Anda di halaman 1dari 5

Desa Gunung Sari

Desa Gunung Sari merupakan salah satu dari dua belas desa di Kecamatan Tajinan,
Kabupaten Malang. Berdasarkan analisis data tentang masalah dan program gizi di Desa
Gunung Sari, terdapat beberapa capaian yang belum memenuhi target atau yang
mengalami peningkatan masalah secara signifikan.

Masalah Ibu Hamil dengan KEK menjadi salah satu masalah gizi yang terkait dengan
kesehatan ibu hamil. Kurang Energi Kronis (KEK) merupakan keadaan dimana ibu
menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan
timbulnya gangguan kesehatan pada ibu sehingga kebutuhan ibu hamil akan zat gizi yang
semakin meningkat tidak terpenuhi (Depkes RI, 2002). Persentase Ibu Hamil dengan
Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada tahun 2018 memiliki persentase 4,1%, namun pada
tahun 2019 terjadi peningkatan persentase menjadi 15,3%. Meskipun angka tersebut masih
dibawah target untuk Ibu Hamil dengan KEK yaitu 19,7%, namun perlu dilakukan
pencegahan agar tidak terjadi kenaikan persentase Ibu Hamil dengan KEK di tahun-tahun
setelahnya.

Peningkatan persentase Ibu Hamil dengan KEK berbanding lurus dengan cakupan
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Ibu Hamil KEK. Capaian pemberian PMT pada
Ibu Hamil KEK di Desa Gunung Sari tahun 2019 sebesar 0%, baik di bulan I, II, dan III
pemberian PMT pada Ibu Hamil KEK. Menurut penelitian Zulaidah dkk (2014) bahwa PMT
terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap berat lahir bayi dan menurut Nurina (2016)
bahwa program pemberian makanan tambahan berhasil mengurangi jumlah ibu hamil yang
mengalami KEK. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian terkait program PMT pada ibu
hamil dengan KEK untuk mencegah berbagai masalah gizi lainnya seperti BBLR, Stunting,
Balita Gizi Buruk, dll.

Masalah gizi pada balita merupakan masalah yang harus segera ditangani.
Berdasarkan analisis data, ada beberapa masalah gizi pada balita yang tejadi di Desa
Gunung Sari, yaitu stunting dan balita kurus. Stunting atau perawakan pendek merupakan
suatu keadaan tinggi badan (TB) seseorang yang tidak sesuai dengan umur, yang
penentuannya dilakukan dengan menghitung skor Z-indeks Tinggi Badan menurut Umur
(TB/U). Seseorang dikatakan stunting bila skor Z-indeks TB/U- nya di bawah -2 SD. Rata-
rata persentase balita stunting di Desa Gunung Sari tahun 2019 sebesar 17,2%. Persentase
ini sudah memenuhi target jumlah balita stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Tajinan yaitu
25,2%. Namun jika dilakukan analisis berdasarkan waktu, grafik persentase balita stunting di
Desa Gunung Sari tahun 2019 mengalami fluktuasi. Grafik balita stunting cenderung
meningkat di awal tahun (Januari-Maret) dan akhir tahun (Oktober-Desember). Persentase
tertinggi terjadi di bulan Maret yaitu 28,3% dimana persentase ini melampaui target (25,2%).

Masalah gizi lain pada balita juga ditemukan yaitu Balita Kurus. Persentase balita gizi
kurus di Desa Gunung Sari tahun 2019 sebesar 10,4% dimana persentase ini masih belum
memenuhi target yaitu <9,5%. Persentase balita kurus berbanding lurus dengan dengan
hasil penimbangan balita yang tidak naik berat badan (T) sebesar 50,4% dan balita yang
tidak naik berat badan selama dua bulan berturut-turut (2T) sebesar 19,1% dengan target
capaian <4%.

Masalah bayi dan balita seperti stunting dan gizi kurang sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor, salah satunya yaitu terkait dengan asupan. Pemberian ASI kepada bayi
memberikan kontribusi pada status gizi dan kesehatan bayi. Semua zat gizi yang dibutuhkan
bayi 6 bulan pertama kehidupannya dapat dipenuhi dari ASI dan memenuhi setengah dari
kebutuhan zat gizi bayi umur 7-12 bulan (WHO, 2013). Persentase cakupan ASI Ekslusif di
Desa Gunung Sari tahun 2019 secara keseluruhan belum mencapai target, yaitu 37,3%.
Sedangkan target capaian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Tajinan adalah 47%.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut terkait faktor penyebab rendahnya
cakupan ASI Eksklusif di Desa Gunung Sari terkait pengetahuan, sikap dan keterampilan
dari ibu menyusui.

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan merupakan program yang


dilaksanakan pemerintah pada kelompok usia balita yang ditujukan sebagai tambahan
selain makanan utama sehari-hari untuk mengatasi kekurangan gizi. Program PMT
Pemulihan ditetapkan untuk membantu memenuhi kecukupan gizi pada balita khususnya
balita kurus / gizi kurang. Capaian program PMT pada balita di Desa Gunung Sari selama
tahun 2019 adalah 0%. Artinya balita dengan gizi kurang belum pernah mendapatkan PMT.
Sehingga perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut terkait cakupan program PMT pada balita
di Desa Gunung Sari Kecamatan Tajinan.
Desa Randugading

Desa Randugading merupakan salah satu dari dua belas desa di Kecamatan
Tajinan, Kabupaten Malang. Berdasarkan analisis data tentang masalah dan program gizi di
Desa Randugading, terdapat beberapa capaian yang belum memenuhi target atau yang
mengalami peningkatan masalah secara signifikan.

Masalah Ibu Hamil dengan KEK menjadi salah satu masalah gizi pada kelompok
rawan. Kekurang Energi Kronis (KEK) merupakan keadaan dimana ibu menderita
kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya
gangguan kesehatan pada ibu sehingga kebutuhan ibu hamil akan zat gizi yang semakin
meningkat tidak terpenuhi (Depkes RI, 2002). Persentase Ibu Hamil dengan Kekurangan
Energi Kronik (KEK) pada tahun 2018 di Desa Randugading memiliki persentase 0% atau
tidak ada ibu hamil yang mengalami KEK, namun pada tahun 2019 terjadi peningkatan
persentase menjadi 16,8%. Meskipun angka tersebut masih dibawah target untuk Ibu Hamil
dengan KEK yaitu 19,7%, namun perlu dilakukan pencegahan agar tidak terjadi kenaikan
persentase Ibu Hamil dengan KEK di tahun-tahun setelahnya.

Peningkatan persentase Ibu Hamil dengan KEK berbanding lurus dengan cakupan
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Ibu Hamil KEK di Desa Randugading. Capaian
pemberian PMT pada Ibu Hamil KEK di Desa Gunung Sari tahun 2019 sebesar 0%, baik di
bulan I, II, dan III pemberian PMT pada Ibu Hamil KEK. Menurut penelitian Zulaidah dkk
(2014) bahwa PMT terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap berat lahir bayi dan
menurut Nurina (2016) bahwa program pemberian makanan tambahan berhasil mengurangi
jumlah ibu hamil yang mengalami KEK. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian terkait
program PMT pada ibu hamil dengan KEK untuk mencegah berbagai masalah gizi lainnya
seperti BBLR, Stunting, Balita Gizi Buruk, dll.

Masalah gizi pada balita merupakan masalah yang harus segera ditangani.
Berdasarkan analisis data, ada beberapa masalah gizi pada balita yang tejadi di Desa
Randugading, yaitu stunting dan balita kurus. Stunting atau perawakan pendek merupakan
suatu keadaan tinggi badan (TB) seseorang yang tidak sesuai dengan umur, yang
penentuannya dilakukan dengan menghitung skor Z-indeks Tinggi Badan menurut Umur
(TB/U). Seseorang dikatakan stunting bila skor Z-indeks TB/U- nya di bawah -2 SD. Rata-
rata persentase balita stunting di Desa Randugading tahun 2019 sebesar 25,3%.
Persentase ini sudah memenuhi target jumlah balita stunting di Wilayah Kerja Puskesmas
Tajinan yaitu 25,2%. Namun jika dilakukan analisis berdasarkan waktu, grafik persentase
balita stunting di Desa Randugading tahun 2019 mengalami fluktuasi. Grafik balita stunting
yang belum memenuhi target terjadi pada bulan Mei (35,8%), Juni (30,2%), Juli (28,1%).
Namun pada bulan November terjadi peningkatan yang cukup signifikan, yaitu dari 2,4%
(Oktober) menjadi 22,7% (November)..

Masalah gizi lain pada balita juga ditemukan yaitu Balita Kurus dan Bawah Garis
Merah (BGM). Persentase balita gizi kurus di Desa Randugading tahun 2019 sebesar 12,8%
dimana persentase ini masih belum memenuhi target yaitu <9,5%. Desa Randugading
merupakan Desa dengan persentase balita Bawah Garis Merah (BGM) tertinggi di wilayah
kerja Puskesmas Tajinan tahun 2019 kategori balita 0-23 bulan (2,9%) dan balita 24-59
bulan (1,6%), untuk persentase pada balita 0-23 bulan belum memenuhi target (<1,8%).
Masalah balita kurus dan BGM ini berbanding lurus dengan dengan hasil penimbangan
balita yang tidak naik berat badan (T) sebesar 48,5%, persentase ini telah mencapai target
yaitu <76%. Sedangkan persentase balita yang tidak naik berat badan selama dua bulan
berturut-turut (2T) sebesar 16,7% belum mencapai target dengan target capaian <4%.

Masalah bayi dan balita seperti stunting dan gizi kurang sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor, salah satunya yaitu terkait dengan asupan. Pemberian ASI kepada bayi
memberikan kontribusi pada status gizi dan kesehatan bayi. Semua zat gizi yang dibutuhkan
bayi 6 bulan pertama kehidupannya dapat dipenuhi dari ASI dan memenuhi setengah dari
kebutuhan zat gizi bayi umur 7-12 bulan (WHO, 2013). Persentase cakupan ASI Ekslusif di
Desa Randugading tahun 2019 secara keseluruhan belum mencapai target, yaitu 40,2%.
Sedangkan target capaian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Tajinan adalah 47%.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut terkait faktor penyebab rendahnya
cakupan ASI Eksklusif di Desa Randugading terkait pengetahuan, sikap dan keterampilan
dari ibu menyusui.

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan merupakan program yang


dilaksanakan pemerintah pada kelompok usia balita yang ditujukan sebagai tambahan
selain makanan utama sehari-hari untuk mengatasi kekurangan gizi. Program PMT
Pemulihan ditetapkan untuk membantu memenuhi kecukupan gizi pada balita khususnya
balita kurus / gizi kurang. Capaian program PMT pada balita di Desa Randugading selama
tahun 2019 adalah 0%. Artinya balita dengan gizi kurang belum pernah mendapatkan PMT.
Sehingga perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut terkait cakupan program PMT pada balita
di Desa Randugading Kecamatan Tajinan.
Daftar Pustaka:

Zulaidah HS., Kandarina I., Hakimi M. 2014. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) Pada Ibu Hamil Terhadap Berat Lahir Bayi. Jurnal Gizi Klinik
Indonesia, Vol. 11, No. 2.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2002) Program Perbaikan Gizi Makro.


Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

World Health Organization. 2013. The Optimal Duration of Exclusive Breastfeeding. Report
od an Expert Consultation. Geneva: Switcerland.

Anda mungkin juga menyukai