BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Konsep Hipertermi
a. Definisi Hipertermia
2009).
tinggi/panas jika :
http://repository.unimus.ac.id
7
c. Etiologi Hipertermia
eksogen yang merangsang sel makrofag, lekosit dan sel lain untuk
menjadi 2:
a) Hipertermia maligna
http://repository.unimus.ac.id
8
pirogen leukosit).
a) Hipertermia neonatal.
I. Dehidrasi
http://repository.unimus.ac.id
9
II. Overheating
2005).
2) Konvulsi (kejang)
3) Kulit kemerahan
4) Pertambahan RR
5) Takikardi
a) Fase I : awal
http://repository.unimus.ac.id
10
(2) Berkeringat.
e. Patofisiologi Hipertermia
http://repository.unimus.ac.id
11
thermostatic set point. Akibat demam oleh sebab apapun maka tubuh
Oleh karena itu, sel darah putih diproduksi lebih banyak lagi untuk
mencapai set point. Untuk mencapai set point baru yang lebih tinggi
untuk mencapai set point baru dari suhu tubuh. Selama periode ini,
http://repository.unimus.ac.id
12
Fase menggigil berakhir ketika set point baru yaitu suhu yang lebih
dan pasien merasa hangat dan kering. Jika set point baru telah
(Potter&Perry, 2010).
f. Komplikasi Hipertermia
Kerugian yang bisa terjadi pada bayi yang mengalami demam dan
tubuh kekurangan cairan. Pada kejang demam, juga bisa terjadi tetapi
nyeri sendi dan sakit kepala, gelombang tidur yang lambat (berperan
Keadaan yang lebih berbahaya lagi ketika suhu inti tubuh mencapai
40oC karena pada suhu tersebut otak sudah tidak dapat lagi
http://repository.unimus.ac.id
13
yang lama antara 40oC-43oC, pusat pengatur suhu otak tengah akan
g. Diagnosis Hipertermia
(Hartini, 2012).
pengukuran suhu tubuh yang benar pada area yang tepat dan
dahulu standart normal suhu tubuh baik melalui aksila, rektal, oral dan
2012).
http://repository.unimus.ac.id
14
h. Penatalaksanaan Hipertermia
1) Tindakan farmakologis
obat pilihan, aspirin dan salisilat lain tidak boleh diberikan pada
http://repository.unimus.ac.id
15
Setiawati (2009).
2. Konsep Suhu
a. Pengertian
dihasilkan dikurangi panas yang hilang adalah suhu tubuh (Potter &
b. Pengaturan suhu
Suhu tubuh manusia diatur oleh suatu mekanisme umpan balik yang
mendeteksi adanya suhu adanya suhu tubuh yang terlalu panas, maka
tubuh akan melakukan umpan balik. Mekanisme umpan balik ini akan
terjadi bila suhu inti tubuh sudah melewati ambang batas toleransi
(Sodikin, 2012).
http://repository.unimus.ac.id
16
Set point (titik tetap) tubuh aan dipertahankan supaya suhu inti tubuh
tetap konstan pada kisaran 37oC. Pada saat suhu meningkat melebihi
bila suhu inti dibawah titik tetap, tubuh akan menjalankan suatu
c. Produksi panas
Aliran darah yang diatur oleh susunan saraf memiliki peran penting
http://repository.unimus.ac.id
17
2012).
d. Kehilangan panas
berkeringat.
a. Pengertian
Water Tepid Sponge bertujuan untuk membuat pembuluh darah tepi melebar
http://repository.unimus.ac.id
18
1) Tahap persiapan
2) Pelaksanaan
b) Ukur suhu tubuh klien dan catat. Catat jenis dan waktu
http://repository.unimus.ac.id
19
keringat.
2013).
http://repository.unimus.ac.id
20
a) Identitas
I. Nama anak
panggilan akrabnya.
II. Umur
dengan reproduksi.
Dikaji agar jelas dan tdak keliru dengan orang tua pasien
yang lain.
http://repository.unimus.ac.id
21
VI. Agama
dalam spiritual.
VII. Pendidikan
VIII. Pekerjaan
kondisi pasien.
b) Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
dan rewel.
http://repository.unimus.ac.id
22
c) Review of system
d) Pemeriksaan penunjang
a. Widal
http://repository.unimus.ac.id
23
e) Diagnosa keperawatan
meliputi :
Batasan karakterisitik :
1. Konvulsi
2. Kulit kemerahan
4. Kejang
5. Takikardi
6. Takipnea
2) Penyebab
http://repository.unimus.ac.id
24
a) Dehidrasi
f) Respon trauma
g) Aktivitas berlebihan
h) Penggunaan inkubator
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
a) Kulit merah
b) Kejang
c) Takikardia
d) Takipnea
http://repository.unimus.ac.id
25
a) Proses infeksi
b) Hipertiroid
c) Stroke
d) Dehidrasi
e) Trauma
f) Prematuritis
lingkungan
Batasan karakteristik :
2. Kulit kemerahan
3. Hipertensi
4. Pucat sedang
trauma.
normal
http://repository.unimus.ac.id
26
2) Penyebab
d) Proses penuaan
e) Dehidrasi
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
a) Kulit dingin/hangat
b) Menggigil
Subjektif
http://repository.unimus.ac.id
27
(tidak tersedia)
Objektif
a) Piloereksi
d) Pucat
f) Takikardia
g) Kejang
h) Kulit kemerahan
b) Infeksi/sepsis
c) Pembedahan
e) Trauma
http://repository.unimus.ac.id
28
1. Fokus intervensi
diagnosa keperawatan :
berlebih.
Tujuan :
berikutnya
hari berikutnya
http://repository.unimus.ac.id
29
Intervensi :
tiba-tiba
dan konveksi
4. Berikan antipiretik.
http://repository.unimus.ac.id
30
Tujuan :
kehilangan panas
sampai ,
Intervensi :
kedinginan
2. Selimuti pasien
http://repository.unimus.ac.id
31
air tidak kasat mata dapat terjadi bila suhu lingkungan yang
Tujuan :
http://repository.unimus.ac.id
32
3. Hidrasi adekuat
4. Tidak menggigil
Intervensi :
kulit ke udara
http://repository.unimus.ac.id