a. Definisi Hipertermia
2009).
b. Etiologi Hipertermia
pirogen eksogen yang merangsang sel makrofag, lekosit dan sel lain
dibagi menjadi 2:
7
a) Hipertermia maligna
c) Endocrine Hyperthermia(EH)
pirogen leukosit).
8
a) Hipertermia neonatal
(1) Dehidrasi
2) Konvulsi (kejang)
3) Kulit kemerahan
4) Pertambahan RR
5) Takikardi
a) Fase I : awal
pernapasan.
(2) Berkeringat.
dehidrasi.
d. Patofisiologi Hipertermia
menggigil hilang dan pasien merasa hangat dan kering. Jika set
e. Komplikasi Hipertermia
Hal ini menimbulkan rasa lemah, nyeri sendi dan sakit kepala,
mencapai 40oC karena pada suhu tersebut otak sudah tidak dapat
f. Diagnosis Hipertermia
terarahberupamasalah-masalahyang terungkapdarianamnesis
sertatemuan-temuanyang didapatkandaripemeriksaanfisikdan
prokalsitonindanpemeriksaanpenunjangyang lain.Tahap
Salahsatutindakanyang perawatataudokterlakukan
adalahpengukuransuhutubuhyangbenarpadaareayangtepat
harusmengetahuipenyebabdarihipertermia klien,apakahkarena
apakahklienselesaimelakukanaktivitasolahraga jantungatau
penyakityangmenyertainya(Hartini, 2012).
14
14
g. Penatalaksanaan Hipertermia
1) Tindakan farmakologis
merupakanobatpilihan,aspirindansalisilatlain tidakboleh
2012).
(Totapally, 2005).
15
15
Setiawati (2009).