Seorang laki-laki 45 tahun, mengalami post op pemasangan pen atas indikasi fraktur femur dan
dirawat hari ke-3. Keluhan saat ini nyeri dan tampak bengkak pada ekstremitas. Tampak
terpasang drainage pada estremitas. Akral teraba dingin, dan pasien mengatakan sulit untuk
bergerak serta keinginan untuk buang air besar tidak ada. TD 100/60 mmHg, Nadi 86 x/menit,
RR 26 x/menit, suhu 36,8 C.
Dokumentasi SAOPIER
S : Data Subjektif
Klien mengatkan nyeri
Klien mengatakan sulit bergerak
Klien mengatakan tidak ada keinginan untuk buang air besar
O : Data Objektif
Klien tampak mengeluh nyeri
Ektremitas tampak bengkak
Terpasang drainage pada ektremiatas
Akral teraba dingin
TD : 100/60 mmHg
Nadi : 86 x/menit
RR : 26 x/menit
Suhu : 36,8 C
A : Masalah keperawatan
Nyeri b.d agen pencederan fisik
Resiko infeksi b.d prosedur operasi
Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan integritas struktur tulang
P : Rencana Keperawatan
1. Nyeri b.d agen pencederan fisik
Manajemen Nyeri
Observasi :
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respon nyeri non verbal
Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon
monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik :
Berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi :
Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
2. Resiko infeksi b.d presedur operasi
Pencegahan infeksi
Observasi :
Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Terapeutik :
Batasi jumlah pengunjung
Berikan perawatan kulit pada area edema
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
Pertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi
Edukasi :
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
3. Gangguan mobilitas Fisik b.d kerusakan integritas struktur tulang
Dukungam mobilisasi
Observasi :
Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
Terapeutik :
Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis pagar tempat tidur)
Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
Hancurkan melakukan mobilisasi dini
Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis duduk di tempat tidur, duduk di
sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)
4. Konstipasi
Manajemen konstipasi
Observasi:
Periksa tanda dan gejala konstipasi
Periksa pergerakan usus karakteristik feses (konsistensi, bentuk, volume, dan warna)
Identifikasi faktor risiko konstipasi (mis obat-obatan, tirah baring, dan diet rendah serat)
Monitor tanda dan gejala ruptur usus atau peritonitis
Terapeutik :
Anjurkan diet tinggi serat
Lakukan masase abdomen, jika perlu
Melakukan evakuasi feses secara manual, jika perlu
Berikan enema atau irigasi, jika perlu
Edukasi :
Jelaskan etiologi masalah dan alasan tindakan
Anjurkan peningkatan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi
Latih buang air besar secara teratur
Ajarkan cara mengatasi konstipasi atau impaksi
Kolaborasi :
konsultasi dengan tim medis tentang penurunan atau peningkatan frekuensi suara usus
Kolaborasi penggunaan obat pencahar, jika perlu
I : Implementasi
1. Nyeri b.d agen pencederan fisik
Manajemen Nyeri
Observasi :
Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Mengidentifikasi skala nyeri
Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
Mengidentifikasi pengaruh budaya terhadap respon
Memonitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
Memonitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik :
Memberikan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
Mengkontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Memfasilitasi istirahat dan tidur
Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi :
Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Mengajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
Mengkolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
2. Resiko infeksi b.d presedur operasi
Pencegahan infeksi
Observasi :
Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Terapeutik :
Membatasi jumlah pengunjung
Memberikan perawatan kulit pada area edema
Mecuuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
Mempertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi
Edukasi :
Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
Mengajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Mengajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Menganjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
Mengkolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
3. Gangguan mobilitas Fisik b.d kerusakan integritas struktur tulang
Dukungam mobilisasi
Observasi :
Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
Memonitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
Memonitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
Terapeutik :
Memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis pagar tempat tidur)
Memfasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
Edukasi :
Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
Menganjurkan melakukan mobilisasi dini
Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis duduk di tempat tidur,
duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)
4. Konstipasi
Manajemen konstipasi
Observasi:
Memeriksa tanda dan gejala konstipasi
Memeriksa pergerakan usus karakteristik feses (konsistensi, bentuk, volume, dan warna)
Mengidentifikasi faktor risiko konstipasi (mis obat-obatan, tirah baring, dan diet rendah
serat)
Memonitor tanda dan gejala ruptur usus atau peritonitis
Terapeutik :
Menganjurkan diet tinggi serat
Melakukan masase abdomen, jika perlu
Melakukan evakuasi feses secara manual, jika perlu
Memberikan enema atau irigasi, jika perlu
Edukasi :
Menjelaskan etiologi masalah dan alasan tindakan
Menganjurkan peningkatan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi
Melatih buang air besar secara teratur
Mengajarkan cara mengatasi konstipasi atau impaksi
Kolaborasi :
Mengkonsultasikan dengan tim medis tentang penurunan atau peningkatan frekuensi
suara usus
Mengkolaborasikan penggunaan obat pencahar, jika perlu
R : Intervensi dilanjutkan