Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN

DENGAN OTITIS MEDIA AKUT DAN


OTITIS MEDIA KRONIS

Oleh: N. Nina Putri C, S.Kep.,Ners.,M.Kep


DEFINISI
Otitis adalah radang telinga, yang ditandai
dengan nyeri, demam, hilangnya
pendengaran, tinitus dan vertigo.
Otitis berarti peradangan dari telinga, dan
media berarti tengah. Jadi otitis media
berarti peradangan dari telinga tengah.
Otitis media adalah peradangan sebagian
atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba
eustacheus, antrum mastoid, dan sel-sel
mastoid.
Otitis media adalah infeksi atau inflamasi
pada telinga tengah .
OMA
Otitis media akut adalah peradangan akut
sebagian atau seluruh periosteum telinga tengah
dan terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu.
Otitis media akut adalah proses infeksi yang
ditentukan oleh adanya cairan di telinga atau
gangguan dengar, serta gejala penyerta lainnay
tergantung berat ringannya penyakit, antara
lain : demam, iritabilitas, letargi, anoreksia,
vomiting, bulging hingga perforasi membrana
tympani yang dapat diikuti dengan drainase
purulen.
OMK
Otitis media kronis adalah infeksi menahun
pada telinga tengah. Kondisi yang berhubungan
dengan patologi jaringan irreversible dan
biasanya disebabkan oleh episode berulang
otitis media akut yang tak tertangani. Otitis
media adalah Proses peradangan di telinga
tengah dan mastoid yang menetap > 12
minggu.

Otitis media kronik adalah perforasi pada


gendang telinga.
OMK dibagi dapat dibagi menjadi 2 tipe,
yaitu:

Tipe Tubotimpani (tipe benigna/ tipe


aman/ tipe mukosa)
Tipe Atikoantral (tipe malignan/ tipe
bahaya)
Tipe tubotimpani (tipe benigna/ tipe
aman/ tipe mukosa)

Tipe ini ditandai adanya perforasi sentral atau


pars tensa dan gejala klinik yang bervariasi dari
luas dan keparahan penyakit.
Proses peradangan pada OMK posisi ini terbatas
pada mukosa saja, biasanya tidak mengenai
tulang, umumnya jarang menimbulkan
komplikasi yang berbahaya.
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi
keadaan ini terutama infeksi saluran nafas atas,
kegagalan pertahanan mukosa terhadap infeksi
pada penderita dengan daya tahan tubuh yang
rendah.
OMK tipe benigna berdasarkan aktivitas
sekret yang keluar dikenal 2 jenis,yaitu

OMK aktif ialah OMK dengan sekret yang


keluar dari kavum timpani secara aktif
OMK tenang apabila keadaan kavum
timpani terlihat basah atau kering.
Tipe Atikoantral (tipe malignan/ tipe
bahaya)

Tipe ini ditandai dengan perforasi tipe marginal


atau tipe atik, disertai dengan kolesteatom dan
sebagian besar komplikasi yang berbahaya dan
fatal timbul pada OMK tipe ini.
Kolesteatom adalah suatu kista epitelial yang berisi
deskuamasi epitel (keratin). Deskuamasi terbentuk
terus lalu menumpuk sehingga kolesteatom
bertambah besar.
Massa kolesteatom ini dapat menekan dan
mendesak organ disekitarnya sehingga dapat
terjadi destruksi tulang yang diperhebat oleh
pembentukan asam dari proses pembusukan
bakteri.
Proses nekrosis tulang ini mempermudah
timbulnya komplikasi seperti labirinitis,
meningitis dan abses otak.
Kolesteatom dapat diklasifikasikan atas dua

jenis:
Kolesteatom kongenital.

Kriteria untuk mendiagnosa kolesteatom

kongenital menurut Derlaki dan Clemis


(1965) adalah :
1. Berkembang dibelakang membran timpani
yang masih utuh.
Kongenital kolesteatom lebih sering
ditemukan pada telinga tengah atau
tulang temporal, umumnya pada apeks
petrosa. Kolesteatom ini dapat
menyebabkan parese nervus fasialis, tuli
saraf berat unilateral, dan gangguan
keseimbangan
Kolesteatom akuisital atau didapat:

Primary acquired cholesteatoma.


Kolesteatom yang terbentuk tanpa
didahului oleh perforasi membran
timpani. Kolesteatom timbul akibat
proses invaginasi dari membran timpani
pars flaksida akibat adanya tekanan
negatif pada telinga tengah karena
adanya gangguan tuba.
Secondary acquired cholesteatoma.

Terbentuk setelah perforasi membran


timpani. Kolesteatom terjadi akibat
masuknya epitel kulit dari liang telinga
atau dari pinggir perforasi membran
timpani ke telinga tengah (teori migrasi)
atau terjadi akibat metaplasi mukosa
kavum timpani karena iritasi infeksi yang
berkangsung lama.
ETIOLOGI OMA
Biasanya penyakit ini merupakan komplikasi
dari infeksi saluran pernafasan atas (common
cold). Penyebab otitis media akut (OMA) dapat
berupa virus maupun bakteri.
Virus atau bakteri dari tenggorokan bisa
sampai ke telinga tengah melalui tuba
eustakius atau kadang juga melalui aliran
darah. Otitis media akut juga bisa terjadi
karena adanya penyumbatan pada sinus atau
tuba eustakius akibat alergi atau
pembengkakan amandel.
ETIOLOGI OMK
Otitis media kronis terjadi akibat adanya
lubang pada gendang telinga (perforasi).
Perforasi gendang telinga bisa
disebabkan oleh: otitis media akut
penyumbatan tuba eustakius cedera
akibat masuknya suatu benda ke dalam
telinga atau akibat perubahan tekanan
udara yang terjadi secara tiba-tiba luka
bakar karena panas atau zat kimia.
Bisa juga disebabkan karena bakteri,
antara lain:

Streptococcus.
Stapilococcus.
Diplococcus pneumonie.
Hemopilus influens.
Gram Positif : S. Pyogenes, S. Albus.
Gram Negatif : Proteus spp, Psedomonas spp,
E. Coli.
Kuman anaerob : Alergi, diabetes melitus, TBC
paru.
PATOFISIOLOGI OMA
Terjadi akibat terganggunya faktor
pertahanan tubuh yang bertugas
menjaga kesterilan telinga tengah.
Otitis media sering diawali dengan
infeksi pada saluran napas seperti
radang tenggorokan atau pilek yang
menyebar ke telinga tengah lewat
saluran Eustachius.
Saat bakteri melalui saluran Eustachius,
mereka dapat menyebabkan infeksi di
saluran tersebut sehingga terjadi
pembengkakan di sekitar saluran,
tersumbatnya saluran menyebabkan
transudasi, dan datangnya sel-sel darah
putih untuk melawan bakteri.
Sel-sel darah putih akan membunuh
bakteri dengan mengorbankan diri
mereka sendiri. Sebagai hasilnya
terbentuklah nanah dalam telinga tengah.
PATOFISIOLOGI OMK
Patofisiologi OMK belum diketahui secara
lengkap, tetapi dalam hal ini merupakan
stadium kronis dari otitis media akut (OMA)
dengan perforasi yang sudah terbentuk diikuti
dengan keluarnya sekret yang terus menerus.
Terjadinya OMK hampir selalu dimulai dengan
otitis media berulang. OMK disebabkan oleh
multifaktor antara lain infeksi virus atau bakteri,
gangguan fungsi tuba, alergi, kekebalan tubuh,
lingkungan, dan social ekonomi.
MANIFESTASI KLINIS OMA
Gejala klinis otitis media akut (OMA)
tergantung pada stadium penyakit dan
umur pasien. Stadium otitis media akut
(OMA) berdasarkan perubahan mukosa
telinga tengah :
Stadium oklusi tuba Eustachius
Stadium hiperemis (presupurasi)
Stadium supurasi
Stadium perforasi
Stadium resolusi
MANIFESTASI KLINIS OMK
Gejala berdasarkan tipe Otitis Media Kronis:
OMK tipe benigna:
Gejalanya berupa discharge mukoid yang tidak terlalu
berbau busuk , ketika pertama kali ditemukan bau
busuk mungkin ada tetapi dengan pembersihan dan
penggunaan antibiotiklokal biasanya cepat
menghilang, discharge mukoid dapat konstan atau
intermitten.
Gangguan pendengaran konduktif selalu didapat pada
pasien dengan derajat ketulian tergantung beratnya
kerusakan tulang-tulang pendengaran dan koklea
selama infeksi nekrotik akut pada awal penyakit.
OMK tipe maligna dengan kolesteatoma:
Sekret pada infeksi dengan kolesteatom
beraroma khas, sekret yang sangat bau dan
berwarna kuning abu-abu, kotor purulen dapat
juga terlihat keeping-keping kecil, berwarna
putih mengkilat.
Gangguan pendengaran tipe konduktif timbul
akibat terbentuknya kolesteatom bersamaan
juga karena hilangnya alat penghantar udara
pada otitis media nekrotikans akut. Selain tipe
konduktif dapat pula tipe campuran karena
kerusakan pada koklea yaitu karena erosi pada
tulang-tulang kanal semisirkularis akibat
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
OMA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala
dan hasil pemeriksaan telinga dengan
otoskop. Timpanogram untuk mengukur
kesesuaian dan kekakuan membran
timpani. Untuk menentukan organisme
penyebabnya dilakukan pembiakan
terhadap nanah atau cairan lainnya dari
telinga.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
OMK
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan
hasil pemeriksaan telinga dengan otoskop.
Untuk mengetahui organisme penyebabnya,
dilakukan pembiakan terhadap cairan yang
keluar dari telinga. Rontgen mastoid atau CT
scan kepala dilakukan untuk mengetahui
adanya penyebaran infeksi ke struktur di
sekeliling telinga. Tes Audiometri dilakukan
untuk mengetahui pendengaran menurun. X
ray terhadap kolesteatoma dan kekaburan
mastoid.
PENATALAKSANAAN OMA
Terapi bergantung pada stadium
penyakitnya. Pengobatan pada stadium
awal ditujukan untuk mengobati infeksi
saluran napas, dengan pemberian
antibiotik, dekongestan lokal atau
sistemik, dan antipiretik.
PENATALAKSANAAN OMK
Prinsip pengobatan tergantung dari jenis
penyakit dan luasnya infeksi, dimana
pengobatan dapat dibagi atas :
Konservatif dan Operasi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan dengan proses peradangan
Gangguan komunikasi berhubungan dengan efek
kehilangan pendengaran
Perubahan persepsi / sensoris berhubungan dengan
obstruksi, infeksi di telinga tengah atau kerusakan di syaraf
pendengaran
Cemas berhubungan dengan prosedur operasi, diagnosis,
prognosis, anestesi, nyeri, hilangnya fungsi, kemungkinan
penurunan pendengaran lebih besar setelah operasi.
Isolasi sosial berhubungan dengan nyeri , otore berbau
busuk
Kurangnya pengetahuan mengenai pengobatan dan
pencegahan kekambuhan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai