Anda di halaman 1dari 2

Proses Asuhan Gizi

Pengkajian
Antropometri Persentase balita stunting sebesar 22,5% dengan target <25,2%.
Persentase balita underweight sebesar 14,1% dengan target <17%
Persentase balita kurus sebesar 8,5% dengan target <9,5%.
Persentase penimbangan balita yang tidak naik berat badan (T)
sebesar 41,8% dengan target <6%.
Persentase penimbangan balita yang naik berat badan dua bulan
berturut-turun (2T) sebesar 12,8% dengan target <4%.
Persentase penimbangan balita yang naik berat badan (T) sebesar
41,8% dengan target <12%.
Persentase indikator N/D (keberhasilan program) sebesar 53,8%
dengan target 60%.
Persentase Ibu Hamil KEK tahun 2018-2018 mengalami peningkatan
(8,1-14,8%)
Riwayat Gizi Persentase cakupan ASI eksklusif sebesar 38% dengan target capaian
diatas 47%.
Persentase cakupan PMT balita sebesar 3,4% dengan target capaian
>85%.
Persentase cakupan PMT Ibu hamil KEKsebesar 4,4% dengan target
capaian >80%.
Riwayat Klien Persentase pelayanan kesehatan pada balita sebesar 77,6% dengan
target capaian 85%.
Persentase capaian indikator keberhasilan (N/D) sebesar 53,8%
dengan target capaian 60%.
Persentase penemuan pneumonia pada balita sebesar 77,27%.
Diagnosis
Tingginya prevalensi stunting di wilayah kerja Puskesmas Tajinan Tahun 2019 (22,5%)
dikaitkan dengan rendahnya asupan makanan pada ibu saat hamil ditandai dengan
peningkatan persentase ibu hamil KEK tahun 2018-2019 (8,1-14,8%) dan rendahnya
cakupan PMT pada ibu hamil KEK yaitu <80%.
Tingginya prevalensi (22,5%) stunting di wilayak kerja Puskesmas Tajinan tahun 2019
dikaitkan dengan kurangnya pengetahuan ibu terkait gizi dan ASI eksklusif ditandai dengan
rendahnya cakupan ASI eksklusif yaitu <47%.
Tingginya prevalensi balita underweight di wilayah kerja Puskesmas Tajinan tahun 2019
(14,1%) dikaitkan dengan rendahnya asupan makanan pada balita ditandai dengan
rendahnya cakupan ASI eksklusif (<47%), PMT pada balita (<85%), dan proporsi balita
yang ditimbang tidak naik berat badan (T) sebesar 41,8% serta balita yang ditimbang tidak
naik berat badan dua kali berturut-turut (2T) sebesar 12,8%.
Tingginya prevalensi balita kurus di wilayah kerja Puskesmas Tajianan tahun 2019 (8,5%)
dikaitkan dengan adanya penyakit penyerta infeksi pada balita ditandai dengan penemuan
pneumonia pada balita sebesar 77,27%.
Tingginya prevalensi balita kurus di wilayah kerja Puskesmas Tajianan tahun 2019 (8,5%)
dikaitkan dengan rendahnya pelayanan kesehatan pada balita (<85%) ditandai dengan
persentase capaian indikator keberhasilan N/D <60%.
Intervensi
Tujuan Menurunkan prevalensi stunting dan meningkatkan cakupan pemberian
PMT pada ibu hamil KEK diatas 80%.
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil, bayi dan balita terkait gizi pada
bayi, balita, MP ASI dan meningkatkan cakupan ASI eksklusif >47%.
Menurunkan persentase balita underweight, meningkatkan cakupan
ASI eksklusif diatas 47% dan PMT balita diatas 85% serta menurunkan
persentase balita dengan 2T.
Menurunkan persentase balita kurus dan meningkatkan capaian N/D
Edukasi Penyuluhan pada ibu hamil KEK terkait pola makan ibu hamil,
hubungan KEK dengan stunting dan dampak stunting.
Penyuluhan pada ibu hamil, ibu bayi dan balita terkait stunting,
underweight pada balita, gizi pada bayi, balita, pentingnya ASI eksklusif
dan MP ASI.
Koordinasi Koordinasi dengan program KIA dan bidan desa dalam pendistribusian
Asuhan Gizi PMT ibu hamil KEK dan penanggulangan KEK pada ibu hamil.

Anda mungkin juga menyukai