Bonam
Quo Ad Sanactionam : Bonam
Quo Ad Vitam : Bonam
14