Anda di halaman 1dari 46

Otitis Media Supuratif Kronis

Dengan Komplikasi

Oleh:
Riza Rosaliana 1710070100078

Preseptor:
dr. Jenny Tri Yuspita Sari, Sp.THT-KL

fk.unbrah.ac.id @infofkunbra
h
Latar Belakang
Otitis Media merupakan peradangan pada sebagian atau seluruh
mukosa telinga tengah,tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel
mastoid. Otitis Media terbagi menjadi Otitis Media Supuratif dan
Otitis Media Non Supuratif yang dapat terjadi secara akut dan
kronis.1
Otitis media supuratif kronis (OMSK) adalah infeksi kronis pada
liang telinga dengan perforasi membran timpani dan sekret yang
keluar secara terus menerus atau hilang timbul, sekret yang keluar
bisa encer atau kental, bening atau berupa nanah.1
Latar Belakang
Otitis Media Supuratif Kronis mempunyai potensi untuk menjadi serius
karena komplikasi yang dapat mengancam dan menyebabkan kematian.
Biasanya komplikasi didapat pada pasien dengan OMSK tipe bahaya.1
Komplikasi dapat terjadi karena adanya infeksi, inflamasi, jaringan
granulasi dan pembentukan kolesteatom yang terus menerus. Komplikasi
OMSK ini terdiri dari komplikasi intrakranial dan intratemporal
(ekstrakranial). 3
Tinjauan Pustaka
Anatomi Telinga Tengah
Anatomi Telinga Tengah

Telinga tengah atau rongga timpani merupakan bilik kecil


yang mengandung udara. Rongga tersebut terletak di bagian
dalam membran timpani yang memisahkan rongga itu dari
meatus akustikus externa. Dalam telinga tengah bagian yang
paling utama adalah osikulus. Yang terdiri dari : palu (maleus),
landasan (inkus), dan sanggurdi (stapes).
Anatomi Telinga Tengah
Getaran suara yang diterima oleh gendang telinga akan
disampaikan ke tulang pendengaran. Setiap tulang
pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang
berikutnya. Tulang stapes yang merupakan tulang terkecil di
tubuh meneruskan getaran ke koklea. Tuba eustachius juga
merupakan bagian dari telinga tengah yang berfungsi sebagai
ventilasi dan drainase. Tuba eustachius menghubungkan telinga
tengah dengan nasofaring.
DEFINISI OMSK

Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) dahulu disebut Otitis


Media Perforata (OMP) atau dalam sehari-hari disebut congek
merupakan infeksi kronis pada liang telinga dengan perforasi
membran timpani dan sekret yang keluar secara terus menerus
atau hilang timbul, biasanya sekret bisa encer atau kental,
bening atau berupa nanah.1
Etiopatologi OMSK

OMSK sering dimulai dengan otitis media berulang pada


anak, namun jarang muncul pada usia dewasa.2 Beberapa faktor
yang dapat menyebabkan OMA menjadi OMSK adalah terapi
yang terlambat diberikan,terapi yang tidak adekuat, virulensi
kuman tinggi,daya tahn tubuh pasien yang rendah (gizi kurang),
atau hygiene yang buruk.1
Etiopatologi OMSK

Penyebab terbanyak terjadinya OMSK adalah bakteri aerob


maupun anaerob seperti Pseudomonas, aeruginosa, Klebsiella,
Staphylococcus aureus, Proteus mirabilis.3
Tanda klinis OMSK
1. Telinga Berair (Otore)

Pada OMSK pasien datang dengan mengeluhkan telinganya


berair. Sekret dapat bersifat purulen (kental,putih) atau mucoid
(seperti air dan encer) yang tergantung pada stadium
peradangan.
Tanda klinis OMSK

Pada OMSK tipe jinak, cairan yang keluar berupa mukopus


yang tidak berbau busuk dan seringkali sebagai reaksi iritasi
pada mukosa telinga tengah akibat dari perforasi mebran
timpani yang hilang timbul.
Tanda klinis OMSK

Pada OMSK stadium inaktif tidak dijumpai adanya sekret


telinga. Namun jika terdapat sekret ditemukan sekret yang
sangat berbau, berwarna kuning atau abu-abu kotor dapat
mengarah ke kolesteatoma dan produk denegerasinya. Yang
terlihat keping-keping kecil, berwarna putih, mengkilap.
Tanda klinis OMSK

Pada OMSK tipe ganas unsur mukoid dan sekret telinga


tengah berkurang atau hilang karena rusaknya lapisan mukosa
secara luas. Dimana sekret yang bercampur darah berhubungan
dengan adanya jaringan granulasi dan polip telinga yang
merupakan tanda adanya kolesteatom.
Tanda klinis OMSK

2. Gangguan Pendengaran

Pasien dengan OMSK dapat terjadi gangguan pendengaran


dimana tergantung dari derajat kerusakan tulang-tulang
pendengaran. Biasanya dijumpai tuli konduktif namun juga
dapat bersifat campuran.
Tanda klinis OMSK

Pada OMSK tipe maligna biasanya didapat tuli konduktif


berat karena putusnya rantai tulang pendengaran, namun
kolesteatom juga bertindak sebagai penghantar suara sehingga
ambang pendengaran yang didapat harus diinterpretasikan
secara hati-hati.
Tanda klinis OMSK

3.Otalgia

Pada OMSK pasien jarang mengeluhkan nyeri. Nyeri


merupakan tanda berkembang komplikasi OMSK seperti
petrositis, subperioteal abses atau trombosis sinus lateralis.
Tanda klinis OMSK
4.Vertigo

Penderita OMSK sering meluhan vertigo, dimana merupakan


tanda telah terjadinya fistel labirin akibat erosi dinding labirin
oleh kolesteatom. Vertigo biasanya terjadi akibat perubahan
tekanan udara yang mendadak atau akibat perforasi besar
membran timpani yang akan menyebabkan labirin lebih mudah
teransang pada perubahan suhu.
Klasifikasi OMSK
1.Otitis Media Sepuratif Kronis ( tipe banigna)

Proses peradangan pada OMSK ini terbatas pada mukosa


saja, dan biasanya tidak mengenai tulang. Perforasi yang
ditemukan adalah tipe sentral dan umumnya jarang terjadi
komplikasi yang berbahaya. Pada OMSK tipe benigna tidak
terdapat kolesteatoma.
Klasifikasi OMSK

2.Otitis Media Supuratif Kronis (tipe maligna)

Pada OMSK tipe maligna disertai dengan kolesteatoma.


Dimana OMSK ini dikenal dengan tipe OMSK berbahaya atau
OMSK tipe tulang. Perforasi pada OMSK ini letaknya di marginal
atau di atik, dan kadang dapat juga kolesteatoma pada OMSK
dengan perforasi subtotal.
Klasifikasi OMSK berdasarkan
sekret yang keluar
1.Otitis Media Sepuratif 2.Otitis Media Supuratif
Kronis Aktif Kronis Tenang
Dimana OMSK dengan sekret Dengan keadaan kavum
yang keluar dari kavum timpani yang terlihat basah
timpani secara aktif atau kering. .
Letak Perforasi Membran Timpani

Letak perforasi di membran


timpani penting di ketahui
untuk dapat menentukan tipe
atau jenis OMSK. Perforasi
membran timpani dapat
ditemukan di daerah sentral,
marginal, atau atik. 1
Letak Perforasi Membran Timpani

1.Perforasi sentral

Yaitu terdapat di pars tensa sedangkan di seluruh tepi perforasi


masih terdapat membran timpani. Bisa juga di temukan di
anterio- inferior , di postero- inferior, atau di postero-superior
kadang di sebut subtotal.
Letak Perforasi Membran Timpani

2.Perforasi marginal

Sebagian sepi perforasi langsung terhubung dengan anulus


atau sulkus timpanikum. Perforasi yang sangat besar dapat
digambar kan sebagai perforasi total. Perforasi pada pinggir
postero-superior berhubungan dengan kolesteotoma.
Letak Perforasi Membran Timpani

3.Perforasi atik

Yaitu perforasi yang terletak di pars flaksida, berhubungan


dengan primary acquired cholesteatoma.
Diagnosis Pemeriksaan OMSK

Diagnosis OMSK ditegakkan berdasarkan gejala klinik dari


anamnesis dan pemeriksaan THT terutama pada pemeriksaan
otoskopi.
Pemeriksaan penala adalah pemeriksaan sederhana yang dapat
dilakukan untuk mengetahui ganguan pendengaran.
Diagnosis Pemeriksaan OMSK

Untuk mengetahui jenis dan derajat gangguan pendengaran


dapat dilakukan pemeriksaan audiometri nada murni, audiometri
tutur (speech audiometric), dan pemeriksaan BERA (brainstem
evoked response audiometric) bagi pasien anak vang tidak
koperatif dengan pemeriksaan audiometri nada murni.1
Diagnosis Pemeriksaan OMSK

Diagnosis juga ditegakan berdasarkan riwayat dan temuan


otoskopi. Dimana Otitis media kronis menyebabkan gangguan
pendengaran konduktif, tetapi keluhan utama yang membuat
pasien berobat adalah otorea yang berbau busuk. Perforasi
biasanya mudah terlihat dari otoskopi dengan keadaan telinga
yang kering.
Pemeriksaan Penujang3

1.Pemeriksaan radiologi

Pemeriksaan radiologi dilakukan untuk mendapatkan informasi


tambahan dalam melengkapi pemeriksaan klinis. CT scan dan
MRI dari tulang temporal dapat menggambarkan luasnya penyakit
dan dapat mengidentifikasi kolesteatoma pada pasien yang
asimptomatik
Pemeriksaan Penujang3

2.Pemeriksaan kultur dan sensitifitas sekret telinga

Pemeriksaan kultur dan sensitifitas sekret telinga dapat


membantu dalam pemilihan antibiotik untuk pengobatan
Penatalaksanaan1

Prinsip terapi pada OMSK tipe aman adalah terapi konservatif


atau dengan medikamentosa. Bila sekret yang keluar terus
menurus maka dapat diberikan obat pencuci telinga seperti
larutan H2O2 3 % selama 3-5 hari. Setelah sekret berkurang,
maka dilanjutkan dengan pemberian obat tetes telinga yang
mengandung antibiotika dan kortikosteroid. Antibiotika juga
dapat diberikan secara oral dari golongan ampisilin atau
eritromisis jika pasien alergi terhadap penisilin.
Penatalaksanaan1

Bila sekret telah kering, namun perforasi masih ada setelah


observasi selama dua bulan maka lakukan miringoplasti atau
timpanoplasti. Operasi bertujuan untuk menghentikan infeksi
secara permanen, memperbaiki membran timpani yang
perforasi, mencegah terjadinya komplikasi serta memperbaiki
pendengaran.
Penatalaksanaan1

Prinsip terapi OMSK tipe maligna adalah pembedahan yaitu


mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti. Ada beberapa
jenis pembedahan atau teknik operasi yang dilakukan pada
OMSK dengan mastoiditis kronis baik tipe benigna atau tipe
maligna, antara lain mastoidektomi sederhana, mastoidektomi
radikal, mastoidektomiradikal dengan modifikasi, miringoplasti,
timpanoplasti,pendekatan ganda timpanoplasti.
Komplikasi 1

Biasanya komplikasi di dapat pada pasien dengan OMSK tipe


bahaya, dimana komplikasi terjadi berawal dari terganggunya
sawar (barier) pertahanan telinga tengah.1 Komplikasi dapat
terjadi karena adanya infeksi, inflamasi, jaringan granulasi dan
pembentukan kolesteatom yang terus menerus.
Komplikasi OMSK ini terdiri dari komplikasi intrakranial
dan intratemporal (ekstrakranial).3
Menurut adams klasifikasi komplikasi terbagi menjadi :

A.Komplikasi di telinga tengah


1.Perforasi membran timpani persisten
2.Erosi tulang pendengaran
3.Paralisis nervus fasialis

B.Komplikasi di telinga dalam


1.Fistula labirin
2.Labirinitis supuratif
3.Tuli saraf (sensorineural)
Menurut adams klasifikasi komplikasi terbagi menjadi :

C.Komplikasi ekstradural
1.Abses ekstradural
2.Trombosis sinus lateralis
3.Petrisitis

D.Komplikasi ke susunan saraf pusat


1.Meningitis
2.Abses otak
3.Hidrosefalus otitis
Kolesteatoma

Kolesteatoma adalah suatu kista epiterial yang berisi


deskuamasi epitel ( keratin). Deskuamasi terbentuk terus lalu
menumpuk sehingga kolesteatoma bertambah besar. 1
Kolesteatom adalah massa kistik dengan epitel skuamosa,
berisi keratin yang proliferatif dan bisa menyebabkan terjadinya
destruksi tulang.6
Patogenesis Kolesteatoma

Pada perkembangan kolesteatoma dibagi menjadi dua fase


yaitu:

1.Fase aktif
Fase aktif ditandai dengan penetrasi dan proliferasi sel-
sel basal epidermis ke jaringan ikat subepitelial.
Patogenesis Kolesteatoma

2.Fase pasif.
Fase pasif ditandai dengan terjadinya pembesaran kantung
kolesteatoma yang tergantung luas permukaan deskuamasi
dari matriks.

Patologi kolesteatoma menyebabkan terjadinya erosi tulang


yang progresif dari osikel dan tulang sekitarnya.7
Klafisikasi Kolesteatoma
Kolesteatom dibagi menjadi dua jenis antara lain :1

1.Kolesteatoma kongenital, yang terbentuk pada masa


embrionik dan ditemukan pada telinga dengan membran
timpani utuh tanpa tanda radang infeksi. Lokasi biasanya di
kavum timpani, daerah petrosus mastoid atau di
cerebellopontin angle.
Klafisikasi Kolesteatoma
2.Kolesteotoma akuisitas, yang dibentuk setelah anak lahir.
Jenis ini terbagi menjadi dua yaitu:

A.Kolesteotoma akuisitas primer, yang dibentuk tanpa didahului


oleh perforasi membran timpani.
B.Kolesteotoma akuisitas sekunder, yang terbentuk setelah
adanya perforasi membran timpani.
KESIMPULAN

Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) atau orang awam


sering menyebut “congek” merupakan infeksi kronis di telinga
tengah yang di tandai dengan perforasi membran timpani dan
sekret yang keluar dari telinga secara terus menerus atau hilang
timbul yang prosesnya lebih dari dua bulan.
KESIMPULAN
OMSK dapat di tegakkan berdasarkan anamnesis
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Biasanya pasien
datang dengan keluhan telinga berair, penurunan
pendengaran, nyeri dan bahkan timbul vertigo. Pada
pemeriksaan fisik dapat dilakukan pemeriksaan audiometri
untuk menentukan jenis dan derajat gangguan pendengaran.
Pemeriksaan penujnag juga dapat dilakukan untuk melengkapi
diagnosis seperti pemeriksaan rontgen mastoid, kultur kuman
dan uji resistensi kuman dari sekret telinga.
KESIMPULAN
OMSK ini terbagi menjadi dua jenis yaitu benigna dan
maligna. Berdasarkan aktivitas sekret terbagi menjadi OMSK
aktif dengan sektret yang masih keluar dari membran timpani
dan OMSK tenang dengan sekret yang tenang di dalam kavum
timpani dan hanya terlihat basah atau kering. OMSK tipe
maligna sering menyebabkan komplikasi disertai dengan
kolesteotoma. Komplikasi OMSK terbagi menjadi intratemporan
dan intrakranial.
KESIMPULAN
Penatalaksanaan untuk OMSK Bila sekret yang keluar terus
menurus maka dapat diberikan obat pencuci telinga seperti
larutan H2O2 3 % selama 3-5 hari. Setelah sekret berkurang,
maka dilanjutkan dengan pemberian obat tetes telinga yang
mengandung antibiotika dan kortikosteroid. Prinsip terapi
OMSK tipe maligna adalah pembedahan yaitu mastoidektomi
dengan atau tanpa timpanoplasti.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai