Anda di halaman 1dari 31

Referat

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS


N O R U M I I Z AT I B I N T I K H A L I D I

112019176

PEMBIMBING

D R . A R R O YA N WA R D H A N A , S P.T H T - K L

D R . I R M A S U R YAT I S P. T H T - K L

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN


RSUD KOJA JAKARTA UTARA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
PERIODE 25 FEBRUARI – 13 MARET 2021
Anatomi Telinga Tengah
Pemeriksaan Fisik
Otitis media ialah peradangan
sebagian atau seluruh mukosa telinga
Otitis Media
tengah, tuba Eustachius, antrum
mastoid, dan sel-sel mastoid.

Otitis Media Supuratif Otitis Media non-Supuratif

OMA OMSK
Faktor yang menyebabkan OMA menjadi OMSK

keterlambatan dalam terapi

terapi yang tidak adekuat


virulensi kuman yang tinggi
daya tahan tubuh pasien yang rendah
disebabkan gizi buruk dan hygiene yang buruk.

OMSK
penting untuk menentukan tipe dan jenis OMSK
Letak Perforasi

• perforasi sentral : pars tensa

• perforasi marginal : sebagian tepi


perforasi langsung berhubungan dengan
anulus atau sulkus timpanitikum.

• Perforasi atik : perforasi di pars


flaksida.
Jenis OMSK
OMSK dibagi menjadi 2 jenis yaitu yang tipe aman atau benigna dan tipe bahaya yaitu
maligna.

Berdasarkan aktivitas sekret yang keluar OMSK dikenal dengan:

◦ Tipe tenang/inaktif (dry perforation) : tidak terdapat inflamasi pada mukosa dan tidak ditemukan discharge
mukopurulen

◦ Tipe aktif (wet perforation) : mukosa alami inflamasi dan terdapat discharge mukopurulen.
proses peradangan Peradangan disertai
terbatas pada kolesteatoma yg
mukosa sahaja dan menyebabkan erosi
biasanya tidak pada tulang dan
mengenai tulang perforasi MT.

Karakteristik OMSK tubotimpani OMSK atticoantral


Secara umum Benigna dan safe Berbahaya dan unsafe
Otorrhea
- Bau Tidak berbau Bau busuk
- Jumlah Banyak Sedikit
- Tipe Mukoid Purulent
- periode intermitten kontinu
perforasi sentral Atik atau marginal

granulasi Tidak ada ada

kolesteatom Tidak ada Ada


Gambar A : perforasi kecil pada kuadran anterosuperior.
Gambar B : Perforasi sentral berbentuk seperti ginjal berukuran sedang.
Gambar C : Perforasi sentral subtotal.
Gambar D : Perforasi total dengan annulus mengalami destruksi.
Gambar E : Perforasi atik pars flaccida.
Gambar F : Perforasi marginal di regio posterosuperior.
Tanda klinis OMSK tipe maligna:

1. Adanya abses atau fistel retroaurikular

2. Jaringan granulasi atau polip diliang telinga yang berasal dari kavum timpani

3. Pus yang aktif dan berbau busuk

4. Pada foto rontgen tampak gambaran kolesteatom


suatu kista epitelial yang dilapisi oleh stratified
squamosa epithelium yang berisi deskuamasi epitel (keratin)
yang terperangkap dalam rongga timpanomastoid, tetapi dapat
juga terperangkap pada bagian manapun dari tulang temporal
yang berpneumatisasi
Kolesteatoma Kolesteatoma merupakan epitel kulit yang berada pada tempat
yang salah atau, kolesteatoma terbentuk disebabkan adanya
epitel kulit yang terperangkap

Kolesteatoma kongenital : terbentuk pada masa Kolesteatoma akuisital : terbentuk setelah lahir
embrionik dan ditemukan pada telinga dengan dibagi menjadi dua tipe yaitu:
membran timpani yang utuh tanpa perforasi dan
tanda infeksi.
- Kolesteatoma akuisital primer :
terbentuk tanpa didahului adanya
perforasi pada membran timpani.

- Kolesteatoma akuisital sekunder :


terbentuk setelah adanya perforasi pada
membran timpani.
Epidemiologi
Prevalensi OMSK di negara berkembang dengan insiden 11% lebih tinggi dibandingkan dengan Negara
maju yaitu 2%, karena pada negara berkembang masih tingginya angka kemiskinan, kurangnya
pengetahuan tentang kesehatan, serta terbatasnya pelayanan kesehatan.
Kehidupan sosial ekonomi yang rendah, lingkungan kumuh dan status kesehatan serta gizi yang buruk
merupakan faktor risiko yang mendasari peningkatan prevalensi OMSK di negara berkembang.
OMSK cenderung terbanyak pada laki-laki yaitu 54,7%, dengan keluhan terbanyak yang dialami pasien
yaitu telinga berair (otorea) yaitu 91,5%, dan gangguan pendengaran yaitu 49.6 %, nyeri telinga
(otalgia ) yaitu 18,8%.
Faktor Resiko
1. Lingkungan : kesehatan secara umum, diet, dan tempat tinggal yang padat

2. Genetik

3. Otitis media sebelumnya

4. Infeksi : Pseudomonas aeruginosa, Proteus sp. dan Staphylococcus aureus.

5. Infeksi saluran nafas atas : daya tahan tubuh turun hingga memudahkan pertumbuhan bakteri

6. Alergi

7. Gangguan fungsi tuba eustachius : obstruksi tuba


Bakteri Penyebab OMSK
Bakteri aerob
 Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, S.aureus,
Streptococcus pyogenes, Proteus mirabilis, Klebsiella species

Bakteri anaerob
 Bacteriocides, Peptostreptococcus, Propionibacterium.

Apabila terjadi trauma, inflammasi, laserasi atau kelembapan


yang tinggi menyebabkan bakteri – bakteri tersebut berproliferasi

Menyebabkan kerusakan yang dalam dan progresif pada telinga


tengah dan mastoid
Patofisiologi
Mekanisme pertahanan
Inflamasi  ulserasi tubuh penderita dalam
Iritasi  inflamasi
Edema mukosa mukosa & merusak menghentikan infeksi
mukosa tengah menyebabkan terdapat
lapisan epitel
jaringan granulasi

Jaringan granulasi 
polip

Rusak margin tulang


& komplikasi OMSK
PATOFISIOLOGI
Sembuh/normal

Tekanan Fungsi tuba tetap


negatif di terganggu
Gangguan tuba Efusi OME
telinga Infeksi (-)
tengah

Tuba tetap terganggu


Etiologi: Infeksi (+)
Perubahan tekanan udara tiba-tiba
Alergi
OMA
Infeksi
Sumbatan

OME
Sembuh OMSK

16
GEJALA
OMSK
Anamnesis

Diagnosis • Telinga berair dan berbau busuk. Jika terdapat jaringan granulasi atau polip,
sekret yang keluar bisa bercampur dengan darah.
• Gangguan pendengaran, sakit kepala

Pemeriksaan otoskopi
• Menunjukkan adanya dan letak perforasi. Dari perforasi dapat dinilai kondisi
mukosa telinga tengah

Pemeriksaan audiologi
• Menilai hantaran tulang dan udara, penting untuk mengevaluasi tingkat
penurunan pendengaran dan untuk menentukan gap udara dan tulang

Pemeriksaan radiologi
• Radiologi konvensional seperti foto polos proyeksi Schüller berguna untuk
menilai kasus kolesteatoma.
• Pemeriksaan CT Scan lebih efektif menunjukkan anatomi tulang temporal dan
kolesteatoma. Dan penting pada setiap kasus infeksi telinga tengah dengan
komplikasi.
• MRI lebih baik daripada CT Scan dalam menunjukkan kolesteatoma, namun
kurang memberikan informasi tentang keadaan pertulangan

Pemeriksaan mikrobiologi
• Menentukan antibiotika yang tepat
Pemerikasaan radiologi biasanya mengungkapkan mastoid
yang tampak sklerotik, lebih kecil dengan pneumatisasi
lebih sedikit dibandingkan mastoid yang satunya atau
yang normal. Erosi tulang, terutama pada daerah atik
memberi kesan kolesteatom.

kolesteatoma pada pemeriksaan foto polos


mastoid berupa lesi radiolusen yang berbatas
tegas

Penelitian Sohar (1991) melaporkan dijumpai


bahwa proyeksi Schüller memiliki sensitifitas
dalam mendeteksi adanya kolesteatoma mencapai
63,33%, sedangkan nilai spesifisitasnya mencapai
25%.
OMSK memerlukan masa yang lama dan berulang-ulang untuk
sembuh

Sekret yang keluar lambat untuk kering dan sering kambuh lagi

1. Terdapat perforasi pada membran timpani yang permanen sehingga telinga


tengah berhubungan dengan telinga luar.
2. Adanya sumber infeksi di faring, nasofaring, hidung dan sinus paranasal.
3. Sudah terbentuk jaringan patologik yang ireversibel dalam rongga mastoid
4. Gizi dan hygiene yang kurang
Tatalaksana
OMSK TIPE AMAN Kloramfenikol Polimiksin B atau Gentamisin Ofloksasin
Polimiksin E

- Tidak efektif - Efektif kuman - Gentamisi - Otic


Konservatif atau dengan medikamentosa terhadap Pseudomonas n 0.3 % solution 0.3
Pseudomonas . E. coli, % ear drops
Sekret keluar terus  H2O2 3% 3-5 hari sp & Proteus sp Klebsiella & - Efektif
◦ Lanjutkan obat tetes dengan antibiotik & Enterobacter kuman - Efektif
kortikosteroid gram kuman
- Tidak efektif positif dan aerob
Antibiotik oral golongan ampisilin/eritromisin (resisten) negative positif &
terhadap negative
(alergi ampisilin) Proteus & B. - ototoksik
◦ Curiga resisten ampisilin  ampisilin-as. fragilis - Tidak
Klavulanat ototoksik
- ototoksik
2 bulan observasi perforasi masih ada 
miringoplasti/timpanoplasti
OMSK TIPE BAHAYA

o Bila sekret sudah kering, tetapi masih terdapat perforasi, setelah


melalukan observasi selama 2 bulan, miringoplasti atau
timpanoplasti boleh dilakukan

oPada OMSK tipe bahaya, prinsip terapi ialah pembedahan yaitu


mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti.

oTerapi konservatif dengan medikamentosa hanyalah sementara


sebelum dilakukan pembedahan.
Jenis Pembedahan pada OMSK
Mastoidektomi sederhana

• Pada OMSK tipe aman yang dengan pengobatan konservatif tidak sembuh.
• Tindakan : dilakukan pembersihan ruang mastoid dari jaringan patologik.
• Tujuan : supaya infeksi tenang dan telinga tidak berair lagi

Mastoidektomi radikal

• Pada OMSK tipe bahaya dengan infeksi atau kolesteatoma yang meluas.
• Tindakan : Rongga mastoid dan kavum timpani dibersihkan dari semua jaringan patologik.
Dinding batas antara liang telinga luar dan telinga tengah dengan mastoid diruntuhkan,
sehingga menjadi satu ruangan.
• Tujuan : membuang jaringan patologik & cegah komplikasi ke intracranial.
• Kerugian : tidak boleh berenang seumur hidup, pendengaran berkurang sekali.
Mastoidektomi radikal dengan modifikasi (operasi Bondy)

• Pada OMSK dengan kolesteotoma daerah atik, tetapi belum merusak kavum timpani.
• Tindakan : Seluruh rongga mastoid dibersihkan dan dinding posterior liang telinga direndahkan.
• Tujuan : membuang semua jaringan patologik dari rongga mastoid, dan mempertahankan
pendengaran yang masih ada.

Miringoplasti

• Operasi jenis timpanoplasti yang paling ringan (timpanoplasti tipe 1)


• Pada OMSK tipe aman yang sudah tenang dgn ketulian ringan yang disebabkan perforasi MT
• Tindakan : Rekonstruksi hanya dilakukan pada membran timpani.
• Tujuan : mencegah berulangnya infeksi telinga tengah pada OMSK tipe aman dengan perforasi
yang menetap.
Timpanoplasti
• Pada OMSK tipe aman dgn kerusakan yang lebih berat atau OMSK tipe aman yang tidak
membaik dengan medikamentosa.
• Tujuan : menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran.
• Tindakan : rekonstruksi membran timpani & tulang pendengaran. Rekonstruksi tulang pendengaran
timpanoplasti dibagi menjadi tipe II, III, IV dan V. dilakukan eksplorasi kavum timpani dahulu
dengan atau tanpa mastoidektomi untuk membersihkan jaringan patologik.
• Operasi ini perlu dilakukan secara bertahap dengan jarak waku 6 hingga 12 bulan.

Timpanoplasti dengan pendekatan ganda (Combined Approach Tympanoplasty)


• Pada OMSK tipe bahaya atau OMSK tipe aman dengan jaringan granulasi yang luas.
• Tujuan : menyembuhkan & baiki pendengaran tanpa melakukan teknik mastoidektomi radikal
(meruntuhkan dinding posterior liang telinga).
• Tindakan : Pembersihan kolesteatoma dan jaringan granulasi di kavum timpani, dikerjakan melalui
dua jalan yaitu liang telinga dan rongga mastoid dengan timpanotomi posterior.
Komplikasi
Komplikasi di telinga tengah
◦ Tuli konduktif biasanya terjadi disebabkan terputusnya rangkaian tulang pendengaran.
◦ Paresis nervus fasialis
◦ Penyebaran infeksi langsung ke kanalis fasialis menyebabkan kelumpuhan.

Komplikasi telinga dalam


• Fistula labirin
• OMSK dengan kolesteatom akan menyebabkan kerusakan pada vestibuler labirin sehingga
tebentuk fistula.
• Labirinitis
• Karena penyebaran infeksi ke ruang perilimfe.
Prognosis
Pada pasien OMSK biasanya memiliki prognosis yang baik apabila penanganan dan kontrol
yang baik terhadap infeksi.

Pemulihan fungsi pendengaran bervariasi tergantung penyebab dan keparahan. Fungsi


pendengaran yang hilang akibat gangguan konduksi dapat diperbaiki dengan pembedahan.

Keterlambatan dalam penanganan karena sifat pasien yang tidak peduli sehingga dapat
menyebabkan komplikasi seterusnya kematian apabila tidak ditangani dengan segera.
Kesimpulan
OMSK atau biasa dipanggil congek adalah radang kronis pada telinga tengah dengan adanya perforasi
pada membran timpani dan riwayat keluar cairan dari telinga yang sudah berlangsung lebih dua bulan
baik terus menerus atau hilang timbul.

OMSK dapat dibagi atas tipe benigna dan maligna karena terdapat kolesteatom yang bersifat
destruksi. OMSK dapat menimbulkan komplikasi di telinga dan tempat lain.

Penatalaksaan OMSK bersifat konservatif dan operasi. OMSK dapat sembuh dengan pengobatan yang
baik, namun dapat menimbulkan komplikasi sehingga kematian apabila tidak segera ditangani.

Anda mungkin juga menyukai