Anda di halaman 1dari 1

Edukator Diabetes

Pada kasus Ny. NH 3 hari sebelum MRS Klien merawat sendiri lukanya dengan rivanol, tetapi
luka bertambah luas dan berbau. Saat itu klien mengeluh mual, badan demam. Oleh keluarga
klien di bawa ke RS. Klien mengatakan didiagnosa DM sejak 15 tahun yang lalu. Saat itu klien
mengeluh badan terasa lemas, sering kencing waktu malam hari. Tetapi klien megatakan tidak
berobat secara teratur dan untuk makan klien tidak mengikuti anjuran. Dengan ini edukator
sangat penting dalam keberhasilan pengelolaan diabetes.

Dokter sangat penting dalam memberikan edukasi kepada pasien. Dokter tidak hanya
memberikan obat, namun memberikan pemahaman dan edukasi tentang bagaimana mengelola
diabetes dengan benar. Misalnya mendorong perubahan gaya hidup untuk memperbaiki kadar
gula darah, cara menggunakan insulin, dan sebagainya.

Tetapi membebankan edukasi ini pada dokter juga tidak tepat, mengingat jumlah dokter, baik
dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam, apalagi konsultas endokrin, sangat terbatas.
Sedangkan diperkirakan saat ini ada sekitar 9 juta penderita diabetes di Indonesia.

Karena itu adanya dibutuhkan lebih banyak edukator diabetes, yang terdiri dari dokter,
perawat, nutrisionis, atau tenaga kesehatan lain.

Diabetesi

Diabetesi adalah penderita diabetes. Pasien diabetes bisa mengelola penyakitnya karena
memiliki pemahaman yang benar dan cukup tentang diabetes. Faktanya masih banyak pasien
diabetes yang belum teredukasi dengan benar, sehingga kondisi penyakitnya tidak terkontrol.
Sama seperti kasus pada Ny. NH dimana klien masih merawat sendiri lukanya dengan rivanol,
tetapi luka bertambah luas dan berbau. Klien juga mengeluh mual, badan lemas, sering kencing
waktu malam hari dan klien mengatakan tidak berobat secara teratur dan untuk makan klien
tidak mengikuti anjuran.

Susanti, Dr. Yurika Elizabeth. 2019. Peran Edukator Diabetes. Diunduh dari
https://www.guesehat.com/peran-edukator-diabetes. Tanggal 17 September 2019

Anda mungkin juga menyukai