Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan, didasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-
psiko-sosial-spiritual yang komperhensif, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Pelayanan keperawatan berupa bantuan, diberikan karena adanya kelemahan fisik dan
mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan
melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri (PPNI cit Gartinah, 1999).
Keperawatan terutama berfungsi membantu individu (sehat atau sakit) dalam menjalankan
kegiatan yang mengkontribusi kesehatan atau pemulihan (atau kematian secara damai) yang
dapat mereka lakukan tanpa bantuan apabila mereka memiliki kekuatan, kemauan, atau
pengetahuan yang diperlukan, keperawatan juga membantu individu melaksanakan terapi
yang disarankan dan secepat mungkin mandiri kembali (Eugenia dan fay, 1994).
Perawat Profesional adalah perawat yang mengikuti pendidikan keperawatan pada jenjang
pendidikan tinggi keperawatan, sekurang-kurangnya D III keperawatan (PPNI cit Gartinah,
1999).
Proses keperawatan adalah suatu metoda di mana suatu konsep diterapkan dalam praktek
keperawatan. Hal ini bisa disebut sebagai suatu pendekatan problem solving yang
memerlukan ilmu, tehnik dan ketrampilan interpersonal dan ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan klien / keluarga. Proses keperawatan terdiri dari lima tahap yang sequensial
dan berhubungan : pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Iyer et
al, 1996)
Proses keperawatan merupakan cara yang sistematis yang dilakukan oleh perawat
bersama klien dalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dengan melakukan
pengkajian, menentukan diagnosis, merencanakan tindakan yang akan dilakukan,
melaksanakan tindakan serta mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan dengan
berfokus pasa klien, berorentasi pada tujuan pada setiap tahap saling terjadi
ketergantungan dan saling berhubungan. ( Hidayat, 2004. 95).
3. Apa saja karakteristik proses keperawatan ?
Adapun karakteristik proses keperawatan menurut Hidayat (2004.97) sebagai berikut
Proses keperawatan merupakan metode pemecahan masalah yang bersifat terbuka
dan fleksibel dalam memenuhi kebutuhan klien, juga selalu berkembang terhadap
masalah yang ada dan mengikuti perkembangan zaman.
Proses keperawatan dapat dilakukan melalui pendekatan secara individual dari
pemenuhan kebutuhan pasien.
Melalui proses keperawatan terdapat beberapa permasalahan yang sangan perlu
direncanakan.
Melalui proses keperawatan akan diarahkan tujuan pelayanan keperawatan dalam
pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
Proses keperawatan itu sendiri merupakan suatu siklus yang saling berhubungan
antara tahap satu dengan yang lain dan tidak berdiri sendiri.
Adanya proses keperawatan penentuan masalah akan lebih cepat diatasi
mengingat didalam proses keperawatan terdapat penekanan validasi data serta
adanya pembuktian masalah dan menekankan pada umpan balik atau pengkajian
ulang dalam mengetahui kebutuhan dasar secara komperhensif.
1. Standar I.
Asuhan keperawatan paripurna memerlukan data yang lengkap dan dikumpulkan secara terus
menerus, tentang keadaannya untuk menentukan kebutuhan asuhan keperawatan. Data kesehatan
harus bermanfaat bagi semua anggota tim kesehatan. Komponen pengkajian keperawatan
meliputi :
a. Pengumpulan data dengan kriteria : menggunakan format yang baku, sistematis, diisi
sesuai item yang tersedia, aktual (baru), absah (valid).
b. Pengelompokan data dengan kriteria : data biologis, data psikologis, data sosial, data
spiritual.
c. Perumusan masalah dengan kriteria : kesenjangan antara status kesehatan dengan norma
dan pola fungsi kehidupan, perumusan masalah ditunjang oleh data yang telah
dikumpulkan.
5. Standar V.
Evaluasi keperawatan dilakukan secara periodik, sistimatis dan berencana, untuk menilai
perkembangan pasien dengan kriteria : setiap tindakan keperawatan dilakukan evaluasi terhadap
indikator yang ada pada rumusan tujuan, selanjutnya hasil evaluasi segera dicatat dan
dikomunikasikan, evaluasi melibatkan pasien, keluarga dan tim kesehatan, evaluasi dilakukan
sesuai standar.
PENGKAJIAN
Tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses pengumpulan data
yang sistematis dari berbagai sumber untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi status
kesehatan klien. Oleh karena itu pengkajian yang benar, akurat, lengkap dan sesuai
dengan kenyataan sangat pentig dalam merumuskan dalam suatu diagnosis.
Data dasar dan data fokus adalah pengkajian data dasar pada proses
keperawatan merupakan kegiatan yang komprehensif dan menghasilkan
kumpulan data mengenai status kesehatan klien. Data yang di peroleh dari
perubahan klien terhadap kesehatannya.
Fokus pengkajian keperawatan adalah pemilihan data spesifik yang di
tentukan oleh perawat, klien, dan keluarganya.
Pengumpulan data
Ø Data subjektif
Data yang di dapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan
kejadian. Data subjektif dapat di peroleh dari riwayat keperawatan termasuk persepsi
klien, perasaan dan ide tentang status kesehatan misalnya seperti lemah, nyeri, mual,
muntah, dan malu. Data dapat di peroleh dari sumber lain seperti keluarga, konsultan,
dan profesi kesehatan lainnya.
Ø Data objektif
Data yang dapat di observasi dan di ukur oleh perawat dan data ini data ini dapat di
peroleh dari kepekaan seorang perawat selama melakukan pemeriksaan fisik seperti
pernafasan, tekanan darah, berat badan dan adanya edema.
Fokus pengumpulan data :
· Riwayat status kesehatan sebelumnya dan saat ini.
· Pola koping yang pernah di gunakan.
· Respon terhadap terapi medis dan intervensi keperawatan.
· Resiko untuk masalah potensial.
- Karakteristik data
Ø Lengkap
Seluruh data sangat di perlukan untuk mengidentivikasi masalah keperawatan klien, oleh
karena itu data yang terkumpul harus lengkap agar dapat membantu perawat untuk mengatasi
masalah klien.
Ø Akurat dan nyata
Untuk mencegah terjadinya kesalahan perawat harus berfikir secara akurat / tepat dan
menampilkan data-data yang nyata untuk membuktikan kebenaran data dari apa yang telah
didengar, dilihat, diamati dan diukur serta memvalidasi semua data yang meragukan.
Ø Relevan
Kondisi dimana data dapat dikumpulkan dengan waktu yang sangat lama maka dari itu dapat
diantisipasi dengan melakukan pendokumentasian data fokus yang relevan dan sesuai dengan
masalah klien.
Sumber data
Ø Klien adalah sumber data yang utama dan perawat dapat menggali informasi yang
sebenarnya mengenai masalah klien.
Ø Orang terdekat adalah jika klien mengalami gangguan dalam berkomunikasi data dapat di
peroleh dari orang tua, suami/istri, anak, teman klien.
Ø Catatan klien adalah di tulis oleh anggota tim kesehatan dan dapat di pergunakan sebagai
sumber data dalam riwayat keperawatan. Hal ini membantu perawat untuk fokus dalam
mengkaji data dan memperluas data.
Ø Riwayat penyakit adalah data yang di peroleh merupakan data fokus pada identifikasi
patologis yang bertujuan untuk menentukan rencana intervensi medis.
Ø Konsultasi adalah khususnya dalam menentukan diagnosa medis dalam merencanakan
memerlukan konsultasi dengan tim kesehatan spesialis.
Ø Hasil pemeriksaan diagnostik adalah hasil pemeriksaan diagnosa dapat membantu terapis
untuk menetapkan diagnosa medis dan membantu perawat dalam mengevaluasi.
Metode pengumpulan data
Ø Komunikasi
Interaksi perawat dengan klien harus berdasarkan komunikasi komunikasi yang digunakan
adalah komunikasi terapeutik yang mana bertujuan untuk mengajak klien dan keluarga untuk
bertukar pikiran dan perasaan.
- Tahap-tahap dalam komnikasi :
1. Persiapan/perkenalan (pembukaan)
2. Kerja (isi)
3. Terminasi (penutupan)
Ø Observasi
Observasi merupakan kegiatan mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh
data tentang masalah kesehatn klien, kegiatan tersebut mencakup aspek fisik, mental, sosial,
dan spiritual.
Ø Pemeriksaan fisik
Untuk menentukan status kesehatan klien, mengidentifikasi masalah kesehatan, dan
memperoleh data dasar guna menyusun rencana asuhan keperawatan. Teknik pemeriksaan
fisik ada 4 yaitu inspeksi (melihat), palpasi (meraba), perkusi (mengetuk), auskultasi
(mendengarkan).
2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia dari individu atau kelompok di mana
perawat secara akuntabilitas dapat mengidentivikasi dan memberikan intervensi secara pasti
untuk menjaga status kesehatan.
Tujuan diagnosis keperawatan.
- Masalah dimana adanya respon klien terhadap status kesehatan atau penyakit.
- Faktor-faktor penunjang atau penyebab masalah.
- Kemampuan klien untuk mencegah atau menyelesaikan masalah.
merumuskan diagnosis
menurut caepe diagnosa dapat di bedakan menjadi 5 :
· aktual
· resiko
· potensial
· sejahtera
3. PERENCANAAN
Rencana keperawatan dapat di artikan sebagai suatu dokumen tulisan tangan dalam
menyelesaikan masalah, tujuan, intervensi keperawatan. Rencana keperawatan merupakan
metode komunikasi tentang asuhan keperawatan pada klien.
a. Tujuan perencanaan
· Tujuan administratis :
- Mengidentifikasi fokus keperawatan
- Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi kesehatan lain
- Menyediakan kriteria klarifikasi klien
· Tujuan klinik :
- Menjadi suatu pedoman dalam penulisan
- Mengkomunikasikan asuhan keperawatan yang akan di implementasikan dengan
perawat lain
- Menyusun kriteria hasil
- Rencana intervensi yang spesifik
b. Langkah perencanaan
· Hirarki maslow = mnjelaskan bahwa kebutuhan manusia di bagi menjadi lima tahap
yaitu kebutuhan fisiologi, rasa aman, bersosialisasi, penghargaan diri, aktualisasi diri.
· Hirarki kalish = mengidentifikasi kebutuhan untuk mempertahankan hidup seperti air,
udara, suhu, eliminasi, istirahat, dan menghindari nyeri.
4. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dari rencana intervensi untuk mencapai tujuan yang spesifik tujuan
implementesi untuk membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan yang
mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan, dan
memfasilitasi koping.
Ø Tahap intervensi
Kegiatan implementasi dari perencanaan intervensi untuk memenuhu kebutuhan fisik dan
emosional. Pemenuhan kebutuhan fisik dan emosional bervariasi tergantung dari individu
dan masalah yang spesifik.
- Independen
Suatu kegiatan yang di lakukan oleh perawat tanpa penunjuk dan intruksi dari dokter atau
profesi kesehataan lain. Yang di laksanakan perawat secara independen didifinisikan
berdasarkan diagnosa keerawatan.
- Interdependen
Kegiatan yang memerlukan kerjasama dengan profesi kesehatan lainnya seperti tenaga sosial,
ahli gizi, fisioterapi, dan dokter.
- Dependen
Berhubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan medis, tindakan tersebut tersebut
menandakan suatu cara dimana tindakan medis di laksanakan.
a. Tahap dokumentasi
Implementasi asuhan keperawatan harus di barengi oleh pendokumetasian yang lengkap dan
akurat terhadap suatu kejadian yang terjadi dalam proses keperawatan.
5. EVALUASI
Tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan keberhasilan
dari diagnosis keperawatan, rencana intervensi, dan implementasinya. Meskipun tahap
evaluasi di letakkan pada akhir proses keperawatan tetapi tahap ini merupakan bagian
integral pada setiap tahap proses keperawatan.
a. Tujuan evaluasi
Untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan hal ini dapat dilakukan dengan
melihat respon klien terhadap asuhan keperawatan yang diberikan sehingga perawat dapat
mengambil keputusan.
b. Tahap evaluasi
- Mengukur pencapaian tujuan klien
- Kognitif (pengetahuan)
- Afektif (emosional)
- Psikomotor
- Perubahan fungsi tubuh
Ø Penentuan keputusan pada tahap evaluasi
Setelah data tentang status kesehatan klien terkumpul, maka perawat membandingkan
kriteria hasil
- Klien telah mencapai hasil yang di tentukan dalam tujuan
- Klien masih dalam proses mencapai hasil yang di tentukan
- Klien tidak dapat mencapai hasil yang telah di tentukan
c. Komponen evaluasi
· Menentukan kriteria, standart praktik, pernyataan evaluatif adalah kriteria digunakan
sebagai pedoman observasi untuk mengumpulkan data dan sebagai penentuan kesahihan data
yang terkumpul
· Mengumpulkan data mengenai status kesehatan klien yang baru terjadi adalah
mempertimbangkan beberapa pertanyaan, siapa yang bertanggung jawab, kapan data tersebut
di peroleh, sarana apa yang di gunakan.
· Menganalisa dan membandingkan data terhadap kriteria dan standart adalah
keterampilan, berpikir kritis, kemampuan mengambil dan menyelesaikan masalah.
· Merangkum hasil dan membuat kesimpulan adalah menyimpulkan efektifitas semua
intervensi yang telah di laksanakan dan yang perlu di ingat tidak mungkin dalam membuat
suatu perencanaan 100% akan berhasil oleh karena itu memerlukan perbaikandan perubahan.
· Melaksanakan intervensi yang sesuai berdasarkan kesimpulan adalah suatu intervensi
berdasarkan hasil kesimpulan yang sudah di perbaiki dari perencanaan ulang, tujuan, kriteria
hasil, rencana asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
https://apriyanipujihastuti.wordpress.com/2012/07/09/konsep-dasar-asuhan-keperawatan/
https://www.google.com/search?safe=strict&ei=x9p1X4-
PN5Td9QOst6yIAg&q=pengertian+metodologi+keperawatan+&oq=pengertian+metodologi+ke
perawatan+&gs_lcp=CgZwc3ktYWIQAzIECAAQHjoECAAQRzoCCAA6BggAEBYQHjoECA
AQQzoGCAAQBxAeUJBbWNOXA2DD1QNoAHACeASAAcUliAGNlQGSAQ0wLjcuNC41
LTEuOS00mAEAoAEBqgEHZ3dzLXdpesgBCMABAQ&sclient=psy-
ab&ved=0ahUKEwjPjtOMwZPsAhWUbn0KHawbCyEQ4dUDCAw&uact=5
http://rifairaffa.blogspot.com/2014/08/rangkuman-materi-metodelogi-keperawatan.html