Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN

ANALISIS MANAJEMEN PENYELENGGRARAAN GIZI


RUMAH SAKIT UMUM KARSA HUSADA BATU
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Penyelenggaraan Gizi Rumah Sakit
Yang dibina oleh Ibu Bachyar Bakri, SKM., M.Kes

Disusun oleh : Kelompok 1 :


Alfa Laili Rohmatin (P17111171001) ‘Alaa Qamara W. (P17111171012)
Yoan Anggraini S. (P17111171002) Afdhalia Rahma S. (P17111171013)
Santy Oktaviani (P17111171003) Karunia Damai D. (P17111171014)
Apriani Simbi H. (P17111171004) Masithah Nuzul S. (P17111171015)
Nindya Tresna W. (P17111171005) Naufalia Primandita (P17111171016)
Risa Mafaza (P17111171006) Fiqih Dzulfaqor (P17111171017)
Novanda Rizkiadefta (P17111171007) M.Taufik Khur R. (P17111171018)
Ila Maghfira (P17111171008) Novindasari C.P (P17111171020)
Linda Rahmaeka (P17111171009) Nurul Kartika S. (P17111171019)
Nathasya Arleta D. (P17111171010) Eswahos Shofiq (P17111172021)
Ulul Azmi M. (P17111171011) Hesty Mulyandarini (P17111172022)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
MALANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan MPGRS ini dengan
baik. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
menyelesaikan proposal pameran gizi ini kepada Ibu Bachyarvbakri, SKM., M.Kes selaku
dosen matakuliah Manajemen Penyelenggaraan Gizi Rumah Sakit
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis menyadari
masih banyak kekurangan dalam proposal ini, oleh karena itu penulis mengharapkan saran
dan kritik demi perbaikan proposal ini. Atas perhatian serta saran dan kritik yang diberikan
penulis mengucapkan terimakasih.

Malang, April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................2
B. Tujuan....................................................................................................................3
BAB II METODE PELAKSANAAN
A. Tempat dan Waktu Kunjungan...............................................................................4
B. Peserta...................................................................................................................4
C. Metode Kunjungan.................................................................................................5
1) Unit Kerja (4 kegiatan MPGRS).......................................................................5
2) Jenis Data yang Dikumpulkan..........................................................................5
3) Cara Pengumpulan Data..................................................................................5
4) Cara Pengolahan dan Analisis Data.................................................................6
5) Cara Penyajian Data........................................................................................7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN PKL
A. Gambaran Umum Institusi Rumah Sakit................................................................8
B. Uraian Hasil Pelaksanaan Praktek Kunjungan :
1. Penyelenggaraan Makanan..........................................................................12
2. Asuhan Gizi Rawat Jalan.............................................................................27
3. Asuhan Gizi Rawat Inap...............................................................................28
4. Penelitian dan Pengembangan Gizi.............................................................33
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................40
LAMPIRAN
Lampiran 1. Form cheklist sistem penyelenggaraan makanan rumah sakit..........................41

Lampiran 2. Form checklist pelayanan gizi rawat jalan..........................................................49


Lampiran 3. Form checklist pelayanan gizi rawat inap..........................................................51
Lampiran 4. Form checklist penelitian dan pengembangan..................................................54

Lampiran 5. Form checklist sarana dan prasarana...............................................................55


Lampiran 6. Struktur organisasi instalasi gizi rumah sakit.....................................................58

Lampiran 7. Stuktur penyelenggaraan makanan rumah


sakit................................................59

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi saat ini dapat ditandai dengan persaingan dalam berbagai
aspek, diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi agar mampu bersaing
dengan negara lain. Kesehatan dan gizi salah satu faktor penting karena berpengaruh
terhadap kualitas SDM secara langsung. Maka dari itu, perlunya peningkatan status gizi
suatu individu yang bisa mendapatkan pelayanan gizi melalui sarana kesehatan (Rumah
Sakit).
Pelayanan Gizi Rumah Sakit adalah kegiatan memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat baik rawat inap maupun rawat jalan untuk peningkatan kesehatan dalam
rangka upaya preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Penyelenggaraan makanan
Rumah Sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai
dengan pendistribusian makanan kepada konsumen, dalam rangka pencapaian status
kesehatan yang optimal melalui pemberian diit yang tepat. Penyelenggaraan makanan
sebagai salah satu sarana penunjang dalam pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk
mencukupi kebutuhan pasien terhadap gizi seimbang. Keberhasilan suatu
penyelenggaraan makanan dapat dipakai sebagai indikator untuk mengevaluasi
kegiatan penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit.
Penelitian dan pengembangan gizi  dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
guna menghadapi tantangan dan masalah gizi yang kompleks. Tujuan penelitian dan
pengembangan gizi adalah untuk mencapai kualitas pelayanan gizi Rumah Sakit secara
berdaya guna dan berhasil guna dibidang pelayanan gizi, penyelenggaraan makanan
rumah sakit, penyuluhan, konsultasi, konseling dan rujukan gizi sesuai kemampuan
institusi. Hasil penelitian dan pengembangan gizi berguna sebagai bahan masukan bagi
perencanaan kegiatan, evaluasi, pengembangan teori, tatalaksana atau standar
pelayanan gizi Rumah Sakit.
Masalah gizi di Rumah Sakit dinilai sesuai kondisi perorangan yang secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses penyembuhan. Kecenderungan
peningkatan kasus penyakit yang terkait gizi pada semua kelompok rentan memerlukan
penatalaksanaan gizi secara khusus. Oleh karenanya dibutuhkan pelayanan gizi yang
bermutu untuk mencapai dan mepertahankan status gizi yang optimal dan mempercepat
penyembuhan. Pelaksanaan pelayanan gizi di rumah sakit memerlukan sebuah
pedoman sebagai acuan untuk pelayanan bermutu yang dapat mempercepat proses
penyembuhan pasien, memperpendek lama hari rawat, dan menghemat biaya
perawatan.
1
Dari berbagai banyaknya sarana kesehatan, Rumah Sakit Karsa Husada Batu
merupakan salah satu Rumah Sakit kelas B yang melayanani pasien umum maupun
khusus. Rumah Sakit Karsa Husada melayani pasien mulai dari pelayanan gawat
darurat, rawat inap maupun rawat jalan. Khususnya di Instalasi Gizi Rumah Sakit Karsa
Husada Batu memberikan pelayanan gizi pada rawat inap, rawat jalan, penyelenggaraan
makanan, serta penelitian dan pengembangan bidang gizi. Hal ini sesuai dengan visi
misi RS Karsa Husada.
Berdasarkan pemaparan diatas, perlunya analisis mengenai pelayanan pada
rawat inap, rawat jalan, penyelenggaraan makanan, serta penelitian dan pengembangan
bidang gizi yang dilakukan di Rumah Sakit Karsa Husada Batu.
B. Tujuan

1. Tujuan umum
Untuk mengetahui manajemen pelayanan gizi di Rumah Sakit Karsa Husada
Batu. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam hal manajemen sistem penyelenggaraan makanan, pelayanan gizi
rumah sakit rawat inap, rawat jalan, dan penelitian dan pengembangan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk menganalisis tentang pelayanan gizi rawat inap
b. Untuk menganalisis tentang pelayanan gizi rawat jalan
c. Untuk menganalisis tentang pelayanan gizi penyelenggaraan makanan
d. Untuk menganalisis tentang pelayanan gizi penelitian dan pengembangan gizi
terapan

2
BAB II
METODE PELAKSANAAN

A. Tempat dan Waktu Kunjungan


Tempat : RSU Karsa Husada Kota Batu
Waktu : 7 April 2020

B. Peserta
Berikut merupakan daftar nama kelompok 1 mahasiswa pratek kunjungan
manajemen pelayanan gizi rumah sakit di rsu karsa husada kota batu dengan
pembimbing Ibu Bachyar Bakri, Skm. M.Kes.

NO NIM NAMA
1 P17111171001 ALFA LAILI ROHMATIN
2 P17111171002 YOAN ANGGRAENI SAPUTRI
3 P17111171003 SANTY OKTAVIANI
4 P17111171004 APRIANI SIMBI HALIMAH
5 P17111171005 NINDYA TRESNA WIWITAN
6 P17111171006 RISA MAFAZA
NOVANDA RIZKIADEFTA
P17111171007
7 DWIGIARDI
8 P17111171008 ILA MAGHFIRA
9 P17111171009 LINDA RAHMAEKA
10 P17111171010 NATHASYA ARLETA DEWI
11 P17111171011 ULUL AZMI MU'AFFA
12 P17111171012 'ALAA QAMARA WASKITA
13 P17111171013 AFDHALIA RAHMA SARI
14 P17111171014 KARUNIA DAMAI DEWANTARI
15 P17111171015 MASITHAH NUZUL SEPRIBADIANA
NAUFALIA PRIMANDITA ARIE
P17111171016
16 PRASETIAWAN
17 P17111171017 FIQIH DZULFAQOR
18 P17111171018 M. TAUFIK KHUR ROCHMAN
19 P17111171019 NURUL KARTIKA SARI
20 P17111171020 NOVINDASARI CHOLIFAH PERTIWI
21 P17111172021 ESWAHOS SHOFIQ
22 P17111172022 HESTY MULYANDARINI

3
C. Metode Kunjungan
1. Unit Kerja Tempat Kunjungan
Instalasi Gizi Rumah Sakit Karsa Husada Batu
2. Jenis Data yang Dikumpulkan
a. Perencanaan Menu
b. Perencanaan Pengadaan Bahan Makanan
c. Pemesanan dan Pembelian Bahan Makanan
d. Penerimaan Bahan Makanan
e. Penyimpanan Bahan Makanan
f. Persiapan Bahan Makanan
g. Pengolahan Bahan Makanan
h. Distribusi, Transportasi dan Penyajian
i. Hygiene, Sanitasi dan Keamanan Pangan
j. Kegiatan Pelayanan Gizi Rawat Inap
k. Kegiatan Pelayanan Gizi Rawat Jalan
l. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Gizi Terapan
m. Ketenagaan Pelayanan Gizi Rumah Sakit
n. Sarana Dan Prasarana Pelayanan Gizi Rumah Sakit
o. Pengawasan Dan Pengendalian Mutu Pelayanan Gizi Rumah Sakit
3. Teknik Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan secara observasi.
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan
untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan
bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala
alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar (Hasanah Hasyim, 2018)
Dalam pengamatan kunjunagn di Rumah Sakit Karsa Husada Batu, mahasiswa
mengamati seluruh kegiatan yang berlangsung di ruang rawat inap, ruang rawat jalan,
ruang penyelenggaraan makanan dan penelitian dan pengembangan. Dalam satu
kelompok mahasiswa memperoleh CI satu orang yang berfungsi sebagai menjelaskan
serta memberikan pengertian kepada mahasiswa apabila ada yag kurang dipahami.
Dalam observasi ini, mahasiswa secara langsung terlibat dalam pengamatan di
Rumah Sakit Karsa Husada Batu maka dapat dikategorikan pengambilan data yaitu
melalui teknik participant observasi. Selain itu mahasiswa juga mencatat hal - hal
penting yang diamati, seperti di rawat jalan, rawat inap, penelitian dan pengembangan
serta penyelenggaraan makanan.

4
Diantara teknik observasi, didalamnya kami menggunakan teknik wawancara
dan kunjungan lapangan. Dalam teknik kunjungan lapangan, kami mencari data
sembari langsung mendatangi tempat ruang rawat inap, rawat jalan, penyelenggaraan
makanan dan penelitian dan pengembangan. Selain menggunakan teknik kunjungan
lapangan, kamijuga menggunakan teknik observasi wawancara, dimana ada beberapa
informasi yang kurang jelas dan perlu kami tanyakan langsung kepada beberapa CI dari
masing-masing kelompok yang membimbing mahasiswa selama proses kunjungan
berlangsung.
4. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilalukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasi data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensistensiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
orang lain.
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam dan dilakukan secara
terus menerus sampai datanya jenuh.Dengan pengamatan yang terus menerus
tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali (Sugiono, 2017). Dalam hal analisis
data kualitatif, Bogdan menyatakan dalam bukunya Sugiono bahwa analisis data adalah
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami
dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya
kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan
kepada orang lain. Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis
berdasarkan data yang diperoleh, selajutnya dikembangkan menjadi hipotesis.
Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya
dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan
apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila
berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik
triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi
teori.
Menurut Permenkes nomer 96 tahun 2014 bahwa Hal – hal yang perlu di
perhatikan :

5
a. Keselarasan rumusan turunan serangkaian proses dari tugas fungsi, penetapan
sasaran strategis, indikator , target organisasi dengan uraian tugas jabatan, uraian
kegiatan, penetapan target kuantitas, kualitas, waktu dan biaya secara individu.
b. Perhitungan nilai kuantitas, kualitas, waktu dan biaya mengacu pada Peraturan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 tahun 2013.
c. Perhitungan biaya hanya sampai tingkat eselon III untuk di lingkungan Kemenkes.
5. Teknik Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitan yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan
yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar mudah dibaca.
Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah
memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau
perbandingan dan lain-lain.
a. Penyajian Data Dalam Bentuk Tulisan (Textular Presentation)
Penyajian dalan bentuk tulisan sebenarnya merupakan gambaram umum tentang
kesimpulan hasil pengamatan, penyajian dalm bentuk tulisan hanya digunakan
untuk memberikan informasi
b. Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel (Table Persentation)
Penyajian dalam bentuk tabel merupakan penyajian data dalam bentuk angka yang
disusun secara teratur dalam bentuk kolom dan baris.Penyajian dalam bentuk tebel
banyak digunakan pada penuilsan laporan hasil penelitian dengan maksud agar
orang mudah memperoleh gambaran rinci tentang hasil penelitian yang telah
dilakukan
c. Penyajian Data Dalam Bentuk Grafik ( Grafical Or Diagram Presentation)
Grafik merupakan salah satu bentuk penyajian data statistik yang banyak dilakukan
dalam berbagai bidang,termasuk bidang kedokteran karna penyajian dalam bentuk
grafik lebih menarik dan mudah dipahami.

6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit


1. Sejarah Rumah Sakit
RS yang beralamatkan di Jl. Ahmad Yani No.11-13, Ngaglik, Kec. Batu, Kota
Batu, Jawa Timur 65311 dulu didirikan sebagai Rumah Sakit Paru Batu pada tahun 1912
pada masa penjajahan Belanda dengan pelayanan rawat jalan untuk penyakit paru yang
berlokasi di kota Batu. Pada tanggal 20 Maret 1934 dibuka ruang perawatan (Rawat
Inap) yang diresmikan oleh Mas Soemarto (Patih Kabupaten Malang), JA Seven (Poning
Master), de Ruyter de Wild (Voorith Bob) dan dikenal dengan nama “SANATORIUM”.
Pada masa penjajahan Belanda, Rumah Sakit Paru dikuasai oleh Pemerintah Belanda
dan dijadikan Rumah Sakit Belanda. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945,
Rumah Sakit Paru diserahkan sepenuhnya ke Republik Indonesia khususnya ke
Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Berdasarkan pada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 37 Tahun 2000
dan Keputusan Gubernur Nomor 26 Tahun 2002, Rumah Sakit Paru ditetapkan sebagai
salah satu UPT (Unit Pelaksana Teknis) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Berdasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
YM.02.04.3.3.3228 pada tanggal 4 Juli 2007 diberikan ijin penyelenggaraan Rumah
Sakit Khusus dengan nama Rumah Sakit Paru (RSP) Batu dan pada tanggal 29
Desember 2009 berdasarkan pada Keputusan Gubernur Nomor :
118/259/kpts/013/2009, Rumah Sakit Paru Batu ditetapkan sebagai Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) dan berstatus BLUD penuh.

Gambar 1. RSU Karsa Husada Batu


Pada tanggal 14 September 2011 Rumah Sakit Paru Batu “LULUS AKREDITASI
TINGKAT DASAR” oleh KARS. Rumah Sakit Paru Batu mengalami perubahan
nomenklatur menjadi RSU dengan nama “RSU KARSA HUSADA BATU” pada tahun
2015.

7
RSU Karsa Husada Batu terus mengembangkan kualitas pelayanan kesehatan
dengan cara mengikuti akreditasi rumah sakit oleh KARS dan hasilnya RSU Karsa
Husada Batu “LULUS AKREDITASI TINGKAT PARIPURNA” dengan tanggal SK 26
Oktober 2016, masa berlaku sampai tanggal 25 Oktober 2019. Sejarah rumah sakit ini
akan terus berkembang dan terus terukir dari generasi ke generasi. Keberhasilan,
kemajuan serta perkembangan rumah sakit ini bisa terwujud karena adanya kerjasama,
kebersamaan dan semangat tinggi dari seluruh warga RSU Karsa Husada Batu.
2. Visi-Misi RSU Karsa Husada Batu
Visi : Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat
Misi :
1) Mewujudukan Pelayanan Kesehatan Aman, Ramah, dan Berkualitas.
2) Mewujudkan Tata Kelola Rumah Sakit yang Profesional dan Akuntabel.
3) Mewujudkan Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu Sebagai RSU Klas B
Pendidikan.
3. Manajemen Gizi
Pelayanan gizi di rumah sakit sebagai salah satu komponen penunjang yang
diselenggarakan oleh instalasi gizi rumah sakit.Penyelenggaraan makanan merupakan
suatu kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pengadaan, persiapan, produksi,
pemorsian hingga pendistribusian makanan.Penyelenggaraan makanan di rumah sakit
bertujuan untuk menyediakan makanan yang baik secara kualitas dan kuantitasnya
sesuai kebutuhan serta memadai bagi pasien yang membutuhkan (Depkes RI, 2003).
Kegiatan produksi dalam manajemen penyelenggaraan makanan rumah sakit
dimulai sejak persiapan bahan makanan hingga proses pengolahan bahan makanan.
Persiapan bahan makanan merupakan suatu kegiatan untuk menyiapkan semua bahan
makanan yang diperlukan sebelum dilakukan pengolahan (PGRS, 2013). Pada proses
persiapan ini, bahan seperti daging dipersiapkan melalui proses pencucian dan
pemotongan bahan. Untuk bahan lain seperti sayuran dilakukan pengupasan dan
pemotongan sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
Di RSU Karsa Husada, proses persiapan bahan makanan dilakukan sejak pagi
hari pukul 07.00. Bahan makanan yang dipersiapkan hari ini adalah bahan makanan
yang akan diolah untuk siang, sore, dan keesokan harinya, sehingga setelah
dipersiapkan maka bahan akan disimpan dalam chiller atau freezer. Bahan yang telah
dipersiapkan sebelumnya kemudian akan diolah sesuai dengan siklus menu yang telah
ditentukan sebelumnya. Pengolahan bahan makanan merupakan suatu
rangkaian/kegiatan memasak bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap
dimakan (PGRS, 2013).

8
Keputusan Direktur Tentang Kebijakan Pelayanan Pasien Di Rumah Sakit Umum
Karsa Husada Batu Direktur Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu menyebutkan
bahwa manajemen gizi pada RUmah Sakit Umum Karsa Husada adalah sebagai
berikut :
a. Pasien di skrining untuk status gizi.
b. Respon pasien terhadap terapi gizi dimonitor.
c. Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan.
d. Produk nutrisi enteral disimpan sesuai rekomendasi pabrik.
e. Distribusi makanan secara tepat waktu, dan memenuhi permintaan khusus.
4. Pelayanan Unggulan RSU Karsa Husada Batu
a. Pelayanan Hemodialisa / Hemodialisis
Hemodialisis merupakan salah satu jenis terapi pasien gagal ginjal. Hemodialisis
digunakan untuk ‘menggantikan’ sebagian fungsi ginjal. Walau tidak sesempurna fungsi
asli ginjal, hemodialisis dapat membantu menormalkan kembali keseimbangan cairan,
membuang sisa metabolisme tubuh, menyeimbangkan asam-basa-elekterolit dalam
tubuh, dan membantu mengendalikan tekanan darah. Hemodialisis bukanlah sebuah
vonis yang menakutkan. Bahkan selama melakukan proses hemodialisis aktivitas pasien
masih bisa dilakukan dengan normal.
b. Pelayanan Klinik Paru
1) RUANG POLI “TB”
2) RUANG RAWAT INAP PARU MENULAR
3) PEMERIKSAAN “BTA”
4) PEMERIKSAAN “FAAL” PARU Kapasitas paru – paru menerima oksigen
5) PEMERIKSAAN “FOB” Fiber Optic Bronchoscopy (dicurigai adanya tumor di saluran
pernafasan atau menentukan kelas tumornya)
c. Pelayanan Stroke Unit
Pelayanan penyakit stroke
d. Pelayanan Perinatologi
Pelayanan kesehatan bagi semua bayi baru lahir, pelayanan diberikan pada usia 0 –
28 hari terutama dengan resiko tinggi
e. Pelayanan TMS Robotic & Lasser Needle
Transcranial Magnetic Stimulation Robotic & Lasser Needle mengatasi gangguan
saraf / psikiatrik TANPA BEDAH, TANPA MELUKAI KULIT
f. Pelayanan Rehabilitasi Medik & Fisioterapi

9
Pelayanan terapi guna mengembalikan fungsi tubuh bagi pasien yang telah
menjalani pengobatan atau operasi akibat cedera parah, infeksi, stroke, maupun
tumor
g. Pelayanan CT Scan
Computerized Tomography Scan (128 slices)
5. Profil SDM

Gambar 2. Rekapan Pegawai RSU Karsa Husada Batu Tahun 2020

10
B. Uraian Hasil Pelaksanaan Praktek Kunjungan

Tabel 1. Skor Hasil Penilaian Analisis MPGRS


No Kegiatan Skor Prosentase
1 Perencanaan Menu 7 87,5%
2 Penerimaan Bahan Makanan 9 69%
3 Penyimpanan Bahan Makanan 16 80%
4 Persiapan Bahan Makanan 23 82%
5 Pengolahan Bahan Makanan 7 77%
6 Distribusi, Transportasi, dan
9 100%
Penyajian
7 Higiene dan Sanitasi 5 63%
8 Kegiatan Pelayanan Gizi Rawat
72 86%
Jalan
Kegiatan pelayanan gizi rawat inap 48 100%
Kegiatan penelitian dan
pengembangan
10 Sarana dan Prasarana Pelayanan 87 57%
Gizi Rumah Sakit
JUMLAH 260 71,55%

1. Penyelenggaraan Makanan
a. Perencanaan Menu

Tabel 2. Formulir Perencanaan Menu


No Uraian Skor Keterangan
Terdapat peraturan pemberian Rumah sakit memberikan peraturan
makanan rumah sakit yang 1 tentang pemberian makanan,
1 dijadikan acuan dalam kemudian Ahli Gizi menerapkannya ke
mempertimbangkan perencanaan dalam menu dan pihak Katering
menu untuk pasien atau karyawan Dabint sebagai outsourcing

Terdapat siklus menu dan 1


2 Siklus menu 10 hari + hari ke-31
pedoman menu

Terdapat standar resep pada


3 1 Ada standar menu.
setiap menu
4 Terdapat standar bumbu 0 Dipercayakan kepada pemasak

5 Terdapat standar porsi penyajian 1 Ada standar porsi.


Terdapat perbedaan antara
1 Terdapat perbedaan antara bahan
6 bahan makanan di ruang VIP dan
makanan di ruang VIP dan biasa.
biasa
Menu dan bahan makanan antara
1 ruang VIP dan biasa berbeda. Menu
biasa dan lunak dibedakan. Karena
Menu dipisahkan : Makanan
memang teksturnya yang berbeda.
7 Biasa, Lunak, anak, kanker,
Akan tetapi di RS. Karsa Husada untuk
vegetarian dan Bubur Saring
menu anak tidak dibedakan, bentuk
potongannya sama hanya porsinya
saja yang berbeda.
JUMLAH 7
PRESENTASE 87,5%

11
1) Peraturan Pemberian Makanan di Rumah Sakit
Perencanaan menu di Rumah Sakit Karsa Husada Batu mempertimbangkan
peraturan pemberian dari rumah sakit. Rumah sakit memberikan peraturan tentang
pemberian makanan, kemudian Ahli Gizi menerapkannya ke dalam menu dan pihak
Katering Dabint sebagai outsourcing memasaknya hingga menjadi makanan jadi dan
siap disajikan kepada konsumen (pasien).

2) Siklus Menu dan Pedoman Menu


RS Karsa Husada Batu menggunakan siklus menu 10 hari ditambah hari ke-31
dengan menu yang berbeda disertai pedoman menu.
3) Standar Resep.
Terdapat standar resep di RS Karsa Husada Batu namun tidak ada penjelasan
lebih lanjut.
4) Standar Bumbu
Tidak ada standar bumbu di RS Karsa Husada Batu karena telah dipercayakan
kepada tenaga pemasak.
5) Standar Porsi Penyajian
Terdapat standar porsi penyajian di RS Karsa Husada Batu di setiap jenis menu.
Pada menu anak-anak jumlah porsinya berbeda yaitu lebih sedikit, namun untuk
potongannya disamakan dengan menu pada umumnya.
6) Perbedaan Menu VIP dan Biasa
Menu dan bahan makanan antara ruang VIP dan biasa berbeda. Menu biasa dan
lunak dibedakan. Karena memang teksturnya yang berbeda. Akan tetapi di RS. Karsa
Husada untuk menu anak tidak dibedakan, bentuk potongannya sama hanya porsinya
saja yang berbeda.
7) Pemisahan Menu
Menu dan bahan makanan antara ruang VIP dan biasa berbeda. Menu biasa dan
lunak dibedakan. Karena memang teksturnya yang berbeda. Akan tetapi di RS. Karsa
Husada untuk menu anak tidak dibedakan, bentuk potongannya sama hanya porsinya
saja yang berbeda. Ada pendokumentasian perencanaan menu dengan siklus menu
10+1.
8) Dokumentasi Perencanaan Menu
Ada pendokumentasian menu di Rumah sakit Karsa Husada menggunakan
siklus menu 10 + hari ke 31, dengan menu yang bergilir selama 10 hari dan pada
tanggal 31 menggunakan menu yang berbeda.

b. Pengadaan Bahan Makanan

12
Tabel 3. Formulir Pengadaan Bahan Makanan
No
Uraian Skor Keterangan
.
Tersedianya prosedur tetap Terdapat SOP pengadaan bahan makanan
1
1 (SOP) pengadaan bahan
makanan
Tersedianya anggaran dana Terdapat anggaran dana untuk pemesanan dan
2 untuk pemesanan dan 1 pembelian bahan makanan
pembelian bahan makanan
Memiliki list pemesanan dan Ada spesifikasi bahan makanan yang disusun
1
3 spesifikasi bahan makanan
yang disusun sesuai
Terdapat surat penyataan Tidak memiliki rekanan sehingga tidak memilik
0
kerjasama dengan rekanan surat kerjasama
4 termasuk prosedur apabila
barang tidak sesuai
spesifikasi
Menghitung semua kebutuhan Terdapat prosedur penghitungan kebutuhan
5 1
bahan makanan satu persatu makanan.
Pemesanan bahan makanan Ada proses perhitungan faktor refuses
memperhitungkan faktor 0
6 refuse atau bagian yang dapat
dimakan (BDD) untuk masing-
masing bahan makanan
Ada data macam dan jumlah Terdapat data macam dan jumlah pasien taun
1
7 konsumen/pasien tahun sebelumnya
sebelumnya
Terdapat lis harga bahan makanan sebagai
Ada data harga bahan 1
8 pedoman pembelian kepada supplier
makanan
Menggunakan sistem Tidak menggunakan sistem lelang atau
0
pembelian yang tepat (sistem pembelian langsung
lelang/pembelian langsung)
9 sesuai dengan jenis institusi,
jumlah konsumen,
kemampuan tenaga kerja dan
biaya yang tersedia
Mempunyai pedoman berat Tidak mempunyai pedoman BDD
bersih bahan makanan yang 0
10
digunakan dan dikonversikan
ke dalam berat kotor
Ada perhitungan indeks harga makanan per
Ada perhitungan indeks harga 1
11 orang perhari dengan harga kelas VIP, Kelas
makanan per orang perhari
I,II,dan III.
Ada perhitungan anggaran Terdapat perhitungan anggaran bahan makanan
12 bahan makanan dalam 1 dalam setahun.
setahun
Ada bon Terdapat nota pembelian bahan makanan.
pemesanan/pembelian bahan 1
13
makanan yang terdokumen
dengan baik
JUMLAH 9
PRESENTASE 69%

13
Pada bagian perencanaan dan pengadaan bahan makanan, RS Karsa Husada
Batu memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur) yang telah ditentukan oleh rumah
sakit untuk dijadikan sebagai standar minimum yang harus dicapai untuk pemesanan
dan pembelian bahan makanan agar mendapatkan hasil produk yang baik.
Serta terdapat anggaran dana dari rumah sakit tersebut untuk pemesanan dan
pembelian bahan makanan, dimana jumlah anggaran dana tersebut selain dari
pengajuan yang diminta juga dengan melewati dari berbagai pertimbangan bersama.
Spesifikasi bahan makanan yang disusun Rumah Sakit Karsa Husada Batu
sudah memiliki spesifikasi bahan makanan yang tertulis. Spesifikasi makanan digunakan
sebagai pedoman supplier saat membelikan bahan makanan. Jika supplier membeli
bahan makanan yang tidak sesuai dengan spesifikasi maka akan dikembalikan.
Rumah Sakit Karsa Husada tidak memiliki rekanan sehingga tidak memiliki surat
kerjasama dengan rekanan. Namun, setiap pembelanjaan bahan makanan terdapat nota
pembelian bahan makanan.
Rumah Sakit Karsa Husada Batu memiliki prosedur untuk menghitung kebutuhan
makan setiap pasien di Rumah Sakit Karsa Husada. Sehingga didapatkan jumlah bahan
yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Adanya spesifikasi dan perhitungan kebutuhan pasien, maka pihak Rumah Sakit
Karsa Husada sudah memperhitungkan faktor refuse yang akan didapatkan nanti. Jadi
dalam memesan bahan makanan sudah bisa memperhitungkan faktor refuse untuk
pemesanan bahan makanan.
Rumah sakit Karsa Husada Batu memiliki data macam dan jumlah pasien atau
konsumen dari taun sebelumnya, ini sangat berguna dalam memperkirakan anggaran
dana untuk pengadaan bahan makanan untuk taun berikutnya, sehingga tidak jauh dari
perkiraaan.
Selain itu Rumah sakit juga memiliki list harga bahan makanan sebagai pedoman
dalam pemberlian bahan makanan kepada supplier, ini bertujuan dalam pengestimasian
harga yang telah dirange oleh pihak pengadaan untuk pembelanjaan sesuai dengan
spesifikasi
Rumah sakit tidak menggunakan sistem pembelian lelang atau langsung tetapi
menggunakan sistem outsourching yaitu penggunaan jasa catering dalam pengadaan
bahan makanannya maka dalam pembelian bahan makanan menggunakan jasa, tetapi
rumah sakit memberikan list pemesanan dan spsifikasi yang telah ditetapkan.
Tetapi pada Rumah Sakit tidak memiliki pedoman berat bersih bahan makanan
yang digunakan dalam pengkonversian ke berat kotor, sehingga pada RS Karsa Husada
Batu hanya mengadakan bahan makanan dengan list pengadaan BM yang diajukan

14
dengan spesfikasi yang ditentukan dan menggunakan faktor refuse yang dapat
dimakaan setiap bahan makanannya.
RS Karsa Husada memiliki perhitungan indeks harga makanan per orang perhari,
dengan harga kelas VIP Rp.20.000/hari, Kelas I Rp. 17.500/hari, kelas II Rp. 15.500/hari
dan kelas III Rp. 14.650/hari. Perhitungan anggaran bahan makanan setiap tahun juga
sudah dilakukan. Selain itu setiap pembelanjaan bahan makanan ada nota pembelian
bahan makanan. Berdasarkan penilaian menggunakan form checklist diperoleh jumlah 9
poin.
c. Penerimaan Bahan Makanan

Tabel 4. Formulir Penerimaan Bahan Makanan


No. Uraian Skor Keterangan
1 Petugas menggunakan alat Pertahankan
pelindung diri
a. Topi 1
b. Masker 1
c. Apron
1
d. Sepatu
1
2 Cuci tangan sebelum/sesudah Petugas penerimaan terkadang
bekerja 0 tidak mencuci tangan sebelum
melakukan kontak dengan bahan
makanan.

3 Ada SPO penerimaan bahan Terdapat SPO namun terkadang


makanan. 1 belum dilaksanakan

4 Ada IK penerimaan bahan makanan Tidak ada IK penerimaan bahan


0 makanan sehingga petugas sering
tidak teliti
5 Bahan makanan diterima sesuai : Kurangnya pengawasan dan
a. Spesifikasi (tidak rusak, suhu 0 pengecekan lebih detail terhadap
bahan makanan sesuai, bahan makanan yang datang
keamanan pangan terkendali, dalam ruang penerimaan karena
expired date). 1 tidak ada spesifikasi dalam form
b. Pemesanan (jumlah dan penerimaan bahan makanan
jenis). 1 Setelah barang datang, terdapat
c. Bahan makanan hewani beberapa bahan makanan seperti
menggunakan cool box/ mobil beras, telur, dan pisang yang tetap
berpendingin. 0 dibiarkan dalam ruang penerimaan
d. Bahan makanan tidak hingga berhari-hari
diletakkan di lantai. 1
e. Ada pencatatan/ cheklist dan
pelaporan.
6 Tenaga penerima bahan makanan Petugas penerimaan merupakan
memiliki sifat teliti, cepat/cekatan, ahli gizi yang bertugas pada saat
memiliki pengetahuan yang luas 1 itu (sesuai shift) sehigga memiliki
tentang bahan makanan, dan tidak pengetahuan yang luas tentang
mudah berkompromi bahan makanan.
7 Ada tempat penerimaan bahan pertahankan
makanan yang memadai 1

8 Ada sarana penerimaan bahan Pertahankan


1
15
No. Uraian Skor Keterangan
makanan seperti timbangan, meja,
pisau, dan alat lain yang dibutuhkan
9 Sarana penimbangan selalu dikalibrasi Pertahankan
1
10 Selalu menimbang dan menghitung Pertahankan
bahan makanan yang sudah diterima 1

11 Petugas mengembalikan jika terjadi Pertahankan


ketidak cocokan atau apabila bahan 1
makanan telah rusak
12 Faktur pembelian ditandatangani Pertahankan
setelah bahan diterima dan 1
didokumentasikan
13 Penyerahan bahan makanan pada Pertahankan
bagian persiapan dan penyimpanan 1
dengan menggunakan bon
JUMLAH 16
PRESENTASE 80%

Berdasarkan hasil observasi didapatkan nilai persentase yaitu sebesar 80 %


atau kategori baik yaitu karena hanya 4 poin yang belum memenuhi. Pada dasarnya
hubungan supplier dan instalasi gizi sudah terjalin dengan baik. Dimana setiap harinya
saat penerimaan dalam purchase order diberikan catatan berupa jam kedatangan dan
kesesuaian bahan yang dipesan (kuantitas dan kualitas bahan). Dokumentasi tersebut
dilakukan sebagai catatan dan bahan evaluasi dari unit gizi kepada supplier. Dimana
evaluasi bisa dilakukan dengan menegur langsung saat penerimaan ataupun
direkapitulasi evaluasi bulanan. Jika setelah teguran langsung saat penerimaan masih
belum terjadi perubahan, akan dilakukan evaluasi oleh Pejabat penerima hasil pekerjaan
atau dari pihak pengadaan.

Namun meskipun begitu perlu memperhatikan beberapa hal yang masih menjadi
masalah dalam proses penerimaan yaitu antara lain:
1) Kurangnya pengawasan dan pengecekan lebih detail terhadap bahan makanan yang
datang dalam ruang penerimaan karena tidak ada spesifikasi dalam form
penerimaan bahan makanan.
2) Setelah barang datang, terdapat beberapa bahan makanan seperti beras, telur, dan
pisang yang tetap dibiarkan dalam ruang penerimaan hingga berhari-hari
3) Terdapat tempat pencucian bahan makanan yang jarang digunakan karena
kurangnya pekerja sehingga untuk menghemat waktu dan tenaga maka bahan
makanan yang telah diterima langsung di bawa di ruang persiapan.
4) Petugas penerimaan terkadang tidak mencuci tangan sebelum melakukan kontak
dengan bahan makanan dan Tidak terdapat jadwal pembersihan rutin atau sesaat
setelah proses penerimaan berlangsung dapat menyebabkan kontaminasi bahan

16
makanan. Hal tersebut dapat dikarenakan jumlah pegawai yang kurang atau tidak
adanya uraian tugas pegawai yang berugas di penerimaan untuk membersihkan
tempat penerimaan
5) Pengembalian atau waktu tunggu barang datang kembali melebihi dari batas waktu
yang sudah ditentukan yaitu maksimal satu jam setelah penerimaan selesai.
6) Dalam penerimaan terdapat satu petugas yang menerima bahan makanan dengan
membawa form ceklis penerimaan bahan, namun beberapa petugas pengirim bahan
makanan tidak membawa bon pemesanan sehingga tidak ada pencocokan bahan
makanan yang dipesan dan diterima
Rekomendasi:
1) Menyediakan satu spesifikasi khusus bahan makanan yang diinginkan sehingga ada
persepsi yang sama antar petugas penerimaan dan lebih mudah dalam pengecekan
2) Tempat pencucian bahan makanan yang terdapat di ruang penerimaan sebaiknya
digunakan untuk pencucian alat penrimaan mengingat pencucian alat jarang
dilakukan rutin seperti container dll. kecuali untuk bahan makanan yang disimpan
terlebih dahulu seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan telur.
3) Sebaiknya dibuat jadwal pembersihan rutin atau jika SDM tidak cukup maka petugas
penerimaan yang bertugas saat itu sebaiknya langsung membersihkan ketika proses
penerimaan telah selesai.
d. Penyimpanan Bahan Makanan

Tabel 5. Formulir Penyimpanan Bahan Makanan


No Uraian Skor Keterangan
Bahan makanan disimpan dalam
1 Bahan makanan sudah disimpan
kontainer tertutup dan ditempat
dicontainer tertutup dan ditempat
1 yang mudah diambil, ditata
yang mudah diambil, ditata dengan
dengan rapi, dan terdapat kode
rapih, buat kode area.
area

Mencatat semua bahan makanan,


Bahan makanan dating segera dan
rotasi, diberikan label untuk 1
2 sudah dicatat berdasarkan kriteria
masing-masing kriteria produk,
dibuku dan kartu stok.
dicatat dibuku dan kartu stok.

1 Ada rotasi penggunaan bahan


Menggunakan sistim FIFO (First makanan yang baik dan teratur
3 In First Out) dan FEFO (first antara barang yang lama dan
expired first out) barang baru atau menggunakan
sistem FIFO dan FEFO.

Bahan makanan diletakkan


1 ditempat yang sesuai seperti gula
Memisahkan bahan makanan
4 kering dan bahan makanan pasir, tepung, ditempatkan dalam
basah. container dan diberi label.
Kemudian sayur diletakkan diatas
meja untuk langsung diolah

17
No Uraian Skor Keterangan
Bahan makanan alergen, terpisah Bahan makanan allergen terpisah
5 1 tempat, atau ditaruh di wadah
Tempatnya yang tertutup

Jarak penyimpanan :
0
Jarak bahan makanan dengan
lantai 15 cm Tidak adanya informasi lebih lanjut
6 Jarak bahan makanan dengan terkait jarak penyimpanan bahan
dinding 5 cm makanan yang digunakan.

Jarak bahan makanan dengan


langit-langit 60 cm

Penyimpanan bahan makanan

Penyimpanan Lauk Hewani :


1 Suhu disesuaikan dengan standar
- Suhu sesuai dengan lamanya yang ditentukan, akan tetapi tidak
7 bahan makanan disimpan adanya checklist untuk monitoring
setiap harinya
- Daging, ayam, ikan, suhunya =
0-4°C selama 3-5 hari dan < 0o C
untuk yang disimpan > 5 hari

Sarana penimbangan dan


0 Tidak adanya informasi mengenai
8 pengukuran suhu selalu
kalibrasi alat.
dikalibrasi.

Ketika freezer rusak akan segera


Ada tindak lanjut jika suhu freezer 1
9 menghubungi petugas service
meningkat tidak sesuai standar
freezer.

JUMLAH 7
PRESENTASE 77%

Hasil observasi penyimpanan bahan makanan berdasarkan form diatas, yaitu sebagai
berikut:

Pada gudang dapur RS. Karsa Husada Batu bahan makanan disimpan dalam
kontainer tertutup dan ditempat yang mudah diambil, ditata dengan rapi. Bahan
makanan alergen, terpisah tempatnya. Setelah makanan datang maka segera dicatat
dibuku dan kartu stok. Suhu digudang untuk penyimpanan bahan makanan telah
disesuaikan dengan standar, akan tetapi tidak ada checklist untuk monitoring setiap
harinya. Penyimpanan sayuran hanya diletakkan biasa di meja. Untuk pemakaian bahan
dapur RS. Karsa Husada mengutamakan menggunakan bahan yang terlebih dahulu
masuk gudang (FIFO). Pembersihan gudang dilakukan setiap hari, akan tetapi tidak ada
form checklist kebersihan. Jika freezer tidak sesuai suhu (rusak) maka pihak katering
akan langsung menghubungi ahli perbaikan freezer.

18
Dari hasil observasi dan wawancara dengan ahli gizi di Rumah Sakit Karsa
Husada Batu tentang penyimpanan bahan makanan diperoleh total nilai 77,8%.
Sebagian besar aspek-aspek dalam penyimpanan bahan makanan di rumah sakit
tersebut sudah dilakukan dengan baik. Namun, terdapat beberapa aspek yang belum
diketahui informasinya yaitu mengenai kalibrasi pada alat penimbangan dan alat
pengukuran suhu, juga penerapan jarak penyimpanan berdasarksan standar dengan
yang diterapkan di rumah sakit tersebut.

e. Persiapan Bahan Makanan

Tabel 6. Formulir Persiapan Bahan Makanan

No Uaraian Penilaian Keterangan


1 Ruangan persiapan terpisah dengan ruangan persiapan dan
pengolahan 4 pengolahan terpisah/ beda

2 Petugas memakai APD Tidak semua petugas


2
menggunakan APD dengan
lengkap
3 Bahan makanan ditimbang sesuai Penimbangan dilakukan sesuai
permintaan/kebutuhan (bon 4 permintaan
permintaan)

4 mencuci bahan makanan segar bahan makanan segar dicuci


dengan air mengalir 4 dengan air mengalir

5 Mencuci bahan makanan salad/garnis bahan makanan salad/garnis


dengan air bersih, bilas dengan air 4 dengan air bersih, dan dibilas
siap minum dengan air siap minum

5 Potongan bahan makanan sesuai Ada potongan yang tidak


standar porsi atau sesuai jenis 3 sesuai dan tidak sama.
masakan (contoh: daging per porsi 50, Potogan pepaya ada yng
g dan potongan sayur cap cai dipotng besar dan ada yng di
menyerong) potong persegi panjang.

6 Persiapan bumbu sesuai dengan Tidak ada standar bumbu


menu dan sesuai standar bumbu 1
ditetapkan

7 Label pada bahan makanan yang Tidak ada pelabelan setelah


sudah selesai dipersiapkan 1 makanan selesai dipersiapkan

JUMLAH 23
NILAI 82%

1) Pada Rumah Sakit Karsa Husada Batu ruang persiapan bahan makanan dan ruang
pengolahan adalah terpisah.
2) Pada proses persiapan bahan makanan di Rumah Sakit Karsa Husada Batu petugas
masih ada petugas yang tidak lengkap dalam menggunakan APD (Alat Pelindung
Diri). Contohnya tidak semua memakai topo, masker maupun apron.

19
3) Pada Rumah Sakit Karsa Husada Batu bahan makanan yang ditimbang sesuai
dengan permintaan/kebutuhan atau sesuai dengan bon permintaan.
4) Pada Rumah Sakit Karsa Husada Batu bahan makanan segar yang sudah diterima
lalu dicuci dengan air yang mengalir.
5) Pada Rumah Sakit Karsa Husada Batu bahan makanan seperti garnis yang sudah
diterima lalu dicuci dengan air mengalir, setelah dicuci dengan air mengalir kemudian
dibilas menggunakan air matang.
6) Pada Rumah Sakit Karsa Husada Batu potongan bahan makanan ada yang tidak
sesuai, pemotongan pepaya ada yang berbeda, ada yang dipotong besar ada yang
dipotong persegi panjang.
7) Bumbu yang dipersiapkan tidak menganut standar bumbu, karena memang tidak ada
standar bumbu di Rumah Sakit Karsa Husada Batu.
8) Pada Rumah Sakit Karsa Husada Batu setelah makanan selesai dipersiapkan
makanan tidak diberikan label.
f. Pengolahan Bahan Makanan

Tabel 7. Formulir Pengolahan Bahan Makanan


No Uraian Skor Keterangan
Tersedia prosedur pengolahan bahan
Tersedianya prosedur tetap(SOP) 1
1 makanan
pengolahan bahan makanan
Tersedianya prosedur tetap perilaku Mengolah makanan menggunakan
1
2 higiene sanitasi (SSOP) pengolahan teknik yang benar (sesuai SPO)
bahan makanan
Petugas menggunakan Alat Semua petugas menggunakan APD
3 1
Pelindung Diri (APD)
Mengolah makanan anak, makanan Pengolahan makanan berada pada
1 tempat terpisah sesuai prinsip diet.
4 biasa dan makanan lunak/diet sesuai
prinsip diet pada tempat terpisah
Mengolah makanan menggunakan Mengolah makanan menggunakan
teknik yang benar (sesuai SPO) 1 teknik yang benar (sesuai SPO)
5 serta suhu dan waktu pemasakan
sesuai standar,atau sesuai dengan
prosedur (SOP)
Menyimpan makanan matang pada Makanan matang disimpan pada
6 1 suhu panas
suhu panas (min 600 C)
Menyimpan makanan matang dalam Menyimpan makanan matang dalam
kontainer tertutup serta 1 kontainer tertutup dan meletakkan
7
memisahkannya dengan bahan makanan matang secara terpisah
mentah dengan bahan makanan mentah
Makanan matang tidak diambil Penjamah makanan menggunakan
8 1 handgloves dan penjepit
dengan tangan telanjang
kegiatan kontrol produksi penilaian
Melakukan kegiatan kontrol produksi 1 cita rasa makanan dan menghitung
penilaian cita rasa makanan dan
9 jumlah porsi hasil produksi makanan
menghitung jumlah porsi hasil
dilakukan dengan cara yang tepat
produksi makanan
pula.
JUMLAH 9

20
No Uraian Skor Keterangan
PRESENTASE 100%

Pada pengolahan bahan makanan semua petugas telah menggunakan Alat


Pelindung Diri (APD) secara lengkap. Pertugas telah menggunakan topi, masker,
handgloves dan appron.
Pemasakan masakan adalah berdasarkan permintaan makanan dari dietisien
ruangan. Pemasakan makanan biasa, makanan lunak, dan makanan formula enteral
dalam satu ruangan, tidak ada ruangan khusus tetapi berada pada tempat yang terpisah
untuk pembuatan formula enteral dan diet lainnya.
Pengolahan makanan di RS. Karsa Husada adalah sesuai dengan SPO kerja,
makanan matang diletakkan di wadah yang tertutup sehingga suhu panas tetap terjaga.
Makanan yang telah jadi tidak diambil dengan tangan telanjang akan tetapi
menggunakan handgloves dan penjepit makanan. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pengolahan bahan makanan telah dilakukan dengan benar. Selain itu, kegiatan kontrol
produksi penilaian cita rasa makanan dan menghitung jumlah porsi hasil produksi
makanan dilakukan dengan cara yang tepat pula.
Dari hasil observasi dan wawancara dengan ahli gizi di Rumah Sakit Karsa
Husada Batu tentang pengolahan bahan makanan diperoleh total nilai 100% yang berarti
aspek-aspek dalam pengolahan bahan makanan di rumah sakit tersebut sudah
dilakukan dengan baik dan diharapkan keadaan tersebut dapat dipertahankan untuk
menjaga kualitas rumah sakit.
Untuk mempertahankan kualitas rumah sakit sebaiknya rumah sakit dapat
meningkatkan fasilitas pada proses pengolahan bahan makanan, dan mempertahankan
kesehatan semua penjamah makanan agar seluruh makanan yang diberikan kepada
pasien aman dan terhindar dari bahaya.
g. Distribusi, Transportasi dan Penyajian

Tabel 8. Formulir Distribusi, Transportasi dan Penyajian


Skor
No Uraian Keterangan

Petugas distribusi menggunakan 1 Petugas menggunakan sarung tangan,


1
Alat Pelindung Diri (APD) lengkap masker, celemek, pengaman rambut
Tersedianya prosedur tetap
1 Prosedur disediakan sesuai SPO mulai
2 (SOP) pendistribusian dan
dari distribusi dan penyajian
penyajian makanan
Makanan disajikan sesuai permintaan
Tersedianya standar porsi 0 diet dan label, sedangkan menu
3 penyajian yang ditetapkan dan
makanan dan berat makanan tidak
tertulis
dicantumkan

21
Skor
No Uraian Keterangan

Distribusi makanan tepat diet dan 1 Makanan yang didistribusi tepat diet
4
tepat waktu dan waktu
Kebersihan food trolly atau mobil
5 pengangkut makanan dilakukan 1 Food trolly selalu bersih setiap hari
setiap hari oleh pramusaji
Suhu penyajian makanan sesuai Suhu penyajian hanya disebutkan
dengan jenis masakannya: 0 hangat (subjektif) dan tidak disebutkan
6
- Penyajian panas: 600-800 C nilai objektifnya
- Penyajian hangat: 300-450 C
Transportasi makanan
7 menggunakan tempat yang 1 Makanan yang ditransportasi tertutup
tertutup.
Tenaga kerja menggunakan alat Distribusi hanya dilakukan dengan
pelindung saat distribusi/ 0 menggunakan trolley yang tertutup
8 memegang makanan (sendok,
penjepit atau plastik penutup
tangan)
JUMLAH 5

PRESENTASE 63%

Petugas distribusi telah menggunakan alat pelindung diri secara lengkap saat
pemorsian makanan seperti sarung tangan, masker, celemek, pengaman rambut, dan
alat pelindung kaki. Di dalam Instalasi Gizi sudah tersedia prosedur tetap (SOP)
pendistribusian dan penyajian makanan. Makanan pasien disajikan sesuai permintaan
diet dan sudah diberi label, tetapi nama menu makanan dan berat makanan tidak
dicantumkan.

Distribusi makanan ke pasien tepat waktu, pendistribusian hanya telat 5 menit


dari waktu yang telah dijadwalkan. Kebersihan food trolly atau mobil pengangkut
makanan dilakukan setiap hari oleh pramusaji dimana food trolley selalu dibersihkan
setelah kegiatan distribusi makanan selesai.

Suhu penyajian makanan hanya disebutkan hangat (subjektif) dan tidak


disebutkan nilai objektifnya. Distribusi hanya dilakukan dengan menggunakan trolley
yang tertutup dimana makanan terjamin kebersihannya dari debu dan benda asing
selama perjalanan menuju ruangan pasien.

Dari hasil studi literatur tentang instalasi gizi di Rumah Sakit Karsa Husada Batu
tentang distribusi, transportasi dan penyajian diperoleh total nilai 63%. Terdapat
beberapa hal yang dapat menjadi masukan kepada Instalasi Gizi Rumah Sakit Karsa
Husada Batu, yakni tentang ditetapkannya SOP standar porsi penyajian yang tertulis,
sehingga tidak terjadi kesalahan saat pemorsian makanan pasien, suhu penyajian
sebaiknya dilakukan cek suhu makanan secara acak sebelum didistribusikan, dan

22
tenaga kerja menggunakan alat pelindung saat distribusi maupun saat memegang
makanan pasien.
h. Hygiene dan Sanitasi

Keterangan penilaian:
1 = Tidak ada 3 = Ada, tidak sesuai
2 = Ada, tidak lengkap 4 = Ada, lengkap

Tabel 9. Form Hygiene dan Sanitasi


No Uraian Penilaian Keterangan
1. Mencuci tangan pada saat akan, selama,
1 Tidak ada
setelah bekerja
2. Mengindari batuk atau bersin di depan
4 Ada, lengkap
makanan
3. Tidak bercakap-cakap pada saat
3 Ada, lengkap
mengolah
4. Rambut tidak terurai 4 Ada, lengkap
5. Tidak bercakap-cakap pada saat
3 Ada, lengkap
mengolah
6. Pencucian alat menggunakan sabun
4 Ada, lengkap
yang sesuai untuk mencuci alat
7. Prosedur pencucian alat sesuai standar
4 Ada, lengkap
(manual)
8. Tempat sampah jumlahnya mencukupi 4 Ada, lengkap
9. Tempat sampah selalu tertutup 3 Ada, tidak sesuai
10. Tempat pengumpulan sampah
3 Ada, tidak sesuai
sementara berjarak > 500 m dari dapur
11. Pemeriksaan kesehatan karyawan
4 Ada, lengkap
dilakukan secara berkala.
12. Karyawan pernah mengikuti pelatihan /
penyuluhan GMP atau Keamanan 1 Tidak ada
Pangan (Food Safety).
13. Karyawan tidak memakai perhiasan atau
4 Ada, lengkap
asesoris
14. Terdapat tempat cuci tangan dan kamar
3 Ada, tidak sesuai
mandi sesuai jumlah tenaga pengolah.
15. Tenaga kerja menggunakan alat
pelindung saat distribusi/ memegang
4 Ada, lengkap
makanan (sendok, penjepit atau plastik
penutup tangan)
16. Pengelolaan makanan RS sudah
memperhatikan prinsip hygiene dan 3 Ada, tidak sesuai
sanitasi makanan
17 Seluruh fasilitas dan sarana untuk
pengolahan makanan sudah memenuhi 4 Ada, lengkap
syarat
18. Bahan makanan yang diterima sudah
bebas dari bahan - bahan yang bisa 4 Ada, lengkap
menimbulkan resiko bahaya
19. Bahan makanan yang diterima sudah
bebas dari bahan-bahan yang 4 Ada, lengkap
menimbulkan cemaran.
20. Bahan makanan dan makanan sudah
disimpan pada suhu yang sesuai 4 Ada, lengkap
rekomendasi

23
No Uraian Penilaian Keterangan
21. Makanan yang disajikan kepada pasien
sudah aman dari resiko bahaya (fisik, 4 Ada, lengkap
kimia, biologi)
JUMLAH 72
PRESENTASE 86%

Hasil observasi higiene dan sanitasi, berdasarkan form Higyene Sanitasi dan
Keamanan Pangan adalah sebagai berikut:

Berdasarkan hasil observasi higiene sanitasi dan keamanan pangan jasa boga
pada institusi tersebut didapatkan hasil sebesar 86% atau secara keseluruhan termasuk
dalam kategori baik. Hanya ada beberapa yang kurang, seperti masih ada karyawan
yang tidak mencuci tangan pada saat akan, selama dan setelah bekerja. Beberapa
karyawan juga masih ada yang bercakap-cakap saat melakukan pengolahan
makanan.Tempat sampah tersedia, tetapi tidak selalu tertutup dan letak pengumpulan
sampah <500 m dari dapur. Karyawan juga belum pernah mendapatkan pelatihan atau
penyuluhan mengenai Good Manufacturing Product (GMP) atau Keamanan Pangan
(Food Safety). Tempat cuci tangan dan kamar mandi tidak sesuai dengan jumlah tenaga
pengolah. Pengelolaan makanan di RS belum memperhatikan prinsip hygiene dan
sanitasi makanan.
Sebaiknya, kebiasaan karyawan untuk senantiasa mencuci tangan harus
diterapkan dan perlu diperhatikan karena karyawan merupakan penjamah makanan
yang sangat berpengaruh terhadap kualitas makanan yang disajikan juga pada
kesehatan pasien, kedisiplinan karyawan saat mengolah makanan juga perlu
ditingkatkan agar tidak bercakap-cakap saat bekerja karena risiko kontaminan sangat
tinggi terhadap makanan, tempat sampah sebaiknya selalu tertutup dan terletak >500
meter dari dapur karena tempat sampah yang terbuka dapat menyebabkan banyak lalat
yang hinggap, juga menyebarkan aroma yang tidak sedap kearah dapur, sebaiknya
pengelola makanan rumah sakit lebih memerhatikan dan menerapkan lagi prinsip
hygiene dan sanitasi makanan seperti memberikan fasilitas tempat cuci tangan dan
kamar mandi yang sesuai dengan jumlah tenaga pengolah, dan memberikan pelatihan
kepada karyawan mengenai keamanan pangan agar keterampilannya sebagai
penjamah makanan dapat meningkat dan mengurangi risiko terjadinya kontaminan atau
sajian makanan yang bermutu rendah.

24
2. Asuhan Gizi Rawat Jalan

Tabel 10. Formulir Pelayanan Gizi Rawat Jalan


No Uraian Penilaian Keterangan
1. Pasien datang ke ruang konseling gizi membawa 4 Ada, dilakukan dengan sesuai
surat rujukan dokter dari Poliklinik di RS atau dari
luar RS
2. Ahli gizi melakukan pencacatan data pasien 4 Ada, dilakukan dengan sesuai
dalam buku registrasi
3. Ahli Gizi melakukan asesmen gizi mulai dari 4 Ada, dilakukan dengan sesuai
pengukuran antropometri pada pasien yang
belum ada data TB, BB
4. Ahli Gizi melanjutkan asesmen/pengkajian gizi 4 Ada, dilakukan dengan sesuai
pada pasien
5. Ahli Gizi menetapkan diagnosis gizi 4 Ada, dilakukan dengan sesuai
6. Ahli Gizi memberikan intervensi gizi berupa 4 Ada, dilakukan dengan sesuai
edukasi atau konseling sesuai dengan diet yang
dijalani pasien
7. Ahli Gizi menjelaskan pengaruh diet dan juga 4 Ada, dilakukan dengan sesuai
keefktifitasan diet terhadap penyakit yang diderita
oleh pasien
8. Ahli Gizi menyiapkan dan mengisi leaflet / brosur 4 Ada, dilakukan dengan sesuai
diet sesuai penyakit dan kebutuhan gizi pasien,
menjelaskan semua yang terkait dengan diet
yang dijalani pasien.
9. Ahli Gizi menyiapkan food model untuk Ada, dilakukan dengan sesuai
ditunjukkan kepada pasien agar pasien bisa
4
mengikuti petunjuk diet lebih tepat sesuai
ukurannya.
10. Ahli Gizi menganjurkan pasien melakukan Ada, dilakukan dengan sesuai
kunjungan ulang untuk mengetahui keberhasilan
4
intervensi lalu dilanjutkan dengan monitoring dan
evaluasi gizi dan mencatatnya di Form II.
11. Ahli Gizi melakukan pencatatan hasil konseling Ada, dilakukan dengan sesuai dan
gizi dengan format ADIME ( Asesmen, Diagnosis, format dibuat oleh Instalasi Gizi
Intervensi, Monitoring & Evaluasi) dimasukkan ke rumah sakit
4
dalam rekam medik pasien atau disampaikan ke
dokter melalui pasien untuk pasien diluar rumah
sakit dan diarsipkan di ruang konseling
12. Dokumen rawat jalan lengkap dan tersimpan rapi 4 Ada, dilakukan dengan sesuai
JUMLAH 48
PRESENTASE 100%

25
Pada Proses Kegiatan Rawat Jalan di Rumah Sakit Karsa Husada Batu sudah
dijalankan dengan sangat baik. mulai dari melakukan pencatatan di buku registrasi
sampai dengan kelengkapan dokumen. Berdasarkan penilaian menggunakan form
checklist diperoleh jumlah nilai 48 yang berarti mencapai 100% atau sangat baik. Alur
pelayanan di gizi rawat jalan sudah runtut dan teratur. Pasien datang ke ruang konseling
gizi membawa surat rujukan dokter dari Poliklinik di RS atau dari luar RS, kemudian Ahli
gizi melakukan pencacatan data pasien dalam buku registrasi, Ahli Gizi melakukan
asesmen gizi mulai dari pengukuran antropometri pada pasien dengan lengkap sesuai
data yang dibutuhkan, Ahli Gizi melanjutkan asesmen/pengkajian gizi pada pasien
dengan baik.
Pada diagnosis gizi Ahli Gizi sudah melakukanya dengan baik dan lengkap, serta
pemjelesan tentang intervensi gizi, diet gizi sesuai dengan penyakit pasien Ahli gizi
sudah menguasai hal tersebut. Dan juga pada leaflet / brosur diet sesuai penyakit dan
kebutuhan gizi pasien, Ahli Gizi sudah menjelaskan semua yang terkait dengan diet
yang dijalani pasien.
Pada proses konseling gizi, ahli gizi di RS Karsa Husada Batu menggunakana food
model dalam menunjang proses konseling serta untuk pasien bisa mengikuti petunjuk
diet lebih tepat sesuai ukurannya (URT). Dalam melakukan Konseling, Ahli Gizi
menganjurkan pasien melakukan kunjungan ulang untuk mengetahui keberhasilan
intervensi lalu dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi gizi dan mencatatnya di Form
II, yang mana form II telah dibuat oleh ahli gizi di RS Karsa Husada Batu. Tidak hanya
itu, format konseling sesusai dengan format ADIME, serta dokumen pasien ditata dan
tersimpan rapi.

3. Asuhan Gizi Rawat Inap

Keterangan Penilaian
Beri tanda checklist (√) pada pilihan yang sesuai.

Tabel 11. Formulir Pelayanan Gizi Rawat Inap


PERNYATAAN PILIHAN KETERANGAN
A. SKRINING
1. Yang melakukan skrining gizi 1. Ahli Gizi Kegiatan skrining

dilakukan oleh Ahli Gizi
2. Perawat begitu pula dengan
3. Tenaga Medis kegiatan
Lain pendokumentasiannya
(……………..)

2. Pendokumentasian skrining 1. Ada, Lengkap Dokumen-dokumen


gizi
√ skrining yang terdapat

26
PERNYATAAN PILIHAN KETERANGAN
2. Ada, Kurang pada RS Karsa Husada
Lengkap Batu lengkap sesuai
dengan peraturan.
3. Tidak Ada

3. Model/jenis skrining tools 1. sesuai Ahli Gizi yang


yang sesuai dengan sasaran √ melakukan skrining gizi
usia 2. tidak sesuai sudah terlatih, berarti
jenis skrining yang
dilakukan dengan
sasaran usia.
B. ASSESSMENT
1. Petugas yang melakukan 1. Ahli Gizi Kegiatan assessment

assessment gizi dilakukan oleh Ahli Gizi
2. Perawat Ruangan begitu pula
3. Tenaga Medis dengan kegiatan
Lain pendokumentasiannya
(……………..)

2. Pendokumentasian 1. Ada, Lengkap Dokumen-dokumen



assessment gizi assessment yang
2. Ada, Kurang terdapat di RS tersebut
Lengkap lengkap sesuai dengan
3. Tidak Ada peraturan.

3. Waktu pelaksanaan 1. ≤ 48 jam Assessment gizi


assessment gizi
√ dilakukan dalam tenggat
2. > 48 jam waktu 1x24 jam.

C. DIAGNOSIS
1. Petugas yang melakukan 1. Ahli Gizi Kegiatan diagnosis

diagnosis gizi dilakukan oleh Ahli Gizi
Ruangan
2. Perawat

3.
Tenaga
Medis
Lain
(……………..)

2. Pendokumentasian diagnosis 1. Ada, Lengkap Dokumen diagnosis gizi


gizi √ lengkap

2. Ada, Kurang
Lengkap

3. Tidak Ada

3. Petugas Gizi berkoordinasi YA Ahli gizi berkoordinasi



dengan tim medis lain dengan dokter untuk
TIDAK menentukan diagnosis
gizi.
4. Ketepatan diagnosis gizi YA Dengan koordinasi

dengan tim medis lain
TIDAK ketepatan diagnosis gizi

27
PERNYATAAN PILIHAN KETERANGAN
dapat dicapai.
D. INTERVENSI
1. Petugas intervensi gizi 1. Ahli Gizi Kegiatan intervensi

dilakukan sendiri oleh
2. Perawat Ahli gizi Ruangan.
3. Tenaga Medis
Lain
(…………………..
)

2. Pendokumentasian 1. Ada, Lengkap Dokumen intervensi gizi



intervensi gizi 2. Ada, Kurang lengkap.
Lengkap
3. Tidak Ada
3. Petugas Gizi berkoordinasi YA Ahli gizi koordinasi

dengan tim medis lain dengan dokter, perawat,
TIDAK farmasi, dan tenaga lain
dalam pelaksanaan
intervensi gizi untuk
membantu proses
kesembuhan pasien.
E. MONITORING
1. Petugas yang melakukan 1. Ahli Gizi Kegiatan Monitoring

monitoring gizi dilakukan sendiri oleh
2. Perawat Ahli Gizi Ruangan.
3. Tenaga Medis
Lain
(……………..)

2. Pendokumentasian 1. Ada, Lengkap Dokumen monitoring gizi



monitoring gizi 2. Ada, Kurang lengkap.

Lengkap
3. Tidak Ada
3. Petugas monitoring gizi YA Ahli gizi melakukan

berkoordinasi dengan tim medis TIDAK monitoring diet dan
lain segera melakukan
perubahan diet jika ada
penyakit lanjutan yang di
diagnosis oleh dokter
(visite dokter setiap
pagi).
4. Waktu pelaksanaan Tepat Waktu Monitoring diet dilakukan

monitoring  Setiap hari secara tepat agar dapat
untuk yang segera melakukan
pasien perubahan diet jika ada
berisiko penyakit lanjutan yang di
 7 hari sekali diagnosis oleh dokter
(visite dokter setiap
untuk pasien
pagi).
tidak berisiko
Tidak Tepat

28
PERNYATAAN PILIHAN KETERANGAN
Waktu
F. EVALUASI
1. Petugas yang melakukan 1. Ahli Gizi Kegiatan evaluasi

evaluasi gizi dilakukan oleh ahli gizi
2. Perawat ruangan.
3. Tenaga Medis
Lain
(…………………..
)

2. Pendokumentasian evaluasi 1. Ada, Lengkap Dokumen evaluasi gizi



gizi lengkap.
2. Ada, Kurang
Lengkap

3. Tidak Ada

3. Waktu pelaksanaan evaluasi Tepat Waktu Tepat waktu karena



evaluasi dilakukan
Tidak Tepat beriringan dengan
Waktu proses monitoring

Mekanisme pelayanan gizi rawat inap adalah sebagai berikut :


a. Skrining gizi
Skrining gizi bertujuan untuk mengidentifikasi pasien/klien yang beresiko, tidak
beresiko malnutrisi atau kondisi khusus adalah pasien dengan kelainan metabolik,
hemodialisis, anak, geriatrik. Kanker dengan kemoterapi/ radiasi, luka bakar pasien
dengan imunitas menurun, sakit kritis.
Kegiatan skrining dilakukan oleh Ahli Gizi begitu pula dengan kegiatan
pendokumentasiannya. Dokumen-dokumen skrining yang terdapat pada RS Karsa
Husada Batu lengkap sesuai dengan peraturan. Ahli Gizi yang melakukan skrining gizi
sudah terlatih, berarti jenis skrining yang dilakukan dengan sasaran usia.
b. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
Proses asuhan gizi terstandar dilakukan pada pasien yang beresiko kurang gizi
sudah mengalami kurang gizi dan atau kondisi khusus dengan penyakit tertentu, Proses
ini merupakan serangkaian kegiatan yang berulang (Siklus) sebagai berikut :
1) Kegiatan Assesment
Kegiatan assessment dilakukan oleh Ahli Gizi Ruangan begitu pula dengan kegiatan
pendokumentasiannya. Dokumen-dokumen assessment yang terdapat di RS tersebut
lengkap sesuai dengan peraturan. Assessment gizi dilakukan dalam tenggat waktu 1x24
jam.
2) Kegiatan Diagnosis
Kegiatan diagnosis dilakukan oleh Ahli Gizi Ruangan dan dokumen diagnosis
lengkap. Jika ada pasien yang dating di saat Ahli Gizi sudah tidak ada pada jam kerja

29
maka proses kegiatan dari skrining tetap dilakukan oleh Ahli Gizi keesokannya karena
terdapat tenggat waktu 1x24 jam. Ahli gizi berkoordinasi dengan dokter untuk
menentukan diagnosis gizi. Ketepatan diagnosis gizi dilakukan dengan cara koordinasi
bersama tim medis lain.
3) Kegiatan Intervensi
Kegiatan intervensi dilakukan sendiri oleh Ahli gizi Ruangan dan dokumen intervensi
lengkap. Ahli gizi koordinasi dengan dokter, perawat, farmasi, dan tenaga lain dalam
pelaksanaan intervensi gizi untuk membantu proses kesembuhan pasien.
4) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan MonEv ini dilakukan sendiri oleh Ahli Gizi Ruangan dengan dokumentasi
yang lengkap. Ahli gizi melakukan monitoring diet dan segera melakukan perubahan diet
jika ada penyakit lanjutan yang di diagnosis oleh dokter (visite dokter setiap pagi).
Kegiatan evaluasi juga dilakukan sesuai dengan intervensi yang diberikan oleh ahli gizi.

30
4. Penelitian dan Pengembangan Gizi

Tabel 12. Formulir Penelitian dan Pengembangan Gizi


No Pertanyaan Skor Keterangan
1 Instalasi gizi melakukan penelitian dan 1
pengembangan gizi terapan
2 Ada dokumentasi proposal 1
3 Topik penelitian meliputi (rawat inap, rawat jalan, 0
penyelenggaraan makanan)
4 Hasil penelitian di dokumentasikan 1
5 Hasil penelitian diterapkan dalam pelayanan gizi 1
6 Instalasi gizi melakukan pengembangan gizi 1
terapan (untuk meningkatkan mutu SDM,
pelatihan)
7 Ada dokumentasi dari kegiatan pengembangan 1
gizi terapan
8 Dilakukan evaluasi hasil penelitian dan 0
pengembangan gizi terapan
9 Dilakukan publikasi hasil penelitian 0
10 Dilakukan pembaruan secara berkala pada 0
penelitian dan pengembangan gizi terapan

a. Instalasi gizi di Rumah Sakit Karsa Husada Batu melakukan penelitian dan
pembangunan gizi terapan. Kegiatan penelitian dan pengembangan gizi terapan di
instalasi gizi Rumah Sakit Karsa Husada Kota Batu rutin dilakukan dalam 6 bulan
sekali. Topik penelitian meliputi rawat inap, dan penyelenggaraan makanan.
Penelitian yang paling sering dilakukan adalah plate waste.
b. Setiap kegiatan penelitian selalu dilakukan dokumentasi proposal tetapi untuk hasil
penelitiannya hanya dilaporkan kepada unit yang lebih tinggi seperti direktur rumah
sakit dan tidak dilakukan pendokumentasian.
c. Topik penelitian meliputi rawat inap, dan penyelenggaraan makanan tetapi belum
sampai ke rawat jalan.
d. Setiap kegiatan penelitian Rumah Sakit Karsa Husada Batu selalu dilakukan
dokumentasi.
e. Hasil penelitian Rumah Sakit Karsa Husada Batu yang didapat diterapkan dalam
pelayanan gizi rumah sakit.
f. Pengembangan gizi terapan untuk meningkatkan mutu SDM seperti pelatihan juga
rutin dilakukan instalasi gizi Rumah Sakit Karsa Husada Kota Batu.
g. Pendokumentasian dan publikasi kegiatan pengembangan gizi terapan di Rumah
Sakit Karsa Husada Batu sudah dilakukan.

31
h. Rumah Sakit Karsa Husada Batu tidak melakukan evaluasi hasil penelitian dan
pengembangan gizi terapan.
i. Rumah Sakit Karsa Husada Batu tidak melakukan atau tidak mempublikasi hasil
hasil dari penelitian dan pembaruan gizi terapan.
j. Rumah Sakit Karsa Husada Batu tidak melakukan pembaruan secara berkala pada
penelitian dan pengembangan gizi terapan.

5. Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

Keterangan penilaian:
1 = Tidak ada 3 = Ada, tidak sesuai
2 = Ada, tidak lengkap 4 = Ada, lengkap

Tabel 13. Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

No Uraian Penilaian Keterangan

1. Tersedia ruang konseling yang memadai 3 Luas ruangan hanya sekitar


minimal 3x5 m2 3x4 m2
Kelengkapan peralatan :
a. Peralatan kantor : 2 Komputer, printer
2. b. Peralatan Penunjang konseling 2 Leaflet, food model
c. Peralatan penunjang penyuluhan 2
d. Peralatan Antropometri 2 Timbangan injak
JUMLAH 11
PRESENTASE 55%

Tabel 14. Sarana dan Prasarana Pelayanan Gizi Rawat Inap

No Uraian Penilaian Keterangan

Kelengkapan Sarana
a. Pantry dengan bangunan luas 1
minimal 3x4 m atau disesuaikan
1. dengan model system distribusi
makanan
(sentralisasi/desentralisasi)
b. Ruang konseling diet 1
Kelengkapan Peralatan
2.
a. Peralatan penyajian makanan : 1
b. Peralatan konseling gizi 1
JUMLAH 4
NILAI 25%

Tabel 15. Sarana Penyelenggaraan Makanan

No Uraian Penilaian Keterangan

1. Kelengkapan fasilitas ruang yang


dibutuhkan :
1. Tempat penerimaan bahan 3
makanan
2. Tempat/ruang penyimpanan 4
bahan makanan
3. Tempat persiapan bahan 3

32
No Uraian Penilaian Keterangan

makanan
4. Tempat pengolahan dan distribusi 4
makanan
5. Tempat pencucian dan 3
penyimpanan alat
6. Tempat pembuangan sampah 4
7. Ruang fasilitas pegawai 4
8. Ruang pengawas 4
Saranan Fisik
1. Letak tempat penyelenggaraan 3 Letak dapur agak jauh dari
makanan : ruang-ruang rawat, kendaraan
- Mudah dicapai dari semua dari luar juga sulit untuk
ruang perawatan mencapainya, jauh dari
- Kebisingan dan keributan pembuangan sampah, kamar
dipengolahan tidak jenazah, karena kebetulan RS
mengganggu ruangan lain tidak memiliki ruang jenazah,
disekitarnya terpisah dari ruang cuci dan
- Mudah dicapai kendaraan dari jauh lingkungan yang kurang
luar memenuhi syarat kesehatan.
- Tidak dekat dengan Sedangkan untuk udara dan
pembuangan sampah, kamar sinar sudah cukup.
2. jenazah, ruang cuci dan
lingkungan yang kurang
memenuhi syarat kesehatan
- Mendapat udara dan sinar
yang cukup
2. Bangunan : 4 Tempat pengolahan luas.
- Tempat pengolahan luas Ukurannya 8x5 m2
bangunan 1-2 m per tempat
tidur
3. Konstruksi : 4 Lantai, dinding, langit-langit
b. Lantai bersih, penerangan dan
c. Dinding ventilasi cukup.
d. Langit-langit
e. Penerangan dan ventilasi
3. 1) Ketepatan Arus Kerja 4 Arus kerja jelas
2) Kelengkapan Ruang Penerimaan 3 Ada keranjang, meja, wastafel
3) Kelengkapan Ruang Penyimpanan 4 Tempat penyimpanan bahan
Kering Dan Basah makanan kering dan basah
sudah terpisah (berbeda
ruangan)
4) Kelengkapan Ruang Persiapan Bahan 3 Terdapat meja dan kursi untuk
Makanan persiapan bahan makanan,
serta kulkas dan tempat
sampah
5) Kelengkapan Ruang Pengolahan 4 Ruang pengolahan sudah
Makanan sesuai, dilengkapi dengan
penyedot asap. Ventilasi dan
penerangan juga sudah
sesuai.
6) Kelengkapan Ruang Pencuci Dan 3 Ruang pencucian alat terpisah
Penyimpanan Alat dari ruang pengolahan.
Pencucian dilakukan dengan
menggunakan air dingin dan
air panas. Alat yang sudah
dicuci diletakkan dipeniris, dan

33
No Uraian Penilaian Keterangan

kemudian digunakan kembali


untuk makan pasien. Ruang
penyimpanan alat digunakan
hanya untuk alat-alat yang
jarang dipakai.
7) Kelengkapan Dapur Susu 1 Tdak terdapat dapur khusus
untuk susu
8) Kelengkapan Ruang Pegawai 4 Dilengkapi loker khusus untuk
masing-masing pegawai,
terdapat KM khusus pegawai
di dapur
9) Kelengkapan Ruang Perkantoran 4 Dilengkapi meja-kursi, loker,
Instalasi Gizi komputer, printer, tempat
sampah, dan juga tempat
sholat.
JUMLAH 72
PRESENTASE 90%

a. Rawat Jalan
Pada Sarana dan Prasarana Pelayanan Gizi Rawat Jalan untuk ukuran ruang
konseling tidak sesuai yaitu hanya 3x4 m2 . Untuk kelengkapan peralatan yang meliputi
peralatan kantor, peralatan penunjang konseling dan penyuluhan serta peralatan
antropometri tidak lengkap.
b. Rawat Inap
Pada Sarana dan Prasarana Pelayanan Gizi Rawat Inap tidak ada pantry, ruang
konseling diet, peralatan penyajian makanan dan perlatan konseling gizi.
c. Penyelenggaraan Makanan
Pada sarana penyelenggaraan makanan untuk tempat penerimaan bahan
makanan, tempat pengolahan dan distribusi serta tempat pencuciandan penyimpanan
alat ada tetapi tidak sesuai. Sedangkan untuk sarana fisiknya ada, tetapi tidak sesuai.
Hal ini dikarenakan letak dapur yang agak jauh dari ruang-ruang rawat, kendaraan dari
luar juga sulit untuk mencapainya, jauh dari pembuangan sampah, kamar jenazah,
karena kebetulan RS tidak memiliki ruang jenazah, terpisah dari ruang cuci dan jauh
lingkungan yang kurang memenuhi syarat kesehatan. Sedangkan untuk udara dan sinar
sudah cukup.
Kelengkapan pada ruang penerimaan, persiapan, dan pencucian serts
penyimpanan alat ada, tetapi tidak sesuai. Hal ini dikarenakan hanya ada keranjang dan
wastafel di ruang penerimaan, hanya terdapat meja dan kursi untuk persiapan bahan
makanan, serta kulkas dan 1 tempat sampah di ruang persiapan dan dikarenakan ruang
pencucian alat terpisah dari ruang pengolahan. Pencucian dilakukan dengan
menggunakan air dingin dan air panas. Alat yang sudah dicuci diletakkan dipeniris, dan

34
kemudian digunakan kembali untuk makan pasien. Ruang penyimpanan alat digunakan
hanya untuk alat-alat yang jarang dipakai.
Kelengkapan dapur susu tidak ada. Hal ini dikarenakan tidak ada dapur khusus
untuk susu. Untuk pembuatan susu langsung menjadi satu di ruang pengolahan.

35
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Rumah Sakit Karsa Husada Batu beralamat di jalan Jenderal Ahmad Yani No 10 -
13, Kecamatan Batu, Jawa Timur adalah rumah sakit pemerintah provinsi yang
menyelenggarakan makanan sebanyak 50 - 90 porsi dalam sehari.
2. Dari hasil pelaksanaan kujungan prosentase rata-rata yang didapat adalah 82% yang
menunjukkan bahwa penyelenggarana makana di rumah sakit tersebut dapat
dikatakan sudah baik.
3. Kegiatan perencanaan menu dan pegadaan bahan makanan yang dilakukan sudah
baik hanya saja terdapat kekurangan seperti pemisahan menu dan tidak ada
pedoman berat bersih bahan.
4. Pemesanan dan pembelian bahan makanan dapat dikatakan kurang baik,
penyelenggaan makanan tidak memiliki surat kerjasama dengan rekanan secara
tertulis.
5. Kegiatan penerimaan bahan makanan termasuk kurang baik, hal ini disebabkan oleh
petugas tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan dan
bahan makanan hewani tidak menggunakan cool box atau mobil berpendingin.
6. Penyimpanan bahan makanan di Rumah Sakit Karsa Husada Batu sudah baik, tetapi
penanggung jawab tidak mendapatkan laporan kerusakan freezer dan refrigerator
serta tidak ada berita acara ke bagian teknik.
7. Kegiatan persiapan bahan makanan sudah baik, tetapi tidak adanya standar bumbu
dan pelabelan setelah makanan selesai dipersiapkan.
8. Kegiatan pengolahan sudah baik, tetapi semua pengolahan bahan makanan
dilakukan dalam satu ruangan dan pengolahan makanan anak tidak dipisah, hanya
dibedakan dari porsi saja.
9. Kegiatan distribusi dan penyajian sudah baik tetapi tidak terdapat label yang lengkap
pada makanan yang disajikan.
10. Higiene dan sanitasi keamanan makanan sudah baik, tetapi petugas tidak mencuci
tangan sebelum, saat dan sesudah bekerja, serta tidak ada pelatihan atau
penyuluhan GMP/Keamanan Pangan.
11. Kegiatan penelitian dan pengembangan gizi terapan secara umum sudah baik tetapi
tidak ada dokumentasi untuk hasil penelitian, kegiatan pengembangan gizi terapan,
dan tidak dilakukan publikasi hasil penelitian.
12. Pelayanan gizi rawat jalan sangat baik. Begitu juga dengan kegiatan pelayanan gizi
rawat inap juga sudah baik.

36
13. Ketenagaan pelayanan gizi rumah sakit di bagian instalasi gizi sudah baik tetapi
belum ada jenis tenaga gizi Registered Dietisien (RD). Sedangkan untuk di bagian
penyelenggaraan makanan juga sudah baik hanya saja tidak ada Registered
Dietisien (RD) dan Nutrisionist Registered (NR).
14. Sarana dan prasarana pelayanan gizi rumah sakit di bagian rawat jalan peralatan
kurang lengkap, sedangkan dibagian rawat inap sarana dan alat tidak lengkap. Untuk
penyelenggaraan makanan sudah baik tetapi tidak terdapat dapur khusus untuk
susu.
15. Pengawasan dan pengendalian mutu rumah sakit dapat dikatakan kurang karena
rumah sakit masih melakukan proses akreditasi KARS.

B. Saran

Sarana dan prasarana yang masih kurang sebaiknya dibenahi lagi, sehingga
dapat menambah kenyamanan dan keamanan bagi seluruh karyawan ataupun seluruh
penghuni di Instalasi Gizi tersebut. Selain itu sebaiknya juga dilakukan peningkatan
dalam manajemen pendokumentasian seluruh kegiatan pelayanan gizi yang terdapat di
rumah sakit. Pelatihan yang diberikan pada karyawan sebaiknya ditambah.

6.

37
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Alfabeta, Bandung: 2009, hal.
243.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 96 / Menkes / Per / VI / 2014 Tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai

Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 tahun 2013 Tentang Penilaian
Prestasi Kerja

Hasanah Hasyim. 2018. Teknik-Teknik Observasi. Fakultas Dakwah dan Komunikasi


Universitas Islam Negeri Semarang.

38
LAMPIRAN 1. FORM CHEKLIST SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN RUMAH
SAKIT

Nama RS : RSU Karsa Husada Jumlah Karyawan :


Alamat : Jl. Jenderal Ahmad Tanggal Observasi :
Yani no. 10-13,
Kecamatan Batu, Jawa
Timur
Keterangan penilaian:
Skor 0 = Tidak ada, tidak sesuai, kurang lengkap
Skor 1 = Ada, sesuai, lengkap

1. Perencanaan Menu
No Uraian Skor Keterangan
Terdapat peraturan Rumah sakit memberikan
pemberian makanan rumah 1 peraturan tentang pemberian
sakit yang dijadikan acuan makanan, kemudian Ahli Gizi
1
dalam mempertimbangkan menerapkannya ke dalam
perencanaan menu untuk menu dan pihak Katering
pasien atau karyawan Dabint sebagai outsourcing
1
Terdapat siklus menu dan Siklus menu 10 hari + hari ke-
2
pedoman menu 31

Terdapat standar resep


3 1 Ada standar menu.
pada setiap menu
4 Terdapat standar bumbu 0 Dipercayakan kepada pemasak
Terdapat standar porsi
5 1 Ada standar porsi.
penyajian
Terdapat perbedaan antara Terdapat perbedaan antara
6 bahan makanan di ruang 1 bahan makanan di ruang VIP
VIP dan biasa dan biasa.
Menu dan bahan makanan
1 antara ruang VIP dan biasa
berbeda. Menu biasa dan lunak
dibedakan. Karena memang
Menu dipisahkan : Makanan
teksturnya yang berbeda. Akan
7 Biasa, Lunak, anak, kanker,
tetapi di RS. Karsa Husada
vegetarian dan Bubur Saring
untuk menu anak tidak
dibedakan, bentuk
potongannya sama hanya
porsinya saja yang berbeda.
JUMLAH 7
PRESENTASE 87,5%

2. Pengadaan Bahan Makanan


Sko
No. Uraian Keterangan
r
1 Tersedianya prosedur Terdapat SOP pengadaan bahan makanan
1

39
Sko
No. Uraian Keterangan
r
tetap (SOP) pengadaan
bahan makanan
Tersedianya anggaran Terdapat anggaran dana untuk pemesanan dan
dana untuk pemesanan 1 pembelian bahan makanan
2
dan pembelian bahan
makanan
Memiliki list pemesanan Ada spesifikasi bahan makanan yang disusun
1
dan spesifikasi bahan
3
makanan yang disusun
sesuai
Terdapat surat Tidak memiliki rekanan sehingga tidak memilik surat
0
penyataan kerjasama kerjasama
dengan rekanan
4
termasuk prosedur
apabila barang tidak
sesuai spesifikasi
Menghitung semua Terdapat prosedur penghitungan kebutuhan makanan.
5 kebutuhan bahan 1
makanan satu persatu
Pemesanan bahan Ada proses perhitungan faktor refuses
makanan 0
memperhitungkan faktor
6 refuse atau bagian yang
dapat dimakan (BDD)
untuk masing-masing
bahan makanan
Ada data macam dan Terdapat data macam dan jumlah pasien taun
1
7 jumlah konsumen/pasien sebelumnya
tahun sebelumnya
Terdapat lis harga bahan makanan sebagai pedoman
Ada data harga bahan 1
8 pembelian kepada supplier
makanan
Menggunakan sistem Tidak menggunakan sistem lelang atau pembelian
0
pembelian yang tepat langsung
(sistem lelang/pembelian
langsung) sesuai dengan
9
jenis institusi, jumlah
konsumen, kemampuan
tenaga kerja dan biaya
yang tersedia
Mempunyai pedoman Tidak mempunyai pedoman BDD
berat bersih bahan 0
makanan yang
10
digunakan dan
dikonversikan ke dalam
berat kotor
Ada perhitungan indeks Ada perhitungan indeks harga makanan per orang perhari
1
11 harga makanan per dengan harga kelas VIP, Kelas I,II,dan III.
orang perhari
Ada perhitungan Terdapat perhitungan anggaran bahan makanan dalam
12 anggaran bahan 1 setahun.
makanan dalam setahun

40
Sko
No. Uraian Keterangan
r
Ada bon Terdapat nota pembelian bahan makanan.
pemesanan/pembelian
13 1
bahan makanan yang
terdokumen dengan baik
JUMLAH 9
PRESENTASE 69%

3. Penerimaan Bahan Makanan

No. Uraian Skor Keterangan


1 Petugas menggunakan alat Pertahankan
pelindung diri
e. Topi 1
f. Masker 1
g. Apron
1
h. Sepatu
1
2 Cuci tangan sebelum/sesudah Petugas penerimaan
bekerja 0 terkadang tidak mencuci
tangan sebelum melakukan
kontak dengan bahan
makanan.

3 Ada SPO penerimaan bahan Terdapat SPO namun


makanan. 1 terkadang belum dilaksanakan

4 Ada IK penerimaan bahan Tidak ada IK penerimaan


makanan 0 bahan makanan sehingga
petugas sering tidak teliti
5 Bahan makanan diterima sesuai : Kurangnya pengawasan dan
f. Spesifikasi (tidak rusak, 0 pengecekan lebih detail
suhu bahan makanan terhadap bahan makanan
sesuai, keamanan pangan yang datang dalam ruang
terkendali, expired date). 1 penerimaan karena tidak ada
g. Pemesanan (jumlah dan spesifikasi dalam form
jenis). 1 penerimaan bahan makanan
h. Bahan makanan hewani Setelah barang datang,
menggunakan cool box/ terdapat beberapa bahan
mobil berpendingin. 0 makanan seperti beras, telur,
i. Bahan makanan tidak dan pisang yang tetap
diletakkan di lantai. dibiarkan dalam ruang
1
j. Ada pencatatan/ cheklist penerimaan hingga berhari-
dan pelaporan. hari
6 Tenaga penerima bahan makanan Petugas penerimaan
memiliki sifat teliti, cepat/cekatan, merupakan ahli gizi yang
memiliki pengetahuan yang luas 1 bertugas pada saat itu (sesuai
tentang bahan makanan, dan tidak shift) sehigga memiliki
mudah berkompromi pengetahuan yang luas
tentang bahan makanan.
7 Ada tempat penerimaan bahan pertahankan
makanan yang memadai 1

8 Ada sarana penerimaan bahan Pertahankan


makanan seperti timbangan, meja, 1
pisau, dan alat lain yang

41
No. Uraian Skor Keterangan
dibutuhkan
9 Sarana penimbangan selalu Pertahankan
dikalibrasi 1
10 Selalu menimbang dan menghitung Pertahankan
bahan makanan yang sudah 1
diterima
11 Petugas mengembalikan jika terjadi Pertahankan
ketidak cocokan atau apabila 1
bahan makanan telah rusak
12 Faktur pembelian ditandatangani Pertahankan
setelah bahan diterima dan 1
didokumentasikan
13 Penyerahan bahan makanan pada Pertahankan
bagian persiapan dan 1
penyimpanan dengan
menggunakan bon
JUMLAH 16
PRESENTASE 80%

4. Penyimpanan Bahan Makanan


No Uraian Skor Keterangan
Bahan makanan disimpan dalam Bahan makanan sudah
kontainer tertutup dan ditempat 1 disimpan dicontainer tertutup
1 yang mudah diambil, ditata dan ditempat yang mudah
dengan rapi, dan terdapat kode diambil, ditata dengan rapih,
area buat kode area.

Mencatat semua bahan


makanan, rotasi, diberikan label 1 Bahan makanan dating segera
2 untuk masing-masing kriteria dan sudah dicatat berdasarkan
produk, dicatat dibuku dan kartu kriteria dibuku dan kartu stok.
stok.

1 Ada rotasi penggunaan bahan


Menggunakan sistim FIFO (First makanan yang baik dan teratur
3 In First Out) dan FEFO (first antara barang yang lama dan
expired first out) barang baru atau menggunakan
sistem FIFO dan FEFO.

Bahan makanan diletakkan


1 ditempat yang sesuai seperti
Memisahkan bahan makanan gula pasir, tepung, ditempatkan
4 kering dan bahan makanan dalam container dan diberi label.
basah. Kemudian sayur diletakkan
diatas meja untuk langsung
diolah
Bahan makanan alergen, Bahan makanan allergen
terpisah 1
5 terpisah tempat, atau ditaruh di
Tempatnya wadah yang tertutup

6 Jarak penyimpanan : Tidak adanya informasi lebih


0
lanjut terkait jarak penyimpanan
Jarak bahan makanan dengan bahan makanan yang
lantai 15 cm digunakan.

42
No Uraian Skor Keterangan
Jarak bahan makanan dengan
dinding 5 cm

Jarak bahan makanan dengan


langit-langit 60 cm

Penyimpanan bahan makanan

Penyimpanan Lauk Hewani :


1 Suhu disesuaikan dengan
- Suhu sesuai dengan lamanya standar yang ditentukan, akan
7 bahan makanan disimpan tetapi tidak adanya checklist
untuk monitoring setiap harinya
- Daging, ayam, ikan, suhunya =
0-4°C selama 3-5 hari dan < 0o
C untuk yang disimpan > 5 hari

Sarana penimbangan dan


0 Tidak adanya informasi
8 pengukuran suhu selalu
mengenai kalibrasi alat.
dikalibrasi.

Ada tindak lanjut jika suhu Ketika freezer rusak akan


1
9 freezer meningkat tidak sesuai segera menghubungi petugas
standar service freezer.

JUMLAH 7
PRESENTASE 77%

5. Persiapan Bahan Makanan


No Uaraian Penilaian Keterangan
1 Ruangan persiapan terpisah dengan ruangan persiapan dan
pengolahan 4 pengolahan terpisah/ beda

2 Petugas memakai APD Tidak semua petugas


2
menggunakan APD dengan
lengkap
3 Bahan makanan ditimbang sesuai Penimbangan dilakukan sesuai
permintaan/kebutuhan (bon 4 permintaan
permintaan)

4 mencuci bahan makanan segar bahan makanan segar dicuci


dengan air mengalir 4 dengan air mengalir

5 Mencuci bahan makanan salad/garnis bahan makanan salad/garnis


dengan air bersih, bilas dengan air 4 dengan air bersih, dan dibilas
siap minum dengan air siap minum

5 Potongan bahan makanan sesuai Ada potongan yang tidak


standar porsi atau sesuai jenis 3 sesuai dan tidak sama.
masakan (contoh: daging per porsi 50, Potogan pepaya ada yng
g dan potongan sayur cap cai dipotng besar dan ada yng di
menyerong) potong persegi panjang.

6 Persiapan bumbu sesuai dengan Tidak ada standar bumbu


menu dan sesuai standar bumbu 1
ditetapkan

7 Label pada bahan makanan yang Tidak ada pelabelan setelah


sudah selesai dipersiapkan 1 makanan selesai dipersiapkan

43
JUMLAH 23
NILAI 82%

6. Pengolahan Bahan Makanan

No Uraian Skor Keterangan


Tersedia prosedur pengolahan
Tersedianya prosedur tetap(SOP) 1
1 bahan makanan
pengolahan bahan makanan
Tersedianya prosedur tetap Mengolah makanan
1
2 perilaku higiene sanitasi (SSOP) menggunakan teknik yang
pengolahan bahan makanan benar (sesuai SPO)
Petugas menggunakan Alat Semua petugas menggunakan
3 1
Pelindung Diri (APD) APD
Mengolah makanan anak, Pengolahan makanan berada
makanan biasa dan makanan 1 pada tempat terpisah sesuai
4
lunak/diet sesuai prinsip diet pada prinsip diet.
tempat terpisah
Mengolah makanan Mengolah makanan
menggunakan teknik yang benar 1 menggunakan teknik yang
(sesuai SPO) serta suhu dan benar (sesuai SPO)
5
waktu pemasakan sesuai
standar,atau sesuai dengan
prosedur (SOP)
Menyimpan makanan matang Makanan matang disimpan
6 1 pada suhu panas
pada suhu panas (min 600 C)
Menyimpan makanan matang
Menyimpan makanan matang 1 dalam kontainer tertutup dan
dalam kontainer tertutup serta
7 meletakkan makanan matang
memisahkannya dengan bahan
secara terpisah dengan bahan
mentah
makanan mentah
Penjamah makanan
Makanan matang tidak diambil 1
8 menggunakan handgloves dan
dengan tangan telanjang
penjepit
kegiatan kontrol produksi
Melakukan kegiatan kontrol 1 penilaian cita rasa makanan
produksi penilaian cita rasa dan menghitung jumlah porsi
9
makanan dan menghitung jumlah hasil produksi makanan
porsi hasil produksi makanan dilakukan dengan cara yang
tepat pula.
JUMLAH 9
PRESENTASE 100%

7. Distribusi, Transportasi dan Penyajian Makanan


Skor
No Uraian Keterangan
Petugas menggunakan sarung
Petugas distribusi menggunakan 1
1 tangan, masker, celemek,
Alat Pelindung Diri (APD) lengkap
pengaman rambut
Tersedianya prosedur tetap Prosedur disediakan sesuai
2 (SOP) pendistribusian dan 1 SPO mulai dari distribusi dan
penyajian makanan penyajian
3 Tersedianya standar porsi Makanan disajikan sesuai
penyajian yang ditetapkan dan 0 permintaan diet dan label,
tertulis sedangkan menu makanan

44
Skor
No Uraian Keterangan
dan berat makanan tidak
dicantumkan
Distribusi makanan tepat diet dan 1 Makanan yang didistribusi
4
tepat waktu tepat diet dan waktu
Kebersihan food trolly atau mobil
1 Food trolly selalu bersih setiap
5 pengangkut makanan dilakukan
hari
setiap hari oleh pramusaji
Suhu penyajian makanan sesuai Suhu penyajian hanya
dengan jenis masakannya: 0 disebutkan hangat (subjektif)
6
- Penyajian panas: 600-800 C dan tidak disebutkan nilai
- Penyajian hangat: 300-450 C objektifnya
Transportasi makanan
1 Makanan yang ditransportasi
7 menggunakan tempat yang
tertutup
tertutup.
Tenaga kerja menggunakan alat Distribusi hanya dilakukan
pelindung saat distribusi/ 0 dengan menggunakan trolley
8 memegang makanan (sendok, yang tertutup
penjepit atau plastik penutup
tangan)
JUMLAH 5

PRESENTASE 63%

8. Hygiene dan Sanitasi

Keterangan penilaian:
1 = Tidak ada 3 = Ada, tidak sesuai
2 = Ada, tidak lengkap 4 = Ada, lengkap

No Uraian Penilaian Keterangan


1. Mencuci tangan pada saat akan, selama,
1 Tidak ada
setelah bekerja
2. Mengindari batuk atau bersin di depan
4 Ada, lengkap
makanan
3. Tidak bercakap-cakap pada saat
3 Ada, lengkap
mengolah
4. Rambut tidak terurai 4 Ada, lengkap
5. Tidak bercakap-cakap pada saat
3 Ada, lengkap
mengolah
6. Pencucian alat menggunakan sabun
4 Ada, lengkap
yang sesuai untuk mencuci alat
7. Prosedur pencucian alat sesuai standar
4 Ada, lengkap
(manual)
8. Tempat sampah jumlahnya mencukupi 4 Ada, lengkap
9. Tempat sampah selalu tertutup 3 Ada, tidak sesuai
10. Tempat pengumpulan sampah
3 Ada, tidak sesuai
sementara berjarak > 500 m dari dapur
11. Pemeriksaan kesehatan karyawan
4 Ada, lengkap
dilakukan secara berkala.
12. Karyawan pernah mengikuti pelatihan /
penyuluhan GMP atau Keamanan 1 Tidak ada
Pangan (Food Safety).
13. Karyawan tidak memakai perhiasan atau 4 Ada, lengkap

45
No Uraian Penilaian Keterangan
asesoris
14. Terdapat tempat cuci tangan dan kamar
3 Ada, tidak sesuai
mandi sesuai jumlah tenaga pengolah.
15. Tenaga kerja menggunakan alat
pelindung saat distribusi/ memegang
4 Ada, lengkap
makanan (sendok, penjepit atau plastik
penutup tangan)
16. Pengelolaan makanan RS sudah
memperhatikan prinsip hygiene dan 3 Ada, tidak sesuai
sanitasi makanan
17 Seluruh fasilitas dan sarana untuk
pengolahan makanan sudah memenuhi 4 Ada, lengkap
syarat
18. Bahan makanan yang diterima sudah
bebas dari bahan - bahan yang bisa 4 Ada, lengkap
menimbulkan resiko bahaya
19. Bahan makanan yang diterima sudah
bebas dari bahan-bahan yang 4 Ada, lengkap
menimbulkan cemaran.
20. Bahan makanan dan makanan sudah
disimpan pada suhu yang sesuai 4 Ada, lengkap
rekomendasi
21. Makanan yang disajikan kepada pasien
sudah aman dari resiko bahaya (fisik, 4 Ada, lengkap
kimia, biologi)
JUMLAH 72
PRESENTASE 86%

46
LAMPIRAN 2. FORM CHECKLIST PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN

No Uraian Penilaian Keterangan


1. Pasien datang ke ruang konseling gizi 4 Ada, dilakukan
membawa surat rujukan dokter dari Poliklinik dengan sesuai
di RS atau dari luar RS

2. Ahli gizi melakukan pencacatan data pasien 4 Ada, dilakukan


dalam buku registrasi dengan sesuai

3. Ahli Gizi melakukan asesmen gizi mulai dari 4 Ada, dilakukan


pengukuran antropometri pada pasien yang dengan sesuai
belum ada data TB, BB

4. Ahli Gizi melanjutkan asesmen/pengkajian 4 Ada, dilakukan


gizi pada pasien dengan sesuai

5. Ahli Gizi menetapkan diagnosis gizi 4 Ada, dilakukan


dengan sesuai
6. Ahli Gizi memberikan intervensi gizi berupa 4 Ada, dilakukan
edukasi atau konseling sesuai dengan diet dengan sesuai
yang dijalani pasien

7. Ahli Gizi menjelaskan pengaruh diet dan juga 4 Ada, dilakukan


keefktifitasan diet terhadap penyakit yang dengan sesuai
diderita oleh pasien

8. Ahli Gizi menyiapkan dan mengisi leaflet / 4 Ada, dilakukan


brosur diet sesuai penyakit dan kebutuhan dengan sesuai
gizi pasien, menjelaskan semua yang terkait
dengan diet yang dijalani pasien.
9. Ahli Gizi menyiapkan food model untuk Ada, dilakukan
ditunjukkan kepada pasien agar pasien bisa dengan sesuai
4
mengikuti petunjuk diet lebih tepat sesuai
ukurannya.
10. Ahli Gizi menganjurkan pasien melakukan Ada, dilakukan
kunjungan ulang untuk mengetahui dengan sesuai
keberhasilan intervensi lalu dilanjutkan 4
dengan monitoring dan evaluasi gizi dan
mencatatnya di Form II.
11. Ahli Gizi melakukan pencatatan hasil Ada, dilakukan
konseling gizi dengan format ADIME dengan sesuai
( Asesmen, Diagnosis, Intervensi, Monitoring dan format dibuat
& Evaluasi) dimasukkan ke dalam rekam 4 oleh Instalasi Gizi
medik pasien atau disampaikan ke dokter rumah sakit
melalui pasien untuk pasien diluar rumah
47
sakit dan diarsipkan di ruang konseling
12. Dokumen rawat jalan lengkap dan tersimpan Ada, dilakukan
4
rapi dengan sesuai
JUMLAH 48
LAMPIRAN 3. FORM CHECKLIST PELAYANAN GIZI RAWAT INAP

Keterangan Penilaian
Beri tanda checklist (√) pada pilihan yang sesuai.

PERNYATAAN PILIHAN KETERANGAN


A. SKRINING
1. Yang melakukan skrining √ 1. Ahli Gizi Kegiatan skrining
gizi dilakukan oleh Ahli
2. Perawat
Gizi begitu pula
3. Tenaga Medis dengan kegiatan
Lain pendokumentasiannya
(…………………..)
2. Pendokumentasian 1. Ada, Lengkap Dokumen-dokumen

skrining gizi skrining yang terdapat
2. Ada, Kurang
pada RS Karsa
Lengkap
Husada Batu lengkap
3. Tidak Ada sesuai dengan
peraturan.
3. Model/jenis skrining tools 1. sesuai Ahli Gizi yang

yang sesuai dengan sasaran melakukan skrining
2. tidak sesuai
usia gizi sudah terlatih,
berarti jenis skrining
yang dilakukan
dengan sasaran usia.
B. ASSESSMENT
1. Petugas yang melakukan √ 1. Ahli Gizi Kegiatan assessment
assessment gizi dilakukan oleh Ahli
2. Perawat
Gizi Ruangan begitu
3. Tenaga Medis pula dengan kegiatan
Lain pendokumentasiannya
(…………………..)
2. Pendokumentasian √ 1. Ada, Lengkap Dokumen-dokumen
assessment gizi assessment yang
2. Ada, Kurang
terdapat di RS
Lengkap
tersebut lengkap
3. Tidak Ada sesuai dengan
peraturan.
3. Waktu pelaksanaan 1. ≤ 48 jam Assessment gizi

assessment gizi dilakukan dalam
2. > 48 jam
tenggat waktu 1x24
jam.
C. DIAGNOSIS
1. Petugas yang melakukan √ 1. Ahli Gizi Kegiatan diagnosis
diagnosis gizi dilakukan oleh Ahli
Gizi Ruangan

48
PERNYATAAN PILIHAN KETERANGAN
2. Perawat
3. Tenaga
Medis
Lain
(……………..)
2. Pendokumentasian 1. Ada, Lengkap Dokumen diagnosis

diagnosis gizi gizi lengkap

2. Ada, Kurang
Lengkap
3. Tidak Ada
3. Petugas Gizi berkoordinasi √ YA Ahli gizi berkoordinasi
dengan tim medis lain dengan dokter untuk
TIDAK menentukan diagnosis
gizi.
4. Ketepatan diagnosis gizi √ YA Dengan koordinasi
dengan tim medis lain
TIDAK ketepatan diagnosis
gizi dapat dicapai.
D. INTERVENSI
1. Petugas intervensi gizi √ 1. Ahli Gizi Kegiatan intervensi
dilakukan sendiri oleh
2. Perawat
Ahli gizi Ruangan.
3. Tenaga Medis
Lain
(…………………..)
2. Pendokumentasian √ 1. Ada, Lengkap Dokumen intervensi
intervensi gizi 2. Ada, Kurang gizi lengkap.
Lengkap
3. Tidak Ada
3. Petugas Gizi berkoordinasi √ YA Ahli gizi koordinasi
dengan tim medis lain dengan dokter,
TIDAK
perawat, farmasi, dan
tenaga lain dalam
pelaksanaan
intervensi gizi untuk
membantu proses
kesembuhan pasien.
E. MONITORING
1. Petugas yang melakukan 1. Ahli Gizi Kegiatan Monitoring

monitoring gizi dilakukan sendiri oleh
2. Perawat
Ahli Gizi Ruangan.
3. Tenaga Medis
Lain
(…………………..)
2. Pendokumentasian 1. Ada, Lengkap Dokumen monitoring

49
PERNYATAAN PILIHAN KETERANGAN
monitoring gizi 2. Ada, Kurang gizi lengkap.
Lengkap
3. Tidak Ada
3. Petugas monitoring gizi √ YA Ahli gizi melakukan
berkoordinasi dengan tim TIDAK monitoring diet dan
medis lain segera melakukan
perubahan diet jika
ada penyakit lanjutan
yang di diagnosis oleh
dokter (visite dokter
setiap pagi).
4. Waktu pelaksanaan √ Tepat Waktu Monitoring diet
monitoring  Setiap hari dilakukan secara
untuk yang tepat agar dapat
pasien berisiko segera melakukan
 7 hari sekali perubahan diet jika
untuk pasien ada penyakit lanjutan
yang di diagnosis oleh
tidak berisiko
dokter (visite dokter
Tidak Tepat
setiap pagi).
Waktu
F. EVALUASI
1. Petugas yang melakukan √ 1. Ahli Gizi Kegiatan evaluasi
evaluasi gizi dilakukan oleh ahli gizi
2. Perawat
ruangan.
3. Tenaga Medis
Lain
(…………………..)
2. Pendokumentasian √ 1. Ada, Lengkap Dokumen evaluasi gizi
evaluasi gizi lengkap.
2. Ada, Kurang
Lengkap
3. Tidak Ada
3. Waktu pelaksanaan √ Tepat Waktu Tepat waktu karena
evaluasi evaluasi dilakukan
Tidak Tepat
beriringan dengan
Waktu
proses monitoring

50
LAMPIRAN 4. FORM CHECKLIST PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

No Pertanyaan Skor Keterangan


1 Instalasi gizi melakukan penelitian dan pengembangan 1
gizi terapan
2 Ada dokumentasi proposal 1
3 Topik penelitian meliputi (rawat inap, rawat jalan, 0
penyelenggaraan makanan)
4 Hasil penelitian di dokumentasikan 1
5 Hasil penelitian diterapkan dalam pelayanan gizi 1
6 Instalasi gizi melakukan pengembangan gizi terapan 1
(untuk meningkatkan mutu SDM, pelatihan)
7 Ada dokumentasi dari kegiatan pengembangan gizi 1
terapan
8 Dilakukan evaluasi hasil penelitian dan pengembangan 0
gizi terapan
9 Dilakukan publikasi hasil penelitian 0
10 Dilakukan pembaruan secara berkala pada penelitian 0
dan pengembangan gizi terapan

51
LAMPIRAN 5. FORM CHECKLIST SARANA DAN PRASARANA

Keterangan penilaian:
1 = Tidak ada 3 = Ada, tidak sesuai
2 = Ada, tidak lengkap 4 = Ada, lengkap

No Uraian Penilaian Keterangan

1. Tersedia ruang konseling yang memadai 3 Luas ruangan hanya


minimal 3x5 m2 sekitar 3x4 m2
Kelengkapan peralatan :
e. Peralatan kantor : 2 Komputer, printer
2. f. Peralatan Penunjang konseling 2 Leaflet, food model
g. Peralatan penunjang penyuluhan 2
h. Peralatan Antropometri 2 Timbangan injak
JUMLAH 11
PRESENTASE 55%

Sarana dan Prasarana Pelayanan Gizi Rawat Inap

No Uraian Penilaian Keterangan

Kelengkapan Sarana
c. Pantry dengan bangunan luas 1
minimal 3x4 m atau disesuaikan
1. dengan model system distribusi
makanan
(sentralisasi/desentralisasi)
d. Ruang konseling diet 1
Kelengkapan Peralatan
2.
c. Peralatan penyajian makanan : 1
d. Peralatan konseling gizi 1
JUMLAH 4
NILAI 25%

Sarana Penyelenggaraan Makanan

No Uraian Penilaian Keterangan

Kelengkapan fasilitas ruang yang


dibutuhkan :
9. Tempat penerimaan bahan 3
makanan
10. Tempat/ruang penyimpanan 4
bahan makanan
11. Tempat persiapan bahan 3
1. makanan
12. Tempat pengolahan dan distribusi 4
makanan
13. Tempat pencucian dan 3
penyimpanan alat
14. Tempat pembuangan sampah 4
15. Ruang fasilitas pegawai 4
16. Ruang pengawas 4
2. Saranan Fisik

52
No Uraian Penilaian Keterangan

4. Letak tempat penyelenggaraan 3 Letak dapur agak jauh


makanan : dari ruang-ruang rawat,
- Mudah dicapai dari semua kendaraan dari luar
ruang perawatan juga sulit untuk
- Kebisingan dan keributan mencapainya, jauh dari
dipengolahan tidak pembuangan sampah,
mengganggu ruangan lain kamar jenazah, karena
disekitarnya kebetulan RS tidak
- Mudah dicapai kendaraan dari memiliki ruang jenazah,
luar terpisah dari ruang cuci
- Tidak dekat dengan dan jauh lingkungan
pembuangan sampah, kamar yang kurang memenuhi
jenazah, ruang cuci dan syarat kesehatan.
lingkungan yang kurang Sedangkan untuk udara
memenuhi syarat kesehatan dan sinar sudah cukup.
- Mendapat udara dan sinar
yang cukup
5. Bangunan : 4 Tempat pengolahan
- Tempat pengolahan luas luas. Ukurannya 8x5 m2
bangunan 1-2 m per tempat
tidur
6. Konstruksi : 4 Lantai, dinding, langit-
f. Lantai langit bersih,
g. Dinding penerangan dan
h. Langit-langit ventilasi cukup.
i. Penerangan dan ventilasi
3. 1) Ketepatan Arus Kerja 4 Arus kerja jelas
2) Kelengkapan Ruang Penerimaan 3 Ada keranjang, meja,
wastafel
3) Kelengkapan Ruang Penyimpanan 4 Tempat penyimpanan
Kering Dan Basah bahan makanan kering
dan basah sudah
terpisah (berbeda
ruangan)
4) Kelengkapan Ruang Persiapan Bahan 3 Terdapat meja dan
Makanan kursi untuk persiapan
bahan makanan, serta
kulkas dan tempat
sampah
5) Kelengkapan Ruang Pengolahan 4 Ruang pengolahan
Makanan sudah sesuai,
dilengkapi dengan
penyedot asap.
Ventilasi dan
penerangan juga sudah
sesuai.
6) Kelengkapan Ruang Pencuci Dan 3 Ruang pencucian alat
Penyimpanan Alat terpisah dari ruang
pengolahan. Pencucian
dilakukan dengan
menggunakan air
dingin dan air panas.
Alat yang sudah dicuci
diletakkan dipeniris,
dan kemudian
digunakan kembali
untuk makan pasien.

53
No Uraian Penilaian Keterangan

Ruang penyimpanan
alat digunakan hanya
untuk alat-alat yang
jarang dipakai.
7) Kelengkapan Dapur Susu 1 Tdak terdapat dapur
khusus untuk susu
8) Kelengkapan Ruang Pegawai 4 Dilengkapi loker khusus
untuk masing-masing
pegawai, terdapat KM
khusus pegawai di
dapur
9) Kelengkapan Ruang Perkantoran 4 Dilengkapi meja-kursi,
Instalasi Gizi loker, komputer, printer,
tempat sampah, dan
juga tempat sholat.
JUMLAH 72
PRESENTASE 90%

54
LAMPIRAN 6. STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT

Direktur

Kepala Bidang Penunjang Medis

Kepala Instalasi Gizi

Koordinator Asuhan Koordinator Kordinator Penelitian


Gizi Penyelenggaraaan Makanan dan Pengembangan

Katering

55
LAMPIRAN 7. STUKTUR PENYELENGGARAAN MAKANAN RUMAH SAKIT

Direktur

Ahli Gizi

Juru Masak Administrasi

Asisten Juru Masak

56
57
Lampiran : Keputusan Direktur RSU Karsa Husada Batu

DIREKTUR RUMAH SAKIT Nomor : 188/003/102.6/2017


dr. TRIES ANGGRAINI, M. Kes
Tentang Struktur Organisasi

KOMITE MEDIK UNIT LAYANAN PENGADAAN SATUAN PEMERIKSA INTENAL UNIT P2JK
KOMITE KEPERAWATAN KOMITE NAKES LAIN
SASMININGSIH, S.Sos dr. SOFIANITA, M.Kes
dr. LUCIA PUJI ASTUTI,Sp.S MAHFUD SURYA,S.Kep.Ns SENTOT ALIBASAH, ST dr. FRANS J HUWAE, Ms.Med,Sp.A
MOHAMMAD AHMAD

KOMITE REKAM MEDIK KOMITE PPI KOMITE FT KOMITE MUTU DANKOMITE ETIK RS
dr. BAMBANG dr. BERNANDUS ANGGARU, dr. BAMBANG KESELAMATAN NAJAATUL
RISHARDANA,Sp.B Sp.PD WIDIWANTO,Sp.OT PASIEN MASRUROH,
MOHAMMAD SDR. SH.MM
dr. FARIDATUL JANNAH
Sp.THT-KL

KEPALA SEKSI PELAYANAN MEDIS KEPALA SEKSI UKM DAN LITBANG KEPALA SUB. BAG. TATA USAHA
dr. FERDINADUS STEVANUS KAKKIAY, dr. NONO IFANTONO, MMRS NAJAATUL MASRUROH, SH.MM
Sp.PD

KOORD. KEPEG. DAN PENG


KOORD. UKM-PKRS SDM
KOORD.YAN MEDIK
dr. RETNO DWI MARWATI SULARSONO, SAP
dr. RIPTO TOBING, Sp OG

KOORD. SUNGRAM DAN KOORDINATOR ADM KEU


KOORD. YAN KEPERAWATAN MONEV RISMI ANDARIYATI, S.Sos
SUJUD PRIONO , S.Kep Ners DWI SULISTYO, SKM

KOORD. LITBANG-DIKLAT
dr. RESTI ENGGAR KOORD. ADMINISTRASI
PAWENINGGALIH PERLENGKAPAN DAN
KOORD. YAN PENUNJANG RUMAH TANGGA
dr. YENI FARIDA ISTANTI TASERI, SAP

KOORD SIM RS.


DENY MAHENDRA, S.Kom
KOORD. KEHUMASAN &
PROTOKOL KA. INSTALASI IPS RS
STAF MEDIS DWI RETNONINGSIH, SH HAMDAN BASTONI
FUNGSIONAL KA. INSTALASI SANITASI
WAHYU PUJIANTO, ST.MM
BATU, 4 JANUARI 2017

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


KARSA HUSADA BATU
KA. INST LABORATORIUM KA. INST RADIOLOGI KA. INST ANESTESIOLOGI & TERAPI INTENSIF KA. INST GIZI & JASA BOGA KA. INST FARMASI
dr. ANTON WURI H,SP. An
dr. EMMY HERAWATI, Sp.PK dr. HERU PRIYO HUSODO, Sp.R ERMIDA, SST YETI WAHYUNI S.Farm.,
Apt.

KA. INST RAWAT JALAN KA.INST RAWAT INAP KA INST. KAMAR OPERASI KA. INSTALASI CSSD
dr. REVITA WIDYA P, SpBP-RE dr. DYAH RETNO W.,Sp. PD dr. DIDIK WAHYUDI P, Sp.B Dra. KAISRI WINARYATI, Apt dr. TRIES ANGGRAINI,
58 M.Kes
Pembina Tk. I
NIP. 19640620 199002 2 001
KA. INST FORENSIK KA. INST REKAM MEDIK KA. INST GAWAT DARURAT
KA. INSTALASI K3RS
dr. IDA BAGUS DIKSANANDA dr. SUSANTI RAHMAYANI WAGIRAN, S.Sos dr. BAMBANG RISHARDANA, Sp.B

Anda mungkin juga menyukai