Anda di halaman 1dari 17

SUDDEN DEAFNESS

Ida Syazana Bt. Mohd Jizan


Rani Citra Pertiwi
Pembimbing: dr. A. Tenri Sanna

Anatomi
Telinga terdiri dari:
1. telinga luar
2. telinga tengah
3. telinga dalam

Fisiologi pendengaran

Epidemiologi
Angka kejadian tuli mendadak 5-30 orang tiap 100.000
orang pertahun
Distribusi laki-laki dan perempuan hampir sama
Onset usia rata-rata 30-60 tahun.

Definisi
Tuli mendadak adalah gangguan pendengaran
sensorineural yang lebih besar dari 30 dB lebih dari 3
frekuensi yang berdekatan yang terjadi dalam periode 3
hari biasanya unilateral.
Pasien biasanya mengingat dengan jelas kapan
tepatnya mereka kehilangan pendengaran.

Etiologi
Penyebab tuli mendadak masih belum diketahui secara
jelas, banyak teori dugaan penyebab yang dikemukakan
oleh para ahli.
Ada empat teori utama yang mencoba menjelaskan
penyebab tuli mendadak, yaitu:
1. infeksi virus
2. kelainan vascular
3. kerusakan membran intrakoklea
4. kelainan imunologi.

Diagnosis
Diagnosis tuli mendadak ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan THT, audiologi dan
laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya.

Anamnesis

Dapat ditanyakan kepada pasien, apakah ada:


kehilangan pendengaran tiba-tiba pada satu telinga dalam waktu
kurang dari 3 hari.
Pasien mengalami infeksi virus, trauma kepala, obat-obat ototoksik,
dan neuroma akustik
Pusing mendadak (vertigo)
Mual dan muntah.
Riwayat hipertensi.
Riwayat penyakit metabolik seperti DM.
Telinga terasa penuh, biasanya pada penyakit meniere.
Riwayat berpergian dengan pesawat atau menyelam ke dasar laut.
Riwayat trauma kepala dan bising keras.

Pemeriksaan fisik
Tes garpu tala
1. Tes Rinne
2. Tes Weber
3. Tes Schwabach
Audiometri nada murni
Didapatkan hasil tuli sensorineural ringan sampai berat.

Pemeriksaan fisik
Tes garpu tala
1. Tes Rinne
pada tuli mendadak didapatkan tes rinne positif

2. Tes weber
pada tuli mendadak didapatkan tes weber lateralisasi
ke arah telinga
yang sehat

3. Tes Schwabach
Pada tuli mendadak didapatkan tes schwabach
memendek.

Penatalaksanaan
1. tirah baring selama 14 hari
2. Vasodilator seperti Xantinol Nicotinat injeksi dan tablet.
Dosis injeksi yaitu 3x 900 mg selama 4 hari, 3 x 600 mg selama 4
hari, atau 3 x 300 mg selama 6 hari.
Dosis tablet yaitu 3x2 tablet setiap hari selama 2 minggu.
3. Kortikosteroid sistemik

prednison oral yang direkomendasikan adalah 1 mg/kg/hari dosis


tunggal dengan dosis maksimum 60 mg/hari selama 10- 14 hari.

4. Kortikosteroid intratimpani
deksametason 10-24 mg/mL
metilprednisolon 30 mg/mL
5. Terapi oksigen hiperbarik
6. Obat Anti Virus
7. Vitamin
vitamin C diberikan 2x 100 mg / hari
Vitamin B kompleks diberikan 3 x 1 tablet / hari.

Prognosis
makin cepat diberikan pengobatan makin besar
kemungkinan untuk sembuh, bila lebih dari 2 minggu
kemungkinan untuk sembuh menjadi lebih kecil.
Penyembuhan dapat sebagian atau lengkap tapi dapat
juga tidak sembuh hal ini disebabkan faktor konstitusi
pasien

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai