Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan profesi unik yang memiliki fokus utama caring, yaitu
bagaimana memberikan dan mengelola asuhan yang dibutuhkan pasien. Hal ini menjadikan
perawat memiliki peran baik pemberi asuhan sebagai kemampuan klinis dan juga koordinator
sebagai komponen manajerial. Peran perawat sebagai pemberi asuhan merupakan komponen
penting yang esensial dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan. Kemampuan dan
keterampilan perawat yang kuat dalam kepemimpinan dan administratif sangat penting bagi
pasien dan keselamatannya serta sistem layanan dan aksesnya. Mutu asuhan yang unggul
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan. Tuntutan tersebut membuat
perawat perlu dipersiapkan dengan baik untuk membuat dan memelopori strategi perubahan
dan mengelola secara efektif koordinasi dan integrasi dari tim interdisipliner, kebutuhan
masyarakat, dan sistem asuhan yang berkelanjutan (Rabelo et al., 2016).
Asuhan keperawatan merupakan proses sistematis, terstruktur, dan integratif dalam
badan keilmuan keperawatan. Asuhan ini diberikan melalui metode yang disebut proses
keperawatan. Proses keperawatan yang didasari teori Orlando Deliberative Nursing Process
ini menyatakan bahwa tindakan atau perilaku yang ditunjukkan perawat merupakan hasil
pertimbangan berdasarkan kebutuhan pasien. Hal tersebut berarti bahwa perawat profesional
melakukan eksplorasi kebutuhan dan masalah atau gangguan kebutuhan yang terjadi pada
pasien dengan menggunakan persepsi, proses berpikir kritis, penalaran klinis, dan atau
perasaan perawat yang berhubungan dengan kebutuhan dasar pasien.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu :
1. Pengertian dan tujuan dari konsep utama dari proses keperawatan?
2. Tahapan dalam proses keperawatan?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk :
1. Mengetahui pengertian dan tujuan dari konsep utama proses keperawatan
2. Mengetahui konsep dasar proses keperawatan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan tujuan dari proses keperawatan

Secara umum pengertian proses keperawatan secara umum terdiri atas 3 dapat dibedakan
menjadi tiga dimensi, yaitu tujuan, Organisasi, dan Properti/karteristik.
Tujuan proses keperawatan secara umum adalah untuk menyusun kerangka konsep
berdasarkan keadaan individu (klien), keluarga, dan masyarakat agar kebutuhan mereka dapat
terpenuhi. Yura dan Walsh (1983) menyatakan proses keperawatan adalah suatu tahapan
desain tindakan yang ditujukan untuk memenuhi tujuan keperawatan, yang meliputi
mempertahankan keadaan kesehatan klien yang optimal, apabila keadaanya berubah menjadi
suatu kuantitas dan kualitas asahan keperawatan terhadap kondisinya gana kembali ke
keadaan yang normal. Jika kesehatan yang optimal tidak dapat tercapai, proses keperawatan
harus dapat memfasilitasi kualitas kehidupan yang maksimal berdasarkan keadaanya untuk
mencapai derajat kehidupan yang lebih tinggi selama hidupnya dyer et al. 1996).
Organisasi Seperti yang telah dijabarkan , proses keperawatan dikelompokkan menjadi lima
tahap. yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi Kelima tahap
tersebut berperan sebagai organisasi yang mengelola proses keperawatan secara sistematik
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien.
Berdasarkan properti atau karakteristik Proses keperawatan mempunyai beberapa
karakteristik, yaitu tujuan, Sistematis, Dinamik,Fleksibel, dan Teoritis, yang dijabarkan
sebagai berikut.
A. Tujuan yaitu proses keperawatan mempunyai tujuan yang meningkatkan kualitas asuhan
keperawatan kepada klien.
B. Sistematis yaitu proses keperawatan menggunakan suatu pendekatan yang terorganisasi
untuk mencapai sun. Hal ini untuk meningkatkan kualitas asahan keperawatan dan
menghindari masalah yang bertentangan dengan tujuan instansi pelayanan kesehatan
keperawatan.
C. Dinamik yaitu proses keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalahmasalah
kesehatan klien dilaksanakan secara berkesinambungan Proses keperawatan tersebut
ditujukan pada suatu perubahan respons klien yang dindentifikasi melalui hubungan antara
perawat dengan klien Interaktif. Dasar hubungannya adalah hubungan timbal balik antar
perawat, klian, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya.
D. Fleksibel. Proses keperawatan dapat dilihat dalam dua konteks, yaitu (1) dapat diadopsi
pada praktik keperawatan dalam situasi apup pun dengan spesialisasi yang berhubungan
dengan klien, kluarga, atau masyarakat (kelompoky, dan (2) tahapannya dapat digunakan
secara berunitan dan dengan persetujuan kedua belah pihak (perawat dan klien)
E. Teoritis. Setiap langkah proses keperawatan selalu didasarkan pada suatu ilmu yang
luas, khususnya ilmu dan model keperawatannya yang berlandaskan pada filosofi
keperawatan bahwa asuhan keperawatan kepada klien harus menekankan pada tiga aspek,
yaitu 1)Humanistik: Asuhan keperawatan memandang dan memperlakukan klien sebagai
manusia dan bahkan sebagai perawat. 2) Holistik: Asuhan keperawatan harus dapat
memenuhi kebutuhan dasar manusia secara utuh (bio- psiko-sosiospiritual), dan 3) Care:
Asahan keperawatan harus berlandaskan pada standar praktik Keperawatan dan kode etik
keperawatan.

2.2 Tahapan dalam proses keperawatan

Proses keperawatan terdiri atas lima tahap, yaitu :

1. TAHAPAN PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan tahap awal proses keperawatan dan merupakan suatu proses
yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan klien. Tahap pengkajian merupakan pemikiran dasar dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu. Pengkajian yang
lengkap, akurat, sesuai kenyataan, kebenaran data sangat penting untuk merumuskan Suatu
diagnosa keperawatan dan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan respon
individu.

A. Data Dasar
Adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan klien, kemampuan klien
untuk mengelola kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi dari modis atau
profesi kesehatan lainnya.

B. Data Fokus
Adalah data tentang perubahan-perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah
kesehatannya serta hal-hal yang mencakup tindakan yang dilaksanakan terhadap klien.
a) Fokus pengkajian keperawatan

Fokus pengkajian keperawatan tidak sama dengan pengkajian medis. Pengkajian


medis difokuskan pada keadaan patologis, sodingkan pengkajian keperawatan ditujukan pada
respon kien terhadap masalahmasalah kesehatan yang berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan dasar manusia. Misalnyu dapatkah klim melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga
fokus pengkajian klien adalah respon klien yang nyata maupun potensial terhadap masalah-
masalah aktifitas harian

b) Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang khen yang dilakukan secara
sistematis untuk menentukan masalah-masalah, serta kebutuhan-kebutuhan keperawatan dan
kesehatan klien Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam proses keperawatan.
Dari informasi yang terkumpul, didapatkan data dasar tentang masalah-masalah yang
dihadapi klien. Selanjutnya data dasar tersebut digunakan untuk menentukan diagnosis
keperawatan, merencanakan asuhan keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk
mengatasi masalah-masalah klien

2. TAHAPAN DIAGNOSA
Pada tahun 1953, istilah diagnosa keperawatan diperkenalkan oleh V. Fry dengan
menguraikan langkah yang diperlukan dalam mengembangkan rencana asuhan keperawatan.
Menurut North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) (1990, dalam Carpenito,
1997) diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga atau
masyarakat sebagai akibat dari masalahmasalah kesehatan/ proses kehidupan yang aktual atau
risiko.

Diagnosa keperawatan memberikan dasar-dasar pemilihan intervensi untuk mencapai hasil


yang menjadi tanggung gugat perawat. Adapun persyaratan dari diagnosa Keperawatan
adalah perumusan harus jelas dan singkat dari respons klien terhadap situasi atau keadaan
yang dihadapi, spesifik dan akurat, memberikan arahan pada asuhan keperawatan, dapat
dilaksanakan oleh perawat dan mencerminkan keadaan kesehatan klien

3. TAHAPAN PERENCANAAN

Langkah ketiga dari proses keperawatan adalah perencanaan. Menurut Kozier et al.
(1995) perencanaan adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan secara mendalam, tahap yang
sistematis dari proses keperawatan meliputi kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan
masalah. Dalam perencanaan keperawatan, perawat menetapkannya berdasarkan hasil
pengumpulan data dan rumusan diagnosa keperawatan yang merupakan petunjuk dalam
membuat tujuan dan asuhan keperawatan untuk mencegah, menurunkan. Atau mengeliminasi
masalah kesehatan klien

Langkah-langkah dalam membuat perencanaan keperawatan meliputi:


penetapan prioritas, penetapan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan, menentukan
intervensi keperawatan yang tepat dan pengembangan rencana asuhan keperawatan. Setelah
diagnosa keperawatan dirumuskan secara spesifik, perawat menggunakan kemampuan
berfikir kritis untuk segera menetapkan prioritas diagnosa keperawatan dan intervensi yang
penting sesuai dengan kebutuhan klien (Potter & Perry, 1997) Penetapan prioritas bertujuan
untuk mengidentifikasi utan intervensi keperawatan yang sesuai dengan berbagai masalah
klien (Carpenito, 1997). Penetapan prioritas dilakukan karena tidak semua masalah dapat
diatasi dalam waktu yang bersamaan. Salah satu metode dalam menetapkan prioritas dengan
mempergunakan hirarki kebutuhan menurut Maslow. Prioritas dapat diklasifikasi menjadi
tiga tingkatan. Antara lain high priority, intermediate priority, dan low priority. Dalam
menetapkan prioritas perawat juga harus memperhatikan nilai dan kepercayaan klien terhadap
kesehatan, prioritas klien, sumber yang tersedia untuk klien dan perawat, pentingnya masalah
kesehatan yang dihadapi, dan rencana pengobatan medis.

Diagnosa keperawatan klien dan penetapan prioritas membanta dalam menentukan


tujuan keperawatan. Tujuan adalah petunjuk untuk menyeleksi intervensi keperawatan dan
kriteria hasil dalam mengevaluasi intervensi yang telah diberikan (McCloskey & Balechek,
1994, dalam Potter & Perry, 1997), Evaluast kritis perawat dalam menetapkan tujuan dan
ukuran hasil yang diharapkan ditekankan pada diagnosa, masalah yang mendesak, dan
sumber-sumber klien serta sistem pelayanan keperawatan (Bandman & Bandman, 1995,
dalam Potter & Perry, 1997).

4. TAHAP IMPLEMENTASI

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat


untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus Kesehatan yang
lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter
& Perry, 1997) Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada kdien terkait dengan
dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien
keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari.

Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan


rencana keperawatan, perawat harus mempunyai kemampuan kognitif (intelektual).
Kemampuan dalam hubungan interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan.
Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain
yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan
kegiatan komunikasi (Kozier et al., 1995).

5. TAHAP EVALUASI
Tahap evaluasi berlangsung terus menerus sepanjang pelaksanaan proses keperawatan
(Alfaro-LeFevre. 1998). Tahap evaluasi merupakan perbandingan yang sistematik dan
terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan
berkesinambungan dengan melihatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Evaluasi dalam
keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan yang telah ditentukan,
untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses
keperawatan.

Menurut Craven dan Hirnle (2000) evaluasi didefinisikan sebagai keputusan diri efektifitas
asuhan keperawatan antara dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan dengan
respon prilaku klien yang tampil. Tujuan dari evaluasi antara lain:

a. Untuk menentukan perkembangan kesehatan klien.


b. Untuk menilai efektifitas, efisimsi, dan produktifitas dari tindakan keperawatan yang
telah diberikan.
c. Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan.
d. Mendapatkan umpan balik.
e. Sebagai tanggungjawab dan tanggunggugat dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan.

Setiap tahap dari proses keperawatan salmg terkait dan ketergantungan satu sama lain. Jika
dari proses keperawatan langkah-langkah nya tidak dilaksanakan secara keseluruhan maka
proses keperawatan tidak akan berjalan dengan baik, karena jika satu saja langkah atau tahap
itu tidak dilakukan maka akan mempengaruhi tahap yang lain karena mereka saling berkaitan
dan tidak dapat dipisahkan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Maka dari itu sebagai perawat profesional dan pemberi awuhan keperawatan kita
hendaknya dapat memberi asahan keperawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan
yang tepat agar memberikan asuhan keperawatan atau pelayanan kesehatab yang tepat bagi
klien antuk itu perawat wajib mengetahui konsep asuhan keperawatan yang nantinya akan
dijalankan atau diberikan kepada klien dan masyarakat.

Saran

Perawat harus lebih teliti dan lebih memahami dan meningkatkan pengetahuan
mengenmi konsep auhan keperasatan agar terciptanya mata dalam pemberian asuhan
keperawatan kepada klien dan agar meningkatnya derajat kesehatan klien schingga
tercapuinya “great nursing”
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
..............................................................................................................3
A. Latar Belakang ............................................................................................................3
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................3
C. Tujuan………………………………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................4
2.1 Pengertian Dan tujuan dari proses kepeawatan.............................................................4
2.2 Tahapan dalam proses keperawatan..............................................................................5
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................9
A. Simpulan.......................................................................................................................9
B. Daftar Pustaka..............................................................................................................10
MAKALAH KONSEP UTAMA PROSES KEPERAWATAN

DOSEN PENGAMPU
ANDI NURHIKMA MAHDI S.Kep.,Ns.,M.kep

DISUSUN OLEH
YUNITA (4201022033)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) IST BUTON


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai