(MOOD [AFEKTIF])
Disusun oleh:
Fania Salsabilla MP G4A020023
Tri Ramdani G4A020026
Adi Putra Wijaya G4A020048
Riza Dwi Utami G4A020050
F34 Gangguan
F32 Episode Depresif Suasana Perasaan
(Mood (Afektif))
Lainnya
2
1 F30 Episode Manik
3
F30 EPISODE MANIK
Kesamaan karakteristik dalam afek yang
meningkat, disertai peningkatan dalam jumlah dan
kecepatan aktivitas mental, dalam berbagai derajat
keparahan.
Kategori untuk satu episode manik tunggal (yang
pertama), termasuk gangguan afektif bipolar, episode
manik tunggal. Jika ada episode afektif (depresif,
manik, atau hipomanik) sebelumnya atau
sesudahnya, termasuk gangguan afektif bipolar.
4
F30 EPISODE MANIK
HIPOMANIA
DIAGNOSIS BANDING:
HIPERTIROID, ANOREXIA
NERVOSA
MASA DINI DARI “DEPRESI 6
F30.1 MANIA TANPA GEJALA PSIKOTIK
7
F30.2 MANIA DENGAN GEJALA PSIKOTIK
DIAGNOSIS BANDING:
SKIZOFRENIA
SKIZOAFEKTIF TIPE
MANIK
8
F30.8 Episode Manik Lainnya
Tatalaksana
• Farmakologi
Antimania :
• Lithium Carbonate 250-500 mg har
• Asam valproat 3x250 mg/hari
Antipsikosis :
• Aripripazole 10 mg/hari
• Risperidone 2-6 mg/hari
9
2 F31 Gangguan Afektif Bipolar
10
F31 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR
Episode berulang (minimal 2
episode), terdiri dari :
▫ mania atau hipomania
▫ depresi
Khas : ada penyembuhan sempurna
antar episode
Episode manik biasanya mulai tiba-
tiba (2 minggu sampai 4-5 bulan)
Episode depresi cenderung
berlangsung lebih lama sekitar 6
bulan
Kedua episode tersebut seringkali
terjadi setelah peristiwa hidup yang
penuh stress atau trauma mental
lain.
11
F31 GANGGUAN AFEKTIF
BIPOLAR
EPISODE KINI
HIPOMANIK
EPISODE KINI
DALAM REMISI GAB YTT
F31.0 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR EPISODE KINI
HIPOMANIK
14
F31.2 GANGGUAN
F31.1 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR
AFEKTIF BIPOLAR EPISODE KINI MANIK
EPISODE KINI MANIK DENGAN GEJALA
TANPA GEJALA PSIKOTIK PSIKOTIK
• Episode yang sekarang ◦ Episode yang sekarang
harus memenuhi kriteria harus memenuhi kriteria
untuk mania tanpa gejala untuk mania dengan gejala
psikotik (F30.1); dan
psikotik (F30.2); dan
• Harus ada sekurang- ◦ Harus ada sekurang-
kurangnya 1 episode afektif
kurangnya 1 episode afektif
lain (hipomanik, manik,
depresif, atau campuran) di lain (hipomanik, manik,
masa lampau depresif, atau campuran) di
masa lampau
15
F31.3 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR EPISODE KINI
DEPRESIF RINGAN ATAU SEDANG
16
GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR
F31.4 EPISODE KINI DEPRESIF F33.3 EPISODE KINI
BERAT TANPA GEJALA DEPRESIF BERAT DENGAN
PSIKOTIK GEJALA PSIKOTIK
• Episode yang sekarang harus • Episode yang sekarang harus
memenuhi kriteria untuk memenuhi kriteria untuk
episode depresif berat tanpa episode depresif berat dengan
gejala psikotik (F32.2); dan
gejala psikotik (F32.3); dan
17
F31.6 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR EPISODE KINI
CAMPURAN
18
F31.7 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR EPISODE KINI DALAM
REMISI
19
TATALAKSANA FARMAKOLOGI
◦ Mood stabilizer
Pilihan pertama yang digunakan dalam mengobati gangguan bipolar ialah mood stabilizer
seperti litium, divalproex, karbamazepin dan lamotrigin. Dosis awal pemberian litium ialah
600-900 mg/hari dan biasanya diberikan dalam dosis terbagi. Sedangkan, dosis awal
divalproex yang digunakan biasanya 500-1000 mg/hari (Chisholm-Burns, et al., 2016).
◦ Antipsikotik
Semua antipsikotik atipikal memiliki beberapa efikasi untuk gangguan bipolar karena
adanya efek antimania. Antipsikotik yang digunakan diantaranya risperidone, olanzapine,
quetiapine, ziprasidone, aripiprazole, lurasidone dan asenapine (Dosis aripiprazole yang
direkomendasikan untuk terapi gangguan bipolar adalah 20-30 mg/hari (Chisholm-Burns, et
al., 2016).
◦ Antidepresan
Penggunaan antidepresan sebagai monoterapi berkaitan dengan peningkatan resiko
episode mania pada pasien bipolar. Namun, tidak terdapat adanya resiko episode mania
pada pasien yang menggunakan antidepresan bersamaan dengan mood stabilizer (Viktorin,
et al.,2014). Antidepresan trisiklik seperti imipramine dan despiramine memiliki tingkat
respon setara atau lebih rendah dari komparatornya seperti fluoxetine, paroxetine dan
bupropion
20
OBAT – OBATAN YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM
TERAPI GANGGUAN BIPOLAR
Tatalaksana Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini
Depresif
Penentuan kegawatdaruratan
1 Rawat inap Rawat
2 Psikofarmaka
Pilihan obat tergantung pada gejala yang tampak (contoh :
Rawat inap gejala psikotik, agitasi, agresi, dan gangguan tidur, dll)
parsial jalan
◦ Mood stabilizer
jika jika ◦ Antidepresan dan ECT dapat digunakan untuk episode
tujuan:
Membahayakan
depresi akut
Mencari stressor
diri sendiri
memiliki gejala & cara
◦ Antipsikotik atipikal
Membahayakan yang berat penanganan
orang lain namun memiliki
tingkat Memonitor
Hendaya berat pengendalian pemberian obat
dan
lingkungan Membangun
Kondisi medis hidup yang
yang harus stabil.
sekumpulan
dimonitor orang yang
peduli
Edukasi
Tatalaksana Gangguan Afektif Bipolar Episode
Kini Depresif
Terapi nonfarmakologis (Edukasi)
3
Pasien, keluarga, lingkungan sekitar
24
F32 EPISODE DEPRESIF
◦ Gejala Utama ◦ Gejala lainnya
(pada derajat ringan, sedang, - Konsentrasi dan perhatian
dan berat): berkurang
- Efek depresif, - Harga diri dan kepercayaan
- Kehilangan minat dan diri berkurang
kegembiraan, dan - Gagasan tentang rasa
- Berkurangnya energi yang bersalah dan tidak berguna
menuju meningkatnya - Pandangan masa depan
keadaan mudah lelah (rasa yang suram dan pesimistis
lelah yang nyata sesudah - Gagasan atau perbuatan
kerja sedikit saja) dan membahayakan diri atau
menurunnya aktivitas bunuh diri
- Tidur terganggu
- Nafsu makan berkurang
25
F32 EPISODE DEPRESIF
26
F32 EPISODE DEPRESIF
RINGAN SEDANG
LAINNYA YTT
F32.0 EPISODE DEPRESIF F32.1 EPISODE DEPRESIF
RINGAN SEDANG
◦ Sekurang-kurangnya harus ada ◦ Sekurang kurangnya harus ada
2 dari 3 gejala utama depresi 2 dari 3 dari gejala utama
seperti tersebut diatas depresi seperti pada episode
◦ Ditambah sekurang-kurangnya depresi ringan (F30.0)
2 dari gejala lainnya ◦ Ditambah sekurang-kurangnya
◦ Tidak boleh ada gejala yang 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala
berat diantaranya lainnya
◦ Lamanya seluruh episode ◦ Lamanya seluruh episode
berlangsung sekurang- berlangsung minimum sekitar 2
kurangnya sekitar 2 minggu minggu
◦ Hanya sedikit kesulitan dalam ◦ Menghadapi kesulitan nyata
pekerjaan dan kegiatan sosial untuk meneruskan kegiatan
yang biasa dilakukannya sosial, pekerjaan, dan urusan
rumah tangga
28
F32.2 EPISODE DEPRESIF BERAT TANPA GEJALA
PSIKOTIK
◦ Semua 3 gejala utama depresi harus ada
◦ Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya, dan beberapa
diantaranya harus berintensitas berat
◦ Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor)
yang mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu
untuk melaporkan banyak gejalanya secara rinci
◦ Dalam hal demikian, penilaian secara menyeluruh terhadap episode
depresif berat masih dapat dibenarkan
◦ Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya 2
minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat
cepat, maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam
kurun waktu kurang dari 2 minggu
◦ Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan
sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang
sangat terbatas
29
F32.3 EPISODE DEPRESIF BERAT DENGAN GEJALA
PSIKOTIK
◦ Episode depresif berat yang memenuhi menurut F32.2 tersebut
diatas
◦ Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif. Waham biasanya
melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang
mengancam, dan pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu.
Halusinasi auditorik atau olfatorik biasanya berupa suara yang
menghina atau menuduh, atau bau kotoran atau daging membusuk.
◦ Retardasi psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor
◦ Jika diperlukan, waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai
serasi atau tidak serasi dengan afek (mood congruent)
30
4 F33 Gangguan Depresif Berulang
31
F33 GANGGUAN DEPRESIF BERULANG
◦ Gangguan ini tersirat dengan episode berulang dari:
- Episode depresif ringan (F32.0)
- Episode depresif sedang (F32.1)
- Episode derpresif berat (F32.2 dan F32.3)
◦ Episode masing-masing rata-rata lamanya sekitar 6 bulan, akan tetapi
frekuensinya lebih jarang dibandingkan dengan gangguan bipolar.
◦ Tanpa riwayat adanya episode tersendiri dari peninggian afek dan
hiperaktivitas yang memenuhi kriteria mania (F30.1 dan F30.2). Namun
kategori ini tetap harus digunakan jika ternyata ada episode singkat
dari peninggian afek dan hiperaktivitas ringan yang memenuhi kriteria
hipomania (F30.0) segera sesudah suatu episode depresif (kadang-
kadang dicetuskan oleh tindakan pengobatan depresi)
32
F33 GANGGUAN DEPRESIF
BERULANG
EPISODE KINI EPISODE KINI
RINGAN SEDANG
LAINNYA YTT
KINI DALAM
REMISI
F33.0 GANGGUAN DEPRESIF
BERULANG
F33.0 EPISODE KINI F33.3 EPISODE KINI
RINGAN SEDANG
Untuk diagnosis pasti:
Untuk diagnosis pasti:
◦ Kriteria untuk gangguan ◦ Kriteria untuk gangguan
depresif berulang (F33.-)
depresif berulang (F33.-)
harus dipenuhi, dan episode
harus dipenuhi, dan episode
sekarang harus memenuhi
sekarang harus memenuhi
kriteria untuk episode
kriteria untuk episode
depresif ringan (F32.0) dan
depresif sedang (F32.1) dan
36
5 F34 Gangguan Suasana Perasaan (Mood
(Afektif)) Menetap
37
F34 GANGGUAN SUASANA PERASAAN
(MOOD (AFEKTIF)) MENETAP
SIKLOTIMIA DISTIMIA
GANGGUAN GANGGUAN
AFEKTIF MENETAP AFEKTIF MENETAP
LAINNYA YTT
F34.0 Siklotimia
Pedoman Diagnosis Diagnosis Banding
• Ciri esensial ketidakstabilan o Gangguan afektif bipolar (F31,-)
menetap dari afek (suasana o Gangguan depresi berulang
perasaan), meliputi banyak (F33,-).
periode depresi ringan dan
hipomania ringan, diantaranya Tatalaksana
tidak ada yang cukup parah o Farmakoterapi
atau cukup lama untuk Mood Stabilizing Medications
memenuhi kriteria gangguan (Medikasi Penstabil Mood)
afektif bipolar (F31,-). biasanya terapi lini pertama.
• Setiap episode mood swings (lithium, asam valproate)
tidak memenuhi kriteria untuk o Psikoterapi
kategori manapun yang disebut Terapi kognitif (Cognitive
dalam episode manik (F30,-) Behavioral Therapy)
atau episode depresi (F32,-). Psychoeducational affective
39
F34.1 Distimia
Pedoman Diagnosis Diagnosis Banding
• Afek depresi yang sangat lama o Gangguan campuran anxietas-
yang tidak pernah atau jarang depresi (F41.2)
sekali cukup parah memenuhi o Reaksi depresi berkepanjangan
kriteria gangguan depresi
berulang ringan atau sedang (F43.21)
(F.33.0 atau F33.1). o Skizofrenia residual (F20.5)
• Pada usia dini dari masa dewasa
dan berlangsung beberapa tahun
atau untuk waktu yang tidak
terbatas.
• Jika onset pada usia lanjut,
gangguan ini merupakan
kelanjutan dari episode depresif
tersendiri (F32.) dan
berhubungan dengan masa
berkabung.
40
F34.8 Gangguan Afektif Menetap Lainnya
Pedoman Diagnosis
Kategori sisa untuk gangguan afektif menentap yang tidak cukup parah
atau tidak berlangsung cukup lama untuk memnuhi kriteria siklotimia
(F34.0) atau distimia (F34.1).
Tatalaksana
o Farmakologi : Antidepresan SSRI (Fluoxentin)
o Psikoterapi
‒ Konseling bersifat supportif
‒ Terapi kognitif perilaku (Cognitive Behavioural Therapy)
‒ Problem solving
41
6 F38 Gangguan Suasana Perasaan (Mood
(Afektif)) Lainnya
42
F38 GANGGUAN SUASANA PERASAAN
(MOOD (AFEKTIF)) LAINNYA
GANGGUAN AFEKTIF
TUNGGAL LAINNYA
GANGGUAN
GANGGUAN AFEKTIF
AFEKTIF LAINNYA
BERULANG LAINNYA
YDT
F38.0 GANGGUAN AFEKTIF TUNGGAL LAINNYA
F38.00 Episode afektif campuran
• Episode afektif yang berlangsung kurang dari 2 minggu dan bersifat campuran atau
pergantian cepat (dalam beberapa jam) antara lain hipomanik, manik, dan depresif.
• Diagnosis banding
‒ Distimia (F34.1)
‒ Episode depresif berkaitan dengan menstruasi (F38.8).
44
F38.0 GANGGUAN AFEKTIF LAINNYA YDT
• Merupakan kategori sisa untuk gangguan afektif yang tidak memenuhi kriteria
untuk kategori manapun dari F30-F38.1 tersebut diatas.
45
THANK YOU