Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA DENGAN ANGGOTA


KELUARGA HIV/AIDS

NAMA KELOMPOK:
Apriyanto
Aulia Sri Agustin
Ayu Indahsari
Dede Fahrurozi
Friska Reza Kharisma
Robby Rahman Fauzi
Wiwin Wulansari
LATAR BELAKANG
 Menurut data statistik, kasus AIDS di Indonesia
dilaporkan banyak ditemukan pada laki-laki yaitu 74,5%,
sedangkan pada perempuan 25%. Orang yang terkena
HIV tidak memandang usia, bahkan dari itu diperlukan
pencegahan dan pemeriksaan secara dini, untuk
mengetahui apakah terinfeksi atau tidak. Pada ODHA
dibutuhkan dukungan dari orang sekitar terutama
keluarga. Karena banyak sekali stigma dan diskriminasi
dari masyarakat sehingga faktor keluargalah yang
menjadi faktor utama.
TUJUAN DARI ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA DENGAN AIDS

 Memahami masalah HIV/AIDS pada keluarganya


 Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi
HIV/AIDS
 Melakukan tindakan keperawtan padaa anggota keluarga
yang menderita HIV/AIDS
 Memelihara lingkungan (fisik, psikis dan sosial)
sehingga dapat menunjang peningkatan kesehatan
keluarga
 Menurunkan stigma sosial.
KONSEP KELUARGA
Keluarga adalah dua orang atau lebih
individu yang tergabung karena ikatan tertentu
untuk saling membagi pengalaman dan melakukan
pendekatan emosional, serta mengidentifikasi diri
mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman,
1998 dalam Sudiharto, 2007).
Keluarga juga diartikan sebagai suatu
ikatan atau persekutuan hidup atas dasar
perkawinan antara orang dewasa yang berlainan
jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki
atau seorang perempuan yang sudah sendirian
dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri
atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah
tangga (Sayekti, 1994 dalam Suprajitno, 2004).
PERAN KELUARGA
Peranan keluarga adalah seperangkat perilaku
interpersonal, sifat, dan kegiatan yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan
situasi tertentu (Setiadi, 2008).
Setiap anggota keluarga mempunyai peran
masing–masing. Ayah sebagai pemimpin keluarga,
pencari nafkah, pendidik, pelindung/pegayom, dan
pemberi rasa aman kepada anggota keluarga.
Selain itu, sebagai anggota masyarakat/kelompok
sosial tertentu.
FUNGSI KELUARGA

Adapun fungsi keluarga menurut Friedman (1998,


dalam Zaidin, 2009):
a. Fungsi afektif

b. Fungsi sosialisasi

c. Fungsi reproduksi

d. Fungsi ekonomi

e. Fungsi perawatan keluarga


DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN
HIV/AIDS
Dukungan keluarga mempunyai efek terhadap
kesehatan dan kesejahteraan. Secara lebih
spesifik, keberadaan dukungan keluarga yang
adekuat terbukti berhubungan dengan
menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari
sakit, fungsi kognitif, fisik, dan kesehatan emosi.
Disamping itu, pengaruh positif dari dukungan
keluarga adalah penyesuaian terhadap kejadian
dalam kehidupan yang penuh stres (Setiadi, 2008).
NEXT…….
Dukungan keluarga sangat diperlukan pada pasien
HIV (Nursalam, 2007). Respon psikologis pasien
terhadap hasil tes yang sero positif dapat
mencakup perasaan panik, depresi dan putus asa.
Oleh karena itu pasien memerlukan dukungan
baik finansial, medis dan psikologis (Smeltzer,
2005).
PENGKAJIAN

Menurut Allender & Spradley(2001) hal-hal yang perlu


dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas
keperawatan keluarga adalah:

 Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal


masalah HIV/AIDS , yang perlu dikaji adalah sejauh
mana keluarga mengetahui mengenai fakta-fakta dari
masalah HIV/AIDS meliputi:
 Pengertian, Tanda dan Gejala, Faktor penyebab yang
mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap
masalah HIV/AIDS.
PENGERTIAN DUKUNGAN
SOSIAL
Sebagai satu diantara fungsi pertalian/ikatan sosial, segi
fungsionanya mencakup dukungan emosional, mendorong
adanya ungkapan perasaan/ memberi nasehat atau
informasi, pemberian bantuan material. Sebagai fakta
sosial yang sebenarnya sebagai kognisi individual atau
dukungan yang diterima. Dukungan sosial terdiri dari
informasi atau nasehat verbal dan non verbal, bantuan
nyata atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial
atau didapat karena kehadiran mereka dan mempunyai
manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima
(Rodin & Salevoy, 1989 dikutip Smet, 1994).
KONSEP DUKUNGAN SOSIAL
Beberapa pendapat mengatakan dukungan
sosial terutama dalam konteks hubungan
yang akrab atau kualitas hubungan
perkawinan dan keluarga barangkali
merupakan sumber dukungan sosial yang
paling penting (Rodin & Salevoy, 1989
dikutip Smet, 1994).
JENIS JENIS DUKUNGAN SOSIAL

 Dukungan Emosional.
 Dukungan Penghargaan.

 Dukungan Instrumental.
 Dukungan Informatif
DUKUNGAN SOSIAL ( SUPORT
SOCIAL)
Dimensi dukungan sosial meliputi 3 hal yaitu :
 Emotional support, meliputi : perasaan
nyaman, dihargai, dicintai, dan diperhatikan)
 Cognitive support, meliputi : informasi,
pengetahuan dan nasehat
 Materials support, meliputi : bantuan /
pelayanan berupa sesuatu barang dalam
mengatasi suatu masalah.
Mekanisme bagaimana dukungan sosial berpengaruh
terhadap kesehatan, ada 3 mekanisme social support secara
langsung atau tidak berpengaruh terhadap kesehatan
seseorang:
 Mediator Perilaku

 Mengajak individu untuk mengubah perilaku yang jelek


dan meniru perilaku yang baik (misalnya, berhenti
merokok)\
 Psikologis, meningkatkan harga diri dan menjembatani
suatu interaksi yang bermakna
 Fisiologia, membantu relaksasi terhadap sesuati yang
megancam dalam upaya meningkatkan sistem imun
seseorang.
KONSEP
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakmampuan Koping Keluarga


2. Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga
3. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
4. Penurunan koping keluarga
5. Gangguan Interaksi Sosial
6. Isolasi sosial
7. Koping tidak efektif
INTERVENSI

Anda mungkin juga menyukai