Disusun Oleh:
Nama : Putri Aminatul Shyofi
NPM : 19.156.01.11.026
Jl. Cut Mutia No. 88A, Sepanjang Jaya, Kec. Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat 17113
Puji dan syukur senantiasa saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Makalah Konsep Dasar Keperawatan 2 : Implementasi dan
Evaluasi Keperawatan”. Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah mendukung dan membantu kami dalam proses pembuatan
makalah ini, sehingga dapat selesai pada waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Makalah
Konsep Dasar Keperawatan 2, dimana Yth. Ibu Kiki Deniati, S.Kep., Ners.,
M.Kep. selaku Dosen Mata Kuliah Makalah Konsep Dasar Keperawatan 2 ini
sendiri.
Penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna
bagi kemajuan ilmu pada umumnya dan kemajuan bidang pada khusunya. Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis
meminta kritik dan saran kepada pembaca untuk perbaikan pembuatan laporan
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................2
BAB IIPEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Pengertian Implementasi Keperawatan..............................................................3
2.2 Pengertian Evaluasi Keperawatan......................................................................7
2.3 Penulisan Implentasi Keperawatan.....................................................................9
2.4 Penulisan Evaluasi Keperawatan......................................................................11
BAB III PENUTUPAN..................................................................................................13
3.1 Kesimpulan......................................................................................................13
3.2 Saran................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14
ii
BAB I
BAB I PENDAHULUAN
1
Semua tatanan perawatan kesehatan secara hukum perlu mencatat observasi
keperawatan, perawatan yang diberikan, dan respons pasien
1.3 Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian implementasi keperawatan.
1.3.2. Untuk mengetahui pengertian evaluasi keperawatan.
1.3.3. Untuk mengetahui penulisan implementasi keperawatan.
1.3.4. Untuk mengetahui penulisan evaluasi keperawatan.
2
BAB II
BAB II PEMBAHASAN
3
5. Upaya rasa aman dan bantuan kepada klien dalam memenuhi
kebutuhannnya. Penampilan perawat yang bijaksana dari segala kegiatan
yang dilakukan kepada klien.
2.1.1. Tipe Implementasi
Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat
tiga kategori dari implementasi keperawatan, antara lain:
1. Cognitive implementations, meliputi pengajaran/ pendidikan,
menghubungkan tingkat pengetahuan klien dengan kegiatan
hidup sehari-hari, membuat strategi untuk klien dengan
disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik, mengawasi tim
keperawatan, mengawasi penampilan klien dan keluarga, serta
menciptakan lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain.
2. Interpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-
kegiatan, meningkatkan pelayanan, menciptakan komunikasi
terapeutik, menetapkan jadwal personal, pengungkapan
perasaan, memberikan dukungan spiritual, bertindak sebagai
advokasi klien, role model, dan lain lain.
3. Technical implementations, meliputi pemberian perawatan
kebersihan kulit, melakukan aktivitas rutin keperawatan,
menemukan perubahan dari data dasar klien, mengorganisir
respon klien yang abnormal, melakukan tindakan keperawatan
mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.
4
memberikan perawatan diri, mengatur posisi tidur, menciptakan
lingkungan yang terapeutik, memberikan dorongan motivasi,
pemenuhan kebutuhan psiko-sosio-spiritual, perawatan alat
invasive yang dipergunakan klien, melakukan dokumentasi, dan
lain-lain.
2. Interdependen/ Collaborative implementations, adalah tindakan
keperawatan atas dasar kerjasama sesama tim keperawatan atau
dengan tim kesehatan lainnya, seperti dokter. Contohnya dalam
hal pemberian obat oral, obat injeksi, infus, kateter urin, naso
gastric tube (NGT), dan lain-lain. Keterkaitan dalam tindakan
kerjasama ini misalnya dalam pemberian obat injeksi, jenis obat,
dosis, dan efek samping merupakan tanggungjawab dokter tetapi
benar obat, ketepatan jadwal pemberian, ketepatan cara
pemberian, ketepatan dosis pemberian, dan ketepatan klien,
serta respon klien setelah pemberian merupakan tanggung jawab
dan menjadi perhatian perawat.
3. Dependent implementations, adalah tindakan keperawatan atas
dasar rujukan dari profesi lain, seperti ahli gizi, physiotherapies,
psikolog dan sebagainya, misalnya dalam hal: pemberian nutrisi
pada klien sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh ahli gizi,
latihan fisik (mobilisasi fisik) sesuai dengan anjuran dari bagian
fisioterapi.
2.1.2. Tahap yang Perlu Diperhatiakn dan Prinsip Implementasi
1. Tahap Yang Perlu Diperhatikan Dalam Implementasi
Secara operasional hal-hal yang perlu diperhatikan perawat
dalam pelaksanaan implementasi keperawatan adalah:
a. Pada tahap persiapan.
1) Menggali perasaan, analisis kekuatan dan keterbatasan
professional sendiri.
2) Memahami rencana keperawatan secara baik.
3) Menguasai keterampilan teknis keperawatan.
5
4) Memahami rasional ilmiah dari tindakan yang akan
dilakukan.
5) Mengetahui sumber daya yang diperlukan.
6) Memahami kode etik dan aspek hukum yang berlaku
dalam pelayanan keperawatan.
7) Memahami standar praktik klinik keperawatan untuk
mengukur keberhasilan.
8) Memahami efek samping dan komplikasi yang
mungkin muncul.
9) Penampilan perawat harus menyakinkan.
b. Pada tahap pelaksanaan.
1) Mengkomunikasikan/menginformasikan kepada klien
tentang keputusan tindakan keperawatan yang akan
dilakukan oleh perawat.
2) Beri kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan
perasaannya terhadap penjelasan yang telah diberikan
oleh perawat.
3) Menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan
hubungan antar manusia dan kemampuan teknis
keperawatan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
yang diberikan oleh perawat.
4) Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan
tindakan adalah energi klien, pencegahan kecelakaan
dan komplikasi, rasa aman, privacy, kondisi klien,
respon klien terhadap tindakan yang telah diberikan.
c. Pada tahap terminasi.
1) Terus memperhatikan respons klien terhadap tindakan
keperawatan yang telah diberikan.
2) Tinjau kemajuan klien dari tindakan keperawatan yang
telah diberikan.
6
3) Rapikan peralatan dan lingkungan klien dan lakukan
terminasi.
4) Lakukan pendokumentasian.
2. Prinsip Implementasi
Beberapa pedoman atau prinsip dalam pelaksanaan
implementasi keperawatan (Kozier et al,. 1995) adalah sebagai
berikut:
a. Berdasarkan respons klien.
b. Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian
keperawatan, standar pelayanan professional, hukum dan
kode etik keperawatan.
c. Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.
d. Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi
keperawatan.
e. Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam
rencana intervensi keperawatan.
f. Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai
individu dalam upaya meningkatkan peran serta untuk
merawat diri sendiri (Self Care).
g. Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya
peningkatan status kesehatan. Dapat menjaga rasa aman,
harga diri dan melindungi klien.
h. Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan.
i. Bersifat holistik.
j. Kerjasama dengan profesi lain.
k. Melakukan dokumentasi.
7
yang berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan
tercapai atau perlu pendekatan lain.
8
2.3 Penulisan Implentasi Keperawatan
Hal-hal yang perlu didokumentasikan pada tahap implementasi:
9
k. Dokumentasikan dengan jelas, lengkap, bukan berarti semua kalimat
harus ditulis, tetapi kata – kata kunci dan simbol – simbol dan
lambang – lambang sudah baku atau lazim dapat digunakan
l. Spesifik hindarkan penggunaan kata yang tidak jelas, bila perlu
tuliskan ungkapan klien untuk memperjelas maksud
m. Rujuk ke petunjuk, kebijakan dan prosedur rumah sakit untuk
penggunaan format
Tehnik Dokumentasi Pada Tahap Implementasi Keperawatan
Pendokumentasian implementasi meliputi cara catatan intervensi,
diagnosa yang direncanakan, waktu target yang sudah ditetapkan pada
intervensi.
Tgl/Jam
Tindakan
Paraf
10
Jangan lupa menuliskan nama/jenis obat, dosis, cara
memberikat, dan instruksi medis yang lain dengan jelas
Jangan menuliskan istilah sering, kecil, besar, atau istilah
lain yang dapat menimbulkan persepsi yang berbeda atau
masih menimbulkan pertanyaan. Contoh :memberi makan
lebih sering dari biasanya. Lebih baik tuliskan pada jam
berapa saja memberikan makan dan dalam berapa porsi
makanan diberikan
Untuk tindakan pendidikan kesehatan tulislah “melakukan
penkes tentang (…..) laporan penkes terlampir
Bila penkes dilakukan secara singkat tulislah tindakan dan
respon pasien setelah penkes dengan jelas
4) Paraf
Tuliskan paraf dan nama terang.
a. Tahap evaluasi
11
ditinjau kembali, agar didapat data-data, masalah atau rencana yang
perlu dimodifikasi.
b. Metode evaluasi
Metode yang dipakai dalam evaluasi antara lain:
1) Observasi langsung adalah mengamati secara langsung perubahan
yang terjadi dalam keluarga.
2) Wawancara keluarga, yang berkaitan dengan perubahan sikap, apakah
telah menjalankan anjuran yang diberikan perawat.
3) Memeriksa laporan, dapat dilihat dari rencana Asuhan Keperawatan
yang dibuat dan tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana.
4) Latihan stimulasi, berguna dalam menentukan perkembangan
kesanggupan melaksanakan Asuhan Keperawatan.
12
BAB III
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai
cara pendokumentasian implementasi keperawatan sehingga dapat
dikembangkan dalam tatanan layanan keperawatan. Diharapkan agar perawat
bisa menindak lanjuti pendokumentasian tersebut melalui kegiatan asuhan
keperawatan sebagai dasar untuk pengembangan kedisiplinan di Lingkungan
Rumah Sakit dalam ruang lingkup keperawatan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14