Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga
informasi yang ada dalam buku ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
i
DAFTAR ISI
ii
5. NARMI TOBAT ............................................................................... 43
6. CAK RAHMAN OKE ....................................................................... 46
7. SATE KREMBUNG ......................................................................... 51
BAB VI PENGENDALIAN PENYAKIT ......................................................... 58
A. PENYAKIT MENULAR ................................................................... 58
1. Penyakit Tuberculosis (TB) Paru .................................................... 58
2. Penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV)/
Aquirred Immunodeficiency Syndrome (AIDS) ............................... 59
3. Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ......................... 60
4. Penyakit Penyakit COVID-19 (Corona Virus Disease – 2019) ....... 61
5. Penyakit Leprae (Kusta) ................................................................. 62
B. PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH
DENGAN IMUNISASI ..................................................................... 63
1. Penyakit Tetanus Neonatarum ....................................................... 63
2. Penyakit Measles (Campak) ........................................................... 63
3. Penyakit Difteri ................................................................................ 64
4. Penyakit Pertusis ............................................................................ 65
5. Penyakit Polio ................................................................................. 65
6. Penyakit Hepatitis B ........................................................................ 66
C. PENYAKIT MENULAR VEKTOR DAN ZOONOTIK ....................... 66
1. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) .................................... 66
2. Penyakit Rabies .............................................................................. 67
3. Penyakit Malaria ............................................................................. 67
D. PENYAKIT TIDAK MENULAR ........................................................ 68
1. Pelayananan Kesehatan Penderita Hipertensi ............................... 68
2. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes ..................................... 69
3. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ) ................................................................. 70
4. Cakupan Deteksi dini Kanker Leher Rahim .................................... 71
E. INOVASI TERKAIT PENGENDALIAN PENYAKIT ......................... 72
1. SEHATI DENGAN BILI ................................................................... 72
2. MAS RAKA SANTRI ....................................................................... 83
3. MASKULIN ..................................................................................... 93
4. SWALAYAN KOTAK ....................................................................... 97
5. PENGAJIAN KREMBUNG .............................................................. 101
6. STAY AT HOME ............................................................................. 105
7. SIMPLE COV-19 ............................................................................. 116
BAB VII KEADAAN LINGKUNGAN .............................................................. 132
A. PENGAWASAN TERHADAP AIR MINUM ..................................... 132
B. AKSES TERHADAP JAMBAN SEHAT ........................................... 132
C. DESA YANG MELAKUKAN STBM ................................................. 132
iii
D. TEMPAT TEMPAT UMUM YANG MEMENUHI SYARAT
KESEHATAN .................................................................................. 133
E. TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN YANG
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN .............................................. 133
LAMPIRAN ...................................................................................................... 135
iv
DAFTAR LAMPIRAN TABEL
v
TABEL 25 Presentase Cakupan Imunisasi Td Pada Wanita Usia Subur yang
tidak hamil menurut Kecamatan dan Puskesmas
TABEL 26 Presentase Cakupan Imunisasi Td Pada Wanita Usia Subur (Hamil
dan Tidak Hamil) Menurut Kecamatan dan Puskesmas
TABEL 27 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan tablet Tambah Darah (TTD)
Menurut Kecamatan Dan Puskesmas
TABEL 28 Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan dan
Puskesmas
TABEL 29 Cakupan dan Proporsi Peserta KB Pasca Persalinan Menurut Jenis
Kontrasepsi, Kecamatan, dan Puskesmas
TABEL 30 Jumlah Dan Presentase Penanganan Komplikasi Kebidanan dan
Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan
Puskesmas
TABEL 31 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, Dan Balita Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan Dan Puskesmas
TABEL 32 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, Dan Anak Balita Menurut
Kecamatan dan Puskesmas
TABEL 33 Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan dan Puskesmas
TABEL 34 Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan
dan Puskesmas
TABEL 35 Bayi Baru Lahir Mendapat IMD* Dan Pemberian ASI eksklusif Pada
Bayi < 6 bulan Menurut Kecamatan dan Puskesmas
TABEL 36 Cakupan Pelayanan Kesehatan bayi Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan Dan Puskesmas
TABEL 37 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Menurut Kecamatan Dan Puskesmas
TABEL 38 Cakupan Imunisasi Hepatitis B0 (0-7 Hari) Dan BCG Pada Bayi
Menurut Jenis kelamin, Kecamatan dan Puskesmas.
TABEL 39 Cakupan Imunisasi DPT-HB-Hib 3, Polio 4, Campak/MR, dan
Imunisasi Dasar lengkap Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan dan Puskesmas
TABEL 40 Cakupan Imunisasi Lanjutan DPT-HB-Hib 4 dan Campak/MR2 Pada
Anak Usia dibawah Dua Tahun (badut) menurut jenis kelamin,
Kecamatan dan Puskesmas
TABEL 41 Cakupan pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Anak Balita Menurut
Kecamatan dan Puskesmas
TABEL 42 Cakupan Kesehatan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan
Puskesmas
TABEL 43 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan
Puskesmas Kecamatan dan Puskesmas
vi
TABEL 44 Status Gizi Balita Balita Berdasarkan Indeks BB/U, TB.U, dan BB/TB
menurut Kecamatan dan Puskesmas
TABEL 45 Cakupan pelayanan Kesehatan Peserta didik SD/MI
vii
TABEL 64 Jumlah Penderita dan Kematian pada KLB Menurut Jenis Kejadian
Luar Biasa (KLB)
TABEL 65 Kasus Demam Berderah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin,
kecamatan dan Puskesmas
viii
DAFTAR SINGKATAN
ix
IVA = Inspeksi visual dengan asam asetat
DBD = Demam Derdarah Dengue
JKN = Jaminan kesehatan Nasional
x
BAB I
GAMBARAN UMUM
A. GEOGRAFIS
1. Batas Wilayah
Batas-batas Wilayah PuskesmasKrembung
- Utara : Kecamatan Tulangan
- Timur : Kecamatan Porong
- Selatan : Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto
- Barat : Kecamatan Prambon
2. Luas Wilayah
Kecamatan Krembung terdiri dari 19 desa. Keadaan Tanah di
Kecamatan Krembung adalah tanah subur dan tidak ada daerah banjir atau
daerah rawa. Hasil Utama Kecamatan Krembung adalah Pertanian. Luas
Wilayah Kecamatan Krembung Terdiri dari sawah 42,31%, tebu 27,9% dan
Pekarangan 29,7%. Keadaan tanah di kecamatan Krembung
1
Keadaan Tanah Kecamatan Krembung
0
29.7
42.31
sawah
kebun tebu
27.9 pekarangan
B. KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk Kecamatan Krembung berdasarkan SUPAS tahun 2021
adalah 77.259 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki 38.810 jiwa dan penduduk
perempuan 38.449 jiwa
38900 38810
38800
38700
38600 38449 penduduk
38500
38400
38300
38200
laki laki perempuan
penduduk 38810 38449
2
presentase penduduk berdasarkan kelompok umur
4%
< 4 tahun
8% 8%
18%
5-9 tahun
15%
10-19 tahun
20-44 tahun
47%
45-59 tahun
> 60 tahun
E. LINGKUNGAN
Di wilayah kecamatan Krembungterdapat banyak sungai dan terdapat
pabrik Gula sehingga perlu diwaspadai penyakit yang berkaitan dengan kondisi
lingkungan seperti ISPA, Diare, Thypus Abdominales, DBD dan lain-lain perlu
mendapat perhatian. Apalagi dari 19 Desa/Kelurahan, tidak ada yang bebas
dari ancaman DBD, ada 2 desa di wilayah puskesmas Krembung yang
termasuk daerah endemis DBD di tahun 2021 yaitu desa Mojoruntut dan desa
Tambakrejo. Perlu juga diwaspadai lokasi-lokasi yang rawan bencana,
mengingat di kecamatan Krembung terdapat banyak sungai perlu diwaspadai
kemungkinan terjadinya banjir dimusim hujan dan angin puting beliung.
Sedangkan gambaran kepemilikan sarana sanitasi penduduk di Wilayah
kerja Puskesmas Krembung , dapat dilihat pada tabel berikut ini:
3
No. Jenis Sarana Tahun 2021
1. Jumlah Rumah tangga 21764
2. Akses terhadap Sarana Sanitasi layak 97,4 %
4
BAB II
SARANA KESEHATAN
A. PUSKESMAS
Jumlah Puskesmas di Kecamatan Krembung adalah 1 buah dengan 3
Puskesmas Pembantu (Pustu) yaitu Pustu Ploso, Pustu Kedung Sumur dan
Pustu Tambak Rejo. Puskesmas Krembung merupakan Puskesmas rawat inap
tanpa PONED.
5
BAB III
TENAGA KESEHATAN
6
BAB IV
PEMBIAYAAN KESEHATAN
C. ANGGARAN KESEHATAN
Total anggaran kesehatan untuk puskesmas Krembung : Rp.2.268.157.879
7
BAB V
KESEHATAN KELUARGA
8
pelayanan ibu hamil terpadu
100,5
100
99,5
99
ANC (%) 98,5
98
97,5
97
96,5
96
95,5
2017 2018 2019 2020 2021
K1 100 99,9 100 97,1 97,1
K4 97 97 100 97,4 97
100
97,6 97,6
97,2
96,7
pertolongan persalinan
9
Hamil resiko tinggi yang dilayani oleh Puskesmas Krembung tahun
2021 adalah 86,2%, hal ini lebih menurun dibandingkan tahun
sebelumnya
250
200
150
100
50
0
2017 2018 2019 2020 2021
pelayanan bufas
100
pelayanan bufas
10
bumil yang mendapat Fe
99,8 99,7
96,96 96,9 97
bumil FE
25000
20000
15000
10000
5000
0
2017 2018 2019 2020 2021
11
Sumber: Data Puskesmas Krembung 2021
100
80
60
40
20
0 target
Tanjekwagir
Keper
Tambakrejo
Kedungrawan
Krembung
Cangkring
Kandangan
Gading
Waung
Mojoruntut
Lemujut
Keret
Rejeni
Wonomlati
Jenggot
Wangkal
Kedungsumur
Ploso
Balonggarut
target capaian
6
jumlah kematian
5
4
0
2017 2018 2019 2020 2021
bayi 3 4 5 7 5
12
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak
mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan, penyebab
kematian Bayi di puskesmas krembung adalah karena BBLR (Berat
Badan Baru Lahir bayi Rendah) :1bayi , asphixia : 2bayi, sepsis : 1
bayidan pneumonia : 1bayi.
Tersedianya berbagai fasilitas atau factor aksesibilitas dan
pelayanan kesehatan dengan tenaga medis yang terampil, tingkat
pengetahuan masyarakat yang meningkat serta kesediaan
masyaraka tuntuk merubah kehidupan tradisional kenorma kehidupan
modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor yang
berpengaruh terhadap tingkat AKB.
8
7
jumlah kematian bayi
6
5
4
3
2
1
0
2017 2018 2019 2020 2021
balita 7 5 7 8 0
13
Posyandu Penyuluhan Ibu dan Balita
14
Namun karena Puskesmas Krembung belum PONED, maka jika
ada kasus neonatal resti / komplikasi penanganan lanjutannya adalah
dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan tingkat lanjutan.
Berikut gambaran cakupan penanganan pelayanan neonatal resti/
komplikasi di wilayah kerja Puskesmas Krembung. Pada tahun 2021
adalah sebesar 30.2 % mengalami penurunan dibandingkan tahun
2020.
0
2017 2018 2019 2020 2021
15
KN lengkap
KN lerngkap
120
100 100 100 100 100 100
80
60
40
20
0
2017 2018 2019 2020 2021
e) Kunjungan Bayi
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi( umur 1-12 bln )
termasuk neonates/ 1-28 hari yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, perawat yang
memiliki kompetesi klinis kesehatan paling sedikit 4 kali( bayi) dan 2
kali ( neonatus).
Cakupan kunjungan bayi di kecamatan Krembung tahun
2021sebesar 1.196 (100%). Hal ini meningkat dari tahun sebelumnya
kunjungan bayi
95,1
kunjungan bayi
16
lahir. BBLR merupakan salah satu indikator utama yang berpengaruh
terhadap kematian perinatal dan neonatal.
BBLR di kecamatan Krembung tahun 2021 adalah 7 bayi, hal ini
mengalami menurun dibandingkan tahun 2020 (7 bayi). Hal tersebut
disebabkan karena adanya pandemic mulai melandai sehingga
keadaan ekonomi warga meningkat,.
BBLR
1,4 1,5
1,2
0,6 0,6
17
yankes balita
100 100 100
84,8 85,8
18
i) Status Gizi balita
Pemantauan status gizi balita sangat penting untuk deteksi dini
stunting. Apabila sudah ditemukan penyimpangan pada tumbuh
kembang balita maka balita memerlukan penanganan/ pengobatan
gizi yang baik agar tidak terjadi stunting.
Re g
Ke ek n
Ga n
Ke r
ng gir
W o
Ke Jen ng
ng t
W er
ba l
ng i
o
or g
Le tut
Ta an t
on et
ng ot
Pl i
m ka
n
lo lat
nd u
Ca uju
u
in
oj n
os
nj ga
ej
je
Ka gar
W Ker
p
m
du g g
M bu
w
di
au
du wa
Ta ang
un
kr
Ba om
kr
m
su
ra
em
Kr
250
200
150
100
50
0
W er
o
on et
g
Re g
Ke jekw n
Ga n
ur
ng gir
ni
W o
Ke Jen g
ng t
ba l
ng i
oj ng
Le tut
nd ut
ng ot
m ka
lo lat
Ca uju
in
ej
os
a
je
W er
p
Ka gar
m
du g g
Ta ang
M bu
w
di
au
du a
Ta ang
un
kr
kr
Ba om
Ke
Pl
m
su
K
ra
em
or
Kr
19
balita kurus
300
250
200
150
100
50
W pe r
o
on et
g
Re g
Ke jekw n
Ga n
Ke r
ng gir
ni
W o
Ke Jen ng
ng t
ba l
ng i
or g
Le tut
nd ut
ng ot
m ka
lo lat
Ca uju
u
in
oj n
ej
os
n ga
je
W Ker
Ka gar
m
du g g
M bu
w
di
au
du a
Ta ang
un
kr
kr
Ba om
Pl
Ta an
m
su
ra
em
Kr
Dari grafik diatas dapat disimpul kan bahwa desa dengan kasus
gizi kurang terbanyak adalah cangkring dan lemujut, sedangkan
desa dengan kasus pendek terbanyak adalah lemujut, balonggarut,
tambakrejo, kedung rawan dan krembung.
Desa dengan balita kurus terbanyak adalah waung, jenggot dan
gading.
Kegiatan-kegiatan dalam rangka untuk meningkatkan status gizi
balita di Puskesmas Krembung antara lain :
20
Sosialisasi Gizi (Stunting) Penyuluhan KMS balita
99,54
98,44
97,4
96,2
93
21
ASI eksklusif
ASI eksklusif
80
73 73,1
60 66,44 64,6
52,9
40
20
0
2017 2018 2019 2020 2021
22
- Pemeriksaan antropometri :tinggi badan, BB, lingkarperut
- Pemeriksaan tekanan darah
- Pemeriksaan tajam penglihatan
- Pemeriksaan tajam pendengaran
- Pemeriksaan kejiwaan/ skreningjiwa
- Pemeriksaaan laboratorium sederhana : Gula darah
- Pemeriksaan IVA bagi perempuan usia 30-30 tahun
Berikut adalah hasil pemeriksaan kesehatanusia produktif di puskesmas
krembung:
a) Pemeriksaan Skrening PendudukUsia 15-59 tahun
JUMLAH SKRENING
PENDUDUK USIA PRODUKTIF
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
2019 2020 2021
target capaian
23
PELAYANAN IMUNISASI TT PADA
USIA PRODUKTIF
25000
20000
15000
10000
5000
0
2019 2020 2021
target capaian
Penjaringan APRAS
25
20
15
target
10 capaian
5
0
PAUD dan TK
24
Kunjungan Pemeriksaan
Kesgilut di Posyandu
30
20
target
10 capaian
0
posyandu
2 target
1 capaian
0
rasio gigi
25
Kegiatan-kegiatan pelayanan gigi dan mulut di puskesmas
Krembung :
Penyuluhan Gigi di Kelas Bumil Pemeriksaan Gigi SD dan MI
0
2017 2018 2019 2020 2021
26
Cakupan sebesar 6.915 (99,6%). Hal ini meningkat dibandingkan tahun
2020 yang lalu.
Kegiatan-kegiatan yang mendukung Pelayanan Lansia diantaranya yaitu :
Penyuluhan Lansia Prolanis
27
C. INOVASI TERKAIT KESEHATAN KELUARGA
KECUBUNG
(Krembung Peduli Catin, Ibu, Bumil dan Keluarga)
Logo kecubung memiliki 5 kelopak kuning yang berarti Calon Ibu, Calon
Ayah, Keluarga, Puskesmas Krembung, dan Masyarakat Krembung.
Kelopak tersebut saling menjaga kesehatan ibu dan janin secara sinergis
sejak sebelum pernikahan hingga janin menjadi balita yang sehat, 4
lingkaran hijau diatas bunga adalah nilai kesehatan, agama, pendidikan,
moral. Lingkaran hitam yang ada di dalam adalah inti atau tujuan dari
28
program ini yakni menciptakan calon generasi penerus bangsa yang
berkualitas.
CIP ASIK
(Calon Ibu Pendukung ASI Eksklusif)
Inovator: Indah Wredaningrum Amd.Gz
I. PENDAHULUAN
Calon Pengantin adalah Pasangan yang siap untuk berumah tangga
dan siap untuk mendapatkan keturunan. Masa dua tahun pertama
kehidupan manusia merupakan masa kritis untuk membentuk fondasi
pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan yang optimal dalam jangka
panjang. Karena itu sangat penting untuk memastikan bahwa anak kita
mulai dari dalam kandungan hingga usia 2 tahun mendapatkan asuhan gizi
yang optimal. Upaya untuk memberikan asuhan gizi optimal mulai dari
dalam kandungan hingga usia 2 tahunberati mendampingi dan memantau
ibu untuk merawat kesehatan dan gizinya, memeriksakan kehamilan hingga
melahirkan, dapat melaksanakan inisiasi menyusu dini (IMD), pemberian
asi eksklusif selama 6 bulan dan meneruskan pemberian ASI hingga anak
berusia 2 tahun atau lebih
29
persiapan kehamilan, pentingnya 1000 hari pertama kehidupan dan
manfaat ASI Eksklusif.
III. TUJUAN
Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan ASI Eksklusif
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan catin tentang cara mempersiapkan
kehamilan
2. Meningkatkan pengetahuan catin tentang pentingnya 1000 HPK
3. Meningkatkan pengetahuan catin tentang manfaat ASI
VI. SASARAN
Calon pengantin Kecamatan Krembung
30
Tempat : Puskesmas dan di Desa
31
Jumlah Jumlah Catin yang
Pencapaian Keterangan
Catin Dikonseling
325 183 56.3% Tercapai
Pencapaian ASI Eksklusif tahun 2021
Jumlah bayi Jumlah Bayi ASI
Pencapaian Keterangan
usia<6 bulan Eksklusif
174 92 53% Tercapai
XII. DOKUMENTASI
Konseling Catin
32
KENARI
(Kenali Resiko Ibu Hamil Sendiri)
Inovator: Yanik Nurcahyani,Amd.Keb
I. PENDAHULUAN
KENARI merupakan suatu program inovatif yang bertujuan agar ibu
hamil bisa mengetahui tentang resiko kehamilannya sehingga akan
dengan mudah dalam mengambil keputusan dan tidak terjadi
keterlambatan.
Salah satu cara dalam mengenali resiko kehamilannya yaitu ibu
hamil diberikan edukasi selama masa kehamilan. Edukasi yang diberikan
dapat berupa kelas ibu hamil yang di isi dengan materi dan praktek
pengisian skor resiko tinggi serta diadakan di masing-masing desa.
33
terjadi hal yang paling buruk yaitu kematian ibu dan bayi.Tingginya AKI di
picu karena 4 TERLALU dan 3 TERLAMBAT
Maka dari itu Puskesmas Krembung memberikan inovasi KENARI
(kenali resiko ibu hamil sendiri) agar ibu hamil bisa mengetahui bahwa
dirinya bisa mengenali adanya resiko tinggi sehingga akan dengan mudah
dalam mengambil keputusan dan tidak terjadi keterlambatan
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan pada ibu hamil tentang resiko tinggi
b. Memudahkan ibu hamil dan keluarga dalam membuat keputusan
34
6. Monitoring, evaluasi
VI. SASARAN
10-15 ibu hamil yang ada di tiap Desa
35
XI. DOKUMENTASI KEGIATAN KENARI
Diskusi Interaksi tentang Resiko Tinggi Kehamilan
36
DRT oleh masyarakat
37
LIONTIN SEHATI
(Calon Ibu Pengantin Pendukung Kesehatan Gigi)
Inovator: Taranita Ni’matul Imana Amd.KG
I. PENDAHULUAN
Berdasarkan Permenkes RI No 43 Tahun 2019 Pusat Kesehatan
Masyarakat adalah fasilitas pelayanan kesehatan menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan
(UKP) tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif di wilayah kerja yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderita akibat penyakit dan
memulihkan kesehatan perorangan.
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia,
sehat secara jasmani dan rohani, tidak terkecuali pada ibu hamil.
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan secara
menyeluruh, karenanya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang baik
dan benar sangat mendukung terwujudnya kondisi kesehatan gigi dan
mulut termasuk kesehatan ibu hamil pada umumnya
38
sehat secara jasmani dan rohani, tidak terkecuali pada ibu hamil.
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan secara
menyeluruh, karenanya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang baik
dan benar sangat mendukung terwujudnya kondisi kesehatan gigi dan
mulut termasuk kesehatan ibu hamil pada umumnya.
Selama kehamilan terjadi perubahan pada rongga mulut terkait
dengan perubahan hormonal, perubahan pola makan, perubahan perilaku
dan berbagai keluhan seperti ngidam, mual, muntah. Wanita hamil
menjadi sangat rentan terhadap penyakit gingiva dan penyakit periodontal
akibat dari kebiasaan mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Perubahan
pada kehamilan juga berdampak pada kualitas hidup ibu hamil. Ibu hamil
menjadi kelompok yang memerlukan perhatian khusus berkaitan dengan
kesehatan mulut mereka dan kesehatan calon bayi mereka.
Perawatan gigi dan mulut dapat dilakukan pada masa kehamilan
dengan aman, bagi tenaga pelayanan kesehatan gigi menunda perawatan
gigi dan mulut terutama pada trimester I dan diakhir trimester III sangatlah
penting. Keadaan ini menjadikan perhatian yang cukup serius bagi tenaga
pelayanan kesehatan gigi dalam melakukan perawatan gigi dan mulut.
Perawatan gigi yang boleh dilakukan pada ibu hamil trimester II hanyalah
pembersihan karang gigi dan penambalan gigi, untuk tindakan
pencabutan gigi dilakukan setelah melahirkan atau selesai masa nifas.
Berdasarkan latar belakang tersebut Puskesmas Krembung
membuat sebuah inovasi kepada calon ibu berupa Calon Ibu Pengantin
Pendukung Kesehatan Gigi (LIONTIN SEHATI)
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan calon pengantin wanita tentang
pentingnya kesehatan gigi dan mulut bagi ibu hamil dan bayi.
39
b. Meningkatkan pengetahuan calon pengantin wanita tentang
cara memelihara kesehatan gigi dan mulut.
c. Menerapkan pola pikir bahwa tindakan pencegahan lebih
penting dari pada mengobati.
d. Deteksi dini penyakit gigi dan mulut bagi calon pengantin
wanita untuk mencegah terjadinya komplikasi saat hamil.
e. Mengupayakan perubahan perilaku calon pengantin wanita
untuk perawatan kesehatan gigi dan mulut dalam rangka
persiapan hamil.
VI. SASARAN
Catin Wanita
40
VII. JADWAL PELAKSANAAN
Waktu Pelaksanaan :1x setiap bulan mulai Oktober s/d Desember
Tempat : Poli Gigi Puskesmas Krembung
41
mendapatk
an
pelayanan
gigi dan
mulut di
poli gigi
Puskesma
s
Krembung
XII. DOKUMENTASI
Penyuluhan Kesehatan Gigi saat kehamilan pada Catin Wanita
42
NARMI TOBAT
(Nomor Antrian Memberikan Informasi Tentang Obat)
Uuk Indah Veriani, Amd.Farm
I. PENDAHULUAN
NARMI TOBAT merupakan suatu program inovatif yang bertujuan
agar pelayanan kepada pasien bisa lebih cepat sehingga pasien tidak perlu
antre terlalu lama, karena bila terlalu lama menunggu pasien akan mulai
merasa gelisah dan mudah marah mengingat kondisi badannya yang tidak
sehat. Dalam kondisi demikian peran asisten apoteker atau pengelola obat
adalah harus memberikan pengertian bahwa dalam menyiapkan atau
meracik obat membutuhkan ketelitian dan perhitungan dosis untuk sediaan
puyer
43
Tujuan Khusus
a. Memberi tambahan wawasan kepada pasien tentang obat
b. Memberikan informasi kepada pasien tanpa harus membuat
pasien yang lain menunggu terlalu lama
VI. SASARAN
Setiap pasien yang datang ke puskesmas ( dalam gedung ) dan
masyarakat ( luar gedung )
44
VII. JADWAL PELAKSANAAN
1. Dalam gedung : setiap hari
2. Luar gedung mengikuti jadwal program yang diikuti
45
CAK RAHMAN OKE
(Cakap Ramah Lansia dengan One Stop Shopping Kita Berkah )
Inovator: dr. Arif Rahman Nurdianto M.Imun
(saat ini telah menjabat sebagai kepala puskesmas Trosobo)
I. PENDAHULUAN
Sebelum ada inovasi Cak Rahman Oke, waktu tunggu total poli lansia
adalah 150 menit. Hal ini terjadi oleh karena waktu antrian pasien di loket
lama (60 menit), waktu tunggu rekam medis 30 menit, waktu tunggu obat
60 menit. Hal ini tidak sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM)
dimana standar minimal waktu tunggu total adalah kurang dari 30 menit .
Pasien lansia sebelumnya juga masih mengantarkan resep obat nya sendiri
ke bagian farmasi, padahal lansia memiliki keterbatasan fisik, sehingga
rawan terjatuh atau tersandung (KTD). Pelayanan yang lama, terjadinya
KTD, akhirnya menyebabkan meningkatnya jumlah keluhan pasien.
46
terjadi penurunan fungsi organ lebih banyak, mulai fungsi pendengaran,
penglihatan, berjalan, dan kemampuan fisik lebih rendah dibanding pasien
umum. Keterbatasan tersebut seringkali membuat pasien lansia tidak
mendapatkan tempat duduk (antri berdiri), tersandung (KTD/ kejadian tidak
diharapkan), pelayanan yang lamban meningkatkan jumlah aduan, hal ini
ditunjang berdasarkan data mutu puskesmas Krembung tahun 2014:
Obat lansia 60
Total 150
47
• Mempersingkat waktu tunggu rekam medis
• Mempersingkat waktu tunggu obat
• Menurunkan kejadian tidak diharapkan (KTD) pada lansia
• Menurunkan angka keluhan pasien
• Meningkatkan PIO lansia
• Resep pasien lansia dibuat dengan warna berbeda (Merah Muda)
VI. SASARAN
Semua pasien lansia yang datang ke Puskesmas Krembung
48
4. drg. Getha Nur Hamzah
Dokter gigi, penanggung jawab poli gigi (saat ini telah menjabat
sebagai CPNS kota Pasuruan)
5. dr. Rahmi Alfiyanti:
Dokter umum, penanggung jawab bagian perencanaan
6. dr. Umi Lestari dan dr. Hendri
Dokter umum, dokter jaga poli lansia
7. Nina Prabowo :
Bidan, anggota tim mutu dan keselamatan pasien
8. Uuk Indah:
Petugas farmasi, pelayanan PIO
9. Sri utami:
Petugas rekam medis, penerima antrian online
10. Willy riustine:
Bendahara puskesmas
11. Anjar puspita:
Perawat, penanggung jawab TB dan kejiwaan
12. Bidan Lintas sektor:
Untuk kegiatan lintas sektor desa
49
Waktu Antrian 30 47 30 0 0 0 0 0
(menit) Pasien
rekam 27 21 0 0 0 0 0
medis
Obat 42 34 20 15 15 15 15
Lansia
total wkt 116 85 20 15 15 15 15
tunggu
Angka kejadian 0 13 10 3 0 0 0 0
KTD
Jumlah keluhan 0 67 50 27 10 8 0 0
pelayanan
Jumlah PIO 100 44 55 100 100 100 100 100
lansia (%)
XII. DOKUMENTASI
Pelayanan Pasien Lansia Pelayanan Pasien Lansia
50
SATE KREMBUNG
(Sistem Antrian Terintegrasi Puskesmas Krembung)
Inovator: dr. Arif Rahman Nurdianto M.Imun
(saat ini telah menjabat sebagai Kepala Puskesmas Trosobo)
I. LATAR BELAKANG
Pelayanan di puskesmas krembung sering dikeluhkan oleh
pelanggan di wilayah Krembung dan sering mendapatkan komplain
mengenai respon time yang sangat lama. Menurut analisa dari tim Mutu
didapatkan sejak pendaftaran di loket hingga pasien dipanggil namanya
untuk mendapatkan status. Waktu yang diperlukan untuk itu mencapai 1-2
jam. Oleh karena itu tim Mutu membuat suatu inovasi SMS antrian
Puskesmas Krembung
51
Setelah melalui beberapa hari didapatkan peningkatan respon time
oleh tim mutu dipapatkan antrian untuk mendapatkan pelayanan dokter
hingga ke ruang obat hanya membutuhkan waktu 10 menit. Dan hal
tersebut membuat antrian di puskesmas semakin berkurang.
Pada tahun 2021 aplikasi sate krembung dikembangkan menjadi
antrian vaksin covid-19 secara online mulai desember 2021 sedangkan
antrian untuk pemeriksaan sementara sedang maintainence/ perbaikan
karena akan dilakukan merging dengan antrian online BPJS
Tujuan Khusus
Mempercepat waktu pelayanan Lansia
b. Rincian Kegiatan
1. Petugas berkoordinasi dengan bidan pembina desa dalam
menentukan jadwal kegiatan
2. Petugas menyiapkan alat bantu sosialisasi kegiatan
3. Petugas menerangkan cara penggunaan Pengajian Krembung
V. SASARAN
Masyarakat Wilayah Kecamatan Krembung
52
VI. JADWAL PELAKSANAAN
Waktu Pelaksanaan : Januari s/d Desember
Tempat : Ruang Pelayanan Puskesmas Krembung
53
Sep 0 0 178 178
0,8
0,6
0,4 Aplikasi
0,2
0
us
t
v
ar
b
p
l
ei
n
s
n
Ju
Ok
Ap
De
No
Fe
Se
Ju
Ja
M
M
Ag
Agus
Des
Jan
Feb
Jun
Sep
Mei
Jul
54
Whatsapp/SMS
180
178
176
174
172 Whatsapp/SMS
170
168
166
Okt
Nov
Mar
Apr
Jul
Agus
Des
Jan
Feb
Jun
Sep
Mei
Total Kunjungan
3000
2500
2000
1500
Total Kunjungan
1000
500
0
Agus
Feb
Sep
Okt
Nov
Mar
Apr
Mei
Jul
Des
Jan
Jun
DOKUMENTASI
Pelayanan Vaksin Online Pelayanan Vaksin Online
55
Database Vaksin online SATE KREMBUNG
56
BAB VI
PENGENDALIAN PENYAKIT
A. PENYAKIT MENULAR
1. Penyakit Tuberculosis (TB) Paru
Tuberkulosis adalah Penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium
Tuberculosis. Kuman ini sebagian besar menyerang paru, tetapi bisa juga menyerang
bagian tubuh yang lain. Penyakit TB paru dapat menyebar melalui batuk, bersin,
berbicara dan meludah dari penderitanya. Penyakit TB paru BTA positif dinyatakan
sembuh bila telah menerima pengobatan anti TB paru dan hasil pemeriksaan dahak
nya dua kali menunjukkan hasil negatif.
Permasalahan secara umum pada program TB adalah angka penemuan kasus baru
masih dibawah target, hal ini dapat diasumsikan bahwa masih banyak penderita TB
yang berobat ke pelayanan kesehatan tanpa menggunakan strategi DOTS maka
dampaknya akan muncul kasus Multi Drug Resisten (MDR)
Penemuan Pasien TB Paru BTA (+) Baru tahun 2020 adalah 56 meningkat
dibandingkan tahun 2020 dan kasus TBC pada anak 1 kasus, penurunan ini
disebabkan karena mulai menurunnya covid 29 sehingga kunjungan pasien ke
puskesmas krembung juga meningkat, kegiatan posyandu lansia dan posbindu mulai
berjalan, skrening terduga TBC di tingkat desa juga mengalami peningkatan.
Berikut adalah gambaran penderita TB per desa di wilayah puskesmas Krembung
Wonomlati
Keper
Tambakrejo
Tanjekwagir
Kedungrawan
Gading
Waung
Lemujut
Wangkal
Keret
Luar wilayah
Kandangan
Kedungsumur
Krembung
Ploso
Rejeni
Mojoruntut
Jenggot
Balonggarut
58
Kegiatan-kegiatan dalam mendukung cakupan kasus TB :
20
10
7
5
3
59
Kunjungan Pasien HIV Kegiatan OJT
Sedangkan untuk kasus IMS, di wilayah kerja Puskesmas Krembung 2019 tidak
ditemukan kasus Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS).
313
250 250 249
115
60
4. Penyakit COVID-19 (Corona Virus Disease – 2019 )
Epidemi atau wabah infeksi saluran pernapasan akut terjadi pertama kali di
Wuhan, China pada 12 Desember 2019. Wabah ini disebabkan oleh spesies
coronavirus baru, dari kelelawar yang diduga sebagai reservoir utama untuk
transmisi virus (H. Li dkk, 2020). Pada 11 Februari 2020, virus ini diberi nama
oleh International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV) sebagai Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Selanjutnya WHO
mengumumkan jenis penyakit tersebut dengan nama Coronavirus disease
2019/COVID-19. Dampak utama yang bersifat fatal dari penyakit ini adalah
kemampuan transmisi yang cukup tinggi, dapat menginfeksi saluran pernafasan
bagian bawah, menyebabkan pneumonia dengan gejala yang tampak ringan,
dapat menyebabkan badai inflamasi (cytokine storm), gagal nafas hingga
kematian.
COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020
sebanyak dua kasus. Data 28 Juni 2020 melaporkan kasus yang terkonfirmasi
COVID19 berjumlah 54.010 kasus dan 2.754 kasus kematian. Tingkat mortalitas
COVID-19 di Indonesia adalah tertinggi di Asia Tenggara. Gambaran kasus covid
19 di wilayah puskesmas krembung tahun 2021 adalah sebagai berikut :
jumlah kasus
40 37
35
35 32
29 28
30 27
26
25 22
20 21 22 20
18 19 19
20
16
14
15
11 10
10
jumlah kasus
61
jumlah kasus
25
20
15
10
0
Lemujut
Gading
Tambakrejo
Keper
Tanjekwagir
Cangkring
Kedungrawan
Waung
Wangkal
Wonomlati
Keret
Kandangan
Kedungsumur
Krembung
Mojoruntut
Ploso
Rejeni
Jenggot
Balonggarut
laki-laki perempuan
Kusta atau lepra adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium Leprae. Bila tidak ditangani dengan baik, kusta dapat menjadi progresif,
menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saranaanggotagerak dan mata.
62
JUMLAH PENDERITA KUSTA
4.5
4
3.5
jumlah penderita 3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
2017 2018 2019 2020 2021
kasus kusta 2 4 1 3 3
63
Khas ditemukan Koplik’s spot atau bercak putih keabuan dengan dasar
merah di pipi bagian dalam (mucosa bucal)
Munculnya bintik kemerahan (rash) yang dimulai dari belakang telinga
pada tubuh berbentuk makulopapular selama 3 hari atau lebih beberapa
hari (4-7 hari) keseluruh tubuh yang setelah 1 minggu berubah menjadi
kehitaman (hiperpigmentasi).
Penyakit campak merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan
kejadian luar biasa/ KLB. Campak dapat dicegah denganimunisasi campak yang
diberikan kepada bayi berumur 9 bulan sebagai Imunisasi dasar. Namun ada
beberapa kemungkinan yang menyebabkan anak yang sudah di imunisasi
campak masih terjangkit yaitu salah satunya karena mutu rantai dingin
penyimpanan vaksin kurang baik. Sehingga sangatlah perlu adanya monitoring
terhadap rantai dingin.
Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan Kejadian
Luar Biasa (KLB) dengan kriteria yang ditetapkan yaitu apabila terdapat kasus
campak di suatu wilayah yang melebihi dari kondisi biasa, seperti meluasnya
wilayah yang terjangkit dan meningkatnya jumlah populasi yang terserang, atau
adanya kematian karena campak. Atau dapat disedrhanakan dengan Adanya 5
atau lebih kasus klinis dalam waktu 4 minggu berturut-turut yang terjadi
mengelompok dan dibuktikan adanya hubungan epidemiologi.
Jumlah penderita Campak di Kecamatan Krembung tahun 2021 adalah 6.
Hal ini meningkat dibandingkan tahun yang lalu.
Campak
20
JUMLAH PENDERITA
15
10 20
12
5 7 6
1
0
2017 2018 2019 2020 2021
campak 7 12 20 1 6
3. Penyakit Difteri
Penyakit difteri adalah penyakit infeksiakut yang ditandai dengan pembentukan
membrane di kerongkongan dan saluranudaralainnya yang menyebabkan sulit
bernafas. Jumlah kasus difteri di Kecamatan Krembung tahun 2021 adalah 0. Hal ini
64
berarti seperti tahun yang lalu. Berbagai cara sudah dilakukan oleh Puskesmas
Krembung bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo untuk
mengurangi penyebaran penyakit ini antara lain :pemberianImunisasi booster,
pemberian antibiotic kaprofilaksis, dan penyuluhan kesehatan.
Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian imunisasi DPT1, DPT 2 dan DPT3.
Selain pemberian imunisasi, perlu juga diberikan penyuluhan kepada masyarakat
terutama kepada orang tua tentang bahaya dari difteri dan perlunya imunisasi aktif
diberikan kepada bayi dan anak-anak. Dan perlu juga untuk menjaga kebersihan
badan, pakaian dan lingkungan.
Penyakit menular seperti difteri mudah menular dalam lingkungan yang buruk
dengan tingkat sanitasi rendah. Oleh karena itu, selain menjaga kebersihan diri, kita
juga harus menjaga kebersihan lingkungan sekitar, juga yang tidak kalah penting
adalah memperhatikan kebersihan makanan yang dikonsumsi.
4. Penyakit Pertusis
Penyakit pertusis adalah penyakit membrane mukosa pernafasan dengan gejala
demam ringan, bersin, hidungberair dan batuk kering. Di Kecamatan Krembung tidak
ditemukan kasus pertusis sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2021.
5. Penyakit Polio
Penyakit Polio adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus yang dapat
menyerang semua umur, tetapi biasanya menyerang anak-anak yang berusia kurang
dari 3 tahun. Penyakit ini bisa menyebabkan kelumpuhan sehingga penderita tidak
dapat menggerakkan salah satu bagian tubuhnya terutama ektrimitas bagian bawah.
Untuk mendeteksiadanya polio dapat dilaporkan penyakit-penyakit yang termasuk
dalam AFP (Acute Flacid Paralysis) yaitu pada anak-anakdibawah 15 tahun yang
mengelami kelayuhan ektrimitas terutama kaki dengan disertai demam tinggi.
Diwilayah kerja Puskesmas Krembung selama 5 tahun terakhir yaitu mulai tahun
2017 sampai dengan tahun 2021 tidak ditemukan kasus penyakit Polio .
Yang termasuk AFP antara lain : AFP, Anemia Aplastic dengan AFP, arthritis, brain
tumor, bronkopneumoniadengan AFP, cerebral palsy, diaredengan AFP, Duchene
muscular dystrophy, Encepalitisdengan AFP, febrisdengan AFP, hemiparesis,
hipokalemia, leukemia, malaria dengan AFP, malnutrisi, meningitis dengan AFP, SLE,
tetraparesis, paralysis, neuropathy dll
65
6. Penyakit Hepatitis B
Hepatitis B adalah penyakit virus yang ditandai dengan nyeri ulu hati dan kuning
yang disebabkan oleh Hepatitis B. Di Kecamatan Krembung ditemukan 0 kasus ibu
hamil menurun dibandingkan tahun 2020
18
11
8 9
4
66
lain dalam upaya pemberantasan DBD adalah pengasapan (fogging) baik fogging focus
maupun fogging swadaya.
Tingginya kasus DBD menunjukkan bahwa upaya-upaya untuk merununkan angka
kejadian DBD masih perlu dioptimalkan terutama gerakan pemberantasan sarang
nyamuk dengan 3M plus
Kegiatan kegiatan dalam rangka untuk menurunkan kasus DBD:
2. Penyakit Rabies
Rabies disebut juga penyakit anjing gila. merupakan penyakit infeksi tingkat akut
pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat
zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Virus rabies ditularkan ke
manusia melalui gigitan hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera, rakun dan kelelawar.
Penemuan kasus rabies diwilayah kerja Puskesmas Krembung tahun 2021adalah 0
(nol)
3. Penyakit Malaria
Penyakit malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh parasit dan dapat
ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi
67
jumlah penderita malaria
0 0 0 0 0
2016 2017 2018 2019 2020
jumlah penderita
68
penderita hipertensi mendapat
pelayanan sesuai standar
20000
15000
10000
5000
0
2019 2020 2021
target pencapaian
target capaian
69
Kegiatan-kegiatan untuk mendukung cakupan pelayanan Diabetes :
200
150
100 capaian
50
target
0
2019 2020 2021
target capaian
70
Penanganan Gaduh Gelisah Pemeriksaan Kesehatan ODGJ
PELAYANAN IVA
25000
20000
15000
10000
5000
0
2019 2020 2021
target capaian
71
E. INOVASI TERKAIT PENGENDALIAN PENYAKIT
SEHATI DENGAN BILI
(Sehat Karena Deteksi Dini Dengan Posbindu Keliling)
Inovator: dr. Rahmi Alfiyanti N.K
I. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan merupakan
modal setiap warga negara dan setiap bangsa dalam mencapai tujuannya dan
mencapai kemakmuran. Seseorang tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan
hidupnya jika dia berada dalam kondisi tidak sehat. Sehingga kesehatan
merupakan modal setiap individu untuk meneruskan kehidupannya secara layak.
72
(continuum of care). Hal ini berarti bahwa pelayanan kesehatan harus dilakukan
terhadap seluruh tahapan siklus hidup manusia (life cycle), sejak masih dalam
kandungan, sampai lahir menjadi bayi, tumbuh menjadi anak balita, anak usia
sekolah, remaja, dewasa muda (usia produktif), dan akhirnya menjadi dewasa tua
atau usia lanjut. Puskesmas diharapkan dapat menangani masalah-masalah
kesehatan dengan pendekatan siklus hidup (life cycle).
Indonesia dalam beberapa dasawarsa terakhir menghadapi masalah triple
burden diseases. Di satu sisi, penyakit menular masih menjadi masalah ditandai
dengan masih sering terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) beberapa penyakit menular
tertentu, di sisi lain muncul kembali beberapa penyakit menular lama (re-emerging
diseases), serta muncul penyakit-penyakit menular baru (new-emerging diseases)
seperti SARS, avian influenza (flu burung), dan swine influenza (flu babi).
Disamping menghadapi masalah tersebut di atas, PTM menunjukkan adanya
kecenderungan semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis yang tidak
ditularkan dari orang ke orang. PTM diantaranya adalah penyakit jantung dan
hipertensi, stroke, kanker, diabetes, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
PTM merupakan penyebab kematian hampir 70% di dunia. Menurut hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 dan 2013, tampak kecenderungan
peningkatan prevalensi PTM seperti diabetes, hipertensi, stroke, dan penyakit
sendi/ rematik/ encok. Fenomena ini diprediksi akan terus berlanjut. Di Indonesia,
berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi
tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk. Kanker tertinggi di
Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher rahim. Pada
2014 lalu, lebih dari 92 ribu perempuan Indonesia juga meninggal karena kanker
dengan 10,3 persen di antaranya karena kanker leher rahim. Salah satu pendorong
tingginya angka-angka tersebut adalah karena tidak adanya proses pemantauan
sejak dini.
Di Puskesmas Krembung pun, hipertensi dan diabetes selalu masuk dalam
10 penyakit terbanyak rawat jalan tahun 2016 dan tahun 2017. Penderita hipertensi
meningkat dari tahun 2016 sebanyak 2.603 menjadi 3.292 pada tahun 2017.
Penderita diabetes tahun 2017 yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai
standar hanyat ercapai 31,69%. Dari hasil SMD dan MMD tahun 2017 juga
didapatkan masalah masih banyaknya penderita hipertensi dan diabetes yang tidak
terkontrol. Pemeriksaan IVA pada tahun 2016 dan 2017 hanya sebesar 1%. IVA
positif didapatkan 0% pada tahun 2016 dan 6,8% pada tahun 2017. Hal
inimenunjukkan prevalensi PTM yang meningkat namun kemauan masyarakat
untuk melakukan pemeriksaan rutin dan deteksi dini masih rendah.
73
Pada saat usia produktif dapat dilakukan skrining kesehatan untuk mencegah
lebih awal munculnya penyakit-penyakit menular dan tidak menular di usia-usia
berikutnya. Bahkan dalam beberapa kasus, skrining kesehatan berguna untuk
mencegah beberapa penyakit semakin memburuk dan memberikan kesempatan
bagi dokter untuk mendiagnosa penyakit lebih awal.
TENAGA KESEHATAN
Cek kesehatan secara berkala yaitu pemeriksaan faktor risiko PTM dapat
dilakukan melalui Pos PembinaanTerpadu (Posbindu) PTM yang ada di
desa/kelurahan, dan di Puskesmas. Seluruh desa di wilayah Puskesmas Krembung
telah melaksanakan kegiatan pemeriksaan berkala PTM di Posbindu PTM
sejaktahun 2016. Namun capaian program PTM masih belum maksimal seperti
yang telah dijelaskan di atas.
Metode skrining dapat menurunkan tingkat kematian pada kanker leher rahim
(American Cancer Society, 2014). Tingkat kematian di Amerika yang sudah
menerapkan metode skrining dari tahun 2006 hingga 2010 menurun 1,2% per
tahun. Metode skrining yang dapat dilakukan salah satunya dengan Inspeksi Visual
Asam Asetat (IVA). Penyakit yang menjadi momok mengerikan ini menurut para
ahli diperkirakan dapat dicegah hingga 40%, dengan mengurangi faktor risiko
terjadinya kanker tersebut. Untuk mencapainya, memang diperlukan upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk mencegah faktor risikotersebut dan
peningkatan program pencegahan dan penanggulangan yang tepat. Salah satu
kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah adalahprogram pengendalian kanker
khususnya deteksi dini kanker leher rahim dengan metoda IVA.
Upaya pengendalian PTM tidak akan berhasil jika hanya dilakukan oleh
Kementerian Kesehatan tanpa dukungan seluruh jajaran lintas sektor, baik
pemerintah, swasta, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, bahkan
seluruh lapisan masyarakat.
Melihat adanya latar belakang tersebut, Puskesmas Krembung membuat
sebuah inovasi yaitu pelaksanaan Posbindu PTM Keliling sekaligus mengadakan
74
pemeriksaan IVA pada sasaran yang terjaring saat pelaksanaan Posbindu PTM.
Yang berbeda dalam inovasi ini dari kegiatan Posbindu PTM biasanya adalah
kegiatan Posbindu PTM yang biasanya hanya dilakukan di balai desa. Dengan
adanya inovasi ini, dilakukan bergiliran di setiap RW pada tiap desa serta
pemeriksaan IVA yang mengikuti kegiatan Posbindu keliling ini. Karena biasanya
pemeriksaan IVA hanya dilakukan di Puskesmas Krembung. Dengan adanya
inovasi ini, diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan
Posbindu dan pemeriksaan IVA serta meningkatkan cakupan pelayanan penderita
hipertensi, diabetes, dan pemeriksaan IVA.
III. SASARAN
Masyarakat Usia Produktif umur 15-59 tahun
IV. PENDUKUNG
a. Lintas Sektor terutama Kepala dan Perangkat Desa
Disini Kepala dan Perangkat Desa bertugas dalam memotivasi dan
menggerakkan masyarakat supaya hadir pada saat diadakan Posbindu.
b. Kader
Kader selain bergerak dalam memotivasi dan menggerakkan masyarakat
supaya hadir pada saat diadakan Posbindu, juga berperan dalam:
i. Penentuan waktu pelaksanaan posbindu
ii. Terlibat dalam pelaksanaan posbindu yaitu:
1. Meja 1 :pendaftaran
2. Meja 2 :wawancara
3. Meja 3 :pengukuran tinggi badan, lingkar perut, dan IMT
iii. Pengaturan antrian di ruang pemeriksaan IVA
V. PELAKSANA
a. Pelaksana Program PTM;
b. Dokter;
c. Bidan;
75
d. Perawat;
e. AnalisLaboratorium;
f. Tenaga Farmasi;
g. Ahli Gizi.
b. PELAKSANAAN
Pelaksanaan Posbindu Keliling dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
telah disepakati antara pihak Puskesmas dengan pihak desa
76
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
PENYULUHAN IVA
KONSELING PEMERIKSAAN
- IVA
- Pemeriksaan Berat badan, tinggi badan, dan IMT
77
Gambar 4. Pemeriksaanberat badan dan IMT
78
- PemeriksaanTekananDarah
- Pemeriksaan GulaDarah
Gambar 7. Pemeriksaanguladarah
79
- Penyuluhan
- Konseling
Gambar 8. Konseling
80
- Pemeriksaan IVA bagiperempuanusia 30-50 tahun
1,500
1,000 792
500
-
2017 2018 2019 2020 2021
Tahun
81
Penderita HT yang mendapat pelayanan
sesuai standar
17,400
18,000
16,000
14,000 12,162
CAPAIAN (ORANG)
12,000
10,000
8,000
6,000 4,571
3,292 3,803
4,000
2,000
-
2017 2018 2019 2020 2021
TAHUN
pemeriksaan IVA
400 392
350
300
Capaian (orang)
250
200 177
150 124
100 74
50
-
-
2017 2018 2019 2020 2021
Tahun
82
hasil IVA (+)
20 20
18
16
14
Capaian (orang)
12 10 10
10
8
5
6
4
2 -
-
2017 2018 2019 2020 2021
Tahun
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa adanya peningkatan cakupan pelayanan DM, HT
di tahun 2021 kecuali pemeriksaan IVA. Ditahun 2021, tidak dilaksanakan pemeriksaan
IVA karena masih adanya pandemi sehingga perlu menerapkan protokol kesehatan
yang lebih ketat untuk pelaksanaan tindakan pemeriksaan IVA di desa demi keamanan
tenaga dan masyarakat. Beberapa kegiatan tidak bisa dilakukan karena adanya
beberapa kebijakan terkait dengan pengendalian peningkatan angka kesakitan COVID-
19 yang melarang pertemuan kegiatan atau perkumpulan selama beberapa bulan.
Untuk kedepan, Puskesmas akan lebih mempersiapkan sarana, prasarana, dan fasilitas
agar inovasi ini bisa tetap berjalan dengan baik walaupun masih ada pandemi COVID-
19.
83
MAS RAKA SANTRI
(Optimalisasi Peran Kader Saka Bhakti Husada dalam peningkatan capaian
SPM Pelayanan Kesehatan Usia Produktif)
Inovator: dr. Puannita Sari Santoso
I. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Permenkes RI No 43 Tahun 2019 Pusat Kesehatan
Masyarakat adalah fasilitas pelayanan kesehatan menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat
pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerja yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,
pengurangan penderita akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perorangan.
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan merupakan
modal setiap warga negara dan setiap bangsa dalam mencapai tujuannya dan
mencapai kemakmuran. Seseorang tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan
hidupnya jika dia berada dalam kondisi tidak sehat. Sehingga kesehatan
merupakan modal setiap individu untuk meneruskan kehidupannya secara layak.
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis yang tidak
ditularkan dari orang ke orang. PTM diantaranya adalah penyakit jantung dan
hipertensi, stroke, kanker, diabetes, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
PTM merupakan penyebab kematian hampir 70% di dunia.
Sumber daya manusia merupakan salah satu komponen penting dalam
mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Sumber daya manusia yang
berkualitas sangat dibutuhkan untuk dapat meningkatkan status kesehatan
masyarakat. Remaja sebagai bagian dari komponen sumber daya manusia adalah
aset yang sangat berharga bagi bangsa pada masa yang akan datang
Remaja merupakan suatu transisi periode kehidupan dari masa anak ke
dewasa. Perubahan akan diikuti dengan perubahan fisik, perilaku, kognitif, biologis
dan emosi. Menurut WHO, batasan usia remaja terjadi pada umur 12-24 tahun.
Jumlah penduduk remaja dunia mencapai 1,2 milyar atau 18% dari jumlah
penduduk dunia. Di Indonesia, menurut Sensus Penduduk tahun 2010 jumlah
84
penduduk kelompok usia 10-19 tahun mencapai 43,5 juta atau sekitar 18% dari
jumlah penduduk. Beberapa data menunjukkan bahwa banyak masalah kesehatan
remaja berakar dari kebiasaan merokok dan penyalahgunaan narkoba, kekerasan
interpersonal, kecelakaan, gangguan siklus menstruasi, anemia serta hubungan
seksual yang tidak aman.
Berdasarkan Permenkes RI No. 4 Tahun 2019, Setiap warga negara usia 15
tahun sampai 59 tahun mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan kesehatan
dalam bentuk edukasi dan skrining kesehatan sesuai standar kepada warga
Negara usia 15-59 tahun di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Pelayanan skrining faktor resiko pada usia produktif adalah skrining yang dilakukan
minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular dan penyakit tidak menular.
Pencapaian SPM (Standar Pelayanan minimal) pelayanan kesehatan tahun
2018 berupa skrining kesehatan di usia produktif di Puskesmas Krembung masih
belum mencapai target, dengan angka capaian kinerja sebesar 28,2 %.
Berdasarkan latar belakang tersebut Puskesmas Krembung membuat sebuah
inovasi dengan judul optimalisasi peran Kader Saka Bakti Husada dalam
peningkatan capaian SPM pelayanan kesehatan pada usia produktif (MAS RAKA
SANTRI).
III. SASARAN
Masyarakat Usia Produktif Umur 15-18 tahun
IV. PENDUKUNG
Lintas Sektor yaitu Kepala Sekolah tingkat SMA se-kecamatan Krembung,
yang memberikan dukungan dan motivasi dalam pelaksanaan penyuluhan
maupun pelatihan pemeriksaan skrining kesehatan pada usia produktif
Lintas Sektor yaitu Pembina Saka beserta perangkat yang berkepentingan
(instruktur Saka) ranting Krembung yang mendukung dan memfasilitasi
agenda pertemuan kegiatan Saka Bakti Husada
85
Kader SBH yang telah diberikan penyuluhan seputar masalah kesehatan usia
produktif dan pelatihan pemeriksaan skrining kesehatan yang meliputi :
1. Pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), Lingkar Perut (LP)
2. Pengukuran Tekanan Darah
3. Pemeriksaan tajam penglihatan (Visus)
4. Pemeriksaan GDA (Gula Darah Acak)
V. PELAKSANA
1. Dokter
2. Bidan Desa
3. Perawat Desa
4. Kader Saka Bakti Husada
5. Pemegang Program PTM
6. Pemegang Program UKS
b. PELAKSANAAN
86
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati antara pihak Puskesmas dengan pihak Saka Bakti Husada,
dilaksanakan sebulan 2x pada minggu kedua dan keempat
PENYULUHAN KESEHATAN
KONSELING
87
Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor
Penyuluhan Kesehatan
88
Pelatihan Pengukuran BB, TB, dan LP
89
Pelatihan Pemeriksaan Tajam Penglihatan
Konseling
c. MONITORING EVALUASI
Monitoring dan evaluasi terhadap ketepatan pelaksanaan kegiatan apakah
berjalan sesuai rencana kegiatan, dilakukan melalui penilaian capain kinerja
semesteran, tahunan, dan capaian SPM. Kemudian monitoring dan evaluasi
capaian tersebut dibahas pada saat mini loka karya bulanan.
90
Pertemuan Minilokakarya
Pertemuan Minilokakarya
91
HASIL KEGIATAN INOVASI MAS RAKA SANTRI
Target
No Tahun Indikator Target Capaian Capaian %
Sasaran
Persentase penduduk
umur 15 sampai
dengan 59 tahun
1 2018 100% 50658 14281 28,2%
mendapat skrining
kesehatan sesuai
standar
Persentase penduduk
umur 15 sampai
dengan 59 tahun
2 2019 100% 51360 49136 95,7%
mendapat skrining
kesehatan sesuai
standar
Persentase penduduk
umur 15 sampai
dengan 59 tahun
3 2020 100% 52066 14872 28.6%
mendapat skrining
kesehatan sesuai
standar
Pada tahun 2021 kegiatan PTM di sekolah dihentikan karena pandemi covid-19
sehingga inovasi MAS RAKA SANTRI dihentikan untuk sementara sampai suasana
kembali kondusif.
92
MASKULIN
(Masjid Sehat dengan Kunjungan Puskesmas Keliling)
Inovator: Sakti Prabowo Amd.Kep
I. PENDAHULUAN
Dengan meningkatnya Penyakit Tidak Menular yang ada di masyarakat,
banyak di antara penderita tersebut yang diketahui penyakitnya sudah dalam
keadaan kronis. Hal ini di sebabkan karena Penyakit Tidak Menular (PTM)
merupakan penyakit yang tidak terdeteksi karena tidak bergejala dan tidak ada
keluhan. Untuk mencegah hal tersebut maka pemerintah mencanangkan program
POSBINDU PTM. Sayangnya kegiatan ini belum dimanfaatkan secara maksimal
oleh kaum Pria, hal ini terlihat dari peserta yang hadir dalam setiap kegiatan hanya
dihadiri oleh kaum wanita atau ibu-ibu.
93
Tujuan Khusus
Mendukung Program Posbindu PTM untuk meningkatkan cakupan peserta
posbindu dari kelompok gender laki-laki
2. Rincian Kegiatan
a. Petugas berkoordinasi dengan bidan pembina desa dalam
menentukan jadwal kegiatan
b. Bidan pembina desa berkoordinasi dengan aparat desa dan takmir
masjid untuk sosialisasi kegiatan kepada masyarakat.
VI. SASARAN
Jamaah sholat jumát yang ada di masjid se-Kecamatan Krembung
94
X. PERAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM
LINTAS SEKTOR LINTAS PROGRAM
- Koordinasi perangkat desa untuk - Melakukan pemeriksaan dan
sosialisasi kegiatan pengobatan lanjutan sesuai dengan
penyakit yang ditemukan
Target sasaran Desa: 25% dari jumlah desa, yaitu 5 Desa. Desa Yang
dipilih. Wangkal, Jenggot, Kandangan, Mojoruntut, Lemujut.
Target Sasaran Kunjungan : 10%dari 1993 orang
95
5 desa = 26,32% dari Target yang diharapkan, Tercapai
Hambatan
Mulai bulan april 2020 kegiatan MASKULIN dihentikan sementara karena
Pandemi covid19
Rencana Tindak Lanjut
Rencana akan diaktifkan kembali pada Februari 2021 dengan Protokol
kesehatan
Hambatan
Pada tahun 2021 kegiatan MASKULIN dihentikan sementara karena
Pandemi covid19 yang membuat pemerintah membuat kebijakan PPKM
mikro dan PPKM darurat
Rencana Tindak Lanjut
Rencana akan diaktifkan kembali pada tahun 2022 apabila kondisi
pandemi sudah membaik
96
SWALAYAN KOTAK
(Swadaya Layanan Konseling OAT dan Kombipak)
Inovator: Anjar Puspitawati Amd.Kep
I. PENDAHULUAN
Berdasarkan Permenkes RI No 43 Tahun 2019 Pusat Kesehatan Masyarakat
adalah fasilitas pelayanan kesehatan menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerja yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderita akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perorangan.
Tuberkulosis merupakan penyakit yang sangat cepat ditularkan. Cara
penularan Tuberkulosis melalui percikan dahak (droplet nuclei) pada saat penderita
batuk atau bersin terutama pada orang sekitar penderita seperti keluarga yang
tinggal serumah dengan penderita TBC. Hasil survey di Indonesia oleh Ditjen
Pemberantas Penyakit Menular dan Penyehat Lingkungan (P2MPL) salah satu
penyebab tingginya angka penderita TBC di sebabkan oleh kurangnya
pengetahuan (Kemenkes, 2015).
Indonesia merupakan negara dengan penderita TBC terbanyak ke-3 di
dunia setelah india dan cina. Data WHO tahun 2019 menyebutkan, jumlah
estimasi kasus TBC di Indonesia sebanyak 845.000 orang. Jumlah ini meningkat
dari sebelumnya sebanyak 843.000 orang. Ini menempatkan Indonesia sebagai
salah satu negara penyumbang 60% dari seluruh kasus TB dunia (Depkes,
2007).
Oleh karena itu Puskesmas Krembung mengembangkan inovasi berupa
swalayan kotak yaitu swadaya layanan konseling OAT dan kombipak. Di harapkan
dengan adanya inovasi ini baik penderita maupun keluarga mendapatkan informasi
yg akurat tentang penyakit TB di Puskesmas Krembung
97
Sehingga Puskesmas Krembung menganggap dengan adanya inovasi yang
berbasis media social seperti group whatsapp akan membantu dalam penyampaian
informasi tentang pengobatan TB yang sedang di jalani oleh anggota keluarganya.
Di sisi lain di dalam group ini kita bias saling bertukar pengalaman selama
menjalani pengobatan dengan keluarga atau penderita lainnya.
Tujuan Khusus
1. Meningkatnya pemahaman tentang pentingnya pengobatan TB
2. Menurunkan angka drop out pengobatan
3. Meningkatkan jumlah penderita TB yang mendapatkan pelayanan sesuai
dengan standart
VI. SASARAN
Keluarga dan Penderita TB
98
IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN
Laporan hasil kegiatan di evaluasi setelah 6 bulan
99
XII. DOKUMENTASI
Percakapan Konseling TB
Percakapan Konseling TB
100
PENGAJIAN KREMBUNG
(Pengaduan Gangguan Kejiwaan di Puskesmas Krembung)
Inovator: Anjar Puspitawati Amd.Kep
I. PENDAHULUAN
Dengan banyaknya penderita ODGJ yang ada di masyarakat, banyak di
antara penderita tersebut yang belum terlaporkan. Hal ini di sebabkan karena
ketidaktahuan masyarakat akan melaporkan hal tersebut kepada siapa. Maka dari
itu Puskesmas Krembung membuat suatu inovasi yaitu Pengaduan gangguan
Kejiwaan Krembung ( Pengajian Krembung ). Di harapkan dengan adanya inovasi
ini masyarakat akan lebih leluasa dalam melaporkan adanya penderita ODGJ di
wilayahnya
Tujuan Khusus
101
- Meningkatnya penderita ODGJ yang mendapatkan pelayanan sesuai
dengan standart
- Meningkatnya jumlah ODGJ yang terlapor
- Semua ODGJ yang terlaporkan mendapatkan pelayanan sesuai dengan
standar
b. Rincian Kegiatan
1. Petugas berkoordinasi dengan bidan pembina desa dalam
menentukan jadwal kegiatan
2. Petugas menyiapkan alat bantu sosialisasi kegiatan
3. Petugas menerangkan cara penggunaan Pengajian Krembung
VI. SASARAN
Masyarakat Wilayah Kecamatan Krembung
102
- Sebagai pelapor pengguna
aplikasi
XII. DOKUMENTASI
103
Konseling Pasien ODGJ via Whatsapp
104
STAY AT HOME
(SISTEM PELAYANAN TERPADU KESEHATAN VIA KONSULTASI MEDIS ONLINE)
I. PENDAHULUAN
Sejak diumumkan pertama kali pada Desember 2019, jumlah
penderita COVID-19 terus meningkat. Penyakit ini awalnya terjadi di
Wuhan, provinsi Hubei, China dan dikaitkan dengan pasar binatang.
Dalam rentang waktu satu bulan terjadi peningkatan kasus yang signifikan
dan meluas ke beberapa provinsi di China, bahkan ke Jepang, Thailand dan
Korea Selatan. Penyebaran penyakit yang begitu cepat serta meluas ke
beberapa negara menyebabkan World Health Organization (WHO)
akhirnya mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi pada 12 Maret 2020.
Indonesia mengkonfirmasi kasus pertama infeksi virus corona
penyebab COVID-19 pada awal Maret 2020. Sejak itu, berbagai upaya
penanggulangan dilakukan pemerintah untuk meredam dampak dari pandemi
COVID-19 di berbagai sektor. Hampir seluruh sektor terdampak, tak hanya
kesehatan.
COVID-19 sebagai sebuah pandemi global memiliki signifikansi
terhadap berbagai aspek dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Dari berbagai aspek yang terdampak, aspek kesehatan, aspek
ekonomi, politik, dan sosial menarik untuk dicermati.
105
mendapatkan pertolongan kesehatan atas masalahnya sendiri di fasilitas
Kesehatan.
Saat ini pandemi COVID-19 sedang menguji ketahanan sistem
pelayanan kesehatan di seluruh dunia termasuk Indonesia. Kemampuan
dalam merespons secara cepat dan tepat menjadi kunci agar kita dapat
melalui krisis ini dengan baik.
Survei terbaru Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan layanan
kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan pemeriksaan dan
pengobatan selain kasus COVID-19 menjadi terganggu akibat virus corona.
Lebih dari setengah (53%) dari 155 negara yang disurvei menyatakan akses
dan layanan masyarakat untuk pengobatan hipertensi menjadi tertunda.
Dampak serupa juga tampak pada 49% untuk pengobatan diabetes dan
komplikasi yang berhubungan dengan diabetes, 42% untuk pengobatan
kanker, dan 31% untuk keadaan darurat kardiovaskular. Bahkan program
pencegahan seperti skrining (kanker payudara dan serviks) juga ikut
terganggu di lebih dari 50% negara.
Sebagai sebuah bencana kesehatan yang besar, diperkirakan pandemi
ini akan menghantam sistem pelayanan kesehatan Indonesia dalam empat
gelombang besar.
Gelombang pertama
Gelombang kesakitan dan kematian akibat COVID-19 adalah gelombang
pertama. Di Indonesia, gelombang ini dimulai pada awal Maret dengan
temuan dua kasus positif. Gelombang pertama ini diperkirakan masih akan
menghantam sistem pelayanan kesehatan dalam jangka waktu yang lama.
106
Terlebih adanya temuan studi terbaru yang menyatakan bahwa seseorang
“berpotensi” untuk dapat tertular virus corona berkali-kali.
Gelombang kedua
Gelombang kedua adalah krisis keuangan rumah sakit. Bermula pada April,
ketika Kementerian Kesehatan mengeluarkan kebijakan agar rumah
sakit mengurangi layanan praktik rutin kecuali dalam kondisi gawat darurat.
Pada saat yang sama masyarakat juga membatasi kunjungan ke rumah
sakit karena takut tertular COVID-19. Kebijakan dan fenomena ini
mengakibatkan penurunan signifikan jumlah pasien yang berobat ke rumah
sakit dan akibatnya pendapatan rumah sakit menurun. Menurunnya
pendapatan terasa semakin berat, karena pada saat yang
bersamaan pengeluaran rumah sakit justru meningkat. Rumah sakit harus
melengkapi sarana prasarana dan peralatan untuk menghadapi serangan
pandemi yang terus meningkat. Dampak gelombang kedua ini diperkirakan
masih akan terus meningkat mengikuti peningkatan kasus COVID-19. Grafik
saham mereka baru akan merangkak ketika kasus COVID-19 telah menurun
dan atau kepercayaan masyarakat untuk berobat ke rumah sakit telah
membaik.
Gelombang ketiga
Gelombang selanjutnya adalah peningkatan angka infeksi, stres, dan
kelelahan tenaga kesehatan. Sebuah studi literatur menemukan prevalensi
kecemasan yang menimpa para tenaga kesehatan selama terjadinya
pandemi COVID-19 cukup besar (23,2%) dan yang mengalami depresi 22,8%
dari total 33.062 sampel tenaga kesehatan. Studi lain di Singapura dan India
dengan responden sebanyak 906 orang menemukan hasil 5,3% tenaga
kesehatan di sana mengalami depresi. Di Indonesia hasil
penelitian menunjukkan sekitar 66% responden dari 644 tenaga kesehatan
mengalami kecemasan, 55% stres dan 23,5% depresi akibat COVID-19.
Gelombang ini diperkirakan akan menghantam pelayanan kesehatan dengan
durasi waktu terlama dibandingkan gelombang lainnya. Selama pandemi,
tenaga kesehatan bekerja dengan intensitas waktu kerja yang panjang dalam
lingkungan yang berat. Banyak potensi trauma yang harus mereka hadapi.
Seperti mereka trauma karena pasien atau rekan kerja mereka yang
meninggal, kekhawatiran tertular atau menularkan ke keluarga. Ada juga
tekanan publik agar mereka memberikan pelayanan terbaik, hingga
kurangnya pengalaman atau peralatan. Ke depan, beban kerja tenaga
107
kesehatan juga diprediksi akan meningkat tajam. Hal ini karena beban ganda
yang akan dihadapi ketika gelombang keempat mulai menghantam pada saat
gelombang lain belum mereda. Kondisi tersebut akan
menyebabkan kelelahan dan stres.
Gelombang keempat
Peningkatan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit kronis adalah
gelombang keempat. Gelombang ini terjadi karena selama masa pandemi,
terjadi fenomena penundaan mencari perawatan yang dilakukan oleh para
penderita penyakit kronis seperti kanker, jantung, gagal ginjal dan stroke.
Dalam jangka panjang, penundaan perawatan tersebut bisa berdampak
serius karena memparah sakitnya. Secara global, menurut data riset BBC,
130.000 pasien non-COVID 19 meninggal karena tak memperoleh layanan
kesehatan yang semestinya. Untuk Indonesia, belum ada data terkait berapa
jumlah orang yang telah meninggal sebagai akibat tidak langsung dari wabah
virus corona.
Pemerintah dan para stakeholders harus mulai bersiap dengan respons
yang tepat dan cepat untuk menghadapi hantaman empat gelombang ini.
Strategi harus mulai dirumuskan dan dilaksanakan segera, agar sistem
pelayanan kesehatan tidak runtuh.
Strategi utama adalah segera menekan pertumbuhan kasus baru
COVID-19 di masyarakat agar fasyankes tidak kewalahan menangani pasien.
Selanjutnya pemerintah dan manajemen fasyankes harus mulai memikirkan
strategi agar akses masyarakat yang memerlukan layanan kesehatan tidak
terhambat akibat pandemi.
Bangun lagi kepercayaan masyarakat agar tidak takut mengakses
pelayanan kesehatan ketika membutuhkan. Tentu saja ini harus diikuti
dengan adanya perlindungan keselamatan yang diberikan oleh pemerintah
dan fasyankes kepada masyarakat.
Memisahkan layanan infeksi dan non-infeksi atau mendirikan rumah
sakit khusus infeksi di berbagai daerah serta mempercepat implementasi dan
dukungan regulasi pelayanan telemedicine adalah strategi yang dapat
ditempuh.
Dengan adanya latar belakang tersebut, Puskesmas Krembung
membuat Inovasi “STAY AT HOME” yaiu SISTEM PELAYANAN TERPADU
KESEHATAN VIA KONSULTASI MEDIS ONLINE. Disini pasien bisa berobat
melalui whatsapp dokter yang telah disediakan sehingga pasien tetap bisa
berobat tanpa harus datang ke fasyankes.
108
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan akses pelayanan
b. Tujuan Khusus
Memfasilitasi dan memudahkan masyarakat untuk berobat di masa
pandemi
3. Pengawasan
Monitoring dan evaluasi capaian inovasi yaitu dengan rekap jumlah pasien
yang melakukan konsultasi online per bulan dan per tahun.
109
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Membuat wa grup “STAY AT HOME” pada masing-masing kelompok dokter
dengan PJ desa binaanya.
VI. SASARAN
Seluruh masyarakat wilayah kerja Puskesmas Krembung sebanyak 75.948
orang
110
Format rekap capaian sasaran setiap bulan adalah sebagai berikut:
NAMA DOKTER :
BULAN :
NO TGL NAMA ALAMAT NO. DIAGNOSA TERAPI
PERIKSA PASIEN BPJS /
NO. KTP
JUMLAH
X. PEMBIAYAAN
-
111
EVALUASI CAPAIAN INOVASI STAY AT HOME TAHUN 2021
112
Dokter meminta data pasien
113
Dokter melapor ke wa grup
Petugas RM menyiapkan rekam medis
Petugas pelayanan farmasi menyiapkan obat
Dokter melengkapi RM
Pcare kunjungan
114
B. Evaluasi terhadap capaian inovasi 2021
JUMLAH PASIEN
NO NAMA DOKTER JAN FEB MAR AGUS SEPTE OKTO NOVE DESE TOTAL
APRIL MEI JUNI JULI
UARI ET TUS MBER BER MBER MBER
1 dr. TRIDIANA
2 dr. UMI 4 15 25 1 1 1 1 1 1 50
3 dr. HENDRI 1 1 2
4 dr. RAHMI 15 2 8 8 6 12 25 19 6 8 12 7 128
5 dr. PUAN
6 drg. NANDA 2 2
JUMLAH 19 20 34 9 7 13 26 20 6 8 12 8 182
Dari angka tersebut dapat dilihat bahwa capaian pasien yang melakukan konsultasi online hanya sedikit setiap bulannya
yaitu kurang dari 1% setiap bulan dari jumlah kunjungan sakit di Puskesmas Krembung. Namun capaian 2021 sudah lebih
meningkat dibandingkan dengan capaian 2020 yaitu sebanyak 146 orang. Capaian ini meningkat sebanyak 24,7%.
Hal ini bisa disebabkan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat atau adanya masyarakat yang tidak bisa mengakses
whatsapp. Sehingga rencana tindak lanjut yang diperlukan adalah meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat serta perlunya
survei berapa persen masyarakat yang sudah mengetahui inovasi ini dan berapa persen penduduk wilayah Puskesmas
Krembung yang bisa mengakses whatsapp.
115
SIMPLE COV-19
(SISTEM PEMANTAUAN HARIAN ONLINE COVID-19)
XI. PENDAHULUAN
Sejak diumumkan pertama kali pada Desember 2019, jumlah
penderita COVID-19 terus meningkat. Penyakit ini awalnya terjadi di
Wuhan, Provinsi Hubei, China dan dikaitkan dengan pasar binatang.
Dalam rentang waktu satu bulan terjadi peningkatan kasus yang signifikan
dan meluas ke beberapa provinsi di China, bahkan ke Jepang, Thailand dan
Korea Selatan. Penyebaran penyakit yang begitu cepat serta meluas ke
beberapa negara menyebabkan World Health Organization (WHO)
akhirnya mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi pada 12 Maret 2020.
Sampai dengan tanggal 25 Maret 2020, dilaporkan total kasus
konfirmasi 414.179 dengan 18.440 kematian (CFR 4,4%) dimana kasus
dilaporkan di 192 negara/wilayah. Diantara kasus tersebut, sudah ada
beberapa petugas kesehatan yang dilaporkan terinfeksi. Pada tanggal 2
Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus konfirmasi COVID-19 sebanyak 2
kasus. Sampai dengan tanggal 25 Maret 2020, Indonesia sudah melaporkan
790 kasus konfirmasi COVID-19 dari 24 Provinsi yaitu: Bali, Banten, DIY, DKI
Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat,
Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kep. Riau, Nusa
Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Utara,
Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Lampung, Riau, Maluku Utara, Maluku
dan Papua. Wilayah dengan transmisi lokal di Indonesia adalah DKI Jakarta,
Banten (Kab. Tangerang, Kota Tangerang), Jawa Barat (Kota Bandung, Kab.
Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kab. Bogor, Kab. Bogor, Kab. Karawang),
Jawa Timur (kab. Malang, Kab. Magetan dan Kota Surabaya) dan Jawa
Tengah (Kota Surakarta).
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-
CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Tanda dan gejala umum infeksi
COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam,
batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa
inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat
menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan
bahkan kematian.
116
Menurut data dari negara-negara yang terkena dampak awal pandemi,
40% kasus akan mengalami penyakit ringan, 40% akan mengalami penyakit
sedang termasuk pneumonia, 15% kasus akan mengalami penyakit parah,
dan 5% kasus akan mengalami kondisi kritis. Pasien dengan gejala ringan
dilaporkan sembuh setelah 1 minggu. Pada kasus berat akan mengalami
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), sepsis dan syok septik, gagal
multiorgan, termasuk gagal ginjal atau gagal jantung akut hingga berakibat
kematian. Orang lanjut usia (lansia) dan orang dengan kondisi medis yang
sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan
paru, diabetes dan kanker berisiko lebih besar mengalami keparahan.
117
Prinsip dasar upaya penanggulangan COVID-19 bertumpu pada
penemuan kasus suspek/probable (find), yang dilanjutkan dengan upaya
untuk isolasi (isolate) dan pemeriksaan laboratorium (test). Ketika hasil test
RT-PCR positif dan pasien dinyatakan sebagai kasus konfirmasi, maka
tindakan selanjutnya adalah pemberian terapi sesuai dengan protokol.
Pelacakan kontak (trace) harus segera dilaksanakan segera setelah kasus
suspek/probable ditemukan. Kontak erat akan dikarantina selama 14 hari.
Jika setelah dilakukan karantina selama 14 hari tidak muncul gejala, maka
pemantauan dapat dihentikan. Akan tetapi jika selama pemantauan, kontak
erat muncul gejala maka harus segera diisolasi dan diperiksa swab (RT-
PCR).
118
Penatalaksanaan klinis dilakukan pada pasien COVID-19 tanpa gejala,
sakit ringan, sakit sedang, sakit berat, kondisi kritis, dan pada kondisi
tertentu. Pada prinsipnya pasien terkonfirmasi COVID-19 yang tanpa gejala
tidak memerlukan rawat inap di Rumah Sakit, tetapi pasien harus menjalani
isolasi selama 10 hari sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi,
baik isolasi mandiri di rumah maupun di fasilitas publik yang dipersiapkan
pemerintah. Isolasi ini penting untuk mengurangi tingkat penularan yang
terjadi di masyarakat. Pasien yang menjalani isolasi harus menjalankan
aturan-aturan terkait PPI dan dilakukan monitoring secara berkala baik
melalui kunjungan rumah maupun secara telemedicine oleh petugas FKTP.
Pasien sebaiknya diberikan leaflet berisi hal-hal yang harus diketahui dan
dilaksanakan, pasien diminta melakukan pengukuran suhu tubuh sebanyak
dua kali sehari. Setelah 10 hari pasien akan kontrol ke FKTP terdekat.
Pada prinsipnya tatalaksana pasien terkonfirmasi COVID-19 yang
mengalami sakit ringan sama dengan pasien terkonfirmasi yang tanpa gejala.
pasien harus menjalani isolasi minimal selama 10 hari sejak muncul gejala
ditambah 3 hari bebas gejala demam dan gangguan pernafasan. Isolasi
dapat dilakukan mandiri di rumah maupun di fasilitas publik yang
dipersiapkan Pemerintah. Pasien yang sakit ringan dapat diberikan
pengobatan simptomatik misalnya pemberian anti-piretik bila mengalami
demam. Pasien harus diberikan informasi mengenai gejala dan tanda
perburukan yang mungkin terjadi dan nomor contact person yang dapat dia
hubungi sewaktu-waktu apabila gejala tersebut muncul. Petugas FKTP
diharapkan proaktif untuk melakukan pemantauan kondisi pasien. Setelah
melewati masa isolasi pasien akan kontrol ke FKTP terdekat.
Pelaku perjalanan dari negara/wilayah terjangkit COVID-19
(melaporkan kasus konfirmasi tetapi bukan transmisi lokal) yang tidak
bergejala wajib melakukan monitoring mandiri (self monitoring) terhadap
kemungkinan munculnya gejala selama 14 hari sejak kepulangan. Setelah
kembali dari negara/area terjangkit sebaiknya mengurangi aktivitas yang tidak
perlu dan menjaga jarak kontak (≥ 1 meter) dengan orang lain.
Pelaku perjalanan dari negara/wilayah transmisi lokal maka harus
melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari sejak kedatangan
dan bagi warga negara asing harus menunjukkan alamat tempat tinggal
selama di karantina dan informasi tersebut harus disampaikan pada saat
kedatangan di bandara. Selama masa karantina diharuskan untuk tinggal
sendiri di kamar yang terpisah, menghindari kontak dengan anggota keluarga
lainnya, dan tidak boleh melakukan aktivitas di luar rumah.
119
Terhadap dua kelompok pelaku perjalananan ini diberikan HAC dan
petugas kesehatan harus memberikan edukasi jika dalam 14 hari timbul
gejala, maka segera datangi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dan
membawa HAC.
Kegiatan surveilans terhadap pelaku perjalanan yang tidak bergejala
dilakukan melalui pemantauan HAC yang diberikan di pintu masuk negara.
Petugas pintu masuk negara diharapkan melakukan notifikasi ke Dinas
Kesehatan setempat sesuai dengan alamat yang tertera di HAC. Dinas
Kesehatan yang menerima notifikasi dapat meningkatkan kewaspadaan dan
diharapkan melakukan komunikasi risiko kepada pelaku perjalanan dengan
memanfaatkan teknologi seperti telepon, pesan singkat dan lain-lain.
Dengan adanya latar belakang tersebut, Puskesmas Krembung
membuat Inovasi “SIMPLE COV-19” yaiu SISTEM PEMANTAUAN HARIAN
ONLINE COVID-19 agar dapat melakukan pemantauan kesehatan bagi
pelaku perjalanan, pasien terkonfirm tanpa gejala, pasien terkonfirm dengan
gejala ringan, kontak erat dan kasus suspek. Awal mula inovasi ini hanya
ditujukan kepada pelaku perjalanan agar memudahkan petugas dalam
melakukan penelusuran jika terjadi kasus. Namun seiring dengan berjalannya
waktu, sasaran inovasi ini tidak hanya pelaku perjalanan yang memiliki
riwayat bepergian ke wilayah yang sudah terjadi transmisi lokal namun juga
pasien terkonfirm tanpa gejala, pasien terkonfirm dengan gejala ringan,
kontak erat dan kasus suspek.
XIII. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Menurunkan penyebaran kasus COVID-19
b. Tujuan Khusus
- Monitoring harian pasien yang melakukan karantina
- Monitoring harian pasien yang melakukan isolasi
120
2. Pelaksanaan
ALUR PELAKSANAAN KEGIATAN :
a. Alur pelayanan SIMPLE COV-19 pada pasien karantina pelaku
perjalanan :
121
3. Pengawasan
Monitoring dan evaluasi capaian inovasi yaitu dengan rekap jumlah pasien
yang mengisi form pemantauan harian SIMPLE-COV-19
122
XV. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
123
- Pasien mengisi form pemantauan harian di link yang sudah disediakan
124
- Petugas akan merekap hasil pengisian form pemantauan harian
- Petugas akan menghubungi pasien yang mengalami keluhan
XVI. SASARAN
Pelaku perjalanan, pasien kontak erat, pasien suspek, pasien terkonfirm
tanpa gejala, pasien terkonfirm dengan gejala ringan
125
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
LAP TOT LAP TOT LAP TOT LAP TOT LAP TOT LAP TOT LAP TOT LAP TOT LAP TOT LAP TOT LAP TOT LAP TOT
PELAKU
PERJALAN
NA
KONTAK
ERAT
SUSPEK
TERKONFI
RM
JUMLAH
PERSENT
ASE
KETERANGAN:
LAP = LAPORAN SIMPLE COV-19
TOT = TOTAL
XX. PEMBIAYAAN
BLUD
126
EVALUASI CAPAIAN INOVASI SIMPLE COV-19 TAHUN 2020
127
Pada perjalanan inovasi ini, setelah dilakukan evaluasi, alur pelayanan
berubah. Form awal yang disebar kepada pasien berupa whatsapp diubah
langsung berupa link google form yang disosialisasikan kepada pasien.
128
- Petugas akan merekap hasil pengisian form pemantauan harian
129
D. Evaluasi Terhadap Capaian Inovasi SIMPLE COV-19 Tahun 2021
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
LAP TOT LAP TOT LAP TOT LAP TOT LAP TOT LAP TOT LAP TOT LAP TOT LAP TOT LAP TOT LAP TOT LAP TOT
DSM 2 2 0 0 0 0 6 4 0 0 0 0
RUMAH SAKIT 74 19 9 9 0 35 86 30 1 4 0 3
MENINGGAL 16 7 1 2 0 8 42 18 0 0 1 0
JUMLAH
MELAPOR
22 105 28 64 1 11 1 12 1 1 52 139 116 580 51 97 0 1 2 6 1 2 0 6
PERSENTASE
TERHADAP
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
JUMLAH 0% 0%
PASIEN % % % % % % % % % %
ISOMAN
PERSENTASE
TERHADAP
100
JUMLAH 21% 44% 9% 8% 37% 20% 53% 0% 33% 50% 0%
PASIEN %
TOTAL
KETERANGAN:
130
PERSENTASE PELAPORAN PEMANTAUAN KESEHATAN
HARIAN MELALUI SIMPLE COV-19
120
100
100
80
53 50
60 44
37 33
40
21 20
20 9 8
0 0
0
PERSENTASE (%)
Dari angka tersebut dapat dilihat bahwa inovasi ini sudah berjalan lebih baik
dibandingkan tahun sebelumnya. Jika dilihat persentase pelaporan memang tidak
seluruhnya 100% melaporkan karena pasien yang melapor hanya pasien yang
melakukan isolasi mandiri. Pasien yang melakukan isolasi di tempat isolasi publik
dan pasien yang dirawat di RS tidak melapor karena pasien sudah diawasi
langsung oleh petugas di fasilitas tersebut. Dari pasien yang melakukan isolasi
mandiri, 100% pasien yang melakukan isolasi mandiri melaporkan kendisi
kesehatan harian nya melalui SIMPLE COV-19.
Rencana tindak lanjut yang diperlukan adalah tetap mempertahankan inovasi
yang telah berjalan dan tetap meningkatkan sosialisasi agar lebih banyak
masyarakat yang tahu.
131
BAB VII
KEADAAN LINGKUNGAN
jamban sehat
21202
18836
21527 21865 21765
25000 13456
20000
15000
10000 capaian
5000
target
0
2019 2020 2021
target capaian
132
desa SBS
19 19 19
20
15
15 12
8
10
0
2019 2020 2021
target capaian
79
66
55 79 76
74
80
60
40
capaian
20
target
0
2019 2020 2021
target capaian
133
TPM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
target capaian
56
43
35
33 33
26
134
RESUME PROFIL KESEHATAN
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan
I GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 30 Km2
2 Jumlah Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan
3 Jumlah Penduduk 39 38 77 Jiwa
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3549.9 Jiwa
5 Kepadatan Penduduk /Km2 2610.1 Jiwa/Km2
6 Rasio Beban Tanggungan 40.0 per 100 penduduk produktif
7 Rasio Jenis Kelamin 100,9
8 Penduduk 15 tahun ke atas melek huruf 0.0 0.0 0.0 %
9 Penduduk 15 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 0.0 0.0 0.0 %
b. SMA/ MA 0.0 0.0 0.0 %
c. Sekolah menengah kejuruan 0.0 0.0 0.0 %
d. Diploma I/Diploma II 0.0 0.0 0.0 %
e. Akademi/Diploma III 0.0 0.0 0.0 %
f. S1/Diploma IV 0.0 0.0 0.0 %
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0.0 0.0 0.0 %
II SARANA KESEHATAN
II.1 Sarana Kesehatan
10 Jumlah Rumah Sakit Umum 0 RS
11 Jumlah Rumah Sakit Khusus 0 RS
12 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 1 Puskesmas
13 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 0 Puskesmas
14 Jumlah Puskesmas Keliling 1 Puskesmas keliling
15 Jumlah Puskesmas pembantu 3 Pustu
16 Jumlah Apotek 4 Apotek
17 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 #DIV/0! %
IV PEMBIAYAAN KESEHATAN
44 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 94.7 %
45 Desa yang memanfaatkan dana desa untuk kesehatan 100.0 %
46 Total anggaran kesehatan ######### Rp
47 APBD kesehatan terhadap APBD kab/kota #DIV/0! %
48 Anggaran kesehatan perkapita ######### Rp
V KESEHATAN KELUARGA
V.1 Kesehatan Ibu
49 Jumlah Lahir Hidup 607 563 1,170 Orang
50 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 1.6 5.3 3.4 per 1.000 Kelahiran Hidup
51 Jumlah Kematian Ibu 1 Ibu
52 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 85.5 per 100.000 Kelahiran Hidup
53 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97.1 %
54 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 97.0 %
55 Ibu hamil dengan imunisasi Td2+ 95.7 %
56 Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah 90 97.0 %
57 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 97.2 %
58 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan di Fasyankes 97.2 %
59 Pelayanan Ibu Nifas KF3 97.2 %
60 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 97.2 %
61 Penanganan komplikasi kebidanan 86.2 %
62 Peserta KB Aktif 68.1 %
63 Peserta KB Pasca Persalinan 60.1 %
VI PENGENDALIAN PENYAKIT
VI.1 Pengendalian Penyakit Menular Langsung
93 Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar #DIV/0! %
94 CNR seluruh kasus TBC 72,483 per 100.000 penduduk
95 Case detection rate TBC 33.94 %
96 Cakupan penemuan kasus TBC anak 5.05 %
97 Angka kesembuhan BTA+ 0.0 0.0 0.0 %
98 Angka pengobatan lengkap semua kasus TBC 100.0 95.0 97.7 %
99 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) semua
kasus TBC 100.0 95.0 95.3 %
100 Jumlah kematian selama pengobatan tuberkulosis 0.0 per 100.000 penduduk
101 Penemuan penderita pneumonia pada balita 72.4 %
102 Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar
pneumonia min 60% 1.0 %
103 Jumlah Kasus HIV 8 2 10 Kasus
104 Jumlah Kasus Baru AIDS 5 0 5 Kasus
105 Jumlah Kematian akibat AIDS 12 0 12 Jiwa
106 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada balita 80.6 %
107 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada semua umur 108.2 %
108 Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 2 1 3 Kasus
109 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 2 1 3 per 100.000 penduduk
110 Persentase Kasus Baru Kusta anak 0-14 Tahun 0.0 0.0 0.0 %
111 Persentase Cacat Tingkat 0 Penderita Kusta 0.0 1.0 1.0 100%
112 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.0 0.0 0.0 %
113 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.0 0.0 0.0 per 100.000 penduduk
114 Angka Prevalensi Kusta 2.0 1.0 3.0 per 10.000 Penduduk
115 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0.0 0.0 0.0 100%
116 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0.0 1.0 100.0 100%
117 Kasus Konfirmasi Covid-19 #REF! #REF! #REF!
118 Angka Kesembuhan Covid-19 (RR) #REF! %
119 Angka Kematian Covid-19 (CFR) #REF! %
120 Jumlah Orang diperiksa/1 juta penduduk #REF! per 1 juta penduduk
121 Positivity Rate #REF! %
VIIKESEHATAN LINGKUNGAN
145 Sarana air minum dengan risiko rendah dan sedang 69.0 %
146 Sarana air minum memenuhi syarat 87.5 %
147 Penduduk dengan akses terhadap sanitasi yang layak 97.4
(jamban sehat) %
148 Desa STBM 36.8 %
149 Tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan 86.8 %
150 Tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan 76.8 %
No.
Lampiran
Tabel 1
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 1
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 3
Tabel 3
Tabel 3
Tabel 3
Tabel 3
Tabel 3
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 4
Tabel 4
Tabel 4
Tabel 4
Tabel 4
Tabel 4
Tabel 6
Tabel 5
Tabel 5
Tabel 7
Tabel 7
Tabel 8
Tabel 8
Tabel 8
Tabel 8
Tabel 9
Tabel 10
Tabel 10
Tabel 10
Tabel 10
Tabel 11
Tabel 11
Tabel 11
Tabel 11
Tabel 11
Tabel 12
Tabel 12
Tabel 12
Tabel 12
Tabel 13
Tabel 13
Tabel 13
Tabel 15
Tabel 17
Tabel 18
Tabel 19
Tabel 19
Tabel 19
Tabel 20
Tabel 20
Tabel 21
Tabel 21
Tabel 23
Tabel 23
Tabel 24
Tabel 27
Tabel 23
Tabel 23
Tabel 23
Tabel 23
Tabel 30
Tabel 28
Tabel 29
Tabel 31
Tabel 31
Tabel 31
Tabel 31
Tabel 31
Tabel 31
Tabel 30
Tabel 33
Tabel 33
Tabel 34
Tabel 34
Tabel 35
Tabel 36
Tabel 37
Tabel 39
Tabel 39
Tabel 41
Tabel 41
Tabel 42
Tabel 43
Tabel 44
Tabel 44
Tabel 44
Tabel 45
Tabel 45
Tabel 45
Tabel 45
Tabel 48
Tabel 49
Tabel 51
Tabel 51
Tabel 51
Tabel 51
Tabel 52
Tabel 52
Tabel 52
Tabel 52
Tabel 53
Tabel 53
Tabel 54
Tabel 55
Tabel 55
Tabel 56
Tabel 56
Tabel 57
Tabel 57
Tabel 58
Tabel 58
Tabel 58
Tabel 58
Tabel 59
Tabel 60
Tabel 60
Tabel 60b
Tabel 60a
Tabel 60a
Tabel 60c
Tabel 60c
Tabel 61
Tabel 62
Tabel 62
Tabel 62
Tabel 62
Tabel 62
Tabel 62
Tabel 62
Tabel 62
Tabel 63
Tabel 65
Tabel 65
Tabel 66
Tabel 66
Tabel 66
Tabel 66
Tabel 67
Tabel 68
Tabel 69
Tabel 70
Tabel 70
Tabel 70
Tabel 71
Tabel 72
Tabel 72
Tabel 73
Tabel 74
Tabel 75
Tabel 76
TABEL 1
JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 2 3 4
UMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
5 6
5.956 103.1
5.765 104.7 10.955
5.370 104.7
5.585 100.3
6.340 102.1 33.231
6.664 98.5
6.919 98.3
6.877 96.7
6.431 101.5
5.606 102.4 1,994.390
4.649 99.4
3.668 100.8
2.467 95.3
1,978 95.6
1,665 138.5
1,319 84.0
77.259 100,9
40
TABEL 3
JUMLAH
NO VARIABEL LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN
1 2 3 4 5
PERSENTASE
LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN
6 7 8
PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI
1 2 3 4 5 6
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 0 0
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 1
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 0 4
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0
3 PUSKESMAS KELILING 1
4 PUSKESMAS PEMBANTU 3
SARANA PELAYANAN LAIN
1 KLINIK PRATAMA
2 KLINIK UTAMA
4 PRAKTIK DOKTER UMUM PERORANGAN
5 PRAKTIK DOKTER GIGI PERORANGAN
6 PRAKTIK DOKTER SPESIALIS PERORANGAN
7 PRAKTIK PENYEHAT TRADISIONAL
8 BANK DARAH RUMAH SAKIT
9 UNIT TRANSFUSI DARAH
10 LABORATORIUM KESEHATAN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL
3 USAHA MIKRO OBAT TRADISIONAL
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN
5 PEDAGANG BESAR FARMASI
6 APOTEK
7 APOTEK PRB
8 TOKO OBAT
9 TOKO ALKES
0 0 -
0 0 -
1
4
-
1
3
2 2
-
11 11
-
0 -
-
-
-
-
-
-
-
-
4 4
-
-
-
TABEL 5
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN BARU RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIW
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
JUMLAH KUNJUNGAN
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN
L P L+P
1 2 3 4 5
JUMLAH KUNJUNGAN 8,791 15,205 23,996
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 38.810 38.449 77.259
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 22,651.4 39,545.9 31,059.2
A Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
1 Puskesmas 8,791 15,205 23,996
0
SUB JUMLAH II 0 0 0
Sumber: …………………
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KREMBUNG
0 0
0 0 0 0 0 0
TAHUN ……….
TABEL 6
PERSENTASE RUMAH SAKIT DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KABUPATEN/ KOTA SIDOARJO
TAHUN 2021
KABUPATEN/KOTA 0 0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
TABEL 7
KABUPATEN/KOTA - 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 8
1 2 3 4 5 6 7
1 RSUD Sidoarjo - 0 #DIV/0!
2 RSI Siti Hadjar - 0 #DIV/0!
3 RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong - 0 #DIV/0!
4 RS Mitra Keluarga Waru - 0 #DIV/0!
5 RSIA Buah Delima - 0 #DIV/0!
6 RS Delta Surya - 0 #DIV/0!
7 RS Rahman Rahim - 0 #DIV/0!
8 RSIA Kirana - 0 #DIV/0!
9 RSIA Soerya - 0 #DIV/0!
10 RS Mata Fatma - 0 #DIV/0!
11 RS Siti Khodijah - 0 #DIV/0!
12 RS Citra Medika - 0 #DIV/0!
13 RS Al Islam H.M Mawardi - 0 #DIV/0!
14 RS Jasem - 0 #DIV/0!
15 RS Anwar Medika - 0 #DIV/0!
16 RS Usada - 0 #DIV/0!
17 RSIA Pondok Tjandra - 0 #DIV/0!
18 RS Assakinah Medika - 0 #DIV/0!
19 RS Aisyiah Siti Fatimah - 0 #DIV/0!
20 RS Bunda - 0 #DIV/0!
21 RS Aminah - 0 #DIV/0!
22 RS Mitra Sehat Mandiri - 0 #DIV/0!
23 RSIA Prima Husada - 0 #DIV/0!
24 RSIA Mitra Husada - 0 #DIV/0!
25 RSIA Arafah Anwar Medika - 0 #DIV/0!
26 RS DKT - 0 #DIV/0!
27 RS Sheila Medika -
28 RS Mitra Keluarga Pondok Candra -
-
KABUPATEN/KOTA - 0 0 0 #DIV/0!
8 9 10
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
STRATA POSYANDU
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 KREMBUNG Krembung 0 0.0 0.0 4 100.0 0
Mojoruntut 0 0.0 0.0 5 100.0
Lemujut 0 0.0 0.0 3 100.0
Cangkring 0 0.0 0.0 3 100.0
Keret 0 0.0 0.0 4 100.0
Wonomlati 0 0.0 0.0 5 100.0
Balonggarut 0 0.0 0.0 2 100.0
Kandangan 0 0.0 0.0 2 100.0
Tanjekwagir 0 0.0 0.0 4 100.0
Kedungrawan 0 0.0 0.0 3 100.0
Gading 0 0.0 0.0 3 100.0
Rejeni 0 0.0 0.0 3 100.0
Ploso 0 0.0 0.0 2 100.0
Waung 0 0.0 0.0 2 100.0
Jenggot 0 0.0 0.0 2 100.0
Kedungsumur 0 0.0 0.0 3 100.0
Keper 0 0.0 0.0 4 100.0
Wangkal 0 0.0 0.0 4 100.0
Tambakrejo 0 0.0 0.0 5 100.0
JUMLAH
POSYANDU AKTIF*
MANDIRI POSBINDU
JUMLAH PTM**
% JUMLAH %
11 12 13 14 15
0.0 4 4 100.0 1
0.0 5 5 100.0 1
0.0 3 3 100.0 1
0.0 3 3 100.0 1
0.0 4 4 100.0 1
0.0 5 5 100.0 1
0.0 2 2 100.0 1
0.0 2 2 100.0 1
0.0 4 4 100.0 1
0.0 3 3 100.0 1
0.0 3 3 100.0 1
0.0 3 3 100.0 1
0.0 2 2 100.0 1
0.0 2 2 100.0 1
0.0 2 2 100.0 1
0.0 3 3 100.0 1
0.0 4 4 100.0 1
0.0 4 4 100.0 1
0.0 5 5 100.0 1
0.0 63 63 100.0 19
1057.8
TABEL 11
a
DR SPESIALIS DOKTER UMUM
NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Puskesmas KREMBUNG 0 2 4 6
DOKTER
TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
GIGI SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
2 4 6 1 0 1 0 0 0 1 0 1
TABEL 12
PERAWATa
NO UNIT KERJA
L P L+P
1 2 3 4 5
1 Puskesmas KREMBUNG 1 23 24
6
25
TABEL 13
JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
L+P L P L+P
11 12 13 14
0 1 2 3
TABEL 15
TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA APOTEKER
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Puskesmas KREMBUNG 0 2 2 0 1 1 0
P L+P
10 11
3 3
TABEL 16
L P L+P L P L+P L
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Puskesmas KREMBUNG 0 1 1 0 0 0 13
TOTAL
ENAGA DUKUNGAN MANAJEMEN
P L+P L P L+P
10 11 12 13 14
11 24 13 12 25
TABEL 17
NON PBI
PERSENTASE DESA YANG MEMANFAATKAN DANA DESA UNTUK KESEHATAN MENURUT DESA/ KELUR
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
1 2 3 4
1 KREMBUNG KREMBUNG 19
JUMLAH 19
Sumber: ………………….
UK KESEHATAN MENURUT DESA/ KELURAHAN
DESA
YG MEMANFAATKAN DANA
%
DESA UNTUK KESEHATAN
5 6
19 100.0
19 100.0
TABEL 19
3 APBN : Rp0.00
a. Dana Dekonsentrasi
b. Lain-lain (sebutkan), misal bansos kapitasi
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
(sebutkan project dan sumber dananya)
Sumber: …………………..
ANGGARAN KESEHATAN
%
4
100.00
0.00
0.00
0.00
0.00
#DIV/0!
TABEL 20
JUMLAH KELAHIRAN
DESA/ LAKI-LAKI
NO PUSKESMAS
KELURAHAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP
1 2 3 4 5 6 7
1 KREMBUNG Krembung 44 0 44 42
2 Mojoruntut 48 0 48 43
3 Lemujut 21 0 21 24
4 Cangkring 29 0 29 29
5 Keret 37 0 37 41
6 Wonomlati 38 0 38 40
7 Balonggarut 16 0 16 14
8 Kandangan 27 0 27 21
9 Tanjekwagir 36 0 36 28
10 Kedungrawan 39 0 39 26
11 Gading 26 0 26 18
12 Rejeni 34 0 34 35
13 Ploso 24 0 24 28
14 Waung 19 0 19 18
15 Jenggot 25 0 25 24
16 Kedungsumur 29 0 29 28
17 Keper 37 1 38 25
18 Wangkal 31 0 31 34
19 Tambakrejo 47 0 47 45
Sumber: …………….
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
KELAMIN, DESA/ KELURAHAN
JUMLAH KELAHIRAN
PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
0 42 86 0 86
0 43 91 0 91
0 24 45 0 45
0 29 58 0 58
0 41 78 0 78
1 41 78 1 79
0 14 30 0 30
0 21 48 0 48
0 28 64 0 64
0 26 65 0 65
0 18 44 0 44
0 35 69 0 69
0 28 52 0 52
0 18 37 0 37
1 25 49 1 50
0 28 57 0 57
1 26 62 2 64
0 34 65 0 65
0 45 92 0 92
1 KREMBUNG Krembung 86 0 0 0 0 0
2 Mojoruntut 91 0 0 0 0 0
3 Lemujut 45 0 0 0 0 0
4 Cangkring 58 0 0 0 0 0
5 Keret 78 0 0 0 0 0
6 Wonomlati 78 0 0 0 0 0
7 Balonggarut 30 0 0 0 0 0
8 Kandangan 48 0 0 0 0 0
9 Tanjekwagir 64 0 0 0 0 1
10 Kedungrawan 65 0 0 0 0 0
11 Gading 44 0 0 0 0 0
12 Rejeni 69 0 0 0 0 0
13 Ploso 52 0 0 0 0 0
14 Waung 37 0 0 0 0 0
15 Jenggot 49 0 0 0 0 0
16 Kedungsumur 57 0 0 0 0 0
17 Keper 62 0 0 0 0 0
18 Wangkal 65 0 0 0 0 0
19 Tambakrejo 92 0 0 0 0 0
JUMLAH 1,170 0 0 0 0 1
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
Sumber: ………….
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
URUT KELOMPOK UMUR, DESA/ KELURAHAN
KESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
20-34 < 20 20-34 < 20 20-34
≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1
85.47
TABEL 22
Sumber:
* Jantung, Stroke, dll
** Diabetes Mellitus, dll
GANGGUAN
LAIN-LAIN
METABOLIK**
8 9
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
TABEL 23
IBU HAMIL
PERSALINAN
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN K1 K4
JUMLAH JUMLAH DITOLONG NAKES
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sumber: ………………….
, IBU BERSALIN, DAN IBU NIFAS MENURUT DESA/ KELURAHAN
SMAS KREMBUNG
AHUN 2021
IBU BERSALIN/NIFAS
PERSALINAN PERSALINAN DI IBU NIFAS
KF1 KF2 KF3
DITOLONG NAKES FASYANKES MENDAPAT VIT A
% JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
97.2 1,173 97.2 1,172 97.1 1,173 97.2 1,173 97.2 1,173 97.2
TABEL 24
Sumber: ………..
URUT DESA/ KELURAHAN
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR YANG TIDAK HAMIL MENURUT DE
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
Sumber: ………………..
K HAMIL MENURUT DESA/ KELURAHAN
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR (HAMIL DAN TIDAK HAMIL) MENURUT
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD) MENURUT DESA/ KELURAHAN
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
Sumber: …………….
DESA/ KELURAHAN
97.00
TABEL 28
JUMLAH
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN
PUS
KONDOM % SUNTIK % PIL
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KREMBUNG Krembung 1,023 17 2.6 301 45.7 204
2 Mojoruntut 1,044 12 1.7 476 66.9 140
3 Lemujut 495 13 4.0 219 67.0 63
4 Cangkring 667 4 0.9 345 79.9 35
5 Keret 937 8 1.2 484 74.0 97
6 Wonomlati 937 4 0.6 491 72.4 124
7 Balonggarut 301 1 0.5 136 70.1 29
8 Kandangan 528 14 4.5 251 79.9 36
9 Tanjekwagir 721 5 1.0 368 76.7 67
10 Kedungrawan 743 7 1.5 311 68.5 96
11 Gading 463 2 0.6 179 55.1 48
12 Rejeni 603 9 1.6 405 70.8 95
13 Ploso 560 17 4.2 247 60.4 103
14 Waung 420 0 0.0 201 68.8 57
15 Jenggot 528 13 3.6 243 67.9 73
16 Kedungsumur 614 5 1.1 339 75.2 80
17 Keper 743 5 1.1 352 75.2 83
18 Wangkal 786 0 0.0 438 84.6 58
19 Tambakrejo 1,023 0 0.0 443 68.9 130
Sumber: ………..
Keterangan:
AKDR: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
MOP : Metode Operasi Pria
MOW : Metode Operasi Wanita
ENIS KONTRASEPSI, DESA/ KELURAHAN
SKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
PESERTA KB AKTIF
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
31.0 48 7.3 1 0.2 48 7.3 40 6.1 659 64.4
19.7 25 3.5 0 0.0 19 2.7 39 5.5 711 68.1
19.3 13 4.0 0 0.0 10 3.1 9 2.8 327 66.0
8.1 16 3.7 0 0.0 6 1.4 26 6.0 432 64.7
14.8 11 1.7 7 1.1 30 4.6 17 2.6 654 69.8
18.3 20 2.9 1 0.1 18 2.7 20 2.9 678 72.4
14.9 11 5.7 2 1.0 7 3.6 8 4.1 194 64.4
11.5 10 3.2 0 0.0 1 0.3 2 0.6 314 59.5
14.0 16 3.3 0 0.0 17 3.5 7 1.5 480 66.5
21.1 19 4.2 1 0.2 6 1.3 14 3.1 454 61.1
14.8 17 5.2 2 0.6 60 18.5 17 5.2 325 70.2
16.6 16 2.8 2 0.3 20 3.5 25 4.4 572 94.9
25.2 18 4.4 0 0.0 10 2.4 14 3.4 409 73.1
19.5 21 7.2 0 0.0 13 4.5 0 0.0 292 69.5
20.4 16 4.5 0 0.0 13 3.6 0 0.0 358 67.9
17.7 13 2.9 1 0.2 10 2.2 3 0.7 451 73.5
17.7 18 3.8 0 0.0 4 0.9 6 1.3 468 63.0
11.2 12 2.3 0 0.0 10 1.9 0 0.0 518 65.9
20.2 35 5.4 0 0.0 16 2.5 19 3.0 643 62.9
18.10 355 4.0 17 0.2 318 3.6 266 3.0 8,939 68.1
TABEL 29
JUMLAH IBU
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN
BERSALIN
KONDOM % SUNTIK % PIL
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KREMBUNG Krembung 92 0 0.0 36 65.5 14
2 Mojoruntut 92 0 0.0 38 73.1 11
3 Lemujut 46 0 0.0 21 80.8 3
4 Cangkring 60 0 0.0 25 62.5 8
5 Keret 82 0 0.0 33 71.7 10
6 Wonomlati 82 0 0.0 33 73.3 8
7 Balonggarut 36 0 0.0 19 79.2 3
8 Kandangan 48 0 0.0 23 76.7 6
9 Tanjekwagir 64 0 0.0 33 84.6 5
10 Kedungrawan 67 0 0.0 27 73.0 8
11 Gading 43 0 0.0 22 75.9 3
12 Rejeni 73 0 0.0 29 67.4 12
13 Ploso 49 0 0.0 31 67.4 12
14 Waung 42 0 0.0 16 94.1 1
15 Jenggot 48 0 0.0 24 88.9 3
16 Kedungsumur 55 0 0.0 33 78.6 6
17 Keper 65 0 0.0 32 76.2 6
18 Wangkal 70 0 0.0 30 76.9 7
19 Tambakrejo 92 0 0.0 36 75.0 8
JUMLAH 1,207 0 0.0 540 74.4 134
PERKIRAAN PENANGANAN
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
DESA/ JUMLAH KEBIDANAN
NO PUSKESMAS DENGAN
KELURAHAN IBU HAMIL KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 KREMBUNG Krembung 97 19 13 67.2 45 44 89
2 Mojoruntut 97 19 12 62.0 47 47 94
3 Lemujut 48 10 7 73.1 23 23 45
4 Cangkring 63 13 14 111.9 28 28 56
5 Keret 86 17 26 151.1 37 37 74
6 Wonomlati 86 17 18 104.6 36 36 72
7 Balonggarut 38 8 3 39.3 16 16 33
8 Kandangan 50 10 9 90.3 25 24 49
9 Tanjekwagir 67 13 8 59.3 33 32 65
10 Kedungrawan 70 14 6 42.6 33 32 65
11 Gading 45 9 10 111.2 22 22 43
12 Rejeni 76 15 17 111.5 34 33 67
13 Ploso 52 10 5 48.3 22 22 43
14 Waung 44 9 5 56.8 16 16 33
15 Jenggot 50 10 12 120.3 27 27 54
16 Kedungsumur 58 12 24 208.1 31 31 62
17 Keper 68 14 7 51.1 29 29 58
18 Wangkal 73 15 8 54.6 29 29 58
19 Tambakrejo 97 19 14 72.3 44 43 87
L P L+P S % S % S %
11 12 13 14 15 16 17 18 19
7 7 13 2 29.8 1 15.1 3 22.5
7 7 14 0 0.0 0 0.0 0 0.0
3 3 7 0 0.0 1 29.6 1 14.7
4 4 8 0 0.0 1 23.9 1 11.9
6 6 11 3 53.5 5 90.3 8 71.8
5 5 11 4 73.1 3 55.5 7 64.4
2 2 5 0 0.0 0 0.0 0 0.0
4 4 7 0 0.0 0 0.0 0 0.0
5 5 10 4 81.3 0 0.0 4 40.9
5 5 10 0 0.0 1 20.6 1 10.2
3 3 7 0 0.0 0 0.0 0 0.0
5 5 10 5 98.8 4 80.0 9 89.5
3 3 7 0 0.0 0 0.0 0 0.0
2 2 5 0 0.0 0 0.0 0 0.0
4 4 8 1 24.4 0 0.0 1 12.3
5 5 9 3 64.5 6 130.6 9 97.4
4 4 9 2 45.7 4 92.5 6 69.0
4 4 9 1 22.9 1 23.1 2 23.0
7 6 13 0 0.0 0 0.0 0 0.0
JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN
DESA/
NO PUSKESMAS BALITA
KELURAHAN
NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL
a
BAYI BAYIa
BALITA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KREMBUNG Krembung 0 0 0 0 0 0
2 Mojoruntut 0 0 0 0 0 0
3 Lemujut 0 0 0 0 0 0
4 Cangkring 0 0 0 0 0 0
5 Keret 1 1 0 1 0 0
6 Wonomlati 0 0 0 0 1 2
7 Balonggarut 0 0 0 0 0 0
8 Kandangan 0 0 0 0 0 0
9 Tanjekwagir 0 0 0 0 0 0
10 Kedungrawan 0 0 0 0 0 0
11 Gading 0 0 0 0 0 0
12 Rejeni 0 0 0 0 0 0
13 Ploso 0 0 0 0 1 1
14 Waung 0 0 0 0 0 0
15 Jenggot 0 0 0 0 0 0
16 Kedungsumur 0 0 0 0 0 0
17 Keper 0 0 0 0 0 0
18 Wangkal 0 0 0 0 0 0
19 Tambakrejo 1 1 0 1 0 0
JUMLAH 2 2 0 2 2 3
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 3.3 3.3 0.0 3.3 3.6 5.3
Sumber: ……………..
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
- a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal
JENIS KELAMIN, DESA/ KELURAHAN
UMLAH KEMATIAN
PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BALITA BALITA
ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH
BAYIa
BALITA TOTAL BALITA TOTAL
10 11 12 13 14 15
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 1
0 2 1 2 0 2
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 0 1
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 1
0 3 4 5 0 5
0.0 5.3 3.4 4.3 0.0 4.3
TABEL 32
1 KREMBUNG Krembung 0 0 0 0 0 0 0
2 Mojoruntut 0 0 0 0 0 0 0
3 Lemujut 0 0 0 0 0 0 0
4 Cangkring 0 0 0 0 0 0 0
5 Keret 1 0 0 0 0 0 0
6 Wonomlati 0 1 0 0 0 0 1
7 Balonggarut 0 0 0 0 0 0 0
8 Kandangan 0 0 0 0 0 0 0
9 Tanjekwagir 0 0 0 0 0 0 0
10 Kedungrawan 0 0 0 0 0 0 0
11 Gading 0 0 0 0 0 0 0
12 Rejeni 0 0 0 0 0 0 0
13 Ploso 0 1 0 0 0 0 0
14 Waung 0 0 0 0 0 0 0
15 Jenggot 0 0 0 0 0 0 0
16 Kedungsumur 0 0 0 0 0 0 0
17 Keper 0 0 0 0 0 0 0
18 Wangkal 0 0 0 0 0 0 0
19 Tambakrejo 0 0 0 1 0 0 0
JUMLAH 1 2 0 1 0 0 1
Sumber: ………………
AN ANAK BALITA MENURUT PENYEBAB UTAMA, DESA/ KELURAHAN
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
PENYEBAB KEMATIAN POST NEONATAL (29 HARI-11 BULAN) PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA (12-59 BULAN)
KELAINAN
KELAINAN PNEUMO
DIARE MALARIA TETANUS SALURAN LAIN-LAIN DIARE MALARIA CAMPAK DEMAM DIFTERI
SARAF NIA
CERNA
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2-59 BULAN)
LAIN-LAIN
23
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
TABEL 33
Sumber: ………………
JENIS KELAMIN,DESA/ KELURAHAN
Sumber: ………………
S KELAMIN, DESA/ KELURAHAN
BAYI BARU LAHIR MENDAPAT IMD* DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI < 6 BULAN MENURUT DESA
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
JUMLAH BAYI
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN L
L P L+P JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7
1 KREMBUNG Krembung 46 46 93 46
2 Mojoruntut 49 49 98 48
3 Lemujut 24 23 47 25
4 Cangkring 29 29 58 31
5 Keret 39 38 77 37
6 Wonomlati 38 37 75 40
7 Balonggarut 17 17 34 19
8 Kandangan 26 25 51 29
9 Tanjekwagir 34 34 68 35
10 Kedungrawan 34 34 68 35
11 Gading 23 22 45 24
12 Rejeni 35 35 70 39
13 Ploso 23 22 45 27
14 Waung 17 17 34 19
15 Jenggot 28 28 56 29
16 Kedungsumur 32 32 64 33
17 Keper 30 30 60 31
18 Wangkal 30 30 60 34
19 Tambakrejo 46 45 90 47
Sumber: …….. 0
T JENIS KELAMIN, DESA/ KELURAHAN
% DESA/KELURAHAN
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN
UCI
1 2 3 4
1 KREMBUNG Krembung 1.0
2 Mojoruntut 1.0
3 Lemujut 1.0
4 Cangkring 1.0
5 Keret 1.0
6 Wonomlati 1.0
7 Balonggarut 1.0
8 Kandangan 1.0
9 Tanjekwagir 1.0
10 Kedungrawan 1.0
11 Gading 1.0
12 Rejeni 1.0
13 Ploso 1.0
14 Waung 1.0
15 Jenggot 1.0
16 Kedungsumur 1.0
17 Keper 1.0
18 Wangkal 1.0
19 Tambakrejo 1.0
20
JUMLAH 100.0
Sumber: ……………………
TABEL 38
Sumber: ……….
0 -7 HARI) DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, DESA/ KELURAHAN
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
BAYI DIIMUNISASI
HB0
BCG
1 - 7 Hari
L+P L P L+P L P
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
P L+P
% JUMLAH %
22 23 24
97.4 86 96.8
91.8 87 92.3
102.2 45 99.3
107.5 60 106.8
94.8 70 94.2
94.4 70 96.6
98.7 34 104.2
102.8 50 102.2
98.7 65 99.6
89.4 64 98.1
92.5 43 98.9
117.0 75 111.8
97.2 43 98.9
111.0 35 107.3
99.9 55 101.2
98.0 62 100.6
100.6 58 100.0
100.6 59 101.7
101.8 88 101.2
JUMLAH BAYI
DPT-HB-Hib3
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN (SURVIVING INFANT)
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Sumber: …………..
Keterangan:
*khusus untuk provinsi DIY, diisi dengan imunisasi IPV dosis ke 3
MR = measles rubella
4*, CAMPAK/MR, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, DESA/ KELURAHAN
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
BAYI DIIMUNISASI
POLIO 4* CAMPAK/MR
L+P L P L+P L P L+P
% JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
96.2 609 101.3 568 95.7 1,177 98.5 612 101.8 568 95.7 1,180 98.8
IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
25 26 27 28 29 30
CAKUPAN IMUNISASI LANJUTAN DPT-HB-Hib 4 DAN CAMPAK/MR2 PADA ANAK USIA DIBAWAH
MENURUT JENIS KELAMIN, DESA/ KELURAHAN
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
BADUTA DIIMU
JUMLAH BADUTA DPT-HB-Hib4
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
BADUTA DIIMUNISASI
CAMPAK/MR2
L+P L P L+P
% JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
12 13 14 15 16 17 18
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT DESA/ KE
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
JUMLAH BALITA
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN L
L P L+P JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7
1 KREMBUNG Krembung 186 200 385 205
2 Mojoruntut 191 206 396 219
3 Lemujut 85 91 176 101
4 Cangkring 123 115 238 133
5 Keret 157 155 312 165
6 Wonomlati 163 159 322 173
7 Balonggarut 64 58 122 75
8 Kandangan 98 89 187 105
9 Tanjekwagir 120 113 233 124
10 Kedungrawan 115 100 215 119
11 Gading 104 76 180 101
12 Rejeni 155 154 309 161
13 Ploso 99 91 190 101
14 Waung 98 74 172 103
15 Jenggot 92 89 181 98
16 Kedungsumur 152 147 299 159
17 Keper 103 97 200 108
18 Wangkal 138 140 278 148
19 Tambakrejo 187 182 369 196
Sumber: …………………
UT JENIS KELAMIN, DESA/ KELURAHAN
BALITA
DITIMBANG
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN JUMLAH SASARAN BALITA (S)
JUMLAH (D)
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KREMBUNG Krembung 230 246 476 48 42 89
2 Mojoruntut 237 252 489 162 156 318
3 Lemujut 106 114 219 47 41 89
4 Cangkring 151 144 295 91 85 177
5 Keret 198 197 395 99 93 192
6 Wonomlati 203 200 403 152 146 298
7 Balonggarut 79 74 153 21 15 35
8 Kandangan 120 113 232 35 29 65
9 Tanjekwagir 152 145 297 113 107 221
10 Kedungrawan 148 132 280 89 83 173
11 Gading 124 95 219 81 75 156
12 Rejeni 193 190 383 133 127 260
13 Ploso 124 123 247 66 60 127
14 Waung 118 90 208 36 30 65
15 Jenggot 128 112 239 55 49 104
16 Kedungsumur 179 173 352 63 58 120
17 Keper 132 126 258 83 77 159
18 Wangkal 173 176 349 89 82 172
19 Tambakrejo 234 230 465 142 135 277
JUMLAH 3,027 2,931 5,958 1,605 1,490 3,095
Sumber: …………
DITIMBANG
% (D/S)
L P L+P
10 11 12
20.8 17.1 18.7
68.3 61.9 65.0
44.5 36.1 40.6
60.3 58.9 60.0
50.0 47.3 48.7
74.8 73.1 74.0
26.4 20.3 22.9
29.3 25.8 28.0
74.4 73.6 74.4
60.2 62.8 61.8
65.5 78.8 71.3
68.9 66.7 67.8
53.4 48.8 51.5
30.6 33.3 31.3
43.1 43.9 43.5
35.2 33.5 34.1
63.0 61.1 61.7
51.5 46.6 49.3
60.6 58.6 59.6
53.0 50.9 51.9
TABEL 44
STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEKS BB/U, TB/U, DAN BB/TB MENURUT D
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
JUMLAH
BALITA PENDEK (TB/U) BALITA BALITA KURUS (BB/TB)
0-59 BULAN
JUMLAH % YANG DIUKUR JUMLAH %
8 9 10 11 12
Sumber: …………….
ESERTA DIDIK SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA SERTA USIA PENDIDIKAN DASAR MENURUT DESA/ KELURAHAN
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
SMP/MTS SMA/MA
MENDAPAT MENDAPAT
PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN %
KESEHATAN KESEHATAN
20 21 22 23 24
2 2 2 2 100.0
1 1 1 1 100.0
1 1 0 #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0!
1 1 0 #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
1 100.0 1 1 100.0
1 100.0 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
1 100.0 1 1 100.0
0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
#DIV/0! 0 #DIV/0!
#DIV/0! 0 #DIV/0!
#DIV/0! 0 #DIV/0!
8 100.0 5 5 100.0
TABEL 46
Sumber: …………….
Keterangan: pelayanan kesehatan gigi meliputi seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas
RUT DESA/ KELURAHAN
Sumber: …………….
UT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, DESA/ KELURAHAN
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
% L+P %
24 25 26
100.0 39 100.0
100.0 21 100.0
100.0 9 100.0
100.0 11 100.0
100.0 8 100.0
100.0 3 100.0
100.0 3 100.0
100.0 13 100.0
100.0 29 100.0
100.0 12 100.0
100.0 5 100.0
100.0 25 100.0
##### 2 100.0
100.0 21 100.0
100.0 20 100.0
100.0 14 100.0
100.0 18 100.0
100.0 21 100.0
100.0 19 100.0
100.0 293 100.0
TABEL 48
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KREMBUNG Krembung 1,822 1,791 3,613 1,479 81.2
2 Mojoruntut 2,634 2,590 5,224 2,362 89.7
3 Lemujut 908 893 1,800 670 73.8
4 Cangkring 1,120 1,101 2,221 895 79.9
5 Keret 1,812 1,781 3,593 1,621 89.5
6 Wonomlati 2,138 2,103 4,241 1,869 87.4
7 Balonggarut 512 503 1,015 323 63.1
8 Kandangan 1,069 1,051 2,120 926 86.6
9 Tanjekwagir 1,444 1,420 2,865 1,145 79.3
10 Kedungrawan 1,019 1,002 2,021 771 75.7
11 Gading 999 982 1,981 795 79.6
12 Rejeni 1,702 1,674 3,376 1,472 86.5
13 Ploso 1,132 1,113 2,246 734 64.8
14 Waung 813 799 1,612 649 79.8
15 Jenggot 1,034 1,017 2,052 881 85.2
16 Kedungsumur 1,351 1,329 2,680 1,163 86.1
17 Keper 1,123 1,104 2,228 917 81.6
18 Wangkal 1,690 1,662 3,352 1,360 80.5
19 Tambakrejo 2,507 2,465 4,972 2,397 95.6
JUMLAH 26,828 26,382 53,210 22,429 83.6
9 10 11 12 13 14 15 16 17
1,732 96.7 3,211 88.9 892 60.3 1,162 67.1 2,054
1,837 70.9 4,199 80.4 1,040 44.0 1,225 66.7 2,265
868 97.2 1,538 85.4 510 76.1 633 72.9 1,143
1,095 99.4 1,990 89.6 497 55.5 626 57.2 1,123
1,481 83.1 3,102 86.3 885 54.6 775 52.3 1,660
2,021 96.1 3,890 91.7 1,212 64.8 1,180 58.4 2,392
494 98.1 817 80.5 213 65.9 314 63.6 527
1,110 105.6 2,036 96.0 535 57.8 595 53.6 1,130
1,340 94.3 2,485 86.7 620 54.1 798 59.6 1,418
1,121 111.9 1,892 93.6 476 61.7 655 58.4 1,131
1,039 105.8 1,834 92.6 481 60.5 687 66.1 1,168
1,499 89.5 2,971 88.0 965 65.6 869 58.0 1,834
950 85.3 1,684 75.0 545 74.3 724 76.2 1,269
773 96.7 1,422 88.2 347 53.5 512 66.2 859
993 97.6 1,874 91.3 408 46.3 580 58.4 988
1,234 92.9 2,397 89.5 610 52.5 859 69.6 1,469
1,054 95.4 1,971 88.5 569 62.1 662 62.8 1,231
1,208 72.7 2,568 76.6 680 50.0 816 67.5 1,496
2,362 95.8 4,759 95.7 1,029 42.9 1,595 67.5 2,624
24,211 91.8 46,640 87.7 12,514 55.8 15,267 63.1 27,781
KI-LAKI + PEREMPUAN
18
64.0
53.9
74.3
56.4
53.5
61.5
64.5
55.5
57.1
59.8
63.7
61.7
75.4
60.4
52.7
61.3
62.5
58.3
55.1
59.6
TABEL 49
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, DESA/ KELURAHAN
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
NAN KESEHATAN
L+P %
11 12
519 103.6
524 101.7
152 107.8
280 103.3
519 101.2
511 103.7
170 97.1
379 97.4
467 95.9
390 97.7
214 97.7
337 97.7
297 102.8
196 103.7
230 96.2
366 94.6
298 96.1
492 96.1
574 100.5
6,915 99.6
TABEL 50
PUSKESMAS
1 2 3 4 5 6
1 KREMBUNG Krembung v v v
2 Mojoruntut v v v
3 Lemujut v v v
4 Cangkring v v v
5 Keret v v v
6 Wonomlati v v v
7 Balonggarut v v v
8 Kandangan v v v
9 Tanjekwagir v v v
10 Kedungrawan v v v
11 Gading v v v
12 Rejeni v v v
13 Ploso v v v
14 Waung v v v
15 Jenggot v v v
16 Kedungsumur v v v
17 Keper v v v
18 Wangkal v v v
19 Tambakrejo v v v
PUSKESMAS
MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN
MELAKSANAKAN
PENJARINGAN PENJARINGAN
PENJARINGAN
KESEHATAN KELAS 7 KESEHATAN KELAS 1,
KESEHATAN KELAS 1
DAN 10 7, 10
7 8 9
v v v
v v v
v v v
v v v
v v v
v v v
v v v
v v v
v v v
v v v
v v v
v v v
v v v
v v v
v v v
v v v
v v v
v v v
v v v
19 19 19
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 51
JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS ANAK, CASE NOTIFICATION R
DAN CASE DETECTION RATE (CDR) MENURUT JENIS KELAMIN, DESA/ KELURAH
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
JUMLAH TERDUGA
JUMLAH SEMUA KASUS TUBERKULOS
TUBERKULOSIS YANG
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN MENDAPATKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PELAYANAN SESUAI
STANDAR JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7
Sumber: …………………….
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien Tuberkulosis yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di RS, BBKPM/BPKPM/BP4,
Rumah Tahanan, Dokter Praktek Mandiri, Klinik dll
E NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
DESA/ KELURAHAN
50.0 4
80.0 5
#DIV/0! 0
#DIV/0! 0
33.3 3
33.3 3
0.0 2
#DIV/0! 0
100.0 3
57.1 7
0.0 3
33.3 3 1
0.0 1
#DIV/0! 0
33.3 3
50.0 4
50.0 2
100.0 2
55.6 9
0.0 2
48.2 56 1
72483
165
33.9
5.1
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) TUBERKULOSIS ANGKA PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KEBERHASILAN
PARU TERKONFIRMASI BAKTERIOLOGIS (COMPLETE RATE) SEMUA KASUS TUBERKULOSIS RATE/SR)
LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI
PEREMPUAN PEREMPUAN
DIBERIKAN
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN JUMLAH BALITA
TATALAKSANA
JUMLAH KUNJUNGAN
STANDAR (DIHITUNG
NAPAS / LIHAT TDDK*)
1 2 3 4 5 6
100.0 25 8 9 0 0 8 9 17 68.7
100.0 33 8 6 0 0 8 6 14 41.9
100.0 12 7 6 0 0 7 6 13 108.2
100.0 15 5 5 0 0 5 5 10 66.1
100.0 23 5 8 0 0 5 8 13 56.1
100.0 27 9 5 0 0 9 5 14 52.1
100.0 7 4 6 0 0 4 6 10 147.8
100.0 13 6 5 0 0 6 5 11 83.2
100.0 18 4 8 0 0 4 8 12 66.6
100.0 13 8 4 0 0 8 4 12 90.5
100.0 13 7 5 0 0 7 5 12 93.0
100.0 22 8 6 0 0 8 6 14 63.8
100.0 14 7 5 0 0 7 5 12 83.2
100.0 10 7 8 0 0 7 8 15 147.2
100.0 13 6 7 0 0 6 7 13 99.7
100.0 17 5 7 0 0 5 7 12 71.2
100.0 15 4 8 0 0 4 8 12 82.2
100.0 21 6 7 0 0 6 7 13 60.6
100.0 32 11 9 0 0 11 9 20 62.9
19
100.0%
BATUK BUKAN PNEUMONIA
L P L+P
17 18 19
HIV
NO KELOMPOK UMUR
L P L+P
1 2 3 4 5
1 ≤ 4 TAHUN 0
2 5 - 14 TAHUN 0
3 15 - 19 TAHUN 1 1
4 20 - 24 TAHUN 1 1
5 25 - 49 TAHUN 5 2 7
6 ≥ 50 TAHUN 1 1
JUMLAH 8 2 10
Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
Persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar
Sumber: …………………..
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
PROPORSI KELOMPOK
UMUR
6
0.0
0.0
10.0
10.0
70.0
10.0
1284
767
59.7
TABEL 55
JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN AKIBAT AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KEL
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
JUMLAH 5 0 5 13 1
Sumber: …………….
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru ditemukan yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
0 0.0 0
0 0.0 0
0 0.0 0
0 0.0 0
2 40.0 1 1
1 20.0 1 1
4 80.0 3 3
5 100.0 5 5
2 40.0 2 2
0 0.0 0
14 12 0 12
100.0 0.0
emukan di RS
TABEL 56 TABEL
JUMLAH TARGET
DILAYANI
JUMLAH PENEMUAN
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN SEMUA UMUR
PENDUDUK
SEMUA
BALITA JUMLAH %
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KREMBUNG Krembung 5,246 142 80 119 84.0
Mojoruntut 7,632 206 82 125 60.7
Lemujut 2,643 71 37 110 154.1
Cangkring 3,257 88 50 121 137.6
Keret 5,199 140 67 111 79.1
Wonomlati 6,142 166 68 124 74.8
Balonggarut 1,494 40 26 111 275.2
Kandangan 3,019 82 39 116 142.3
Tanjekwagir 4,115 111 50 102 91.8
Kedungrawan 2,929 79 47 108 136.6
Gading 2,954 80 37 109 136.7
Rejeni 5,013 135 65 119 87.9
Ploso 3,196 86 42 126 146.0
Waung 2,329 63 35 123 195.6
Jenggot 2,981 80 40 119 147.9
Kedungsumur 3,851 104 59 113 108.7
Keper 3,181 86 43 118 137.4
Wangkal 4,903 132 59 107 80.8
Tambakrejo 7,175 193 78 176 91.2
Sumber: ……………….
Ket: - Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
- Persentase perkiraan jumlah kasus diare yang datang ke fasyankes besarnya sesuai dengan perkiraan daerah, namun
jika tidak tersedia maka menggunakan perkiraan 10% dari perkiraan jumlah penderita untuk semua umur dan 20% untuk balita
UT JENIS KELAMIN, DESA/ KELURAHAN
KREMBUNG
DIARE
DILAYANI MENDAPAT ORALIT MENDAPAT ZINC
BALITA SEMUA UMUR BALITA BALITA
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
9 10 11 12 13 14 15 16
47 58.6 115 96.6 47 100.0 47 100.0
41 49.7 121 96.8 41 100.0 41 100.0
40 108.2 106 96.4 40 100.0 40 100.0
45 90.4 117 96.7 45 100.0 45 100.0
40 60.1 107 96.4 40 100.0 40 100.0
44 64.8 120 96.8 44 100.0 44 100.0
38 147.2 107 96.4 38 100.0 38 100.0
42 107.3 111 95.7 42 100.0 42 100.0
33 65.9 97 95.1 33 100.0 33 100.0
40 84.8 103 95.4 40 100.0 40 100.0
40 108.4 104 95.4 40 100.0 40 100.0
42 65.0 114 95.8 42 100.0 42 100.0
51 122.7 121 96.0 51 100.0 51 100.0
39 111.4 118 95.9 39 100.0 39 100.0
42 104.1 114 95.8 42 100.0 42 100.0
37 62.4 108 95.6 39 105.4 37 100.0
39 89.8 113 95.8 41 105.1 39 100.0
44 74.8 102 95.3 47 106.8 44 100.0
65 83.3 171 97.2 68 104.6 65 100.0
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta
L P L+P L
1 2 3 4 5 6 7
1 KREMBUNG Krembung 0 0 0 0
Mojoruntut 0 0 0 0
Lemujut 0 0 0 0
Cangkring 0 0 0 0
Keret 0 0 0 0
Wonomlati 0 0 0 0
Balonggarut 0 0 0 0
Kandangan 0 0 0 0
Tanjekwagir 0 0 0 0
Kedungrawan 0 0 0 0
Gading 0 0 0 0
Rejeni 0 0 0 0
Ploso 0 0 0 0
Waung 0 0 0 0
Jenggot 0 0 0 0
Kedungsumur 0 0 0 0
Keper 0 0 0 0
Wangkal 0 0 0 0
Tambakrejo 0 0 0 1
Luar wilayah 0 0 1
JUMLAH 0 0 0 2
PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! 66.7
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK
Sumber: …………
AMIN, DESA/ KELURAHAN
KASUS BARU
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
P L+P L P L+P
8 9 10 11 12
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
1 2 1 1 2
0 1 1 0 1
1 3 2 1 3
33.3 66.7 33.3
5153.3 2600.8 3883.0
TABEL 58
JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7
1 KREMBUNG Krembung 0 0 #DIV/0! 0
Mojoruntut 0 0 #DIV/0! 0
Lemujut 0 0 #DIV/0! 0
Cangkring 0 0 #DIV/0! 0
Keret 0 0 #DIV/0! 0
Wonomlati 0 0 #DIV/0! 0
Balonggarut 0 0 #DIV/0! 0
Kandangan 0 0 #DIV/0! 0
Tanjekwagir 0 0 #DIV/0! 0
Kedungrawan 0 0 #DIV/0! 0
Gading 0 0 #DIV/0! 0
Rejeni 0 0 #DIV/0! 0
Ploso 0 0 #DIV/0! 0
Waung 0 0 #DIV/0! 0
Jenggot 0 0 #DIV/0! 0
12 Kedungsumur 0 0 #DIV/0! 0
13 Keper 0 0 #DIV/0! 0
14 Wangkal 0 0 #DIV/0! 0
Tambakrejo 2 2 100.0 0
luar wilayah 1 1
JUMLAH 3 2 66.7 1
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 1.000.000 PENDUDUK 12943.5
Sumber: …………….
PENDERITA KUSTA ANAK<15 TAHUN,
KASUS BARU
% JUMLAH % JUMLAH
8 9 10 11
#DIV/0! 0 #DIV/0! 0
#DIV/0! 0 #DIV/0! 0
#DIV/0! 0 #DIV/0! 0
#DIV/0! 0 #DIV/0! 0
#DIV/0! 0 #DIV/0! 0
#DIV/0! 0 #DIV/0! 0
#DIV/0! 0 #DIV/0! 0
#DIV/0! 0 #DIV/0! 0
#DIV/0! 0 #DIV/0! 0
#DIV/0! 0 #DIV/0! 0
#DIV/0! 0 #DIV/0! 0
#DIV/0! 0 #DIV/0! 0
#DIV/0! 0 #DIV/0! 0
#DIV/0! 0 #DIV/0! 0
#DIV/0! 0 #DIV/0! 0
#DIV/0! 0 #DIV/0! 0
#DIV/0! 0 #DIV/0! 0
#DIV/0! 0 #DIV/0! 0
0.0 0 0.0 0
100.0
33.3 0 0.0 0
TABEL 59
JUMLAH KASUS TERDAFTAR DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAM
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
KASUS TERDAFTAR
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah
L P L+P L P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KREMBUNG Krembung 0
2 Mojoruntut 0
3 Lemujut 0
4 Cangkring 0
5 Keret 0
6 Wonomlati 0
7 Balonggarut 0
8 Kandangan 0
9 Tanjekwagir 0
10 Kedungrawan 0
11 Gading 0
12 Rejeni 0
13 Ploso 0
14 Waung 0
15 Jenggot 0
16 Kedungsumur 0
17 Keper 0
18 Wangkal 0
19 Tambakrejo 0 1 1
luar wilayah 1
JUMLAH 0 0 0 2 1
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK
Sumber: ………………..
E/JENIS, JENIS KELAMIN, DESA/ KELURAHAN
TERDAFTAR
ler/Kusta Basah JUMLAH
L+P L P L+P
9 10 11 12
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
2 1 1 2
1 1 0 1
3 2 1 3
388.3
TABEL 60
KUSTA (PB)
TAHUN 2020
DESA/
NO PUSKESMAS RFT PB
KELURAHAN PENDERITA PBa
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KREMBUNG Krembung 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Mojoruntut 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Lemujut 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Cangkring 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Keret 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 Wonomlati 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 Balonggarut 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 Kandangan 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 Tanjekwagir 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 Kedungrawan 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 Gading 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 Rejeni 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 Ploso 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 Waung 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
15 Jenggot 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
16 Kedungsumur 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
17 Keper 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
18 Wangkal 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 Tambakrejo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
KUSTA (MB)
TAHUN 2019
RFT MB
PENDERITA MBb
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
13 14 15 16 17 18 19 20 21
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 1 1 0 #DIV/0! 1 100.0 1 100.0
0 1 1 0 #DIV/0! 1 100.0 1 100.0
1 tahun sebelumnya,
a 2 tahun sebelumnya,
TABEL 60a
KASUS
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN SEMBUH MENINGGAL
KONFIRMASI
1 2 3 4 5 6
1 KREMBUNG Krembung 37 33 4
2 Mojoruntut 35 31 4
3 Lemujut 29 29
4 Cangkring 20 19 1
5 Keret 22 20 2
6 Wonomlati 32 29 3
7 Balonggarut 11 6 5
8 Kandangan 21 20 1
9 Tanjekwagir 22 22
10 Kedungrawan 20 19 1
11 Gading 18 12 6
12 Rejeni 26 22 4
13 Ploso 10 10
14 Waung 19 18 1
15 Jenggot 16 15 1
16 Kedungsumur 19 16 3
17 Keper 27 25 2
18 Wangkal 14 12 2
19 Tambakrejo 28 28
90.61 9.39
TABEL 60b
0-2 TAHUN 3-6 TAHUN 7-12 TAHUN 13-15 TAHUN 16-18 TAHUN
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN
L P L P L P L P L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KREMBUNG Krembung 1 1
2 Mojoruntut 1
3 Lemujut 1 1
4 Cangkring
5 Keret 1
6 Wonomlati 1
7 Balonggarut
8 Kandangan 1 1 1
9 Tanjekwagir 1
10 Kedungrawan 1
11 Gading 1 0
12 Rejeni 1
13 Ploso 1
14 Waung 1 1 2
15 Jenggot 1 1
16 Kedungsumur 1
17 Keper 1 1
18 Wangkal 1
19 Tambakrejo 1
JUMLAH 4 2 1 1 5 3 5 3 2
16-18 TAHUN 19-30 TAHUN 31-45 TAHUN 46-59 TAHUN 60+ TAHUN TOTAL
P L P L P L P L P L P
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
3 4 5 6 1 5 6 5 16 21
4 1 10 2 6 5 4 2 25 10
1 4 5 5 3 2 5 2 15 14
3 2 5 1 5 2 1 1 14 6
2 2 6 7 1 1 1 1 11 11
5 8 3 2 6 4 2 1 17 15
2 1 4 3 1 5 6
2 1 2 3 3 4 2 1 11 10
5 6 4 2 2 2 13 9
1 2 2 1 3 3 3 1 3 8 12
2 2 4 1 3 1 2 2 12 6
1 2 5 5 6 1 3 1 1 9 17
1 1 4 1 2 3 7
1 2 4 6 1 1 8 11
2 1 1 4 3 1 1 1 7 9
2 6 1 2 1 2 4 5 14
1 1 5 5 4 2 4 1 1 10 16
2 1 1 3 3 2 2 9 6
1 3 5 5 5 6 2 9 19
6 42 59 68 70 46 47 34 28 207 219
TABEL 60C
JUMLAH LABORATORIUM DAN PEMERIKSAAN SPESIMEN CO
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
JUMLAH LAB YANG MEMERIKSA
JUMLAH
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN RT-PCR LAB YANG
RT-PCR TCM DIPERIKSA
DAN TCM MELAPOR
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KREMBUNG Krembung 0 0 0 0 176
2 Mojoruntut 0 0 0 0 147
3 Lemujut 0 0 0 0 169
4 Cangkring 0 0 0 0 137
5 Keret 0 0 0 0 137
6 Wonomlati 0 0 0 0 162
7 Balonggarut 0 0 0 0 141
8 Kandangan 0 0 0 0 151
9 Tanjekwagir 0 0 0 0 142
10 Kedungrawan 0 0 0 0 156
11 Gading 0 0 0 0 154
12 Rejeni 0 0 0 0 151
13 Ploso 0 0 0 0 145
14 Waung 0 0 0 0 142
15 Jenggot 0 0 0 0 160
16 Kedungsumur 0 0 0 0 145
17 Keper 0 0 0 0 153
18 Wangkal 0 0 0 0 148
19 Tambakrejo 0 0 0 0 147
JUMLAH 0 0 0 0 2863
JUMLAH PENDUDUK
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN
<15 TAHUN
1 2 3 4
1 KREMBUNG Krembung 1.161
2 Mojoruntut 1.690
3 Lemujut 585
4 Cangkring 721
5 Keret 1.151
6 Wonomlati 1.360
7 Balonggarut 331
8 Kandangan 668
9 Tanjekwagir 911
10 Kedungrawan 648
11 Gading 654
12 Rejeni 1.110
13 Ploso 708
14 Waung 516
15 Jenggot 660
16 Kedungsumur 853
17 Keper 704
18 Wangkal 1.086
19 Tambakrejo 1.588
1
5,846.6
us yang ditemukan di RS
TABEL 62
DIFTERI
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN PERTUSIS
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L P L+P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KREMBUNG Krembung 0 0 0 0 0 0
2 Mojoruntut 0 0 0 0 0 0
3 Lemujut 0 0 0 0 0 0
4 Cangkring 0 0 0 0 0 0
5 Keret 0 0 0 0 0 0
6 Wonomlati 0 0 0 0 0 0
7 Balonggarut 0 0 0 0 0 0
8 Kandangan 0 0 0 0 0 0
9 Tanjekwagir 0 0 0 0 0 0
10 Kedungrawan 0 0 0 0 0 0
11 Gading 0 0 0 0 0 0
12 Rejeni 0 0 0 0 0 0
13 Ploso 0 0 0 0 0 0
14 Waung 0 0 0 0 0 0
15 Jenggot 0 0 0 0 0 0
16 Kedungsumur 0 0 0 0 0 0
17 Keper 0 0 0 0 0 0
18 Wangkal 0 0 0 0 0 0
19 Tambakrejo 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0!
INSIDENS RATE SUSPEK CAMPAK
Sumber: ……………
DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, DESA/ KELURAHAN
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 3 3
#DIV/0!
3883.0 3883.0
PEK CAMPAK
L+P
20
2
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
7766.1
TABEL 63
KLB DI DESA/KELURAHAN
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN
JUMLAH DITANGANI <24 JAM
1 2 3 4 5
1 KREMBUNG Krembung
2 Mojoruntut
3 Lemujut
4 Cangkring
5 Keret
6 Wonomlati
7 Balonggarut
8 Kandangan
9 Tanjekwagir
10 Kedungrawan
11
12
Gading
Rejeni NIHIL
13 Ploso
14 Waung
15 Jenggot
16 Kedungsumur
17 Keper
18 Wangkal
19 Tambakrejo
JUMLAH 0 0
Sumber: ……………
I < 24 JAM
LURAHAN
%
6
#DIV/0!
TABEL 64
YANG TERSERANG
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA
JENIS KEJADIAN
NO JUMLAH JUMLAH
LUAR BIASA
KEC DESA/KEL DIKETAHUI DITANGGU- AKHIR L P L+P
0-7 8-28 1-11
LANGI HARI HARI BLN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
NIHIL
Sumber: ……………………….
AN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
JUMLAH PENDUDUK
KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN ATTACK RATE (%)
TERANCAM
1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
THN THN THN THN THN THN THN THN THN
L P L+P L P L+P L P
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0 0 #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0!
IHIL 0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0!
ACK RATE (%) CFR (%)
L+P L P L+P
31 32 33 34
KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, DESA/ KELURAHAN
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
JUMLAH 4 5 9 0 0 0
ANGKA KESAKITAN DBD PER 100.000 PENDUDUK 5,177.4 6,471.7 11,649.1
Sumber: …………….
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
SA/ KELURAHAN
NGUE (DBD)
CFR (%)
L P L+P
10 11 12
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! 0.0 0.0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0.0 0.0 0.0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! 0.0 0.0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! 0.0 0.0
0.0 #DIV/0! 0.0
0.0 #DIV/0! 0.0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! 0.0 0.0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0.0 #DIV/0! 0.0
KONFIRMASI LABORATORIUM
DESA/
NO PUSKESMAS RAPID
KELURAHAN SUSPEK
MIKROSKOPIS DIAGNOSTIC TOTAL
TEST (RDT)
1 2 3 4 5 6 7
1 KREMBUNG Krembung
2 Mojoruntut
3 Lemujut
4 Cangkring
5 Keret
6 Wonomlati
7 Balonggarut
8 Kandangan
9 Tanjekwagir
10 Kedungrawan
11 Gading
12 Rejeni
13 Ploso
14 Waung
15 Jenggot
16 Kedungsumur
17 Keper
18 Wangkal
19 Tambakrejo
JUMLAH 0 0 0
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK
Sumber:……………….
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
AN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, DESA/ KELURAHAN
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
MALARIA
POSITIF MENINGGAL
% KONFIRMASI %
PENGOBATAN
LABORATORIU PENGOBATA
L P L+P STANDAR L P
M N STANDAR
8 9 10 11 12 13 14 15
NIHIL
0.0 0.0 0.0
yang ditemukan di RS
NINGGAL CFR
L+P L P L+P
16 17 18 19
TABEL 67
PENDERITA K
NO PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN KASUS KRONIS TAHUN KASUS KRONIS BARU
SEBELUMNYA DITEMUKAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KREMBUNG Krembung 0 0 0 0 0 0
2 Mojoruntut 0 0 0 0 0 0
3 Lemujut 0 0 0 0 0 0
4 Cangkring 0 0 0 0 0 0
5 Keret 0 1 1 0 0 0
6 Wonomlati 0 0 0 0 0 0
7 Balonggarut 0 0 0 0 0 0
8 Kandangan 0 0 0 0 0 0
9 Tanjekwagir 0 0 0 0 0 0
10 Kedungrawan 0 0 0 0 0 0
11 Gading 0 0 0 0 0 0
12 Rejeni 0 0 0 0 0 0
13 Ploso 0 1 1 0 0 0
14 Waung 0 0 0 0 0 0
15 Jenggot 0 0 0 0 0 0
16 Kedungsumur 0 0 0 0 0 0
17 Keper 0 0 0 0 0 0
18 Wangkal 0 0 0 0 0 0
19 Tambakrejo 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 2 2 0 0 0
Sumber: …………….
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JENIS KELAMIN, DINAS/ KELURAHAN
REMBUNG
Sumber: ………………
RUT JENIS KELAMIN, DESA/ KELURAHAN
% JUMLAH % JUMLAH %
8 9 10 11 12
Sumber: ……………..
DESA/ KELURAHAN
TA DM YANG MENDAPATKAN
KESEHATAN SESUAI STANDAR
%
6
79.3
80.2
94.8
83.5
80.9
91.4
112.0
81.5
83.8
85.5
86.1
87.3
119.1
87.5
87.3
92.8
81.3
71.6
89.8
86.6
TABEL 70
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER
MENURUT DESA/ KELURAHAN
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
Sumber: …………
Keterangan: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
* diisi dengan checklist (V)
VA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (SADANIS)
ESA/ KELURAHAN
AS KREMBUNG
EMERIKSAAN LEHER
IVA POSITIF CURIGA KANKER TUMOR/BENJOLAN
HIM DAN PAYUDARA
% JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
7 8 9 10 11 12 13
PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) BERAT MENURUT DESA/ KELURAHAN
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
Sumber: ………………..
DESA/ KELURAHAN
AN ODGJ BERAT
AT PELAYANAN KESEHATAN
%
6
107.1
133.3
200.0
166.7
128.6
154.5
300.0
122.2
150.0
125.0
400.0
350.0
166.7
133.3
133.3
150.0
175.0
122.2
128.6
300.0
145.37
TABEL 72
JUMLAH
SARANA AIR
% MINUM %
MEMENUHI
SYARAT
10 11 12
33.3 1 100.0
0.0 0 #DIV/0!
50.0 1 100.0
0.0 0 #DIV/0!
0.0 0 #DIV/0!
0.0 0 #DIV/0!
0.0 0 #DIV/0!
50.0 1 100.0
33.3 1 100.0
0.0 0 #DIV/0!
0.0 0 #DIV/0!
50.0 1 100.0
100.0 0 0.0
0.0 0 #DIV/0!
100.0 1 100.0
100.0 1 100.0
0.0 0 #DIV/0!
0.0 0 #DIV/0!
0.0 0 #DIV/0!
27.6 7 87.5
TABEL 73
JUMLAH KK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT
PUSKESMAS KREMBUNG
TAHUN 2021
JUMLAH 21,764 10 14 0 0
Sumber: ………………
AN SEHAT) MENURUT DESA/ KELURAHAN
Sumber: ………………..
* SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan)
KAT (STBM)
DESA STBM
%
10
36.8
36.8
TABEL 75
JUMLAH 37 5 6 1 0 26 1 76 29 78.4
Sumber: ……………….
SYARAT KESEHATAN MENURUT DESA/ KELURAHAN
EMBUNG
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 50.0 2 66.7 1 100.0 #DIV/0! 4 100.0 1 100.0 11.0 73.3
- #DIV/0! 1 100.0 0 #DIV/0! #DIV/0! 1 100.0 #DIV/0! 4.0 80.0
1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 1 100.0 #DIV/0! 3.0 100.0
- #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 1 100.0 #DIV/0! 3.0 75.0
- #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 1 100.0 #DIV/0! 2.0 100.0
- #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 2 100.0 #DIV/0! 3.0 75.0
- #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 2 100.0 #DIV/0! 3.0 100.0
- #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 1 100.0 #DIV/0! 3.0 100.0
- #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 2 100.0 #DIV/0! 4.0 100.0
- #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 1 100.0 #DIV/0! 4.0 100.0
- #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 2 100.0 #DIV/0! 3.0 100.0
1 100.0 1 100.0 0 #DIV/0! #DIV/0! 1 100.0 #DIV/0! 4.0 80.0
- #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 1 100.0 #DIV/0! 3.0 100.0
- #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 1 100.0 #DIV/0! 2.0 100.0
1 100.0 1 100.0 0 #DIV/0! #DIV/0! 1 100.0 #DIV/0! 4.0 80.0
- #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 1 100.0 #DIV/0! 2.0 66.7
- #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 1 100.0 #DIV/0! 2.0 100.0
- #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 1 100.0 #DIV/0! 3.0 100.0
- #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 1 100.0 #DIV/0! 3.0 100.0
JUMLAH 1 0 7 48 56 1 100.0 0
Sumber: …..
TAN MENURUT DESA/ KELURAHAN
NO INDIKATOR SASARAN
1 Pelayanan kesehatan pada ibu hamil sesuai standar 1,512
2 Pelayanan kesehatan pada ibu melahirkan sesuai standar 1,443
3 Pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir sesuai standar 1,149
4 Pelayanan kesehatan pada balita (1-4) sesuai standar 4,763
5 Pelayanan kesehatan pada Anak usia Pendidikan dasar (7- 15 Th) sesuai standar 8,702
6 Pelayanan kesehatan pada Usia Produktif (15-59 Th) sesuai standar 53,210
7 Pelayanan kesehatan pada Usia Lanjut (60 + ) sesuai standar 6,945
8 Pelayanan kesehatan pada penderita HT sesuai standar 19,310
9 Pelayanan kesehatan pada penderita DM sesuai standar 2,526
10 Pelayanan kesehatan pada pasien ODGJ sesuai standar 108
11 Pelayanan kesehatan pada terduga TB sesuai standar 893
12 Pelayanan kesehatan pada orang beresiko HIV sesuai standar 1,430
REALISASI