Pembimbing:
Oleh:
Nurhayati 1102014201
Seorang wanita bernama Nn. D usia 24 tahun datang ke IGD dengan keluhan sulit tidur
dan sering marah-marah. Sejak 1 bulan terakhir pasien sering marah-marah tanpa sebab yang jelas
terhadap keluarga dan tetangga sekitarnya. Pasien mengaku marah-marah karena ia merasa stress
telat wisuda dan banyak tekanan dari orang sekitarnya untuk segera menyelesaikan studinya serta
pasien baru putus dari pacarnya 6 bulan yang lalu. Pasien selalu marah dan memukul orang-orang
disekitarnya jika ada yang tidak sesuai dengan keinginannya. Pasien juga sangat mudah sekali
tersinggung. Pasien sempat memukul ibunya karena mencoba memegangnya pada saat
mengamuk. Pasien juga selalu membongkar barang-barang di rumahnya yang mana barang
tersebut sudah dia rapikan pada awalnya. Pasien juga biasanya sering berdandan dan berganti-
ganti baju sampai 4-5 kali ganti baju setiap harinya. Pasien jarang tidur, dan biasanya tidur sekitar
2-3 jam saja kemudian bangun dan sudah tidak tidur lagi sampai pagi.
Menurut ibu pasien, perubahan tingkah laku ini baru pertama kalinya dimulai kurang lebih
6 bulan terakhir, setelah pasien diputuskan oleh pacarnya. Sejak saat itu, pasien mulai gelisah dan
kadang-kadang lebih sering menyendiri dan bicara melantur. Nafsu makan pasien juga berkurang
dan sering merasa bersalah hingga menangis sendiri walaupun tidak tahu apa penyebabnya.
Kadang juga pasien teramat sedih dan melamun memikirkan nasibnya dan pernah bilang lebih baik
mati saja.
2
Percakapan :
1. Praorientasi
Dokter mempersiapkan diri untuk berkomunikasi dan memikirkan hal-hal yang perlu
ditanyakan dan dilakukan kepada klien
2. Orientasi
Ibu pasien : ini dok saya ingin berkonsultasi tentang anak saya loli.
Dokter : Sebelumnya perkenalkan, nama saya dr… saya yang bekerja disini. Enaknya saya panggil
siapa?
Dokter: ibu dan loli, disini kami akan melakukan sesi Tanya jawab dan kerahasiaannya akan kami
jaga sebaik-baiknya. untuk itu di mohon memberikan informasi yang sejelas mungkin. Apakah ibu
dan loli bersedia?
Ibu pasien : ini dok , anak saya dia sering marah-marah nih dok, mudah tersinggung juga.
Pasien : iya dok, jadi tu saya pusing ditanyain mulu sama orang-orang kapan wisuda, padahal saya
sudah berusaha sebaik mungkin tapi gimana dok saya gabisa dok paksain kalo saya harus wisuda
sekarang. Ditambah orang tua saya menuntut saya untuk cepat selesai kuliahnya.
Ibu pasien : gimana ya dok, namanya orang tua saya kan mikirin masa depan anak saya. Kalo
kelamaan di kuliahnya kan mahal di biaya, sayang waktu dan saya pengen anak saya cepet nikah
juga dok. Pengen punya cucu.
Pasien : ya gimana engga tersinggung dok, saya baru putus masa ditanyain kapan nikah terus.
3
Dokter : iya loli, ada keluhan lain ga selain ini?
Ibu pasien : ini dok sama suka bongkar-bongkar barang yang sudah di rapihkan, sering berdandan
juga, sama ganti bajunya 4-5 kali sehari dok.
Dokter : dulu pernah mengalami cedera kepala seperti terbentur atau ada infeksi di otak gak bu?
Dokter : loli pernah denger bisikan-bisikan ga? Bisikan yang orang lain gabisa denger selain loli?
Dokter : kalau bayangan pernah ga? Bayangan yang orang lain gabisa liat tapi loli liat
Dokter : Loli pernah murung atau merasa sedih yang berkelanjutan tidak?
Pasien : Pernah dok, tapi dulu. Saya sampai tidak mau makan, tidak mau keluar kamar.
Dokter : baik Loli, saya mengerti apa yang Loli rasakan. Dari keluhan yang saya dengar seperti
marah-marah, mudah tersinggung, sering membongkar barang, dandan berlebih, dan sering ganti
baju saya menyimpulkan Loli mengalami Gangguan Afektif Bipolar, episode kini manik tanpa
gejala psikotik. Menurut saya, Loli harus belajar untuk mengkontrol emosi dan menyelesaikan
4
masalah sendiri supaya Loli dapat menyikapi masalah dengan baik. Saya akan memberikan obat
untuk mengurangi keluhan yang dirasakan oleh Loli. Ibu, Loli ada yang ingin ditanyakan?
Dokter : Baik Loli, obatnya diminum teratur ya. Minggu depan tolong dating lagi kontrol ya.