A. Peserta :
4. Pasien kooperatif
5. Peserta terdiri dari : Anak usia pra sekolah dan sekolah sebanyak 3 orang didampingi
keluarga
1. Sarana
B. Pengorganisasian
Jumlah leader 1 orang, co leader 1 orang, 1 orang observer, dan 14 orang fasilitator
Yeni Arlita
Yeni Marlina
Elva Susanti
Ratna Widyawati
Weza Yetika
Jasmardianti
Cica Kosboyo
Eli Amrina
Silpia
Irmaneli
Deno Haria A.
C. Pembagian Tugas
1. Peran Leader
b. Auxilery Ego, sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau mendominasi
2. Peran Co Leader
c. Mencatat modifikasi strategi untuk kelompok pada sesion atau kelompok yang akan
datang
3. Peran Fasilitator
c. Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari luar maupun dari
dalam kelompok
4. Peran Observer
D. Setting Tempat
E. Susunan Kegiatan
3 5 menit Penutup :
1. Leader Menghentikan 1. Selesai bermain
permainan
2. Menanyakan perasaan 2. Mengungkapkan
anak Perasaan
3. Menyampaikan hasil 3. Mendengarkan
permainan
4. Menanyakan perasaan 4. Mengungkapkan
anak perasaan
5. Co-leader menutup acara 5. Mendengarkan
6. Mengucapkan salam 6. Menjawab salam
F. Evaluasi
d. Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai tugasnya
a. Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan menghasilkan satu gambar yang
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan ketegangan atau stress
hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan
orang tua, kehilangan control, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa
nyeri. Akibatnya akan menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan, menangis,
teriak, memukul, menyepak, tidak kooperatif atau menolak tindakan keperawatan yang
diberikan.
Bermain adalah salah satu bagian dari kehidupan anak dan salah satu alat paling
kehidupan anak, dan karena situasi tersebut sering disertai stress berlebihan, maka anak-
anak perlu bermain untuk mengeluarkan rasa takut dan cemas yang mereka alami sebagai
kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan social anak tersebut, Salah satunya adalah
puzzle.
B. Saran
1. Orang tua
Sebaiknya orang tua lebih selektif dalam memilih permainan bagi anak agar anak
dapat tumbuh dengan optimal. Pemilihan permainan yang tepat dapat menjadi poin
penting dari stimulus yang akan didapat dari permainan tersebut. Faktor keamanan dari
2. Rumah Sakit
trauma yang akan anak dapatkan dari hospitalisasi dengan menyediakan ruangan khusus
3. Mahasiswa
hospitalisasi dengan terapi bermain yang sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak.
Karena dengan terapi bermain yang tepat, maka anak dapat terus melanjutkan tumbuh
DAFTAR PUSTAKA