Anda di halaman 1dari 13

ABORTUS

1. Hipertermia b.d proses penyakit


2. Nyeri akut b.d agen cedera injuri
3. Kerusakan integritas jaringan b.d trauma jaringan
4. Resikoinfeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan sekunder (leucopenia)
5. Resiko perdarahan b. d pembedahan

Diagnosa
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
keperawatan
1. Hipertermia b.d NOC : NIC :
proses penyakit Thermoregulation  Monitor suhu sesering mungkin
Kriteria Hasil :  Monitor IWL
 Suhu tubuh dalam  Monitor tekanan darah, nadi dan RR
rentang normal  Monitor penurunan tingkat kesadaran
 Nadi dan RR dalam  Monitor WBC, Hb, dan Hct
rentang normal  Monitor intake dan output
 Tidak ada perubahan  Berikan anti piretik
warna kulit dan tidak  Berikan pengobatan untuk mengatasi
ada pusing, merasa penyebab demam
nyaman  Selimuti pasien
 Berikan cairan intravena
 Kompres pasien pada lipat paha dan
aksila
 Tingkatkan sirkulasi udara
 Berikan pengobatan untuk mencegah
terjadinya menggigil
 Monitor suhu minimal tiap 2 jam
 Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
 Beritahukan tentang indikasi terjadinya
keletihan dan penanganan emergency
yang diperlukan
 Berikan anti piretik jika perlu
 Catat adanya fluktuasi tekanan darah
 Monitor kualitas dari nadi
2. Nyeri akut b.d NOC : NIC :
agen cedera injuri  Pain Level,  Lakukan pengkajian nyeri secara
 Pain control, komprehensif termasuk lokasi,
 Comfort level karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
Kriteria Hasil : dan faktor presipitasi
 Mampu mengontrol  Observasi reaksi nonverbal dari
nyeri (tahu penyebab ketidaknyamanan
nyeri, mampu  Gunakan teknik komunikasi terapeutik
menggunakan tehnik untuk mengetahui pengalaman nyeri
pasien
nonfarmakologi untuk  Kontrol lingkungan yang dapat
mengurangi nyeri, mempengaruhi nyeri seperti suhu
mencari bantuan) ruangan, pencahayaan dan kebisingan
 Melaporkan bahwa nyeri  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
berkurang dengan menentukan intervensi
menggunakan  Ajarkan tentang teknik non farmakologi
manajemen nyeri  Berikan analgetik untuk mengurangi
 Mampu mengenali nyeri nyeri
(skala, intensitas,  Tingkatkan istirahat
frekuensi dan tanda  Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas,
nyeri) dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
 Menyatakan rasa  Cek instruksi dokter tentang jenis obat,
nyaman setelah nyeri dosis, dan frekuensi
berkurang  Cek riwayat alergi
 Tanda vital dalam  Tentukan pilihan analgesik tergantung
rentang normal tipe dan beratnya nyeri
 Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
 Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan
gejala (efek samping)
3. Kerusakan NOC: NIC :
integritas  Tissue integrity : skin  Anjurkan pasien untuk menggunakan
jaringan b.d and mucous membranes pakaian yang longgar
trauma jaringan  Wound healing :  Jaga kulit agar tetap bersih dan kering
primary and secondary  Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien)
intention setiap dua jam sekali
kriteria hasil:  Monitor kulit akan adanya kemerahan
 Perfusi jaringan normal  Monitor status nutrisi pasien
 Tidak ada tanda-tanda  Memandikan pasien dengan sabun dan
infeksi air hangat
 Ketebalan dan tekstur  Observasi luka : lokasi, dimensi,
jaringan normal kedalaman luka, karakteristik,warna
 Menunjukkan cairan, granulasi, jaringan nekrotik,
pemahaman dalam tanda-tanda infeksi lokal, formasi traktus
proses perbaikan kulit  Ajarkan pada keluarga tentang luka dan
dan mencegah terjadinya perawatan luka
cidera berulang  Kolaborasi ahli gizi pemberian diet
 Menunjukkan terjadiny TKTP, vitamin
a proses penyembuhan  Cegah kontaminasi feses dan urin
luka  Lakukan tehnik perawatan luka dengan
steril
 Berikan posisi yang mengurangi tekanan
pada luka
 Hindari kerutan pada tempat tidur
4. Resiko infeksi b.d NOC : NIC :
ketidakadekuatan  Immune Status  Batasi pengunjung bila perlu
pertahanan  Knowledge : Infection  Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
sekunder control tindakan kperawtan
(leucopenia)  Risk control  Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat
pelindung
Kriteria Hasil :  Pertahankan lingkungan aseptik selama
 Klien bebas dari tanda pemasangan alat
dan gejala infeksi  Ganti letak IV perifer dan line central dan
 Mendeskripsikan proses dressing sesuai dengan petunjuk umum
penularan penyakit,  Tingktkan intake nutrisi
factor yang  Berikan terapi antibiotik bila perlu
mempengaruhi  Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik
penularan serta dan local
penatalaksanaannya,  Monitor hitung granulosit, WBC
 Menunjukkan  Monitor kerentanan terhadap infeksi
kemampuan untuk  Berikan perawatan kuliat pada area
mencegah timbulnya epidema
infeksi  Dorong masukan cairan
 Jumlah leukosit dalam  Dorong istirahat
batas normal  Instruksikan pasien untuk minum
 Menunjukkan perilaku antibiotik sesuai resep
hidup sehat
5. Resiko NOC NIC
perdarahan b. d  Blood lose severity  Monitor ketat tanda2 perdarahan
pembedahan  Blood kogulation  Catat nilai Hb dan HT sebelum dan
Kriteria hasil : sesudah terjadinya perdarahan
 Tidak ada hematuria dan  Monitor nilai lab (koagulasi) yang
hematemesis meliputi PT, PTT, trombosit
 Kehilangan darah yang  Monitor TTV ortostatik
terlihat  Pertahankan bed rest selama perdarahan
 Tekanan darah dalam aktif
 Kolaborasi dalam pemberian produk
batas normal systole dan
darah (platelet atau fresh frozen plasma)
diastole
 Lindungi pasien dari trauma yang dapat
 Tidak ada perdarahan
menyebabkan perdarahan
pervagina  Hindari pemberian aspirin dan
 Tidak ada distensi anticoagulant
abdominal  Anjurkan pasien untuk meningkatkan
 Hemoglobin dan intake makanan yang banyak
hematrokrit dalam batas mengandung vitamin K
normal  Identifikasi penyebab perdarahan
 Plasma, PT, PTT dalam  Monitor trend tekanan darah dan
batas normal parameter hemodinamik (CVP,
pulmonary capillary / artery wedge
pressure
 Monitor status cairan yang meliputi
intake dan output
 instruksikan pasien untuk membatasi
aktivitas

CEDERA KEPALA

1. Nyeri akut b.d agen cidera biologis kontraktur (terputusnya jaringan tulang)
2. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan presepsi kognitif, terapi pembatasan/
kewaspadaan keamanan, mis tirah baring, immobilisasi
3. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d obstruksi jalan napas,ditandai dengan dispnea
4. Resiko kekurangan volume cairan b.d perubahan kadar elektrolit serum (muntah)
5. Resiko perdarahan b.d trauma ,riwayat jatuh

Diagnosa
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
keperawatan
1. Nyeri akut b.d NOC : NIC :
agen cidera  Pain Level,  Lakukan pengkajian nyeri secara
biologis  Pain control, komprehensif termasuk lokasi,
kontraktur  Comfort level karakteristik, durasi, frekuensi,
(terputusnya kualitas dan faktor presipitasi
Kriteria Hasil :
jaringan tulang)  Mampu mengontrol nyeri  Observasi reaksi nonverbal dari
(tahu penyebab nyeri, mampu ketidaknyamanan
menggunakan tehnik  Gunakan teknik komunikasi
nonfarmakologi untuk terapeutik untuk mengetahui
mengurangi nyeri, mencari pengalaman nyeri pasien
bantuan)  Kontrol lingkungan yang dapat
 Melaporkan bahwa nyeri mempengaruhi nyeri seperti suhu
berkurang dengan ruangan, pencahayaan dan
menggunakan manajemen kebisingan
nyeri  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
 Mampu mengenali nyeri menentukan intervensi
(skala, intensitas, frekuensi  Ajarkan tentang teknik non
dan tanda nyeri) farmakologi
 Menyatakan rasa nyaman  Berikan analgetik untuk
setelah nyeri berkurang mengurangi nyeri
 Tanda vital dalam rentang  Tingkatkan istirahat
normal  Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
 Cek instruksi dokter tentang jenis
obat, dosis, dan frekuensi
 Cek riwayat alergi
 Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
 Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala (efek samping)
2. Hambatan NOC : NIC :
mobilitas fisik  Joint Movement : Active Exercise therapy : ambulation
b.d kerusakan  Mobility Level  Monitoring vital sign
presepsi kognitif,  Self care : ADLs sebelm/sesudah latihan dan lihat
terapi  Transfer performance respon pasien saat latihan
pembatasan/  Konsultasikan dengan terapi fisik
Kriteria Hasil :
kewaspadaan  Klien meningkat dalam tentang rencana ambulasi sesuai
keamanan, mis aktivitas fisik dengan kebutuhan
tirah baring,  Mengerti tujuan dari  Bantu klien untuk menggunakan
immobilisasi peningkatan mobilitas tongkat saat berjalan dan cegah
 Memverbalisasikan perasaan terhadap cedera
dalam meningkatkan kekuatan  Ajarkan pasien tentang teknik
dan kemampuan berpindah ambulasi
 Memperagakan penggunaan  Kaji kemampuan pasien dalam
alat Bantu untuk mobilisasi mobilisasi
(walker)  Latih pasien dalam pemenuhan
kebutuhan ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan
 Dampingi dan Bantu pasien saat
mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs ps.
 Ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
3. Ketidakefektifan NOC : NIC :
bersihan jalan  Respiratory status :  Buka jalan nafas, guanakan teknik
nafas b.d
obstruksi jalan Ventilation chin lift atau jaw thrust bila perlu
napas,ditandai  Respiratory status : Airway  Posisikan pasien untuk
dengan dispnea patency memaksimalkan ventilasi
 Aspiration Control  Identifikasi pasien perlunya
Kriteria Hasil : pemasangan alat jalan nafas buatan
 Mendemonstrasikan batuk  Pasang mayo bila perlu
efektif dan suara nafas yang  Auskultasi suara nafas, catat
bersih, tidak ada sianosis dan adanya suara tambahan
dyspneu (mampu  Berikan bronkodilator bila perlu
mengeluarkan sputum,  Atur intake untuk cairan
mampu bernafas dengan mengoptimalkan keseimbangan.
mudah, tidak ada pursed lips)  Monitor respirasi dan status O2
 Menunjukkan jalan nafas  Berikan O2 dengan menggunakan
yang paten (klien tidak merasa nasal untuk memfasilitasi suksion
tercekik, irama nafas, nasotrakeal
frekuensi pernafasan dalam  Gunakan alat yang steril sitiap
rentang normal, tidak ada melakukan tindakan
suara nafas abnormal)
 Mampu mengidentifikasikan
dan mencegah factor yang
dapat menghambat jalan nafas
4. Resiko NOC: NIC:
kekurangan  Fluid balance  Pertahankan catatan intake dan
volume cairan  Hydration output yang akurat
b.d perubahan  Nutritional Status : Food and  Monitor status hidrasi (
kadar elektrolit Fluid Intake kelembaban membran mukosa,
serum (muntah) nadi adekuat, tekanan darah
Kriteria Hasil :
ortostatik ), jika diperlukan
 Mempertahankan urine output
 Monitor vital sign
sesuai dengan usia dan BB, BJ  Monitor masukan makanan / cairan
urine normal, HT normal dan hitung intake kalori harian
 Tekanan darah, nadi, suhu  Lakukan terapi IV
tubuh dalam batas normal  Monitor status nutrisi
 Berikan cairan
 Tidak ada tanda tanda
 Dorong masukan oral
dehidrasi, Elastisitas turgor  Dorong keluarga untuk membantu
kulit baik, membran mukosa pasien makan
lembab, tidak ada rasa haus  Tawarkan snack ( jus buah, buah
yang berlebihan segar)
5. Resiko NOC NIC
perdarahan b.d  Blood lose severity  Monitor ketat tanda2 perdarahan
trauma ,riwayat  Blood kogulation  Catat nilai Hb dan HT sebelum dan
jatuh Kriteria hasil : sesudah terjadinya perdarahan
 Tidak ada hematuria dan  Monitor nilai lab (koagulasi) yang
hematemesis meliputi PT, PTT, trombosit
 Kehilangan darah yang  Monitor TTV ortostatik
terlihat  Pertahankan bed rest selama
 Tekanan darah dalam batas perdarahan aktif
 Kolaborasi dalam pemberian
normal systole dan diastole
produk darah (platelet atau fresh
 Tidak ada perdarahan
frozen plasma)
pervagina
 Lindungi pasien dari trauma yang
 Tidak ada distensi abdominal dapat menyebabkan perdarahan
 Hemoglobin dan hematrokrit  Hindari pemberian aspirin dan
dalam batas normal anticoagulant
 Plasma, PT, PTT dalam batas  Anjurkan pasien untuk
normal meningkatkan intake makanan
yang banyak mengandung vitamin
K
 Identifikasi penyebab perdarahan
 Monitor trend tekanan darah dan
parameter hemodinamik (CVP,
pulmonary capillary / artery wedge
pressure
 Monitor status cairan yang
meliputi intake dan output
 instruksikan pasien untuk
membatasi aktivitas

PERDARAHAN POST PARTUM

1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b/d penurunan jumlah haemoglobin dalam


darah, perdarahan pasca persalinan.
2. Resiko syok hipovolemik b/d perdarahan aktif pasca persalinan, berkurangnya jumlah
cairan intravaskuler.
3. Nyeri akut b/d terputusnya kontinuitas jaringan, luka pasca operasi.
6. Resiko infeksi b/d porte de entre, luka pasca operasi.

No DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA DIAGNOSA


HASIL

1 Ketidakefektifan NOC : perfusi jaringan adekuat /  Monitor keadaan umum,


perfusi jaringan efektif dan TTV
perifer b/d  Monitor adanya daerah
tertentu yang hanya peka
penurunan
terhadap panas /
jumlah dingin/tajam/tumpul
haemoglobin  Monitor adanya paretese.
dalam darah, Monitor adanya tanda-
perdarahan tanda hipoksia.
pasca  Batasi aktivitas / anjurkan
persalinan. untuk bedrest.
 Berikan cairan parenteral :
infuse.
 Kolaborasi pemberian
obat sesuai advis.

2 Resiko syok NOC : tidak terjadi syok  Monitor keadaan umum,


hipovolemik b/d dan TTV
perdarahan  Monitor tanda-tanda awal
aktif pasca syok.
persalinan,  Monitor tanda inadekuat
oksigenasi jaringan.
berkurangnya
 Monitor nilai input dan
jumlah cairan output (balance cairan).
intravaskuler.  Monitor adanya tanda-
tanda hipoksia.
 Pantau nilai laborat : Hb.
Ht, AGD, elektrolit.
 Pertahankan kepatenan
jalan napas.
 Batasi aktivitas / anjurkan
untuk bedrest.
 Berikan cairan parenteral :
infuse.
 Kolaborasi pemberian
obat sesuai advis.

3 Nyeri akut b/d NOC : nyeri berkurang / hilang  Lakukan pengkajian nyeri
terputusnya dengan PQRST.
kontinuitas  Monitor keadaan umum, dan
TTV.
jaringan, luka
 Monitor skala nyeri.
pasca operasi.  Ajarkan teknik relaksasi dan
distraksi.
 Kolaborasi pemberian obat
analgetik sesuai advis.

5 Resiko infeksi NOC : tidak terjadi infeksi  Monitor keadaan umum, dan
b/d porte de TTV
entre, luka pasca  Pantau tanda-tanda infeksi.
 Lakukan hecting luka.
operasi.
 Melakukan perawatan luka
(ganti balut).
 Lakukan tindakan dengan
prosedur aseptic.
 Gunakan alat pelindung diri
(APD).
 Batasi pengunjung yang
datang.
 Kolaborasi pemberian
antibiotic sesuai advis.
PREKLAMPSIA

1. Pola nafas tidak efektif b/d Deformitas dinding dada (adanya edema pada paru)
2. Nyeri akut berhubungan dengan Agen cidera biologi
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
Ketidakmampuan dalam memasukkan/mencerna makanan karena faktor biologi
4. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan retensi garam dan air
5. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan sindroma nefrotik (penurunan filtrasi)

N DIAGNOSA TUJUAN DAN HASIL INTERVENSI


O
1 Pola nafas tidak kriteria hasil:  Buka jalan nafas dengan
efektif b/d Respiratorystatus: tehnik chin lift
Deformitas  Posisikan klien untuk
 respirasi dalam batas
dinding dada memaksimalkan ventilasi
normal
(adanya edema  Identifikasi jika pasien
 Mudah bernafas
pada paru) perlu pemasangan alat
 Tidak ada dipsnea
jalan nafas buatan
 TTV normal
 Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara nafas
tambahan
 Monitor respirasi dan
status O2
 Observasi TTV

2 Nyeri akut kriteria hasil:  Kaji secara komprehensif


berhubungan
Pain control tentang nyeri meliputi:
dengan Agen
cidera biologi lokasi, karakteristik, dan
 Mengenali faktor
onset, durasi, frekuensi,
penyebab
kualitas,intensitas/beratny
 Menggunakan metode
a nyeri, dan faktor-faktor
pencegahan
 Menggunakan metode presipitasi
pencegahan non analgetik  Kaji pengalaman individu
untuk mengurangi nyeri terhadap nyeri, keluarga,
 Menggunakan analgetik dengan nyeri kronis
sesuai kebutuhan  Evaluasi tentang
 Melaporkan gejala pada keefektifitan dari tindakan
tenaga kesehatan mengontrol nyeri yang

NOC: telah digunakan


 Berikan informasi tentang
1. Tidak dilakukan sama sekali
nyeri seperti penyebab,
2. Jarang dilakukan
berapa lama terjadi, dan
3. Kadang dilakukan
4. Sering dilakukan tindakan pencegahan
5. Selalu dilakukan  Berikan analgetik sesuai
anjuran
 Beritahu dokter jika
tindakan berhasil atau
terjadi keluhan

3. Ketidakseimbang kriteria hasil:  Kaji adanya alergi makanan


an nutrisi kurang Nutritional status  Anjurkan pasien untuk
dari kebutuhan meningkatkan intake Fe
 Stamina,Tenaga
tubuh  Berikan substansi gula
 Kekuatan menggenggam
berhubungan  Berikan makanan yang
 Penyembuhan jaringan
dengan terpilih( sudah
 Daya tahan tubuh
Ketidakmampua dikonsultasikan dengan ahli
 Tidak ada penurunan BB
n dalam gizi)
yg berlebih
memasukkan/me  Ajarkan pasien bagaimana
ncerna makanan NOC: membuat catatan makanan
1. Tidak pernah menunjukkan
karena faktor harian
2. Jarang menunjukkan
biologi
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan

4. Resiko kriteria hasil:  Pertahankan catatan intake


kekurangan  Mempertahankan urin output urin yang di buat
volume cairan output sesuai dengan usia  Monitor adanya status
berhubungan dan BB dehidrasi
dengan retensi  TTV dalam batas normal  Monitor hasil lab. yang
garam dan air  Elastisitas turgor kulit sesuai dengan retensi cairan

normal  Monitor TTV

 Tidak ada tanda-tanda  Kolaborasi pemberian cairan

dehidrasi atau makanan/ infus

 Membran mukosa lembab  Monitor status nutrisi

 Tidak ada rasa haus  Dorong masukan oral

berlebihan

NOC:

1. Tidak dilakukan sama sekali

2. Jarang dilakukan

3. Kadang dilakukan

4. Sering dilakukan

5. Selalu dilakukan

5. Gangguan kriteria hasil :  Monitor pengeluaran urin


eliminasi urin  Frekuensi eliminasi urin termasuk frekuensi,
berhubungan dalam rentang normal warna, volume, dan
dengan sindroma  Tidak ada bengkak dan senyawa yang terkandung
nefrotik memerah pada saluran didalamnya
(penurunan kemih  Monitor tanda dan gejala
filtrasi)  Tidak ada sekret/cairan adanya retensi urin

nanah keluar dari saluran  Catat waktu pengeluaran


urin terakhir
kencing  Ajarkan pasien untuk
 Urin tidak mengandung minum secara lancar yaitu
protein glukosa ataupun 8 gelas sehari
keton  Anjurkan klien untuk
mengenali adanya ISK
yang berkelanjutan
DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN PADA KASUS
PENDARAHAN POST PARTUM

TRAUMA KEPALA

PREKLAMSIA

ABORTUS

SITI FATIMAH AZZAHRAH

NH0113273

A3/2013

STRATA 1 ( SATU ) KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN MAKASSAR
2017/2018

Anda mungkin juga menyukai