Anda di halaman 1dari 60

MAKALAH

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS

KELOMPOK IV :

YANTI : 2118018
NUR FITLAINA : 2118026
FAUZIA UL-HAQ GANI : 2118009
RIBI ANANDA : 2118005
FADIL ASHARI EKA S. : 2118028
RAHMAT SAPII : 2118032
KRISTINA WISRANCE : 2118043
ADELISYA PUTRI MA’RUF : 2118015

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah implementasi. Tak
lupa pula shalawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Kami sadar bahwa dalam pembuatan Makalah implementasi ini
banyak terdapat kesalahan.Untuk itu kami mengharapkan kritik dan
sarannya agar dalam penulisan makalah selanjutnya menjadi lebih baik.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
A. Latar belakang................................................................................
B. Rumusan masalah..........................................................................
C. Tujuan............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
A. Pengertian implementasi................................................................
B. Prinsip dalam Melaksanakan Implementasi Keperawatan............
C. Kategori dalam Implementasi Keperawatan..................................
D. Metode Implementasi....................................................................
E. Tahap tahap tindakan keperawatan................................................
F. Hal-hal yang harus di dokumentasikan..........................................
G. Petunjuk Pendokumentasian Pelaksanaan (Implementasi)............
H. Aplikasi asuhan keperawatan komunitas di rw iv desa
karangduren kecamatan sokaraja kabupaten banyumas................

BAB III PENUTUP...............................................................................................


A. Kesimpulan....................................................................................
B. Saran..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses keperawatan menyediakan struktur bagian praktis dengan
penggunaan pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan oleh perawat
untuk mengekspresikan kebutuhan perawatan (human caring).
Keperawatan digunakan secara terus-menerus ketika merencanakan dan
memberikan asuhan keperawatan dengan mempertimbangkan pasien
sebagai figur central dalam merencanakan asuhan dengan mengobservasi
respons pasien
Pada saat implementasi perawat harus melaksanakan hasil dari
rencana keperawatan yang di lihat dari diagnosa keperawatan. Di mana
perawat  membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil
yang diharapkan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan ?
2. Bagaimana membuat tindakan keperawatan sesuai dengan rencana
dalam format pengkajian sesuai dengan kaidah yang berlaku ?
3. Bagaimana prinsip-prinsip dalam pelaksanaan implementasi
keperawatan ?

C. Tujuan
1. Tujuan khusus
Untuk mengetahui dan memahami mengenai implementasi dalam
keperawatan.
2. Tujuan umum
 Untuk mengetahui implementasi yang diberikan sesuai dengan
rencana keperawatan
 Untuk memahami tindakan keperawatan yang sesuai dengan rencana
dalam format pengkajian sesuai kaidah yang berlaku
 Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam pelaksanaan implementasi
keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk  membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang  baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam
Potter & Perry, 1997). Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan
kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk
memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan
untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari..
Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan
klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan,
strategi implementasi keperawatan, dan kegiatan komunikasi. (Kozier et
al., 1995).
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah di susun pada tahap perencanaan. Untuk
kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan
rencana keperawatan, perawat harus mempunyai kemampuan kognitif
(intelektual), kemampuan dalam hubungan interpersonal, dan keterampilan
dalam melakukan tindakan. Proses pelaksanaan implementasi harus
berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi
kebutuhan keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan kegiatan
komunikasi.
Beberapa tujuan Implementasi Keperawatan adalah sebagai berikut
:
1. Melaksanakan hasil dari rencana keperawatan untuk selanjutnya di
evaluasi untuk  mengetahui kondisi kesehatan pasien dalam periode
yang singkat
2. Mempertahankan daya tahan tubuh
3. Mencegah komplikasi
4. Menemukan perubahan system tubuh
5. Memberikan lingkungan yang nyaman bagi klien
6. Implementasi pesan dokter
B. Prinsip dalam Melaksanakan Implementasi Keperawatan

Beberapa prinsip atau pedoman dalam pelaksanaan implementasi


keperawatan (Kozier et al,. 1995) adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan respons klien.


2. Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan, standar
pelayanan professional, hukum dan kode etik keperawatan.
3. Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.
4. Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi
keperawatan.
5. Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana
intervensi  keperawatan.
6. Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu
dalam upaya meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri
(Self Care).
7. Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status
kesehatan.
8. Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien.
9. Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan.
10. Bersifat holistik.
11. Kerjasama dengan profesi lain.
12. Melakukan dokumentasi

C. Kategori dalam Implementasi Keperawatan


Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori
dari implementasi keperawatan, antara lain:
1. Cognitive implementations, meliputi pengajaran/pendidikan,
menghubungkan tingkat pengetahuan klien dengan kegiatan hidup
sehari-hari, membuat strategi untuk klien dengan disfungsi
komunikasi, memberikan umpan balik, mengawasi tim  keperawatan,
mengawasi penampilan klien dan keluarga, serta
menciptakan lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain.
2. Interpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan,
meningkatkan pelayanan, menciptakan komunikasi terapeutik,
menetapkan jadwal personal, pengungkapan perasaan, memberikan
dukungan spiritual, bertindak sebagai advokasi klien, role model, dan
lain lain.
3. Technical implementations, meliputi pemberian perawatan kebersihan
kulit, melakukan aktivitas rutin keperawatan, menemukan perubahan
dari data dasar klien, mengorganisir respon klien yang abnormal,
melakukan tindakan keperawatan mandiri, kolaborasi, dan rujukan,
dan lain-lain.

Sedangkan dalam melakukan implementasi keperawatan,


perawat dapat melakukannya sesuai dengan rencana keperawatan dan
jenis implementasi keperawatan. Dalam pelaksanaannya terdapat tiga
jenis implementasi keperawatan, antara lain:
1. Independent implementations
adalah implementasi yang diprakarsai sendiri oleh perawat
untuk membantu klien dalam mengatasi masalahnya sesuai
dengan kebutuhan, misalnya: membantu dalam memenuhi
activity daily living (ADL), memberikan perawatan diri,
mengatur posisi tidur, menciptakan lingkungan yang terapeutik,
memberikan dorongan motivasi, pemenuhan kebutuhan psiko-
sosio-spiritual, perawatan alat invasive yang dipergunakan
klien, melakukan dokumentasi, dan lain-lain.
2. Interdependen/ Collaborative implementations
adalah tindakan keperawatan atas dasar kerjasama sesama
tim keperawatan atau dengan tim kesehatan lainnya, seperti
dokter. Contohnya dalam hal pemberian obat oral, obat injeksi,
infus, kateter urin, naso gastric tube (NGT), dan lain-lain.
Keterkaitan dalam tindakan kerjasama ini misalnya dalam
pemberian obat injeksi, jenis obat, dosis, dan efek samping
merupakan tanggungjawab dokter tetapi benar obat, ketepatan
jadwal pemberian, ketepatan cara pemberian, ketepatan dosis
pemberian, dan ketepatan klien, serta respon klien setelah
pemberian merupakan tanggung jawab dan menjadi perhatian
perawat.
3. Dependent implementations
adalah tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi
lain, seperti ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya,
misalnya dalam hal: pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan
diit yang telah dibuat oleh ahli gizi, latihan fisik (mobilisasi
fisik) sesuai dengan anjuran dari bagian fisioterapi

D. Metode Implementasi
1. Membantu dalam aktifitas kehidupan sehari-sehari, Aktifitas
kehidupan sehari-hari adalah aktifitas yang biasanya dilakukan
dalam sepanjang hari normal: mencakup ambulasi, makan,
berpakaian, menyikat gigi, berhias.
2. Konseling, Konseling adalah metode implementasi yang mebantu
klien menggunakan proses pemecahan masalah untuk mengenali
dan menangani stres dan yang memudahkan  hubungan
interpersonal antara klien, keluarganya, dan tim perawatan
kesehatan. Ini  berjtujuan untuk membantu klien menerima
perubahan yang akaan terjadi yang diakibatkan stres berupa
dukungan emosional, intelektual, spiritual, dan psikologis.
3. Penyuluhan, Penyuluhan adalah metode implementasi yang
digunakan untuk menyajiakn prinnsip , prosedur, dan teknik yang
tepat tentang perawatn kesehatan untuk klien dan untuk
menginformasikan klien tentang status kesehatannya.
4. Memberikan asuhan keperawatan langsung.
5. Kompensasi untuk reaksi yang merugikan.
6. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien
untuk prosedur.
7. Mencapai tujuan perawatan.
8. Mengawasi dan mengevaluasi kerja dari anggota staf lain

E. Tahap tahap tindakan keperawatan


Ada 3 tahap dalam tindakan keperawatan, yaitu
1. Persiapan
Persiapan ini meliputi kegiatan kegiatan:
a. Review antisipasi tindakan keperawatan
b. Menganalisis pengetahuan dan keterampilan yang di perlukan
c. Mengetahui yang mungkin timbul
d. Mempersiapkan peralatan yang di perlukan
e. Mempersiapkan lingkungan yang kondusif
f. Mengidentifikasi aspek aspek hukum dan etik
g. Intervensi
2. Tahap pelaksanaan
a. Mengkomunikasikan/menginformasikan kepada klien tentang
keputusan tindakam keperawatan yang dilakukan oleh perawat.
b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan perasaannya
terhadap penjelasan yang telah diberika oleh perawat.
c. Mererapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar
manusia dan kemampuan teknis keperawatan dalam tindakan
pelaksanaan keperawatan yang diberikan oleh perawat.
d. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan
adalah energi klien, pencegahan kecelakaan dan komplikasi, rasa
aman, privacy, kondisi klien, respon klien terhadap tindakan yang
telah diberikan.

3. Tahap terminasi
a. Terus memperhatikan respon klien terhadap tindakan keperawatan
yang telah diberikan.
b. Tinjau kemajuan klien dari tindakan keperawatan yang telah
diberikan.
c. Rapikan peralatan dan lingkungan klien dan lakukan terminasi
d. Lakukan pendokumentasian.
F. Hal-hal yang harus di dokumentasikan
Hal-hal yang perlu didokumentasikan pada tahap implementasi:
1. Mencatat waktu dan tanggal pelaksanaan.
2. Mencatat diagnosa keperawatan nomor berapa yang dilakukan
intervensi tersebut.
3. Mencatat semua jenis intervensi keperawatan termasuk.
contoh : Mengornpres luka dengan betadin 5 %
flasil : luka tampak bersih, pus tidak ada, tidak berbau
4. Berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim kesehatan yang
telah melakukan intervensi.
G. Petunjuk Pendokumentasian Pelaksanaan (Implementasi)
1. Gunakan ballpoint tertulis jelas, tulis dengan huruf cetak bila tulisan
tidak jelas. Bila salah tidak boleh di tipp ex tetapi dicoret saja, dan
ditulis kembali diatas atau  disamping.
2. Jangan lupa selalu menuliskan waktu, jam pelaksanaan
3. Jangan  membiarkan baris kosong, tetapi buatlah garis kesamping
untuk mengisi tempat yang tidak digunakan
4. Dokumentasikan sesegera mungkin setelah tindakan dilaksanakan
guna menghin dari kealpaan (lupa)
5. Gunakan kata kerja aktif, untuk menjelaskan apa yang dikerjakon.
6. Dokumentasikan bagaimana respon pasien terhadap tindakan yang
dilakukan
7. Dokumentesikan aspekkeamanan, kenyamanan dan pengawasan
infeksi terhadap klien. Juga tindakan-tindakan invasive harus dicatat.
8. Dokumentasikan pula modifikasi lingkungan bila itu merupakan
bagian dari tindakan keperawatan.
9. Dokumentasikan.persetujuan keluarga untuk prosedur khusus dan
tindakan invasif yang mempunyai resiko tambahan.
10. Dokumentasikan semua informasi yang diberikan dan pendidikan
kesehatan yang diberikan.
11. Dokumentasikan dengan jelas, lengkap, bukan berarti semua kalimat
harus ditulis, tetapi kata-kata kunci dan simbol-simbol / lambang-
lambang sudah baku/lazim dapat digunakan.
12. Spesifik hindarkan penggunaan kata yang tidak jelas,bila perlu tuliskan
ungkapan klien untuk memperjelas maksud
H. Aplikasi asuhan keperawatan komunitas di rw iv desa karangduren
kecamatan sokaraja kabupaten banyumas

A. Pengkajian

a. Profil Wilayah

RW IV merupakan suatu wilayah di Desa Karangduren Kecamatan

Sokaraja Kabupaten Banyumas yang letaknya di tengah wilayah Desa

Karangduren.

Batas Wilayah RW IV

1. Utara : lapangan sepak bola, perumahan Karen

2. Timur : Klahang, Sungai Sogra

3. Selatan : Sungai Sogra

4. Barat : RW II

Wilayah administrasi RW 4 dibagi dalam 6 RT. Kondisi geografis

RW IV merupakan wilayah dataran rendah. Dengan curah hujan RW

IVtergolong sedang dan luas wilayah RW IV adalah ± 3 Ha.


RW V
U

KLAHANG

RW II

RW I

SOKARAJA WETAN

Gambar 3.1. Peta wilayah RW 4

LEGENDA

JALAN BESAR

JALAN DESA

SUNGAI

BATAS RW

BATAS DESA
b. Data Demografi
60
0-5 tahun
50 6-12 tahun
40 13-20
tahun
30 21-35
tahun
20 36-45
10 tahun
46-60
0 tahun
RT I RT II RT III RT IV RT V RT VI

Gambar 3.2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia

Gambar 3.2 menunjukan bahwa berdasarkan hasil survey jumlah

penduduk RW IV Desa Karangduren sebanyak 896 jiwa dengan jumlah

warga laki-laki 432 jiwa dan perempuan 464 jiwa. Jadi, tingkat kepadatan

penduduk di wilayah ini cukup tinggi. Untuk jumlah penduduk RW IV

sebagian besar berusia produktif. Hal ini dibuktikan ada 254 jiwa dengan

usia 21-35 tahun, 127 jiwa usia 36-45 tahun, dan 139 jiwa dengan usia 46-

60 tahun.

Sebagian besar penduduk RW IV desa Karangduren bekerja sebagai

pedagang ( 11,83 %), petani (6,02 %), PNS (1,11 %), swasta (12,6 %),

buruh (21, 54 %), ibu rumah tangga (15,29 %) dan tidak bekerja sebanyak

31, 58 %.

c. Nilai dan kepercayaan

Sebagian besar komunitas menganut agama islam dengan jumlah

99,21 %. Terdapat sebuah tempat ibadah Masjid Al Amin yang terletak di

RT 6 RW IV dan terdapat 4 mushola. Kegiatan rohani di RW IV


dilakukan secara bergilir di rumah warga. Adapun acara rohani yang ada

adalah tahlilan bapak-bapak, ibu-ibu, muslimatan ibu-ibu RW setiap hari

Minggu sore. Terdapat perkumpulan remaja masjid Desa Karangduren

RW IV yang bernama IRMASA dan dilaksanakan setiap Jumat Malam.

d. Lingkungan Fisik

1. Lingkungan Umum

Iklim di wilayah RW IV desa Karangduren beriklim tropis dengan

curah hujan tergolong sedang dan merupakan wilayah dataran rendah,

wilayah ini terbagi dalam 6 RT, dalam wilayah ini terdapat sungai

besar yaitu sungai sogra yang membentang di wilayah RT 1 dan RT 2.

2. Lingkungan Perumahan

Sebagian besar perumahan di RW IV desa Karangduren permanen

sebanyak 191 rumah (83, 4 %), semipermanen 30 rumah (13,1 %), dan

non permanen 8 rumah (3,5 %). Dengan lantai keramik (62,4 %), ubin

(31,9 %), dan tanah sebanyak (5,7 %). Dengan ventilasi baik dan

pencahayaan 61,1 % baik, 31,9 cukup dan kurang 7 %. Kepadatan

hunian rumah < 8 m2 sebanyak 15,3 %.

3. Penggunaan Air Bersih

Sumber air bersih yang digunakan sebagain besar oleh komunitas

adalah sumur sebanyak 96,1 %. Dengan kondisi air yang digunakan

oleh warga dengan air bersih dari sumur dan PDAM sebanyak 85,2 %

dan air keruh sebanyak 14,8 %. Masyarakat yang BAB di jamban

sebanyak 161 (70,30%) sementara yang di sungai 68 (29,70%), data


kepemilikan jamban adalah 152 (66,37 %) dan jarak sumber air bersih

dengan septictank dengan jarak < 10 m2 sebanyak 34,04%.

4. Pengolahan Limbah dan Sampah

Sebagian besar masyarakat sudah membuang sampah di tempat

sampah baik tempat sampah permanen maupun non permanen

sebanyak 58,51 %, di kebun 24,45 % dan sebanyak 17,04 % di sungai.

Pengolahan sampah yang dilakukan oleh sebagian besar warga adalah

dengan dibakar sebanyak 65,93 %, ditimbun 8,29 % dan sisanya

dibiarkan begitu saja sebanyak 25,78 %.

PEMBUANGAN LIMBAH

SELO SEPTI
KAN CTAN
33% K
26%
SUNG
AI
41%

Gambar 3.3 Tempat Pembuangan Limbah Warga

Gambar 3.3 menunjukan bahwa hasil survey tempat pembuangan

limbah cair yang dibuang oleh warga RW IV di septitank sebanyak

25,76 %, di sungai 41,04 % dan sisanya di selokan 33,20 %.

e. PendidikanKomunitas

Pendidikan di komunitas besar SD (42,41 %), SMP (19,86 %), SMA

(16,07 %), tidak / belum tamat sekolah (11,97 %), tidak tamat SD (7,70

%), dan perguruan tinggi sebanyak (2,45 %).

f. Pemenuhan Kebutuhan

1. Nutrisi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi untuk warga RW IV dengan

pengolahan sendiri sebanyak 222 dari 229 rumah, penggunaan air

untuk konsumsi yang dimasak 225 rumah, sementara sisanya

menggunakan air saring (galon) untuk konsumsi sehari-hari.

2. Eliminasi

Angka kesakitan diare yang diderita warga RW IV sebanyak 7

pada balita dan 4 dewasa. Sebanyak enam warga mengeluh gangguan

BAK yaitu sering BAK.

3. Istirahat Tidur

Pada warga RW IV yang mengalami gangguan tidur sebanyak 38

warga dan yang banyak mengeluh adalah orang dewasa dan sebagian

kecil pada lansia.

4. Aktivitas

Di RW IV tersedia lapangan bola 1 dan lapangan bulu tangkis

sebanyak 3 lapangan. Warga yang rutin melakukan aktivitas olahraga

sebanyak 48 dari 896 warga.

g. Pelayanan Kesehatan Dan Sosial

Dalam komunitas RW IV terdapat 2 posyandu yaitu posyandu lansia

dan balita. Dan dari jumlah warga yang mempunyai dana sehat askes, dana

sehat jamkesmas terdapat 288 dari 896 warga .


Dalam komunitas ini semua anggota keluarga melakukan pemeriksaan ke

fasilitas kesehatan dan terbesar di Puskesmas sebanyak 101 rumah, bidan

atau perawat 73 dan dokter praktek sebanyak 53 rumah.

1. Data Ibu hamil

Di RW IV terdapat ibu hamil sebanyak 11 warga dan mereka rutin

memeriksakan kehamilannya baik di bidan maupun dokter.

2. Data Balita

12%

11%
DIARE
ISPA
TANPA KELUHAN

77%

Gambar 3.4 Angka Kesakitan Balita

Gambar 3.4 menunjukan bahwa berdasarkan hasil survey jumlah

balita dengan angka kesakitan 13 balita, 6 balita menderita ISPA dan

sebnayak 7 balita mengalami diare.

Balita di RW IV sebanyak 61 balita dan balita yang memiliki KMS

adalah 46 yang lainnya tidak mempunyai karena KMS hilang atau

rusak. Balita yang rutin datang ke posyandu balita sebanyak 52 balita.

3. Data Lansia

ANGKA KESAKITAN LANSIA


HIPERTENSI
32% 24%
TBC
2% ASAM URAT
37% KENCING MANIS/
6% GULA
LAINNYA

Gambar 3.5 Angka Kesakitan Lansia

Gambar 3.5 menunjukan hasil survey jumlah lansia di RW IV

sebanyak 102 dan yang mempunyai riwayat sakit hipertensi 15 lansia,

TBC 1 lansia, asam urat 23 lansia, Diabetes melitus 4 lansia dan lain-

lain (katarak, gondok, hernia) 20 lansia. Lansia yang rutin melakukan

pemeriksaan sebanyak 28 lansia. Lansia yang dalam pemenuhan

kebutuhan dibantu sebagian sebanyak 16 dan mandiri sebanyak 86.

h. Sumber Daya Masyarakat

Tabel 3. 1 : Penghasilan Warga

Penghasilan 1 2 3 4 5 6 Jumlah
200.000 – 8 7 5 14 4 7 0

400.000
500.000 – 15 25 13 21 15 14 103

700.000
800.000 – 3 8 9 3 11 7 0

1.000.000
>1.000.000 7 0 12 3 7 11 0
Jumlah 33 40 39 41 37 39 229

(rumah)
Tabel 3.1 menunjukan bahwa berdasarkan survey yang telah

dilakukan di RW IV kondisi perekonomian warga tergolong pada

perekonomian menengah rata-rata setiap warga mempunyai penghasilan

Rp 500.000,00 – Rp 700.000,00 per bulan sebanyak 103 KK. Fasilitas

ekonomi di RW IV antara lain warung, kios, sedangkan fasilitas lain

seperti minimarket berada di RW lain yang jaraknya cukup dekat.

B. Analisa Data

DATA OBJEKTIF MASALAH / ETIOLOGI


1. Terdapat 77 rumah tidak memiliki Kebiasaan hidup yang kurang bersih

jamban (33,62 %). dan sehat di RW IV Desa Karangduren

2. Penggunaan sungai untuk buang air berhubungan dengan :

besar sebanyak 68 (28,4 %). 1. Kurangnya kesadaran masyarakat

3. Jumlah sampah yang dibiarkan tentang perilaku hidup bersih dan

sebanyak 57 rumah (24,89 %). sehat

4. Penggunaan sungai untuk 2. Kurangnya pengetahuan

membuang limbah sebanyak 94 masyarakat tentang pengolahan

rumah (41,04 %) dan di selokan limbah

sebanyak 76 rumah (33,18 %). 3. Kurangnya pengetahuan siswa SD

5. Sejumlah 13 warga (1, 45 %) hanya tentang pemanfaatan UKS dan TK

mandi satu kali sehari. tentang gosok gigi yang benar.

6. Data yang diperoleh pada kelompok


khusus di TK Pertiwi Karangduren

didapatkan bahwa 36 siswa

mengalami caries gigi, 8 siswa

dengan gigi berlubang.

1. Sejumlah Resiko terjadinya peningkatan angka

102 lansia yang menderita asam kesakitan pada lansia RW IV Desa

urat sebanyak 29 orang (36 %). Karangduren berhubungan dengan :

2. Sebanyak 1. Kurangnya pengetahuan warga

67 lansia mengalami berbagai tentang penyakit asam urat dan

keluhan dan sebanyak 24 lansia hipertensi

(35,82 %) mengeluh pegal-pegal 2. Kurangnya pemanfaatan pelayanan

3. Sebanyak kesehatan

15 orang lansia mempunyai riwayat 3. Kurangnya kesadaran masyarakat

hipertensi akan pentingnya olahraga

4. Sebanyak

16 lansia dalam kehidupan sehari-

hari dibantu sebagian oleh keluarga.

5. Jumlah

usia lanjut di RW IV sebanyak 102

jiwa dari total jumlah warga 896

jiwa

6. Sebanyak

48 dari 896 rutin melakukan olah

raga dengan prosentase 5 %.


1. Terdapat 7 balita (12 %) mengalami Resiko terjadinya peningkatan angka
diare. kesakitan diare dan ISPA pada balita

2. Terdapat 6 balita (11 %) mengalami RW IV Desa Karangduren

ISPA. berhubungan dengan :

3. Rumah dengan lantai tanah 1. Kurangnya kesadaran perilaku

sebanyak 13(5,7 %). hidup bersih dan sehat.

4. Rumah dengan ventilasi dan 2. Kondisi sanitasi lingkungan yang

pencahayaan cukup 31,9 % dan kurang baik.

kurang sebanyak 7 %.

5. Terdapat 77 rumah tidak memiliki

jamban (33,62 %).

6. Penggunaan sungai untuk buang air

besar sebanyak 68 (28,4 %).


1. Posyandu sudah dilaksanakan dua Kurangnya pemanfaatan posyandu

kali dengan pengunjung pertama 26 lansia dan balita RW IV Desa

lansia dan pertemuan kedua 31 Karangduren berhubungan dengan :

lansia. 1. Kurangnya kesadaran warga

2. Terdapat beberapa kader tidak aktif memanfaatkan fasilitas kesehatan.

dari 5 kader lansia. 2. Kurang aktifnya kader.

3. Lansia yang rutin melalukan

pemeriksaan kesehatan dan

kunjungan ke posyandu sebanyak

27 %.
1. Tersedia lapangan bola 1 dan 2 Kurangnya kesadaran masyarakat

lapangan bulu tangkis. dalam berolahraga RW IV Desa

2. Sebanyak 48 dari 896 rutin Karangduren berhubungan dengan

melakukan olah raga dengan kurangnya kesadaran warga


prosentase 5 %. memanfaatkan fasilitas olahraga yang

tersedia.

C. Diagnosa Keperawatan

1. Kebiasaan hidup yang kurang bersih dan sehat pada warga di RW IV

Desa Karangduren berhubungan dengan :

a. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan

sehat

b. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengolahan limbah

c. Kurangnya pengetahuan siswa SD tentang pemanfaatan UKS dan TK

tentang gosok gigi yang benar.

Dibuktikan dengan :

1) Terdapat 77 rumah tidak memiliki jamban (33,62 %).

2) Penggunaan sungai untuk buang air besar sebanyak 68 (28,4 %).

3) Jumlah sampah yang dibiarkan sebanyak 57 rumah (24,89 %).

4) Penggunaan sungai untuk membuang limbah sebanyak 94 rumah

(41,04 %) dan di selokan sebanyak 76 rumah (33,18 %).

5) Sejumlah 13 warga (1, 45 %) hanya mandi satu kali sehari.

6) Data yang diperoleh pada kelompok khusus di TK Pertiwi

Karangduren didapatkan bahwa 36 siswa mengalami caries gigi, 8

siswa dengan gigi berlubang.

2. Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia RW IV Desa

Karangduren berhubungan dengan :

a. Kurangnya pengetahuan warga tentang penyakit asam urat


b. Kurangnya pemanfaatan pelayanan kesehatan

c. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga

Dibuktikan dengan :

1) Sejumlah 102 lansia yang menderita asam urat sebanyak 29 orang (36

%).

2) Sebanyak 67 lansia mengalami berbagai keluhan dan sebanyak 24

lansia (35,82 %) mengeluh pegal-pegal.

3) Sebanyak 15 orang lansia mempunyai riwayat hipertensi

4) Sebanyak 16 lansia dalam kehidupan sehari-hari dibantu sebagian oleh

keluarga.

5) Jumlah usia lanjut di RW IV sebanyak 102 jiwa dari total jumlah

warga 896 jiwa.

6) Sebanyak 48 dari 896 rutin melakukan olahraga dengan prosentase 5

%.

3. Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan diare dan ISPA pada

balita RW IV Desa Karangduren berhubungan dengan :

a. Kurangnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat.

b. Kondisi sanitasi lingkungan yang kurang baik.

Dibuktikan dengan :

1) Terdapat 7 balita (12 %) mengalami diare.

2) Terdapat 6 balita (11 %) mengalami ISPA.

3) Rumah dengan lantai tanah sebanyak 13(5,7 %).

4) Rumah dengan ventilasi dan pencahayaan cukup 31,9 % dan kurang

sebanyak 7 %.

5) Terdapat 77 rumah tidak memiliki jamban (33,62 %).


6) Penggunaan sungai untuk buang air besar sebanyak 68 (28,4 %).

4. Kurangnya pemanfaatan posyandu lansia dan balita RW IV Desa

Karangduren berhubungan dengan :

a. Kurangnya kesadaran warga memanfaatkan fasilitas kesehatan.

b. Kurang aktifnya kader.

Dibuktikan dengan :

1) Posyandu sudah dilaksanakan dua kali dengan pengunjung pertama 26

lansia dan pertemuan kedua 31 lansia.

2) Terdapat beberapa kader tidak aktif dari 5 kader lansia.

3) Lansia yang rutin melalukan pemeriksaan kesehatan dan kunjungan ke

posyandu sebanyak 27 %.

5. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam berolahraga RW IV Desa

Karangduren berhubungan dengan kurangnya kesadaran warga

memanfaatkan fasilitas olahraga yang tersedia.

Dibuktikan dengan :

1) Tersedia lapangan bola 1 dan 2 lapangan bulu tangkis.

2) Sebanyak 48 dari 896 rutin melakukan olah raga dengan prosentase

5%.
PRIORITAS DIAGNOSA

SESUAI JUML
RESIK TERSEDIANYA SUMBER
DIAGNOSA PERA RESIKO POTENSI MINAT PROGRA KEMUNGKI AH
N O
KEPERAWAT N KEPARA AL MASYARA M NAN
O TERJA TEMP DAN WAK FASILIT PETUG
AN CHN HAN PENKES KAT PEMERIN DIATASI
DI AT A TU AS AS
TAH
Kebiasaan
1 hidup yang
5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 4 4 54
. kurang bersih
dan sehat
Resiko
terjadinya
peningkatan
2
angka 5 4 3 5 4 3 5 5 4 5 5 5 53
.
kesakitan
asam urat
pada lansia.
3 Resiko 5 4 3 5 4 3 4 5 4 5 5 5 52
. terjadinya
peningkatan
angka
kesakitan
diare dan
ISPA pada
balita.
Kurangnya
pemanfaatan
4
posyandu 4 2 2 3 3 5 4 5 4 3 5 5 45
.
lansia dan
balita.
Kurangnya
kesadaran
5
masyarakat 5 2 2 4 2 4 3 5 5 3 5 3 43
.
dalam
berolahraga

Keterangan:

Kriteria nilai ditentukan dengan rentang 1 – 5 dengan ketentuan:

5 : maksimal
4 : sedang

3 : kurang

2 : rendah

1 : tidak ada

D. Perencanaan

RENCANA
N TUJUAN STRATE SASARA KRITERIA EVALUASI
DIAGNOSA KEGIATAN
O. GI N
TUPAN TUPEN KRITERIA STANDAR
1. Kebiasaan hidup Meningkatn Setelah KIM Warga RW Kognitif 1. Warga 1. Berikan
yang kurang ya dilakukan IV Desa mampu penyuluhan tentang
bersih dan sehat kebiasaan tindakan Pergeraka KarangdurenPsikomotor menjelaskan PHBS.
di RW IV Desa hidup bersih keperawatan n Massa : 2. Lakukan
Karangduren dan sehat selama 5 a. Pengertian koordinasi dengan
berhubungan minggu Perilaku pengurus RW dalam
dengan : diharapkan : Hidup melakukan kegiatan
1. Meningk Bersih dan kerja bakti.
1. Kurangnya
atnya Sehat
kesadaran
kesadaran (PHBS)
masyarakat
masyarakat b. Kriteria
tentang perilaku
tentang PHBS
hidup bersih dan
perilaku hidup KIE Kognitif
sehat
bersih dan 2. Warga
2. Kurangnya
sehat. mampu 3. Berikan
pengetahuan
2. Meningk menjelaskan penyuluhan tentang
masyarakat
atnya : pengolahan limbah.
tentang
pengetahuan a. Pengertian
pengolahan
masyarakat pengolaha
limbah
tentang n limbah
pengolahan b. cara
limbah KIM Siswa-siswi Kognitif pengolaha
3. Kurangnya Demonstr kelas IV dan Psikomotor n limbah
pengetahuan asi V SD Negeri 3. Siswa-siswi 4. Ajarkan tentang
siswa SD KIM 1 Kognitif mampu : cara cuci tangan, PSN
tentang Demonstr KarangdurenPsikomotor a.Mendemonst dan Pertolongan
pemanfaatan asi Siswa-siswi rasikan cuci pertama
UKS dan TK TK Pertiwi tangan yang 5. Ajarkan cara
tentang gosok Karangduren benar menggosok gigi yang
gigi yang b.Mendemonst baik
benar. rasikan cara
gosok gigi
yang benar
2. Resiko Angka Setelah KIE Lansia RW Kognitif Warga mampu1. Berikan
terjadinya kesakitan dilakukan IV Desa menjelaskan: penyuluhan tentang
peningkatan pada lansia tindakan Karangdure asam urat
1. Peng
angka kesakitan berkurang keperawatan n 2. Berikan
ertian asam
pada lansia RW selama 5 minggu KIM Psikomotor penyuluhan tentang
urat dan
IV Desa diharapkan: hipertensi
hipertensi
Karangduren a. Pengetah KIM Psikomotor 2. Peny 3. Lakukan
berhubungan uan warga ebab asam screening massal pada
dengan : tentang KIM Afektif urat dan lansia di RW IV
penyakit asam hipertensi 4. Lakukan
1. Kurangny
urat dan 3. Penc pemeriksaan asam urat
a pengetahuan
hipertensi egahan pada lansia
warga tentang
meningkat KIM Psikomotor terhadap 5. Berikan motivasi
penyakit asam
penyakit kepada lansia untuk
urat
b. Pemanfa Afektif asam urat mengunjungi fasilitas
2. Kurangny
atan pelayanan dan kesehatan yang tersedia
a pemanfaatan
kesehatan hipertensi 6. Ajarkan pada
pelayanan
meningkat 4. Pera lansia prosedur senam
kesehatan
c.Kesadaran watan pada lansia
3. Kurangny
masyarakat penderita 7. Berikan motivasi
a kesadaran
akan asam urat kepada lansia untuk
masyarakat akan
pentingnya dan melakukan senam
pentingnya
olahraga hipertensi lansia
olahraga
meningkat
3. Resiko terjadinya Angka Setelah KIE Ibu- ibu di Kognitif Warga mampu1. Berikan
peningkatan kesakitan dilakukan Demontra RW IV yang Psikomotor menjelaskan : penyuluhan diare dan
angka kesakitan ISPA dan tindakan si memiliki ISPA.
1. Pe
diare dan ISPA diare pada keperawatan balita 2. Berikan
ngertian
pada balita RW balita tidak selama 5 minggu penyuluhan tentang
diare dan
IV Desa terjadi diharapkan: PHBS
ISPA
Karangdurenberh 3. Lakukan
1. Kesadara 2. Pe
ubungan dengan : koordinasi dengan
n warga nyebab diare
puskesmas dalam
1. Kurangn tentang dan ISPA
program pemeriksaan
ya kesadaran perilaku hidup 3. Pe
lebih lanjut diberikan
perilaku hidup bersih dan ncegahan
kepada keluarga yang
bersih dan sehat terhadap
mengalami ISPA.
sehat. meningkat penyakit
2. Kondisi 2. Pengetah diare dan
sanitasi uan warga ISPA
lingkungan tentang 4. Pe
yang kurang kesehatan rawatan
baik. sanitasi pada
lingkungan penderita
meningkat diare dengan
menggunaka
n pembuatan
Larutan
Gula Garam
5. Pe
rawatan
penderita
dengan
ISPA
dengan
menggunaka
n kecap
jeruk nipis.
4. Kurangnya Minat Setelah KIM Lansia dan Kognitif 1. Lansia dan 1. Koordinasikan
pemanfaatan pemanfaatan dilakukan ibu yang Psikomotor ibu yang dengan bidan desa untuk
posyandu lansia posyandu tindakan memiliki memiliki melaksanakan kegiatan
dan balita RW IV lansia dan keperawatan balita warga balita RW posyandu lansia dan
Desa balita selama 5 minggu RW IV Desa IV Desa balita
Karangduren meningkat. diharapkan: Karangdure Karangduren2. Buatkan Kartu
berhubungan KIE n serta kader Afektif mengunjung Menuju Sehat (KMS)
1.Warga mampu
dengan : posyandu i posyandu. untuk lansia
memanfaatkan
lansia dan 2.kader 3. Berikan motivasi
1. Kurangny fasilitas
balita. posyandu kepada lansia dan ibu
a kesadaran kesehatan yang
aktif dalam yang mempunyai balita
warga ada.
Kognitif melaksanaka untuk rutin mengikuti
memanfaatkan 2. Kader
n posyandu posyandu dengan teratur
fasilitas posyandu aktif
secara rutin. 4. Berikan
kesehatan. dalam
pengetahuan dan
2. Kurang melaksanakan
ketrampilan kepada
aktifnya kader. kegiatan
kader tentang system 5
posyandu.
meja pada posyandu
5. Koordinasikan
dengan bidan desa untuk
selalu memantau
posyandu secara rutin.
5. Kurangnya Angka Setelah Pergerakan Warga RW Kognitif Warga RW IV1. Ajarkan senam
kesadaran kesadaran dilakukan massa IV desa Psikomotor desa Karang lansia pada lansia RW 4
masyarakat dalam berolahraga tindakan Karangdure Afektif duren mampu2. Motivasi pada
berolahraga RW meningkat. keperawatan n memanfaatkan lansia untuk berolahraga
IV Desa selama 5 minggu Psikomotor sarana secara rutin
Karangduren diharapkan olahraga yang3. Ajarkan pada ibu-
berhubungan warga mampu Afektif tersedia. ibu dan remaja senam
dengan kurangnya memanfaatkan aerobik
kesadaran warga sarana olahraga 4. Motivasi pada
memanfaatkan yang tersedia ibu-ibu dan remaja untuk
fasilitas olahraga melakukan senam
yang tersedia. aerobik secara rutin yaitu
hari Senin, Kamis dan
Sabtu
5. Lakukan
koordinasi dengan
kepala desa untuk
melaksanakan kegiatan
jalan sehat bersama.

E. Implementasi

No Diagnosa Tujuan Tanggal Tempa Penanggungjawab Implementasi Evaluasi


Keperawatan Khusus t
1 Kebiasaan hidup1. Meningk 27 Sept Tn.S Perawat A 1. Memberikan Evaluasi Struktur:
. yang kurang bersih atnya 2017 RT 3 Penyuluhan tentang a. Rencana Penyuluhan
dan sehat di RW kesadaran 16.00 RW IV PHBS Dilakukan Dua Hari
IV Desa masyarakat WIB Sebelum Pelaksanaan
Karangduren tentang Ny.S b. Informasi Penyuluhan
perilaku hidup 28 Sept RT 1 Perawat B Disampaikan Satu Hari
bersih dan 2017 RW IV Sebelum Pelaksanaan
sehat. 19.00 Evaluasi Proses:
2. Meningk WIB Tn.W a.Peserta Yang Hadir
atnya RT 2 Sebanyak
pengetahuan 29 Sept RW IV Perawat C RT 3 : 28 Orang
masyarakat 2017 RT 1 : 19 Orang
tentang 20.00 Ny.T RT 2 : 19 Orang
pengolahan WIB RT IV RT 4 : 26 Orang
limbah RW IV RT 6 : 18 Orang
31 Sept Perawat D RT 1 : 18 Orang
2017 RT 5 : 16 Orang
19.30 RT 6 : 13 Orang
WIB Ny. U RT 2 : 20 Orang
RT 6 Evaluasi Hasil:
31 Sept RW IV Perawat E warga RW 4 desa
2017 Karangduren mampu
19.30 Tn.J RT mamahami tentang PHBS
WIB 1 RW ditunjukkan dengan warga
IV RW IV mampu menjawab
1 Okt Perawat F pertanyaan yang diajukan
20117 Ibu penyuluh.
20.00 Mini
WIB RT 5
RW IV
4 Okt Perawat G
2017 Tn.R
20.00 RT 6
WIB RW IV

14 Perawat H
Okt2017 Ny. A
20.00 RT 2
WIB RW IV

21 Okt Perawat I
2017
16.00
WIB
27 Sept Tn.S Perawat J 2. Memberikan Evaluasi struktur:
2017 RT 3 penyuluhan a. Rencana Penyuluhan
16.00 RW IV tentang Dilakukan Dua Hari
WIB pengolahan Sebelum Pelaksanaan
Ny.U limbah b. Informasi Penyuluhan
31 Sept RT 4 Perawat K Disampaikan Satu Hari
2017 RW IV Sebelum Pelaksanaan
19.30 Evaluasi Proses:
WIB b. Peserta Yang Hadir
Sebanyak
3 Oktl Tn.A Perawat L RT 3 : 28 Orang
2017 RT 3 RT 4 : 26 Orang
19.00 RW IV RT 3 : 15 Orang
WIB RT 5: 16 Orang
RT 2 : 22 Orang
4 Okt Ny.M Perawat M RT 1 : 16 Orang
2017 RT 5 RT 6 : 13 Orang
20.00 RW IV RT 2 : 20 Orang
WIB Evaluasi Hasil:
Warga RW 4 desa
5 Okt Tn.A Perawat J Karangduren mampu
2017 RT 2 mamahami tentang
20.00 RW IV pengolahan limbah rumah
WIB tangga ditunjukkan dengan
warga RW IV mampu
7 Okt Tn.D Perawat N menjawab pertanyaan yang
2017 RT 1 diajukan penyuluh.
19.00 RW IV
WIB

14 Okt Tn.R Perawat O


2017 RT 6
20.00 RW IV
WIB

21 Okt Ny.S Perawat P


2017 RT 2
16.00 RW IV
WIB
18 Okt SD Perawat J 3. Memberikan Evaluasi struktur :
2017 Negeri I penyuluhan a. Rencana
08.00 Karang tentang cuci pelaksanaan telah
WIB duren tangan yang benar dilakukan 1 minggu
sebelum acara
dilakukan.
b. Informasi
disampaikan kepada
Kepala Puskesmas dan
Kepala Sekolah 4 hari
sebelum pelaksanaan.
Evaluasi Proses :
a. Siswa kelas IV dan V
SD Negeri 1
Karangduren mengikuti
kegiatan cuci tangan
dan penyuluhan PSN
dari awal sampai akhir.
b. Siswa kelas IV dan V
SD Negeri 1
Karangduren mengikuti
kegiatan pendidikan
dan demonstrasi
Pertolongan Pertama
dari awal sampai akhir.
c. Siswa kelas V SD
Negeri 1 Karangduren
mengikuti simulasi
Pertolongan Pertama
pada Kecelakaan
Evaluasi Hasil :
Para siswa mampu
mendemonstrasikan cuci
tangan dengan benar dan
mampu melakukan
simulasi Pertolongan
Pertama pada kecelakaan.

20 Okt TK Perawat N 4. Memberikan Evaluasi Struktur:


2017 Pertiwi penyuluhan cara a. Rencana
08.00 Karang gosok gigi yang pelaksanaan telah
WIB duren benar dilakukan 2 hari
sebelum acara
dilakukan.
b. Informasi
disampaikan kepada
Kepala TK 2 hari
sebelum pelaksanaan.
Evaluasi Proses :
Siswa TK Pertiwi Desa
Karangduren mengikuti
cara menggosok gigi yang
benar
Evaluasi Hasil :
Para siswa mampu
mendemonstrasikan cara
menggosok gigi dengan
benar
27 Sept Lingku Perawat K 5. Melakukan Evaluasi Struktur
2017 ngan kegiatan kerja a. Rencana
07.00 RW IV bakti lingkungan pelaksanaan telah
WIB RW IV dilakukan 1 hari
sebelum kegiatan
24 Okt dilakukan.
2017 b. Informasi
14.00 disampaikan kepada
WIB Ketua RW IV, Ketua
RT, dan warga 1 hari
sebelum pelaksanaan.
Evaluasi Proses :
a. Seluruh warga RW IV
mengikuti kegiatan kerja
bakti dari awal sampai
akhir yaitu dengan
membersihkan
lingkngan dan mengecat
jembatan.
Evaluasi Hasil :
Para warga telah
membersihkan lingkungan
sekitar dan mengecat
jembatan di RW IV.
2 Resiko 1. Pengeta 31 Sept Ny.M Perawat Q 1. Memberikan Evaluasi Struktur:
. terjadinya huan warga 2017 RT 2 penyuluhan tentang asam a. Rencana
peningkatan tentang 16.00 RW IV urat pelaksanaan telah
angka kesakitan penyakit WIB dilakukan 4 hari sebelum
pada lansia RW asam urat Tn.P kegiatan dilakukan.
IV Desa dan 10 Okt RT 3 Perawat M b. Informasi
Karangduren hipertensi 2017 RW IV disampaikan kepada
meningkat 19.00 warga RW IV 1 hari
2. Pemanf WIB sebelum pelaksanaan.
aatan Evaluasi Proses:
pelayanan 13 Okt Ny.S Perawat R c. Peserta Yang
kesehatan 2017 RT 5 Hadir Sebanyak
meningkat 09.00 RW IV RT 2 : 22 Orang
3. Kesada WIB RT 3 : 23 Orang
ran Posyandu : 95 Orang
masyarakat 14 Okt Tn.M Perawat S RT 4 : 17 Orang
akan 2017 RT 4 RT 5 : 29 Orang
pentingnya 19.30 RW IV RT 1 : 14 Orang
olahraga WIB RT 2 : 16 Orang
meningkat RT 1 : 18 Orang
17 Okt Ny.S Perawat N RT 6 : 20 Orang
2017 RT 5 Evaluasi Hasil:
16.00 RW IV warga RW IV Desa
WIB Karangduren mampu
mamahami tentang
18 Okt Ny.S Perawat K penyakit asam urat
2017 RT 2 ditunjukkan dengan warga
19.00 RW IV RW IV mampu menjawab
WIB pertanyaan yang diajukan
penyuluh.
19 Okt TnA Perawat T
2017 RT 2
19.30 RW IV
WIB

21 Okt Tn.S Perawat U


2017 RT 1
19.30 RW IV
WIB

22 Okt Tn.H Perawat V


2017 RT 6
19.30 RW IV
WIB
31 Sept Ny.M Perawat W 2. Memberikan Evaluasi Struktur:
2017 RT 2 penyuluhan a. Rencana pelaksanaan
16.00 RW IV kesehatan tentang telah dilakukan 4 hari
WIB hipertensi sebelum kegiatan
dilakukan.
19 Okt Tn.C Perawat K b. Informasi
2017 RT 2 disampaikan kepada
19.30 RW IV warga RW IV 1 hari
WIB sebelum pelaksanaan.
Evaluasi Proses:
c. Peserta Yang
21 Okt Tn.S Perawat X Hadir Sebanyak
2017 RT 1 RT 2 : 22 Orang
19.30 RW IV RT 2 : 16 Orang
WIB RT 1 : 18 Orang
RT 4 : 17 Orang
21 Okt Tn.M Perawat S RT 3 : 17 Orang
2017 RT 4 Evaluasi Hasil:
19.30 RW IV warga RW IV Desa
WIB Karangduren mampu
24 Okt Tn.W Perawat K mamahami tentang
2017 RT 3 penyakit hipertensi
19.00 RW IV ditunjukkan dengan warga
WIB RW IV mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan
penyuluh.

13 Okt Ny.S Perawat W 3. Melakukan Evaluasi Struktur:


2017 RT 4 pemeriksaan asam a. Rencana
09.00 RW IV urat pelaksanaan telah
WIB dilakukan 1 minggu
sebelum kegiatan
dilakukan.
b. Informasi
disampaikan kepada
warga RW IV 3 hari
sebelum pelaksanaan.
Evaluasi Proses:
a. Peserta Yang
Hadir Sebanyak 105
orang.
Evaluasi Hasil:
warga RW IV Desa
Karangduren telah
dilakukan pemeriksaan
asam urat dengan hasil 56
orang dengan kadar asam
urat normal, 43 orang
memiliki kadar asam urat
tinggi, 6 orang dengan
kadar asam urat rendah.
13 Okt Ny.S Perawat K 4. Melakukan Evaluasi Struktur:
2017 jam RT 4 pemeriksaan c. Rencana
08.00 RW IV tekanan darah pelaksanaan telah
WIB pada lansia dilakukan 1 minggu
sebelum kegiatan
dilakukan.
d. Informasi
disampaikan kepada
warga RW IV 3 hari
sebelum pelaksanaan.
Evaluasi Proses:
b. Peserta Yang
Hadir Sebanyak 95
orang.
Evaluasi Hasil:
warga RW IV Desa
Karangduren telah
dilakukan pemeriksaan
tekanan darah dengan hasil
tekanan darah tingggi
(hipertensi) sebanyak 50
dan normal sejumlah 45
lansia.
3 Resiko 1. Kesada 7 Okt Tn.S Perawat L Memberikan penyuluhan Evaluasi struktur:
. terjadinya ran warga 2017 RT 2 tentang diare dan ISPA a. Rencana Penyuluhan
peningkatan tentang 16.00 RW IV Dilakukan tiga hari
angka kesakitan perilaku WIB Sebelum Pelaksanaan
diare dan ISPA hidup bersih b. Informasi Penyuluhan
pada balita. dan sehat 10 Okt Ny. J Perawat W Disampaikan satu hari
meningkat 2017 RT 3 Sebelum Pelaksanaan
2. Pengetahuan 16.00 RW IV Evaluasi Proses:
warga WIB c.Peserta Yang Hadir
tentang Sebanyak
kesehatan 16 Okt Tn.Y Perawat V dan N RT 2 : 29 Orang
sanitasi 2017 RT 6 RT 3 : 39 Orang
lingkungan 19.30 RW IV RT 6 : 21 Orang
meningkat WIB RT 3 : 19 Orang
Evaluasi Hasil:
17 Okt Tn.T Perawat S Warga RW 4 desa
2017 RT 3 Karangduren mampu
19.00 RW IV mamahami tentang
WIB penyakit diare dan ISPA
ditunjukkan dengan warga
RW IV mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan
penyuluh dan mampu
mendemonstrasikan cara
membuat larutan gula
garam untuk diare dan
larutan kecap dan jeruk
nipis untuk ISPA.
4 Kurangnya 1.Warga 13 Okt Ny.S Perawat K 1. Melakukan Evaluasi Struktur:
. pemanfaatan mampu 2017 RT 5 posyandu lansia a. Rencana pelaksanaan
posyandu lansia memanfaatka 09.00 RW IV dan balita. telah dilakukan 1
dan balita. n fasilitas WIB 2. Melakukan minggu sebelum
kesehatan penyegaran pada kegiatan dilakukan.
yang ada. kader posyandu b. Informasi
2. Kader tentang penerapan disampaikan kepada
posyandu sistem 5 meja. warga RW IV 3 hari
aktif dalam sebelum pelaksanaan.
melaksanaka Evaluasi Proses:
n kegiatan c. Peserta Yang
posyandu. Hadir Sebanyak 95
lansia, 57 balita orang
dan 11 kader posyandu.
Evaluasi Hasil:
Dari 102 lansia yang
hadir pada posyandu
lansia sebanyak 95
lansia, dari 63 balita
yang hadir pada
posyandu balita
sebanyak 57, dan dari
15 kader posyandu di
RW IV sebanyak 11
kader yang hadir pada
posyandu lansia dan
balita.
5 Kurangnya Warga mampu 17 Okt Ny. M Perawat U 1. Melakukan senam Evaluasi Struktur:
. kesadaran memanfaatkan 2017 RT 6 lansia a. Rencana
masyarakat sarana 14.30 RW IV pelaksanaan telah
dalam olahraga yang WIB dilakukan 2 minggu
berolahraga tersedia sebelum kegiatan
dilakukan.
b. Informasi
disampaikan kepada
warga RW IV 2 hari
sebelum pelaksanaan.

Evaluasi Proses:
Peserta Yang Hadir
Sebanyak 23 lansia
dengan asam urat.
Evaluasi Hasil:
Dari 35 lansia yang di
undang jumlah lansia
yang hadir 23 lansia,
lansia dapat mengikuti
senam lansia dengan
baik dan antusias.

Setiap Halama Perawat O 2. Melakukan senam Evaluasi Struktur:


hari n rumah aerobic a. Rencana
senin, Tn.S pelaksanaan telah
kamis dilakukan 1 minggu
dan sabtu sebelum kegiatan
mulai dilakukan.
tanggal b. Informasi
7-29 Okt disampaikan kepada
2017 warga RW IV 3 hari
sebelum pelaksanaan.
Evaluasi Proses:
Peserta Yang Hadir
Sebanyak 20 ibu-ibu
dan remaja RW IV.
Evaluasi Hasil:
Ibu – ibu yang
mengikuti senam
aerobik sebagian sudah
dapat mengikuti dengan
baik walaupun masih
ada beberapa gerakan
senam yang belum
hafal.
22 Okt Lapang Perawat M 3. Melakukan jalan Evaluasi Struktur:
2017 an Desa sehat bersama a. Rencana
06.00 Karang pelaksanaan telah
WIB duren dilakukan 3 minggu
sebelum kegiatan
dilakukan.
b. Informasi
disampaikan kepada
warga RW IV 1
minggu sebelum
pelaksanaan.
Evaluasi Proses:
Peserta Yang Hadir
adalah seluruh warga
desa Karangduren.
Evaluasi Hasil:
Seluruh warga desa
Karangduren ikut
berpartisipasi dalam
kegiatan jalan sehat dan
setelah itu warga juga
mengikuti kegiatan
donor darah di balai
desa.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dokumentasi yang baik mencerminkan tidak hanya kualitas perawatan tetapi juga membuktikan pertanggunggugatan setiap anggota
tim perawatan dalam memberikan perawatan. Perawat mendokumentasikannya perlu ditekankan pada penulisannya, untuk
menghindari salah persepsi dan kejelasan dalam menyusun tindakan perawatan lebih lanjut.

B. Saran
Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai cara pendokumentasian keperawatan sehingga dapat
dikembangkan dalam tatanan layanan keperawatan. Diharapkan agar perawat bisa menindaklanjuti pendokumentasian tersebut
melalui kegiatan asuhan keperawatan sebagai dasar untuk pengembangan kedisiplinan di Lingkungan Rumah Sakit dalam ruang
lingkup keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

http://mokaleleo0.blogspot.com/2013/11/makala-implementasi-keperawatan.html

Anda mungkin juga menyukai