Anda di halaman 1dari 9

SAP TERAPI BERMAIN

Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah Sakit

Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain Anak Usia 3-5 tahun

Tujuan : Mengoptimalkan Tingkat Perkembangan Anak

Hari / Tanggal : Sabtu/ 16 Oktober 2021

Tempat Bermain : Ruangan Anak RSU Mayjen H.A Thalib Kab.Kerinci

A. Peserta :

1. Anak usia 3 – 5 tahun

2. Tidak mempunyai keterbatasan fisik

3. Dapat berinteraksi dengan perawat dan keluarga

4. Pasien kooperatif

5. Peserta terdiri dari : Anak usia pra sekolah dan sekolah sebanyak 3 orang didampingi

keluarga

B. Sarana dan Media

1. Sarana

a. Ruangan tempat bermain

b. Tikar untuk duduk

2. Media : Gambar yang belum disusun (Puzzel)

B. Pengorganisasian
Jumlah leader 1 orang, co leader 1 orang, 1 orang observer, dan 14 orang fasilitator

dengan susunan sebagai berikut :

Leader : Yelva Gusneti

Co leader : Sinta Herdianti

Observer : Irda Nofia

Fasilitator : Henny Safitri

Yeni Arlita

Yeni Marlina

Elva Susanti

Ratna Widyawati

Weza Yetika

Jasmardianti

Cica Kosboyo

Eli Amrina

Silpia

Irmaneli

Monika Tri Utami

Deno Haria A.

C. Pembagian Tugas

1. Peran Leader

a. Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan jalan menciptakan

situasi dan suasana yang memungkinkan klien termotivasi untuk mengekspresikan


perasaannya

b. Auxilery Ego, sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau mendominasi

c. Koordinator, yaitu mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan dengan

cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlibat dalam kegiatan

2. Peran Co Leader

a. Mengidentifikasi issue penting dalam proses

b. Mengidentifikasi strategi yang digunakan Leader

c. Mencatat modifikasi strategi untuk kelompok pada sesion atau kelompok yang akan

datang

d. Memprediksi respon anggota kelompok pada sesion berikutnya

3. Peran Fasilitator

a. Mempertahankan kehadiran peserta

b. Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta

c. Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari luar maupun dari

dalam kelompok

4. Peran Observer

a. Mengamati keamanan jalannya kegiatan play therapy

b. Memperhatikan tingkah laku peserta selama kegiatan

c. Memperhatikan ketepatan waktu jalannya kegiatan play therapy

d. Menilai performa dari setiap tim terapis dalam memberikan terapi

D. Setting Tempat
E. Susunan Kegiatan

No Waktu Terapy Anak Ket


1 5 Pembukaan :
menit 1. Co-Leader membuka 1. Menjawab salam
dan mengucapkan
salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
terap
3. Memperkenalkan 3. Mendengarkan
pembimbing
4. Memperkenalkan anak 4. Mendengarkan dan
satu persatu dan anak saling berkenalan
saling berkenalan
dengan temannya
5. Kontrak waktu dengan 5. Mendengarkan
anak
6. Mempersilahkan Leader 6. Mendengarkan
2 20 Kegiatan bermain :
menit
1. Leader menjelaskan 1. Mendengarkan
cara permainan
2. Menanyakan pada anak, 2. Menjawab
anak mau bermain atau pertanyaan
tidak
3. Membagikan permainan 3. Menerima
permainan

4. Leader ,co-leader, dan 4. Bermain


Fasilitator memotivasi
anak
5. Fasilitator 5. Bermain
mengobservasi anak
6. Menanyakan perasaan 6. Mengungkapkan
anak perasaan

3 5 menit Penutup :
1. Leader Menghentikan 1. Selesai bermain
permainan
2. Menanyakan perasaan 2. Mengungkapkan
anak Perasaan
3. Menyampaikan hasil 3. Mendengarkan
permainan
4. Menanyakan perasaan 4. Mengungkapkan
anak perasaan
5. Co-leader menutup acara 5. Mendengarkan
6. Mengucapkan salam 6. Menjawab salam
F. Evaluasi

1. Evaluasi struktur yang diharapkan

a. Alat-alat yang digunakan lengkap

b. Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana

2. Evaluasi proses yang diharapkan

a. Terapi dapat berjalan dengan lancar

b. Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik

c. Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi

d. Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai tugasnya

3. Evaluasi hasil yang diharapkan

a. Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan menghasilkan satu gambar yang

diwarnai, kemudian digantung

b. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik

c. Anak merasa senang

d. Anak tidak takut lagi dengan perawat

e. Orang tua dapat mendampingi kegiatan anak sampai selesai

f. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktifitas bermain

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengalaman

traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan ketegangan atau stress

hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan

orang tua, kehilangan control, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa

nyeri. Akibatnya akan menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan, menangis,

teriak, memukul, menyepak, tidak kooperatif atau menolak tindakan keperawatan yang

diberikan.

Bermain adalah salah satu bagian dari kehidupan anak dan salah satu alat paling

penting untuk menatalaksanakan stres karena hospitalisasi menimbulkan krisis dalam

kehidupan anak, dan karena situasi tersebut sering disertai stress berlebihan, maka anak-

anak perlu bermain untuk mengeluarkan rasa takut dan cemas yang mereka alami sebagai

alat koping dalam menghadapi stress.

Bermain merupakan aspek penting dalam kehidupan anak yang mencerminkan

kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan social anak tersebut, Salah satunya adalah

puzzle.

B. Saran

1. Orang tua
Sebaiknya orang tua lebih selektif dalam memilih permainan bagi anak agar anak

dapat tumbuh dengan optimal. Pemilihan permainan yang tepat dapat menjadi poin

penting dari stimulus yang akan didapat dari permainan tersebut. Faktor keamanan dari

permainan yang dipilih juga harus tetap diperhatikan.

2. Rumah Sakit

Sebagai tempat pelayanan kesehatan, sebaiknya rumah sakit dapat meminimalkan

trauma yang akan anak dapatkan dari hospitalisasi dengan menyediakan ruangan khusus

untuk melakukan tindakan.

3. Mahasiswa

Mahasiswa diharapkan dapat tetap membantu anak untuk mengurangi dampak

hospitalisasi dengan terapi bermain yang sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak.

Karena dengan terapi bermain yang tepat, maka anak dapat terus melanjutkan tumbuh

kembang anak walaupun dirumah sakit.

DAFTAR PUSTAKA

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC


Supartini, Yupi. (2004). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.
http://belajarbarengrizalyuk.blogspot.com/2013/10/terapi-bermain-mewarnai.html
http://belajarbarengrizalyuk.blogspot.com/2013/10/terapi-bermain-mewarnai.html

Anda mungkin juga menyukai