Anda di halaman 1dari 11

KETULIAN MENDADAK

dr. M. Noer Shoffi, Sp.T.H.T.K.L. FICS


Dep/SMF Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Dan
Leher
Fakultas Kedokteran UHT- RSPAL Dr. Ramelan Surabaya
Definisi
Ketulian mendadak atau Sudden Sensorineural Hearing Loss (SSNHL) adalah
gangguan pendengaran
ditandai dengan gejala hilangnya atau penurunan pendengaran
terjadi secara mendadak.
umumnya pada satu telinga, dapat terjadi bilateral
karena kerusakan terutama di daerah koklea dan biasanya bersifat
permanen
Diagnosis
• Adanya gangguan pendengaran sensorineural > 30 dB
• Pada > 3 frekuensi audiogram yang berdekatan
• Kurang lebih 3 hari.
Faktor Risiko

Faktor risiko ketulian mendadak akan meningkat pada penderita :


• kelainan darah,
• diabetes mellitus,
• hipertensi,
• kolesterol tinggi,
• stres
Anamnesis
• onset,
• perjalanan penyakit,
• gejala yang menyertai,
• faktor predisposisi,
• Hilangnya pendengaran secara tiba-tiba umumnya satu telinga yang tidak jelas
penyebabnya,
• berlangsung dalam waktu kurang dari 3 hari.
• Gejala dapat disertai dengan tinnitus dan vertigo
Pemeriksaan Fisik
• tekanan darah
• otoskopi tidak dijumpai kelainan
• Pemeriksaan pendengaran:
1. tes garpu tala:
a. Rinne positif,
b. Weber lateralisasi ke telinga yang normal,
c. Schwabach memendek,
d. kesan tuli sensorineural
2. Audiometri nada murni: tuli sensorineural ringan - berat
3. Audiometri nada tutur : tuli sensorineural
4. Audiometri impedans : tuli sensorineural koklea
5. Pada anak-anak tes OAE (Otoacoustic Emission) dan BERA (Brainstem
Evoked Response Audiometry) sesuai indikasi, : sensorineural ringan - berat
6. Pada pemeriksaan audiometri khusus :
Audiometri tutur:
SDS (Speech Discrimination Treshold) < 90%,
SRT (Speech Reception Treshold) > 30 dB,
Tes Tone Decay: dapat positif atau negatif
Tatalaksana

Sesuai penyebab
• Tirah baring bila disertai vertigo dan pada fase akut,
• Kortikosteroid oral diberikan 7 sampai 14 hari:
• Prednisone 40–60 mg/ hari, dosis tunggal pagi hari dg tappering off 20
mg tiap 5 hari
• atau Metilprednisolone: 48 mg/hari, tappering off 16 mg tiap 5 hari
• Steroid intravena atau intratimpani (atas indikasi),
Tatalaksana

• Vasodilator: betahistin 2  24 mg/hari,


• Terapi vertigo atas indikasi,
• Evaluasi audiometri ulangan untuk follow up kemajuan,
• Bila ketulian menetap, membutuhkan evaluasi untuk rehabilitasi
pendengaran
Tatalaksana memiliki kriteria keberhasilan apabila:
1. Complete recovery, bila PTA setelah terapi: < 25 dB,
2. Marked improvement, bila perbaikan PTA: > 30 dB,
3. Slight improvement, bila perbaikan PTA: 10–30 dB,
4. No recovery, bila tidak ada perbaikan PTA atau membaik: < 10 dB.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai