Data Subjektif:
Pasien mengeluh nyeri dada seperti di himpit benda berat
Nyeri terkadang menjalar ke bahu hingga leher
Mengeluh cepat lemas saat beraktivitas dan hilang saat dibawa istirahat
Data Objektif:
Tampak kesakitan
Gelisah
Tampak memegang area dada
Terkadang juga disertai sesak napas
Pengkajian
Gunakan laporan dari pasien sendiri sebagai pilihan pertama untuk mengumpulkan
informasi pengkajian
Minta pasien untuk menilai nyeri dengan skala 0-10.
Gunakan bagan alir nyeri untuk mementau peredaan nyeri oleh analgesic dan
kemungkinan efek sampingnya
Kaji dampak agama, budaya dan kepercayaan, dan lingkungan terhadap nyeri dan
respon pasien
Dalam mengkaji nyeri pasien, gunakan kata-kata yang sesuai usia dan tingkat
perkembangan pasien
Manajemen nyeri:
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif meliputi lokasi, karakteristik, awitan dan
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau keparahan nyeri dan factor presipitasinya
Observasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan, khususnya pada mereka yang tidak
mampu berkomunikasi efektif
Manajemen nyeri:
Berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama akan berlangsung,
dan antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur
Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi (relaksasi, distraksi, terapi)
Aktivitas kolaboratif
Kelola nyeri pasca bedah awal dengan pemberian opiate yang terjadwal (missal, setiap 4
jam selama 36 jam) atau PCA
Manajemen nyeri:
Gunakan tindakan pengendalian nyeri sebelum nyeri menjadi lebih berat
Laporkan kepada dokter jika tindakan tidak berhasil atau jika keluhan saat ini merupakan
perubahan yang bermakna dari pengalaman nyeri pasien dimasa lalu
Perawatan dirumah
Intervensi di atas dapat disesuaikan untuk perawatan dirumah
Ajarkan klien dan keluarga untuk memanfaatkan teknologi yang diperlukan dalam
pemberian obat
Pengkajian
kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien, termasuk reaksi fisik setiap……..
kaji untuk factor budaya yang menjadi penyebab ansietas
gali bersama pasien tenteng tehnik yang berhasil dan tidak berhasil menurunkan
ansietas dimasa lalu
reduksi ansietas (NIC); menentukan kemampuan pengambilan keputusan pasien
Aktivitas kolaboratif
penurunan ansietas (NIC); berikan obat untuk menurunkan ansietas jika perlu
Aktivitas lain
pada saat ansietas berat, dampingi pasien, bicara dengan tenang, dan berikan
ketenangan serta rasa nyaman
beri dorngan kepada pasien untuk mengungkapkan secara verbal pikiran dan perasaan
untuk mengeksternalisasikan ansietas
bantu pasien untuk memfokuskan pada situasi saat ini, sebagai cara untuk
mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi ansietas
sediakan pengalihan melaui televise, radio, permainan serta terapi okupasi untuk
menurunkan ansietas dan memperluas fokus
coba teknik seperti imajinasi bombing dan relaksasi progresif
dorong pasien untuk mengekspresikan kemarahan dan iritasi, serta izinkan pasien untuk
menangis
yakinkan kembali pasien melalui sentuhan, dan sikap empatik secara verbal dan
nonverbal secara bergantian
sediakan lingkungan yang tenang dan batasi kontak dengan orang lain
sarankan terapi alternative untuk mengurangi ansietas yang dapat diterima oleh pasien
singkirkan sumber-sumber ansietas jika memungkinkan
Pengkajian
Kaji tingkat kemampuan pasien untuk berpindah dari tempat tidur, berdiri, ambulasi, dan
melakukan ADL
Kaji respon emosi, sosial dan spiritual terhadap aktivitas
Evaluasi motivasi dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktivitas
Aktivitas kolaboratif
Berikan pengobatan nyeri sebelum aktivitas, apabila nyeri merupakan salah satu
penyebab
Kolaborasikan dengan ahli terapi okupasi, fisik atau rekreasi untuk merencanakan dan
memantau program aktivitas, jika perlu.
Untuk pasien yang mengalami sakit jiwa, rujuk kelayanan kesehatan jiwa dirumah
Rujuk pasien kepelayanan kesehatan rumah untuk mendapatkan pelayanan bantuan
perawtan rumah, jika perlu
Rujuk pasien keahli gizi untuk perencanaan diet
Rujuk pasien kepusat rehabilitasi jantung jika keletihan berhubungan dengan penyakit
jantung
Aktivitas lain
Hindari menjadwalkan pelaksanaan aktivitas perawatan selama periode istirahat
Bantu pasien untuk mengubah posisi secara berkala, jika perlu
Pantau tanda-tanda vital sebelum, selama dan sesudah aktivitas
Rencanakan aktivitas bersama pasien secara terjadwal antar istirahat dan latihan
Perawatan dirumah
Evaluasi kondisi rumah yang dapat menyebabkan intoleransi aktivitas
Kaji kebutuhan terhadap alat bantu, oksigen dan lain sebagainga dirumah
Itulah tadi konsep asuhan keperawatan angina pectoris aplikasi nanda nic noc.
Mudah-mudahan dapat bermanfaat.
Sumber:
Sumber: Judith M. Wilkinson dan Nancy R. Ahern. Buku Saku DIAGNOSIS
KEPERAWATAN Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria hasil NOC Edisi 9. Alih
Bahasa Ns. Esti Wahuningsih, S.Kep dan Ns. Dwi Widiarti, S,Kep. EGC. Jakarta.
Doenges, EM, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.
https://banyumasperawat.wordpress.com/2009/07/22/form-pengkajian-13-domain-
nanda/ di edit oleh admin portalperawat.com.