Oleh :
CANTIKA HUSNA NOVERA 26206196A
TEORI 4
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2021
1.1 Otitis Media Supuratif Kronik
sekret dari liang telinga (otore) lebih dari dua bulan, baik terus-menerus atau
hilang timbul.10
minggu sudah termasuk OMSK. Otorea dapat terjadi terus menerus atau hilang
2
timbul.
1.1.1 Tipe Otitis Media Supuratif Kronik
discharge mukopurulen.
Tipe inaktif (dry perforation) : Tidak terdapat inflamasi pada mukosa dan
7
8
Perforasi permanen : Perforasi sentral tipe dry yang tidak sembuh dalam
Otitis media kronik fase perbaikan : Perforasi akan tertutup oleh membran
konduktif.
osteitis.
granulasi dan keluar discharge berbau busuk terus menerus dari telinga.
Keterangan gambar :
berukuran sedang.
mengalami destruksi.
7
D,E,F terjadi pada OMSK dengan kolesteatom.
Tubotimpani Atticoantral
unsafe
Otorrhea
Intrakranial
jarang ditemukan pada bagian kanalis eksterna tetapi apabila terjadi trauma,
2
yang masuk ke dalam telinga tengah. P.aeruginosa merupakan bakteri
kerusakan yang dalam dan progresif pada telinga tengah dan mastoid.
6,11
dari antibiotik.
dalam telinga dan sulit untuk dibasmi karena dapat menghindar dari
6
tersebut.
S.aureus dan P.mirabilis juga ditemukan pada hasil isolasi bakteri yang
yang umum ditemui pada kasus OMSK. Gejala klinis pasien OMSK yang
12
yang persisten adalah gejala klinis yang ditimbulkan oleh S.aureus.
hasil dari interaksi antara lingkungan, bakteri, inang dan faktor genetik.
Mekanisme sistem imun bawaan pada tubuh inang seperti jalur Toll-like
terhadap bakteri yang muncul. Pada pasien OMSK kadar mRNA dari
berulang. Biofilm melekat kuat pada jaringan yang rusak, seperti osteitic
12
bone (inflamasi pada tulang) dan mukosa telinga tengah yang mengalami
ulserasi.
patogenesis otitis media. Kadar sitokin pro inflamasi seperti IL-8 ditemukan
pada efusi cairan pada penderita OMSK . IL-8 berperan sebagai penanda
6
bakteri.
Resolusi
Infeksi
Permeabilitas Inflammasi
Mediator vaskuler dan
dan efusi Sekuel
sekret epithel
meningkat
telinga
Disfungsi tengah
tuba
eustachius Komplikasi
13
Gambar 2. Patogenesis otitis media (hasil modifikasi)
dengan tuba eutakhius, baik faktor lingkungan, faktor genetik atau faktor
atau komplikasi otitis media akut (OMA) yang mengalami perforasi. Dapat
gromet) pada kasus otitis media efusi (OME). Perforasi membran timpani
gagal untuk menutup spontan, terjadi infeksi berulang dari telinga luar atau
persisten.
kuning, yang bila disertai tekanan akibat penumpukan discaj dalam rongga
eksternus dan dari udara luar dapat dengan bebas masuk ke dalam rongga
patologi ini disebabkan oleh proses yang bersifat kambuhan atau menetap,
mukosa sekretorik dengan sel goblet yang mengeksresi sekret mukoid atau
persisten.
erosi dari ensim osteolitik atau kolagenase yang dihasilkan oleh proses
lapis tanpa unsur jaringan ikat, dimana membran bentuk ini akan cepat
14
rusak pada periode infeksi aktif.
15
Gambar 3. Diagram Patofisiologi OMSK14
16
sensorineural
kejadian CHL pada kasus seperti otitis media efusi atau karena
15
abnomarlitas perkembangan dari telinga tengah dan koklea.
dan tulang. Nada murni adalah nada yang ditimbulkan oleh sebuah alat
17
udara dan konduksi tulang disebut air-bone gap ,terjadi pada kurang
tinggi.
penurunan tetapi konduksi udara lebih berkurang karena adanya air-bone gap
16
Gambar 6. Audiogram tipe MHL pada telinga kiri.
Normal : 0-25 dB
mendengar. Pasien pada tingkat ini kemungkinan tidak mendengar suara yang
pelan. Anak akan merasa kelelahan apabila mendengar dalam waktu yang
lama.
Seseorang mulai kesulitan untuk berbicara dan bicaranya mulai tidak jelas.
16
dan bahasa memburuk.
1.4.1 Usia
bertambahnya usia. Ditemukan di Amerika Utara, bahwa dari 10% populasi yang
yang berumur 65 tahun atau lebih. Hal ini disebabkan proses penuaan yang
terjadi pada telinga bagian luar dan telinga bagian tengah. Penyebab yang paling
kerusakan pada telinga karena efek dari berbagai bahan kimia, terutama
30
sehingga memicu terjadinya penurunan fungsi pendengaran.
1.5 Hubungan lama sakit, letak perforasi dan bakteri penyebab OMSK
17
kurang pendengaran jenis SNHL. SNHL terjadi karena koklea mengalami
18,1
tengah kemudian merambat hingga membran foramen rotundum.
dilalui zat toksik. Zat toksik tersebut menyebabkan perubahan biokimia pada
19
perilimfe dan endolimfe sehingga terjadi destruksi organ corti. Insiden
8
terjadinya SNHL meningkat seiring dengan bertambahnya durasi lama sakit.
18
sirkulasi yang berakibat buruk terhadap fungsi telinga bagian dalam.
19
konduksi tulang terutama pada frekuensi bicara. Perforasi yang
20
kuadran anterosuperior dan anteroinferior. Perforasi yang terjadi pada
1
lebih berat karena mengurangi efek baffle pada foramen rotundum.
21
mengalami kerukasan struktur pada kokleanya. Kekakuan dan tekanan
22
pendengaran sensorineural Zat toksik bakteri yang masuk dari telinga
21,23,24
rambut. Perubahan biokimia juga terjadi di perilimpe dan endolimpe