Anda di halaman 1dari 11

Kanker payudara (Carsinoma

Mammae) merupakan gangguan


dalam pertumbuhan sel normal
mammae dimana sel abnormal dari
sel-sel normal, berkembang biak dan
menginfiltrasi jaringan limfe dan
pembuluh darah (Nurarif & Kusuma,
2015).
Data World Health Organization
(WHO), diperkirakan setiap tahun ada
230 juta operasi utama dilakukan di
seluruh dunia, satu untuk setiap 25 orang
hidup. Penelitian di 56 negara dari 192
negara anggota WHO tahun 2004
diperkirakan 234,2 juta prosedur
pembedahan dilakukan setiap tahun
berpotensi komplikasi dan kematian
(Rampengan, Rondonuwu, & Onibala,
2014).
Masalah kanker payudara di Indonesia,
belum ada data yang akurat untuk
menghitung frekuensi kanker payudara di
Indonesia, diperkirakan insiden seluruh
kanker 180 per 100.000 penduduk. Khusus
kanker payudara kira-kira 18 per 100.000
penduduk. Di Indonesia kanker payudara
menempati urutan kedua. Secara regional
mengalami variasi, misalnya kanker payudara
menduduki urutan nomor satu di daerah
Sulawesi Selatan (Bustan, 2015).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan untuk tahun 2014
berdasarkan laporan P2PL Pemberantasan
Penyakit tidak Menular terdapat lima penyakit
tidak menular yaitu kardiovaskuler 60,89%,
Diabetes Mellitus 16,99%, Penyakit Kronis dan
Degeneratif (PKD) 11,34%, gangguan kecelakaan
10,02%, dan kanker 0,76%. Sedangkan penyebab
kematian tertinggi penyakit tidak menular yaitu
kardiovaskuler diurutan pertama 49,44%, PKD
20,45%, diabetes mellitus 19,24%, Gakece 7,70%,
dan kanker 3,14% (Dinkes Sulsel, 2015).
Berdasarkan data pada saat pengambilan data awal di RS
Ibnu Sina YW-UMI Makassar, menunjukkan bahwa jumlah
pasien kanker payudara pada tahun 2014 sebanyak 684 kasus,
menurun pada tahun 2015 sebanyak 276 kasus. Untuk tahun
2016 jumlah pasien kanker payudara sebanyak 250 kasus,
sedangkan jumlah penderita kanker payudara pada bulan
Januari sampai Maret tahun 2017 sebanyak 286 pasien
(Rekam Medik RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar, 2017). Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah pasien kanker payudara RS Ibnu
Sina YW-UMI Makassar mengalami penurunan dari tahun ke
tahun. Tapi berdasarkan hasil wawancara sederhana pada saat
pengambilan data awal, terdapat pasien yang mengalami nyeri
yang sangat berat tetapi langkah yang digunakan perawat di
rumah sakit langsung memberikan obat farmakologi. Rumah
sakit tidak memberikan tindakan relaksasi dan distraksi.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada
pengaruh strategi koping terhadap intensitas
nyeri pada pasien post operasi Ca Mammae di RS
Ibnu Sina YW-UMI Makassar”?

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh strategi koping
terhadap intensitas nyeri pada pasien post
operasi Ca Mammae di RS Ibnu Sina YW-UMI
Makassar.
Hubungan Antar Variabel
Variabel independen Variabel dependen

Intensitas
Strategi Koping
Nyeri

Keterangan :
: Variabel independen
: Variabel dependen;
: Variabel yang diteliti
Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre-
experimental Design dengan rancangan yang
digunakan One Group Pretest-Postest Design.
Lokasi
Lokasi penelitian ini rencana akan
dilaksanakan di RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar.
Waktu
Waktu penelitian ini rencana akan
dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2017.
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua
pasien ca mammae yang dirawat di ruang
perawatan RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar.
Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien
post operasi ca mammae yang dirawat di ruang
perawatan RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar.
Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah accidental sampling

Anda mungkin juga menyukai