OBJEKTIVE TINNITUS
SUBJEKTIVE TINNITUS
VIBRATORY TINNITUS
“TYMPANIC”
NON-VIBRATORY “PERIPHERAL”
TINNITUS “PETROUS”
(“ALL SUBJECTIVE”) “CENTRAL”
TINITUS VIBRATORI
(“VIBRATORY TINNITUS”=VT)
• Lebih jarang, patofisiologi lebih mudah dipahami, kausa
lebih mudah diidentifikasi
• Kausa :
1. Kelainan vaskuler
- Kelainan vaskuler lokal/regional ->
peningkatan aliran & turbulensi darah -> tinitus
-Termasuk disini :
a. Malformasi kongenital arteri & vena
b. OMA / OMK / OME
c. Vasa aberantia
d. Neoplasma vaskuler
e. “AV-shunt”
f. Dilatasi aneurismal
g. Stenosis portal vasa hepar
CIRI..
DIAGNOSIS
Tinitus merupakan gejala, harus dicari
penyakit/kelainan penyebabnya, meski tidak
mudah, terutama NVT
Upaya diagnosis meliputi :
1. Anamnesis, perlu menyeluruh
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang/laboratorium
1. Anamnesis
a. Berapa lama? progresivitasnya?
b. Hubungannya dg gangguan audiovisual lainnya
(HL,vertigo)?
c. Ciri-ciri lainnya :
• Lokasi di telinga uni/bilateral?
• Nada (tinggi/rendah), intensitas (keras/lemah)?
• Pola (tetap/pulsatif,”decking”,”blowing”)?
• Tingkat gangguan (ringan,sedang,berat)?
• Efek suara “ambient”(intensitas mengeras/melemah)?
• Durasi (terus-menerus/hanya waktu ttt)?
• Ragamnya (gemuruh,derung,dengung,dsb?
d. Riwayat penyakit/kelainan yg dpt menjadi
penyebab (peny. telinga,trauma
kepala,paparan bising,obat ototoksik)
e. Riwayat keluarga
2. Pemeriksaan fisik
a. Status generalis/internus
termasuk kelainan sistemik yg menyebabkan
tinitus (DM, hipertensi, hipertiroid)
b. Status lokalis/THT :
• Inspeksi aurikula, CAE, MT (otoskop
pneumatic)
• Auskultasi (mastoid,kranium,leher)
3. Pemeriksaan penunjang/laboratorium
1. Operasi :
• Ragam : insersi gomet, stapedectomi,
simpatektomi ganglion stelatum, sakulotomi,
labirintektomi, neurektomi N VIII,
timpanosimpatektomi,dll
• Hasil “fifty-fifty”,lebih berhasil pd VT daripada NVT
2. Medikasi :
• Obat masuk memperbaiki/meningkatkan
sirkulasi darah : ekstrak ginkobiloba-Eqb,
cinnarizin, flunarizine, betahistin,
papaverin HCL, antihistamin
• Roboransia : vit A, B12, C, E, E, Co & Zn
• Obat penenang, antiansietas,
antidepresan
3. Tinnitus Retraining Therapy (TRT)
• Tinitus ditekan/diredam dgn memperkuat suara
sekitar/ memberikan suara buatan. Contoh :
mengatur control radio FM diantara dua stasiun
• Sangat membantu saat menjelang tidur
• Ada yg disebut “inhibisi Residual” efek supresi
thdp tinitus masih bila 30-40 menit setelah masking
dilepas
• Keterbatasan : pada penderita dg tinitus berat/fatal
• Ada pendapat, tinitus yg tidak bisa diterapi dgn
masking adalah tinitus sentral
4. “Biofeedback”
• Dgn asumsi tinitus berkaitan dgn “stres”, diberikan
psikoterapi dgn tujuan penderita bisa menerima
tinitus tersebut secara proporsional
• Disini penderita dilibatkan secara aktif sehingga
menyadari bahwa :
Pasien dapat mengendalikan relaksasinya
Relaksasi mengurangi “stres” dan gejalanya
Tinitus adlh gejala yg berhubungan dgn “stres”
• Perlu dirancang bersama otologist
psikiatrist/psikologis
5. Psikoterapi
• Tinitus merupakan gejala paling “distressing”,
penderita tinitus “do have a perflexing problem”
cemas & depresi berat bunuh diri
• Perlu bantuan psikiater
8. Stimulasi galvanik/elektrik
• Masih eksperimental
9. Tusuk jarum
• Masih perlu dipertanyakan
10. Hiperbarik
• Masih belum jelas