Anda di halaman 1dari 32

“CURRICULUM WOUNDCARE”

Tim Penyusun:
Aries Asmorohadi, Skep., M.Kep., Ns.,Sp.Kep.,MB., ETN

HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA

HIPMEBI JAWA TENGAH


Kurikulum Pelatihan Wound Care | 1

A. Latar Belakang
Perkembangan dunia kesehatan sekarang ini semakin pesat, majunnya
tehknolgi dan informasi semakin cepat membuat seseorang dalam menemukan dan
mendapatkan informasi tentang kesehatan dan perawatan. Akses yang semakin
mudah membuat seseorang semakin mudah untuk menemukan segala masalah yang
dialami seseorang dan penangannanya.
Berdasarakan Riskesdas tahun 2013 tingkat pengetahuan terhadap fasilitas
pelayanan kesehatan Rumah sakit pemerintah 69.6% dan Rumah sakit swasta
53,9%. Ini menunjukan pengetahuan rumah tangga terhadap fasilitas pelayan
kesehatan belum tercover secara penuh, sehingga keterjangkauan pelayanan
kesehatan belum menyeluruh.
Penyediaan pelayanan yang berkualitas serta mempercepat masa rawat
pasien dirumah sakit saat ini sedang ditingkatkan melalui berbagai upaya nyata.
Penningkatan sarana prasarana serta kualitas sumber daya manusia harus seimbang.
Peningkatan kemampuan dan ketrampilan sumber daya manusia dapat dlakukan
melalui berbagai pelatihan yang diselenggarakan. Berdasarkan hasil pengamatan di
lapangan, pelaksanaan managemen perawatan luka (Wound Care) didapatkan
berbagai cara dan metode yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan serta
kesembuhan bagi pasien.
Pada kondisi sekarang ini masih banyak ditemui kondisi seseorang dengan
masalah kesehatan yang deteksinya terlambat, diantaranya penyakit Diabetes
Mellitus (DM) dan Kanker. Terbukti masih banyak penderita penyakit ini yang
mengalami luka yang serius dengan rasa nyeri tinggi terutama yang dialami oleh
penderita kanker. Setiap 10 detik diperkirakan ada pasien diabetes didunia yang
meninggal akibat komplikasi. Komplikasi paling banyak terjadi pada penyakit
jantung koroner, penyakit gagal ginjal, dan selebihnya dapat menyebabkan
kecacatan fisik akibat amputasi. Sebuah studi di United Stated mengatakan bahwa
75% klien diabetes memiliki masalah pada kaki dan 44% Pasien harus menjalani
perawatan. Setiap 30 detik terjadi amputasi pada kaki diabetik diseluruh dunia,
60%-80% amputasi kaki non traumatik disebabkan oleh diabetes, dan 80%
amputasi kaki diabetes didahului oleh ulkus.
Melalui penanganan yang tepat dengan melakukan pemeriksaan secara rutin
pada Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Penanganan yang profesional terhadap
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 2

ulkus diabetes, baik pencegahan dan atau perawatannya, dimungkinkan tindakan


amputasi dapat diturunkan. Penatalaksanan perawatan kasus ulkus diabetis ini dapat
dilakukan secara terintegrasi dan komprehensif antara tim kesehatan, pasien dan
keluarga. Hal ini diharapkan menjadi solusi yang tepat dalam menciptakan kondisi
yang sehat bagi penderita diabetes.
Sebagai tenaga kesehatan ini merupakan sebuah tantangan dan wacana untuk
memberikan pengabdian kepada masyarakat dalam mengurangi angka kesakitan
dan kematian yang diakibatkan oleh penyakit DM dan Kanker. Untuk itu perlu
adanya ketrampilan dan pengetahuan yang cukup bagi tenaga kesehatan dalam
menagani kasus tersebut.
Upaya penanganan yang menyeleruh juga diupayakan oleh perawat melalui
pelayanan yang komprehensif dalam asuhan keperawatan mulai pengkajian,
diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. Salah satu bentuk
pelayanan mandiri perawat adalah perawatan luka, oleh karena itu perlu
ditingkatkan kompetensi perawat melalui pelatihan perawatan luka yang modern
berdasarkan evidance base nursing.
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 3

B. Filosofi Pelatihan
Ketrampilan klinis perawat merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh
setiap perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien dengan pelayanan yang
terstandart untuk meningkatkan kenyamanan serta kepuasan pasien yang didukung
kemampuan yang handal dengan softskill dan hardskill yang seimbang.
Sebuah diklat akan berhasil meningkatkan kinerja organisasi manakala
berdampak nyata pada organisasi melalui perubahan dan peningkatan kemampuan
pesertanya.

C. Fungsi Pelatihan
1. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi manajemen perawatan luka
2. Mencegah infeksi luka dan menghindarkan kecacatan
3. Mempercepat kesembuhan luka

D. Kompetensi setelah Pelatihan


Kompetensi yang akan dicapai setelah pelatihan Wound Care Manajemen adalah:
1. Memahami arah kebijakan praktik mandiri perawat
2. Aspek legal dalam perawatan luka
3. Menerapkan patien safety
4. Menerapkan alat pelindung diri dalam perawatan luka
5. Memahami konsep penyembuhan luka
6. Memahami dasar perawatan luka
7. Menerapkan pengkajian luka
8. Menerapkan teknik pencucian luka
9. Mamahami pemilihan cairan pencuci luka
10. Menerapkan perawatan luka dengan topikal therapy dan
modern dressing
11. Memahami pemeriksaan kultur dan ABPI
12. Memahami peran nutrisi dalam perawatan luka
13. Menerapkan Praktek perawatan luka pada berbagai kasus
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 4

E. Tujuan Pelatihan
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti pelatihan wound care management peserta dapat
menerapkan teori dan praktikum wound care management di unit kerja masing-
masing.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan wound care management peserta mampu:

KOMPETENSI DASAR
a. Memahami arah kebijakan praktik mandiri perawat
b. Aspek legal dalam perawatan luka
KOMPETENSI INTI
a. Memahami anatomi dan fisiologi kulit
b. Memahami konsep penyembuhan luka
c. Menerapkan patient safety
d. Menerapkan alat pelindung diri dalam perawatan luka
e. Memahami faktor-faktor penghambat penyembuhan luka
f. Memahami konsep dasar dan strategi perawatan luka
g. Menerapkan pengkajian luka
h. Menerapkan pencucian luka
i. Menerapkan perawatan luka dengan topikal therapy dan modern dressing
j. Memahami peran nutrisi dalam perawatan luka
k. Menerapkan Praktek perawatan luka pada berbagai kasus
KOMPETENSI PENUNJANG
a. Building Learning Commitment (BLC)
b. Rencana Tindak Lanjut Praktik Mandiri Perawat
c. Enterpreneurship

KOMPETENSI PERAWAT PPNI

DOMAIN I : Kompetensi Praktik Professional, Etis, Legal Dan Peka Budaya

UNIT KOMPETENSI 1: Bertanggung Gugat Terhadap Praktik Profsional


(Akuntabilitas)
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 5

1. Menerima tanggung gugat terhadap tindakan perawatan luka


2. Pengakuan dan pelanggaran terhadap hukum berhubungan dengan praktik
dan / atau aturan perilaku profesional
3. Melakukan tindakan perawatan luka berdasarkan EBN
4. Melakukan dokumentasi secara jelas dan tertulis

UNIT KOMPETENSI 2: Melaksanakan Praktik Keperawatan Dengan Prinsip


Etis Dan Peka Budaya
1. Menerapkan prinsip etik selama melakukan tindakan perawatan luka
2. Praktik didasari atas undang-undang yang terkait kebijakan lokal dan
nasional serta panduan prosedur
3. Menerapkan sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan
martabat klien
4. Menerapkan sikap menghormati hak klien untuk memperoleh informasi
5. Menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis

UNIT KOMPETENSI 3: MELAKSANAKAN PRAKTIK SECARA LEGAL


1. Melakukan praktik perawatan luka sesuai dengan kewenangan
DOMAIN 2 : PEMBERIAN ASUHAN
Domain managemen asuhan : menggambarkan area dari :
A. Promosi Kesehatan
Mampu melakukan penyuluhan kesehatan dalam upaya meningkatkan proses
penyembuhan luka
B. Pengkajian
1. Melakukan pengkajian luka dengan sistematis dalam melengkapi data
obyekyif dan subyektif yang akurat dan relevan
2. Mengorganisasikan, mensintesis, menganalisis, menerjemahkan data
hasil pengkajian dari berbagai sumber, untuk menegakkan diagnosis
keperawatan
3. Mampu mencatat, melaporkan data temuan secara akurat dan tepat
waktu sesuai dengan standar praktik dan kebijakan pelayanan
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 6

C. Perencanaan
1. Merumuskan rencana asuhan yang komprehensif dengan hasil asuhan
yang teridentifikasi berdasarkan diagnosis keperawatan, hasil
pengkajian keperawatan
2. Menetapkan prioritas asuhan melalui kolaborasi dengan tenaga kesehatan
lain dan klien.
3. Melibatkan klien (atau keluarga) apabila memungkinkan, dalam rencana
asuhan untuk menjamin klien mendapatkan informasi akurat, dapat
dimengerti, sebagai dasar persetujuan asuhan yang diberikan
4. Melibatkan seorang penasehat atau pendamping apabila klien, keluarga
atau pemberi asuhan meminta dukungan atau memiliki keterbatasan
kemampuan dalam membuat keputusan
5. Mengkaji kembali dan merevisi rencana asuhan secara reguler, jika
diperlukan berkolaborasi dengan tim kesehatan lain

D. Implementasi
1. Mendokumentasikan intervensi dan respon klien secara akurat dan tepat
waktu
2. Melaksanakan tindakan perawatan luka yang direncanakan sesuai dengan
standar asuhan keperawatan
E. Evaluasi
1. Memonitor dan mendokumentasikan kemajuan hasil perawatan luka
yang diharapkan secara akurat dan lengkap
2. Mengevaluasi kemajuan hasil perawatan luka terhadap pencapaian yang
ditargetkan, dengan melibatkan klien, keluarga
3. Menggunakan data evaluasi dari berbagai macam sumber untuk
modifikasi rencana asuhan
F. Komunikasi terapeutik
1. Mengkomunikasikan secara jelas, konsisten dan akurat informasi baik
verbal, tertulis maupun elektronik, sesuai tanggung jawab
profesionalnya
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 7

2. Berinteraksi dengan cara menghargai dan menghormati budaya


klien,keluarga, dan/atau pemberi pelayanan/asuhan dari berbagai latar
belakang budaya

Skill lab:
1. Melakukan Asuhan Perawatan luka (manajemen luka): pengkajian,
penegakan diagnosa, mengidentifikasi tujuan, melakukan perencanaan,
melakukan tindakan dan evaluasi.
2. Melakukan pemeriksaan penunjang diagnosa yang akan diangkat, misal:
Kultur pus / jaringan, ABPI (Angkle Brachial Pressure Index), dll.
3. Melakukan semua jenis debridement kecuali “surgical debridement”.
4. Melakukan CSWD (Conservative Sharp Wound Debridement).
5. Menentukan jenis cairan pencuci dan teknik pencucian luka
6. Menentukan topical therapy / dressing / balutan yang akan digunakan
dengan membuat resep topical therapy.
7. Merujuk atau membuat surat rujukan untuk dilakukan konsultasi
bersama atau lepas sesuai dengan kebutuhan pasien.
8. Menjawab surat konsultasi sejawat.
9. Menentukan prediksi jadwal kesembuhan sesuai dengan keilmuan yang
dimiliki.
10. Melakukan penelitian atau studi kasus sesuai dengan etika penelitian.
11. Melakukan terapi alternatif yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi
pasien, misal dengan menggunakan VAC (Vaccum Assited Closure),
Hiperbaric, Hydrotherapy, dll.
12. Mengangkat jahitan kulit luar yang sudah lebih dari dua minggu dan ada
tanda-tanda infeksi pada daerah jahitan dan sekitarnya.
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 8

F. Struktur Program Pelatihan Wound Care Management :

WAKTU
NO KOMPETENSI JML
T P PL
A.
KOMPETENSI DASAR
1. Arah dan Kebijakan Praktik Mandiri 1 0 0 1
2. Aspek legal dalam perawatan luka 1 0 0 1
3. Patien Safety 1 0 0 1
Subtotal 3 0 0 3
B.
KOMPETENSI INTI
1. Anatomi Fisiologi Kulit 2 0 0 2
2. Konsep Penyembuhan Luka 2 0 0 2
3. Faktor Yang Menghambat Penyembuhan Luka 2 0 0 2
4. Dasar Perawatan Luka 2 0 0 2
5. Strategi Perawatan Luka 2 0 0 2
6. Alat Pelindung diri 1 1 5 7
7. Peran Nutrisi pada perawatan Luka 1 0 0 1
8. Managemen nyeri 2 2 10 14
9. Pengkajian Luka dan dokumentasi 2 2 25 29
10. Teknik pencucian luka dan Cairan Pencuci 2 2 25 29
Luka
11. Topikal Therapy dan Modern dressing 2 2 25 29
12. Pemeriksaan ABI 0 2 15 17
13. CSWD 0 2 25 27
20 13 140 173
Subtotal
C.
KOMPETENSI PENUNJANG
1. Building Learning Commitment (BLC) 0 1 0 1
2. Rencana Tindak Lanjut Praktik di Unit Kerja 0 1 0 1
3. Enterpreneurship 2 0 0 2
2 2 0 4
Subtotal
25 15 140 180
JUMLAH

T : Teori
P : Praktek/Penugasan
PL: Praktek lapangan
G. Diagram Proses Pembelajaran PENJELASAN PROGRAM DIKLAT WOUND CARE
BUILDING LEARNING COMMITMENT

KETRAMPILAN
WAWASAN
Konsep Penyembuhan Luka
Arah dan Kebijakan Praktik Mandiri Pengkajian Luka
Perawat Pemeriksaan kultur dan ABPI
Aspek Legal dalam Perawatan Luka Dasar Perawatan Luka
Peran Nutrisi dalam Perawatan Luka Topikal Therapy
Modern Therapy

Perawat Praktik Mandiri/Klinik

Pengembangan di unit kerja


H. Proses Pembelajaran
Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa proses pelatihan dilaksanakan melalui
tahapan sebagai berikut:
1. Pendinamisan dan penggalian harapan peserta serta membangun komitmen belajar
diantara peserta
2. Pembahasan materi inti di kelas
Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta latih dilibatkan secara aktif sepenuhnya
dalam proses pembelajaran, secara umum sebagai berikut:
a. Fasilitator mempersiapkan peserta latih untuk siap mengikuti proses
pembelajaran.
b. Fasilitator menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
setiap materi
c. Fasilitator dapat mengawali proses pembelajaran dengan penggalian pengalaman
peserta; penugasan dalam bentuk individual dan kelompok; penjelasan singkat
mengenai seluruh materi
d. Fasilitator dapat mengawali proses pembelajaran dengan penggalian pengalaman
peserta; penugasan dalam bentuk individual dan kelompok; penjelasan singkat
mengenai seluruh materi
e. Setelah semua materi disampaikan, fasilitator dan atau peserta latih dapat
memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi.
f. Sebelum pemberian materi berakhir, fasilitator dan peserta latih dapat membuat
rangkuman dan atau pembulatan.
Secara terinci, akan diuraikan pada modul setiap materi, yaitu pada langkah-
langkah.
3. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
Pada akhir pelatihan setiap kelompok atau individu membuat rencana tindak lanjut
agar mampu mengembagkan khususnya perawatan luka

I. Metode Pembelajaran
Metode pelatihan ini berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 11

1. Orientasi pada peserta meliputi latar belakang, kebutuhan dan harapan yang terkait
dengan bidang tugas yang akan dilaksanakan setelah mengikuti pelatihan, memberi
kesempatan belajar sambil berbuat (learning by doing) dan belajar atas pengalaman
(learning by experience)
2. Peran serta aktif peserta (active learner participatory) sesuai dengan pendekatan
pembelajaran (learning)
3. Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis untuk terciptanya komunikasi dari dan
ke berbagai arah.

Oleh karena itu, maka metode yang digunakan dalam Pelatihan Woud Care ini antara lain
adalah:
1. Ceramah singkat dan tanya jawab, terutama untuk hal-hal yang baru
2. Curah pendapat
3. Penugasan berupa: diskusi kelompok, latihan dan studi kasus
4. Bermain peran (Role playing)
5. Praktikum
J. Peserta
Peserta pelatihan berjumlah 10 – 30 orang
K. Waktu Pelatihan
Pelatihan dilaksanakan selama 8 minggu ( 2 minggu klasikal dan laboratorium, 6 minggu
praktik lapangan)
L. Pelatih
Sebagai pengajar/fasilitator pada pelatihan Wound Care Management ini adalah:
1. Aries Asmorohadi, M.Kep., Ns., Sp.Kep.MB, W(OC)N, ETN
2. Eko Winarno, M.Kep., Ns., Sp.Kep.MB
3. Hadi Setiardjo, S.Kep., Ns., W(OC)N, ETN
4. Sunarto, S.Kep., Ns
5. R. Abimanyu, S.Kep., Ns., CHt
6. Parmono, S.Kep., Ns
M. Penyelenggara
Institusi Penyelenggara Pelatihan :
Institusi penyelenggara pelatihan adalah Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia
(HIPMEBI) Jawa Tengah.

N. Evaluasi
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 12

Tujuan evaluasi/penilaian adalah untuk mengetahui kemajuan tingkat pengetahuan


dan keterampilan yang dicapai peserta, penilaian proses pembelajaran dan
penyelenggaraan. Hasil ini dapat digunakan untuk menilai efektifitas pelatihan dan
memperbaiki pelaksanaan berikutnya. Evaluasi dilakukan terhadap:
1. Peserta:
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran dari peserta. Evaluasi
terhadap peserta dilakukan melalui:
a. Penjajagan awal melalui pre test (10%)
b. Pemahaman peserta terhadap materi yang telah diterima melalui post test
(30%)
c. Pengamatan dan penilaian terhadap hasil/output pelatihan (60%)
2. Fasilitator/pelatih:
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan Fasilitator/Pelatih dalam
menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan yang
dapat dipahami oleh peserta
3. Penyelenggaraan:
Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan Diklat. Obyek evaluasi adalah
pelaksanaan administratif dan akademik yang meliputi:
a. Efektivitas penyelenggaraan
b. Relevansi program Diklat dengan tugas
c. Ketersediaan fasilitas pelatihan
d. Manfaat Diklat bagi peserta/ instansi
e. Pelayanan sekretariat terhadap peserta
f. Pelayanan akomodasi
g. Pelayanan konsumsi
h. Kepuasan terhadap keseluruhan proses pembelajaran
O. PROGRAM PEMBELAJARAN
Judul Materi Diklat : Arah dan Kebijakan Praktik Mandiri

Tujuan Materi diklat : Setelah pelatihan peserta mampu menjelaskan tentang arah dan kebijakan praktik mandiri

MEDIA & ALAT


ELEMEN KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK WAKTU
TOPIK / POKOK BAHASAN METODA BANTU REFERENSI
KOMPETENSI KERJA KERJA JPL
PEMBELAJARAN

Menjelaskan Arah dan kebijakan 1. Dapat menjelaskan 1. Arah dari Praktik mandiri perawat CTJ, LCD Projector, 1 ........
tentang arah dan praktik mandiri arah dan kebijakan bahan tayang
kebijakan praktik dijelaskan praktik mandiri 2. Kebijakan praktik mandiri perawat (digital), WB &
perawatan luka spidol.
mandiri
3. Kebijakan praktik mandiri perawatan
2. Dapat menjelaskan
luka
tujuan praktik mandiri
perawatan luka

3. Dapat menjelaskan
Ruang lingkup praktik
mandiri perawatan luka
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 14

Judul Materi Diklat : Aspek Legal dalam Perawatan Luka

Tujuan Materi diklat : Setelah pelatihan peserta mampu menjelaskan tentang aspek legal perawatan luka

MEDIA & ALAT


ELEMEN KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK WAKTU
TOPIK / POKOK BAHASAN METODA BANTU REFERENSI
KOMPETENSI KERJA KERJA JPL
PEMBELAJARAN

Menjelaskan Aspek legal dala 1. Dapat menjelaskan 1. Pengertian aspek legal perawatan luka CTJ, LCD Projector, 1 UU No. 38 Tahun
tentang aspek legal perawatan luka Pengertian aspek legal bahan tayang 2014
dalam perawatan peerawatan luka 2. Sumber-sumber aspek legal dalam (digital), WB &
spidol. UU. 36 Tahun
luka perawatan luka 2009
2. Dapat menjelaskan
pentingnya aspek legal Permenkes 148
3. Peraturan perundangan yang berlaku Tahun 2010
dalam perawatan luka
dalam perlindungan hak dan kewajiban
Permenkes 161
3. Dapat menjelaskan hak perawat dalam praktik perawatan luka Tahun 2011
dan kewajiban perawat
KUHP dan
dalam perawatan luka
KUHPer
4. Dapat menjelaskan
peraturan yang
mengatur praktik
mandiri perawatan luka

5. Dapat menjelaskan
sumber-sumber aspek
legal perawatan luka
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 15

Judul Materi Diklat : Patient Safety

Tujuan Materi diklat : Setelah pelatihan peserta mampu menjelaskan tentang Patient Safety dalam perawatan luka

MEDIA & ALAT


ELEMEN KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK WAKTU
TOPIK / POKOK BAHASAN METODA BANTU REFERENSI
KOMPETENSI KERJA KERJA JPL
PEMBELAJARAN

Menjelaskan Etika kerja perawat 1. Dapat menjelaskan 1. Pengertian Patient safety CTJ, LCD Projector, 1 KARS
tentang Patient kamar bedah Pengertian patient bahan tayang
safety (digital), WB & JCI
safety dijelaskan 2. Tujuan patient safety
spidol. Pedoman
2. Dapat menjelaskan nasional
tujuan patient safety 3. Ruang lingkup patient safety keselamatan
dalam perawatan luka perawatan luka pasien rumah
sakit, 2006,
3. Dapat menjelaskan Depkes RI
Ruang lingkup patient
safety dalam
perawatan luka
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 16

Judul Materi Diklat : Anatomi Fisiologi Kulit

Tujuan Materi diklat : Setelah pelatihan peserta mampu menjelaskan tentang anatomi fisiologi kulit

MEDIA & ALAT


ELEMEN KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK WAKTU
TOPIK / POKOK BAHASAN METODA BANTU REFERENSI
KOMPETENSI KERJA KERJA JPL
PEMBELAJARAN

Menjelaskan Anatomi fisiologi kulit 1. Dapat menjelaskan 1. Anatomi kulit CTJ, LCD Projector, 2 Anatomi Fisiologi,
tentang anatomi Pengertian anatomi bahan tayang Guyton
fisiologi kulit fisiologi kulit 2. Fisiologi kulit (digital), WB &
spidol.
2. Dapat menjelaskan
anatomi kulit

3. Dapat menjelaskan
fisiologi kulit
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 17

Judul Materi Diklat : Konsep Penyembuhan Luka

Tujuan Materi diklat : Setelah pelatihan peserta mampu menjelaskan tentang konsep penyembuhan luka

MEDIA & ALAT


ELEMEN KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK WAKTU
TOPIK / POKOK BAHASAN METODA BANTU REFERENSI
KOMPETENSI KERJA KERJA JPL
PEMBELAJARAN

Menjelaskan Konsep 1. Dapat menjelaskan 1. Pengertian penyembuhan luka CTJ, LCD Projector, 2 ........
tentang konsep penyembuhan luka Pengertian bahan tayang
penyembuhan luka penyembuhan luka 2. Jenis-jenis lua (digital), WB &
spidol.
2. Dapat menjelaskan 3. Tahapan penyembuhan luka
jenis-jenis luka

3. Dapat menjelaskan
tahap penyembuhan
luka
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 18

Judul Materi Diklat : Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka

Tujuan Materi diklat : Setelah pelatihan peserta mampu menjelaskan tentang faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka

MEDIA & ALAT


ELEMEN KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK WAKTU
TOPIK / POKOK BAHASAN METODA BANTU REFERENSI
KOMPETENSI KERJA KERJA JPL
PEMBELAJARAN

Menjelaskan Faktor yang 1. Dapat menjelaskan 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi CTJ, LCD Projector, 2 ........
tentang faktor yang mempengaruhi faktor-faktor yang penyembuhan luka bahan tayang
mempengaruhi penyembuhan luka mempengaruhi (digital), WB &
penyembuhan luka 2. Faktor-faktor yang menghambat spidol.
penyembuhan luka
penyembuhan luka
2. Dapat menjelaskan
faktor-faktor yang
dapat menghambat 3. Modifikasi faktor-faktor yang
penyembuhan luka menghambat penyembuhan luka

3. Dapat menjelasakan
cara modifikasi faktor-
faktor yang
mengahmbat
penyembuhan luka
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 19

Judul Materi Diklat : Dasar Perawatan Luka

Tujuan Materi diklat : Setelah pelatihan peserta mampu menjelaskan tentang dasar perawatan luka

MEDIA & ALAT


ELEMEN KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK WAKTU
TOPIK / POKOK BAHASAN METODA BANTU REFERENSI
KOMPETENSI KERJA KERJA JPL
PEMBELAJARAN

Menjelaskan Dasar perawatan 1. Dapat menjelaskan 1. Pengertian luka akut CTJ, LCD Projector, 2 ........
tentang dasar luka Pengertian dasar bahan tayang
perawatan luka perawatan luka 2. Pengertian luka kronis (digital), WB &
spidol.
2. Dapat menjelaskan 3. Dasar perawtatan luka akut
tujuan dasar perawatan
luka akut
4. Dasar perawatan luka kronis
3. Dapat menjelaskan
tujuan dasar perawatan
luka kronis

4. Dapat menjelaskan
Ruang lingkup
perawatan luka
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 20

Judul Materi Diklat : Strategi Perawatan Luka

Tujuan Materi diklat : Setelah pelatihan peserta mampu menjelaskan tentang dasar perawatan luka

MEDIA & ALAT


ELEMEN KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK WAKTU
TOPIK / POKOK BAHASAN METODA BANTU REFERENSI
KOMPETENSI KERJA KERJA JPL
PEMBELAJARAN

Menjelaskan Strategi perawatan 1. Dapat menjelaskan 1. Strategi perawatan luka CTJ, LCD Projector, 2 ........
tentang strategi luka Pengertian strategi bahan tayang
perawatan luka perawatan luka 2. Tisue management (digital), WB &
spidol.
2. Dapat menjelaskan 3. Infeksi kontrol
komponen strategi
perawatan luka
4. Management & control exudate
3. Dapat menjelaskan
manajemen TIME 5. Epitelisasi management
dalam perawatan luka
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 21

Judul Materi Diklat : Alat Pelindug Diri

Tujuan Materi diklat : Setelah pelatihan peserta mampu menggunakan alat pelindung diri dalam perawatan luka

MEDIA & ALAT


ELEMEN KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK WAKTU
TOPIK / POKOK BAHASAN METODA BANTU REFERENSI
KOMPETENSI KERJA KERJA JPL
PEMBELAJARAN

Menggunakan alat Alat pelindung diri 1. Dapat menjelaskan 1. Pengertian alat pelindug diri CTJ, LCD Projector, 7 ........
pelindung diri dalam perawatan Pengertian alat bahan tayang
dalam perawatan luka pelindung diri dalam 2. Tujuan penggunaan alat pelindung diri (digital), WB &
perawatan luka dalam perawatan luka spidol.
luka
2. Dapat menjelaskan
3. Jenis alat pelindung diri
tujuan penggunaan alat
pelindugn diri dalam
perawatan luka 4. Cara penggunaan alat pelindung diri

3. Dapat menjelaskan
jenis-jenis alat
pelindung diri dalam
perawatan luka

4. Dapat menjelaskan Formulir Pencatan


cara penggunaan alat Pelaporan
pelindung diri dalam
perawatan luka
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 22

Judul Materi Diklat : Peran Nutrisi dalam Perawatan Luka

Tujuan Materi diklat : Setelah pelatihan peserta mampu menjelaskan tentang peran nutrisi dalam perawatan luka

MEDIA & ALAT


ELEMEN KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK WAKTU
TOPIK / POKOK BAHASAN METODA BANTU REFERENSI
KOMPETENSI KERJA KERJA JPL
PEMBELAJARAN

Menjelaskan Peran Nutrisi dalam 1. Dapat menjelaskan 1. Pengertian nutrisi CTJ, LCD Projector, 2 ........
tentang peran perawatan luka Pengertian nutrisi bahan tayang
nutrisi perawatan 2. Fungsi nutrisi dalam penyembuhan (digital), WB &
2. Dapat menjelaskan luka spidol.
luka
tujuan pemberian
nutrisi perawatan luka
3. Komponen nutrisi dalam
akut
penyembuhan luka
3. Dapat menjelaskan
fungsi nutrisi
perawatan luka kronis

4. Dapat menjelaskan
komponen nutrisi yang
berperan dalam
penyembuhan luka
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 23

Judul Materi Diklat : Management Nyeri

Tujuan Materi diklat : Setelah pelatihan peserta mampu melaksanakan management nyeri dalam perawatan luka

MEDIA & ALAT


ELEMEN KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK WAKTU
TOPIK / POKOK BAHASAN METODA BANTU REFERENSI
KOMPETENSI KERJA KERJA JPL
PEMBELAJARAN

Melaksanakan Management nyeri 1. Dapat menjelaskan 1. Pengertian nyeri CTJ, LCD Projector, 14 ........
management nyeri dalam perawatan Pengertian nyeri bahan tayang
dalam perawatan luka 2. Patofisiologi nyeri pada luka (digital), WB &
2. Dapat menjelaskan spidol.
luka
tujuan patofisiologi 3. Management nyeri (relaksasi,
nyeri pada luka
distraksi)
3. Dapat menjelaskan
macam teknik Demonstrasi
management nyeri Praktik
4. Demonstrasi massage untuk Lapangan
4. Dapat melaksanakan
management nyeri management nyeri pada perawatan
dalam perawatan luka luka

Demonstrasi,
Praktik
5. Demonstrasi guidance relaksasi untuk Lapangan
management nyeri pada perawatan
luka
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 24

Judul Materi Diklat : Pengkajian Luka dan Dokumentasi

Tujuan Materi diklat : Setelah pelatihan peserta mampu melaksanakan pengkajian luka dan dokumentasi

MEDIA & ALAT


ELEMEN KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK WAKTU
TOPIK / POKOK BAHASAN METODA BANTU REFERENSI
KOMPETENSI KERJA KERJA JPL
PEMBELAJARAN

Melaksanakan Pengkajian Luka 1. Dapat menjelaskan 1. Pengertian pengkajian CTJ, LCD Projector, 29 ........
pengkajian luka Pengertian pengkajian bahan tayang
dan dokumentasi Dokumentasi hasil perawatan luka 2. Tujuan pengkajian luka (digital), WB &
pengkajian spidol.
2. Dapat menjelaskan 3. Komponen pengkajian luka
tujuan pengkajian
perawatan luka akut
Demonstrasi,
3. Dapat menjelaskan Paktik Penggaris, buku,
komponen pengkajian Lapangan Lahan Praktik,
dalam perawatan luka 4. Demonstrasi pengkajian luka pasien

4. Dapat melaksanakan
tehnik pengkajian luka Demonstrasi,
Praktik
5. Demonstrasi dokumentasi pengkajian Lapangan Penggaris, buku,
5. Dapat
luka lahan praktik,
mendokumetasikan
hasil pengkajian lauk pasien
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 25

Judul Materi Diklat : Pencucian Luka

Tujuan Materi diklat : Setelah pelatihan peserta mampu melaksanakan pencucian luka dalam perawatan luka

MEDIA & ALAT


ELEMEN KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK WAKTU
TOPIK / POKOK BAHASAN METODA BANTU REFERENSI
KOMPETENSI KERJA KERJA JPL
PEMBELAJARAN

Melaksanakan Pencucian luka 1. Dapat menjelaskan 1. Pengertian pencucian luka CTJ, LCD Projector, 29 ........
pencucian luka Pengertian pencucian bahan tayang
luka 2. Tujuan pencucian luka (digital), WB &
spidol.
2. Dapat menjelaskan 3. Macam-macam cairan untuk
tujuan macam-macam
pencucian luka
cairan yang digunakan
untuk pencucian luka Demonstrasi,
Paktik Cairan pencuci
3. Dapat melaksanakan Lapangan luka, Lahan
teknik pencucian luka Praktik, pasien
yang benar 4. Demonstrasi pencucian luka yang
benar
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 26

Judul Materi Diklat : Topikal Teraphy dan Modern Dressing

Tujuan Materi diklat : Setelah pelatihan peserta mampu melaksanakan pemberian topikal terapy dan pembalutan modern
dalam perawatan luka

MEDIA & ALAT


ELEMEN KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK WAKTU
TOPIK / POKOK BAHASAN METODA BANTU REFERENSI
KOMPETENSI KERJA KERJA JPL
PEMBELAJARAN

Melaksanakan Pemilihan topikal 1. Dapat menjelaskan 1. Pengertian obat topikal CTJ, LCD Projector, 29 ........
pemberian topikal terapi Pengertian topikal bahan tayang
terapi dan modern terapi dalam perawatan 2. Pengertian dressing (digital), WB &
Pemilihan dressing luka spidol.
dressing
yang tepat 3. Manfaat dalam pemilihan obat topikal
2. Dapat menjelaskan
dan dressing yang tepat
pengertian modern
dressing
Obat topikal,
3. Dapat menjelaskan macam-macam
Demonstrasi,
manfaat yang diperoleh dressing, Lahan
4. Demonstrasi pemilihan dan pemberian Paktik
dalam ketepatan Praktik, pasien
Lapangan
pemilihan obat topikal obat topikal yang tepat
dan dressing dalam
perawatan luka
Demonstrasi,
4. Dapat melaksanakan Obat topikal,
5. Demonstrasi pemilihan dressing yang Praktik
tehnik pemberian obat macam-macam
Lapangan
topikal yang tepat dressing, lahan
Kurikulum Pelatihan Wound Care | 27

dalam perawatan luka tepat praktik, pasien

5. Dapat melaksanakan
pemilihan dan
penggunaan dressing
yang tepat
Judul Materi Diklat : Pemeriksaan ABPI

Tujuan Materi diklat : Setelah pelatihan peserta mampu melaksanakan pemeriksaan ABPI dalam perawatan luka

MEDIA & ALAT


ELEMEN KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK WAKTU
TOPIK / POKOK BAHASAN METODA BANTU REFERENSI
KOMPETENSI KERJA KERJA JPL
PEMBELAJARAN

Melaksanakan Pemeriksaan ABI 1. Dapat menjelaskan 1. Pengertian ABPI Demonstrasi, Alat ABPI, Lahan 17 ........
pemeriksaan ABPI Pengertian ABPI Paktik Praktik, pasien
2. Cara penggunaan Alat Lapangan
2. Dapat menjelaskan
cara pengguanaan alat 3. Demonstrasi pemeriksaan ABPI

3. Dapat
mendemonstrasikan
pemeriksaan ABPI
dalam perawatan luka
Judul Materi Diklat : CSWD

Tujuan Materi diklat : Setelah pelatihan peserta mampu melaksanakan CSWD perawatan luka

MEDIA & ALAT


ELEMEN KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK WAKTU
TOPIK / POKOK BAHASAN METODA BANTU REFERENSI
KOMPETENSI KERJA KERJA JPL
PEMBELAJARAN

Melaksanakan CSWD (Conservative 1. Dapat menjelaskan 1. Pengertian CSWD Demonstrasi, Lahan Praktik, 29 ........
CSWD sharp wound Pengertian CSWD Paktik pasien
(Conservative debridement) 2. Melakukan CSWD Lapangan
sharp wound 2. Dapat menjelaskan
teknik CSWD
debridement)
3. Dapat melakukan
CSWD
P. Sertifikat
Sertifikat Pelatihan Wound Care Management diterbitkan dikeluarkan oleh Hipunan
Perawat Medikal Bedah Jawa Tengah dan diberikan kepada peserta pelatihan yang telah
mengikuti pelatihan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Mengikuti proses pelatihan sekurang-kurangnya selama 90% dari alokasi waktu
pelatihan
b. Dinyatakan berhasil sesuai hasil evaluasi belajar.
c. Jika peserta pelatihan dinyatakan berhasil berdasarkan hasil evaluasi, namun
kehadiran peserta kurang dari 90% maka peserta hanya mendapatkan surat keterangan
mengikuti pelatihan.
Q. Anggaran Pelatihan
Setiap peserta dibebankan biaya Rp ................. (.........................)
Fasilitas : Kit Peserta, Sertifikat, snack 2 x dan makan siang 1 kali, latihan wound care
tiap peserta.

Semarang, ..... Januari 2015.


Ketua
Pelaksana

Aries Asmorohadi, Skep., M.Kep.,Ns. Sp.Kep. MB., ETN


Kurikulum Pelatihan Wound Care | 31

REFERENSI

1. Australian Wound Management Association. Standards for Wound Management. 1st


ed, May 2002, Australian: Royal College of Nursing.

2. College of Registered Nurses of Manitoba. STANDARDS OF PRACTICE FOR


REGISTERED NURSES. 2008.

3. Standards of Care for Acute and Critical Care Nursing Practice

4. WOCNCB. POSITION STATEMENT ENTRY LEVEL WOUND, OSTOMY AND


CONTINENCE NURSE EDUCATION AND CERTIFICATION. 2008.

5. Nurse Practitioners College of Nurses of Ontario, 2009. Updated June 2009. Standards
of Practice for Registered Nurses. College of Nurses of Ontario Toronto available in
(www.cno.org).

6. National Alliance of Wound Care. NAWC Code of Ethics. 2009.

7. DSHS Nursing Standards of Care and Nursing Standards of Professional Performance.


Updated September 1, 2004. Compiled By: Diana Cook, RNC, BSN Director of
Nursing Tarrant County MHMR Services and Susan Sportsman, RN, PhD, CAN
Division sDirector Health Sciences Midwestern State University Approved By DSHS
Nurse Practice Organization Executive Council.

8. Professional Standards, College of Nurses of Ontario, 2009. Toronto, www.cno.org.

Anda mungkin juga menyukai