RESUME
DOSEN PENGAMPU
Disusun Oleh:
NIM: C.0105.23.118
Kelas : TK 1D
Jl. Kerkof No. 243 Leuwigajah Cimahi 40532 Jawa Barat - Indonesia. (022) 6674696- (022)
667 4696 info @stikesbudiluhurcimahi.ac.id.
1
Imam Abdullah
2
Imam Abdullah
BAB 1
Konsep ini adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat profesional
dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat ditunjukkan kepada individu,
keluarga atau masyarakat dalam rentang sehat sakit.
B. Tujuan
(Makna holistik terkait dengan nilai-nilai yang dijadikan acuan dan makna komprehensif
terkait dengan aspek-aspek yang terkait dan saling selaras)
C. Proses Keperawatan
3
Imam Abdullah
Karakteristik dan sifat proses keperawatan merupakan hal yang sangat peting yang
dimana agar seorang perawat siap dalam melakukan asuhan keperawatan di berbagai
situasi, dan dapat memecahkan masalah secara tepat yang terjadi pada klien. Seorang
perawat akan mampu menggunakan standar praktik keperawatan untuk meningkatkan
derajat kesehatan dan menjaga mutu asuhan yang diberikan kepada klien yang menjamin
bahwa klien telah mendapatkan pelayanan yang memadai. Melakukan proses keperawatan
dapat menghasilkan metode yang baku dan sesuai, rasional (logis), dan sistematis (urut,
rapi). Hasil dari proses keperawatan selanjutnya mempunyai hasil asuhan keperawatan
yang berkualitas tinggi, hasil inilah tergantung pada sejauh mana masalah terjadi pada klien
yang dapat seorang perawat identifikasi, kemudian dari masalah itulah akan timbul
bagaimana desain perencanaan yang ditetapkan.
1. pengkajian
a. Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan
untuk mengumpulkan informasi atau data tentang pasien, agar dapat
mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan
keperawatan pasien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan menurut
Effendy (1995, dalam Dermawan, 2012).
2. diagnosis
a. Diagnosis keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respons klien
terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya, baik
yang berlangsung aktual maupun potensial.
b. 3 perencanaan
c. Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan tertulis
yang menggambarkan masalah kesehatan pasien, hasil yang akan
diharapkan, tindakan-tindakan keperawatan dan kemajuan pasien secara
spesifik (Manurung, 2011).
3. implementasi
a. Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan rencana keperawatan
yang sudah di susun dalam tahap perencanaan. Untuk kesuksesan
implementasi keperawatan supaya sesuai dengan rencana keperawatan,
perawat harus mempunyai keahlian kognitif, hubungan interpersonal, dan
keterampilan dalam melakukan tindakan.
4
Imam Abdullah
1) Independent Implementations
Adalah implementasi yang diprakarsai sendiri oleh perawat untuk membantu pasien
dalam Mengatasi masalahnya sesuai dengan kebutuhan, misalnya: membantu dalam
memenuhi Activity daily living (ADL), memberikan perawatan diri, mengatur posisi tidur,
menciptakan lingkungan yang terapeutik, memberikan dorongan motivasi, pemenuhan
kebutuhan psikososio-kultural, dan lain-lain.
2) Interdependen/Collaborative Implementations
Adalah tindakan keperawatan atas dasar kerja sama sesama tim keperawatan atau
dengan tim kesehatan lainnya, seperti dokter. Contohnya dalam hal pemberian obat oral,
obat injeksi, infus, Kateter urin, naso gastric tube (NGT), dan lain-lain.
3) Dependent Implementations
Adalah tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain, seperti ahli gizi,
Physiotherapies, psikolog dan sebagainya, misalnya dalam hal: pemberian nutrisi pada
pasien Sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh ahli gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik)
sesuai dengan anjuran dari bagian fisioterapi. Pedoman implementasi keperawatan menurut
Dermawan (2012) sebagai berikut:
5
Imam Abdullah
G. Evaluasi
H. Jenis Pengkajian
Pengkajian keperawatan terdiri dari tiga jenis, yaitu pengkajian awal, pengkajian
berkelanjutan, dan pengkajian khusus. Pengkajian awal dilakukan pada fase awal asuhan
keperawatan dengan mengisi formulir/format pengkajian data dasar keperawatan.
Pengkajian berkelanjutan dilakukan untuk memperoleh data yang lebih up to date dan
dikonfirmasi ulang serta digali lebih mendalam. Data konfirmasi dilakukan untuk
mendapatkan validasi informasi, sedangkan data perluasan didapat dari hasil riset literatur,
wawancara, dan pemeriksaan laboratorium, Pengkajian khusus dilakukan ketika pasien
6
Imam Abdullah
membutuhkan alat ukur tertentu untuk mengambil keputusan klinis. Contoh alat ukur
tersebut adalah GCS untuk pengkajian tingkat kesadaran dan HARS untuk pengkajian
status kecemasan pasien.
Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam lima tahap kegiatan,
meliputi pengumpulan data, analisis data, sistematika data, penentuan masalah, dan
dokumentasi data
Pengumpulan data sangat penting dalam proses keperawatan karena data memiliki
peran penting dalam setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat dan staf lainnya.untuk
menilai keadaan kesehatan pasien, untuk menunjang tindakan pada pasien. Oleh karena itu,
keakuratan data juga diperlukan dalam pengkajian data untuk pengelompokan atau
pengklasifikasian data diperlukan ketelitian dalam pengkajian Data Pasien.
K. Jenis Data
1. Data subyektif (Data tertutup) adalah data yang dirasakan oleh pasien hasil
deskripsi, pernyataan yang diungkapkan atau keluhan yang dinyatakan oleh pasien
sendiri.
2. Data objektif (terbuka) merupakan data hasil pengamatan, pengukuran dan atau
pemeriksaan baik pemeriksaan laborataorium ataupun pemeriksaan penunjang
medis lainnya.
Karateristik Data
1. Lengkap
3. Relevan
Sumber Data
1. Primer sumber data primer adalah data- data yang dikumpulkan dari klien, yang
dapat memberikan informasi yang lengap tentang masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapinya. Contoh data yang didapat dari hasil wawancara
langsung dengan klien.
2. Sekunder Sumber data sekunder adalah data-data yang diumpulkan dari orang
terdekat klien (keluarga), seperti orang tua, saudara, atau pihak lain yang mengerti
dan dekat dengan klien.
7
Imam Abdullah
2. Metode wawancara
Adalah metode pengumpulan data yang direncanakan dan disepakati oleh kedua
pihak pasien dan perawat. Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi mengenai
kesehatan pasien, mengidentifikasi masalah pasien, dan mengevaluasinya. Ada dua
pendekatan wawancara yaitu wawancara direktif dan wawancara nondirektif.
Wawancara direktif merupakan wawancara yang sangat terstruktur dan
menghasilkan informasi. Wawancara dengan pasien merupakan salah satu tugas
penting bagi perawat. Ada dua jenis wawancara, yaitu wawancara direktif dan
wawancara nondirektif. Pada wawancara direktif, perawat memberikan pertanyaan
tertutup yang hanya memerlukan jawaban "ya" atau "tidak" atau jawaban faktual
singkat yang memberikan informasi yang spesifik dari pasien. Sedangkan pada
wawancara nondirektif, perawat memberikan kesempatan kepada pasien untuk
menceritai yang dialami oleh pasien dan perawat menanggapinya dengan
menggunakan pertanyaan terbuka. Ada empat jenis pertanyaan pada saat
melakukan wawancara, yaitu pertanyaan tertutup, pertanyaan terbuka, pertanyaan
netral, dan pertanyaan terarah. Pertanyaan tertutup digunakan dalam wawancara
direktif dan bersifat restriktif. Pertanyaan terbuka sesuai dengan wawancara
nondirektif mengajak pasien untuk menjelaskan mengenai kesehatan pasien.
Pertanyaan netral adalah pertanyaan yang dapat dijawab oleh pasien tanpa arahan
dari perawat terlebih dahulu dan digunakan dalam wawancara nondirektif.
Sedangkan pertanyaan terarah adalah kebalikan dari pertanyaan netral yang perlu
8
Imam Abdullah
pasien diarahkan dulu oleh perawat dan digunakan pada wawancara direktif.
Perencanaan sebelum melakukan wawancara juga sangat penting bagi perawat.
Perlu dipertimbangkan tempat, waktu, susunan tempat duduk serta bahasa yang
digunakan agar mudah dipahami oleh pasien. Tahap pembukaan dan penutup juga
harus diperhatikan dengan baik dalam melakukan wawancara dengan pasien. Tahap
pembukaan dan penutup juga harus diperhatikan dengan baik dalam melakukan
wawancara dengan pasien.
3. Metode Pemeriksaan
Pemeriksaan yang dimaksud disini adalah metode dengan memeriksa langsung
keadaan fisik pasien. metode ini juga menggunakan observasi dengan Pemeriksaan
kesehatan pasien menggunakan pendekatan sistem tubuh dengan menggunakan
panca indra. Perawat harus mencatat hasil pemeriksaan secara sistematis dan
langsung saat melakukan pengumpulan data.
9
Imam Abdullah
DAFTAR PUSTAKA
Dinarti., Mulyanti, Yuli., Buku Bahan Ajar Keperawatan Dokumentasi Keperawatan, edisi
Oktober 2017
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC. Budiono. (2016). Konsep Dasar
10