“Titrasi Obat”
OLEH
C1118031
VII A KEPERAWATAN
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-
Nya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Titrasi Obat “ sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan makalah ini,kami telah mengalami berbagai hal baik suka maupun duka.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat
waktu tanpa adanya bantuan,dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur
atas terselesainya maklah ini, maka dengan tulus kami sampaikan terimakasi kepada pihak-pihak
yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan
baik padaa teknik penulisan penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat
diterapkam dalam,menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan judul makalah
ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya pelayanan kesehatan terdiri dari dua aspek utama yaitu perawatan
dan pengobatan. Perawat saat ini dituntut mampu
Pemberian obat yang aman dan dan akurat merupakan salah satu tugas terpenting
perawat. Obat adalah alat utama terapi yang digunakan dokter untuk mengobati klien
yang memiliki masalah kesehatan. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak
hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi
menimbulkan efek yang berbahaya bila tidak tepat diberikan. Perawat bertanggung jawab
memahami kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan, memberikan obat dengan
tepat, memantau respon klien, dan membantu klien menggunakannya dengan benar dan
berdasarkan pengetahuan.
Selain mengetahui kerja suatu obat tertentu, perawat juga harus memahami
masalah kesehatan klien saat ini dan sebelumnya untuk menentukan apakah obat tertentu
aman untuk diberikan. Pertimbangan perawat penting dalam pemberian obat yang tepat
dan aman.Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas teknik pemberian
obat titrasi yang bisa dijadikan pedoman perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
pemberian obat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu pemberian obat titrasi?
2. Apa saja alat yang digunakan untuk pemberian obat titrasi
3. Bagaimana persiapan dan metode pemberian obat titrasi
4. Bagaimana penghitungan dosis obat titrasi?
5. Bagaimana prinsip dosis titrasi?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksut dengan pemberian obat titrasi
2. Untuk mengetahui alat yang digunakan untuk pemberian obat titrasi
3. Untuk mengetahui persiapan dan metode pemberian obat titrasi
4. Untuk mengetahui penghitungan dosis obat titrasi
5. Untuk mengetahui prinsip dosis titrasi
D. MANFAAT
Mahasiswa mampu mengetahui dosis penghitungan pemberian obat titrasi dengan tepat
dan akurat. Dan mampu menerapkan ilmu keperawatan kritis pemberian obat titrasi
ditempat klinik.
BAB II
PEMBAHASAN
Titrasi merupakan suatu proses analisis dimana suatu volum larutan standar
ditambahkan ke dalam larutan dengan tujuan mengetahui komponen yang tidak dikenal.
Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui secara pasti.
Berdasarkan kemurniannya larutan standar dibedakan menjadi larutan standar primer dan
larutan standar sekunder. Larutan standar primer adalah larutan standar yang
dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian
tinggi (konsentrasi diketahuidari massa -volum larutan). Larutan standar sekunder adalah
larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu
dengan kemurnian relatif rendah sehingga konsentrasi diketahui dari hasil standardisasi
(Day Underwood, 1999).
Jadi, terapi titrasi adalah pemberian obat secara bertahap, perlahan-lahan secara
berkelanjutan sampai dosis maximum dicapai dengan tujuan memberikan obat atau cairan
secara bertahap, step by step, menyesuaikan dengan respon yang dikehendaki, baik
dengan menggunakan syringe pump, infus pump, atau modifikasi tetesan infus.
B. ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Syringe pump
2. Spuit 50cc/25cc
3. Three way stopcock
4. Extentiontube
5. Label
6. Jalur infus
7. Kalkulator
C. PERSIAPAN
1. Beritahu pasien jika akan dilakukan tindakan, pastikan nama, tanggal, no regristasi
sesuai
2. Pastikan akses infus stabil dan paten
3. Monitor tanda plebitis
D. METODE PEMBERIAN
1. Syringe Pump
a. Tentukan jumlah yang akan diberikan sesuai dosis (kebutuhan/jam)
b. Buat pengenceran dan tentukan konsentrasi obat (konsentrasiper cc larutan)
c. Atur kecepatan pemberian (kebutuhan/konsentrasi = cc/jam)
2. Drip atau Infus
a. Tentukan jumlah yang akan diberikan sesuai dosis(kebutuhan/jam)
b. Buat pengenceran dan tentukan konsentrasi obat (konsentrasiper cc larutan infus)
c. Hitung pemberian dengan menghitung kecepatan infus dengan memperhatikan
faktor tetesan infus set
E. LABELING
1. Nama pasien
2. Berat badan
3. Nama obat
4. Dosis kemasan
5. Pengenceran obat
6. Konsentrasi larutan
7. Kecepatan
b. Kontraindikasi
- Hipertiroidisme
- Feokromositoma
- Takiaritmia,
- Fibrilasi
c. Sediaan
Ampul 10 ml = 24mg/ml.
250.000 μg
50 cc 5.000g
atau
Dosis
60xBB
5.000
Contoh:
Pasien dengan BB 50 kg. Dosis dobutamin dimulai dari 5 mg/kgBB/menit.
5 60x50 15.000
5.000 5.000 3 cc/jam
250.000
500 500
2. Dopamin/ Doperba
a. Cara Kerja
b. Indikasi
- Obat pilihan kedua untuk bradikardia simtomatis (setelah atropin)
- Hipotensi (TDS 70 – 100 mmHg)
c. Sediaan
200.000 μg
50 cc 4.000g
atau
Dosis
60xBB
4.000
Konsentrasi
Hitung :
200 mg = 100 cc
2 mg = 1 cc
3. Raivas
a. Indikasi
- Hipotensi akut
- Terapi penunjang untuk henti jantung dan hipotensi berat
- Memperbaiki dan menjaga TD agar adekuat
b. Sediaan
Kemasan : 1 Amp = 4cc = 4 mg
4. Cedocard
a. Indikasi
1) Cedocard digunakan untuk mencegah atau mengobati nyeri dada (angina).
2) Cedocard 5 mg, Cedocard 10 mg, dan Cedocard Retard 20 mg
- Angina pectoris
- Profilaksis serangan angina pada penyakit jantung koroner kronis
- Angina setelah infark miokardium (rusaknya jaringan jantung akibat suplai
darah yang tidak adekuat)
- Gagal jantung
3) Cedocard 20 mg
- Pengobatan & pencegahan angina pektoris
- Angina pectoris yang parah
- Refractory CHF (Congenital Heart Failure)
4) Cedocard IV infusion
- Unresponsive CHF, terutama pasca infark miokard mengontrol refractory
angina pectoris
b. Sediaan
Ampul 10 ml = 1 mg/ml
1) Cedocard 5 mg
- Serangan angia akut: 1 tablet
- Profilaksis: 3-4 kali sehari 1-2 tablet.
- Pencegahan serangan malam: 1-2 tablet sebelum tidur
2) Cedocard 10 mg
1-3 tablet 4 x/hari (dewasa)
3) Cedocard Retard 20 mg
1 tablet 2 x/hari
4) Cedocard 20 mg
- Pencegahan serangan angina dimalam hari: 1 tablet
- Dosis umum: 30-160 mg/hari, dikonsumsi 3-4 kali sehari
- CHF tahap awal: ½ tablet
- Dosis efektif: 40-160 mg sehari, pada kasus yang berat hingga 240 mg
sehari.
5) Cedocard IV infusion
2-10g/jam
5. Cordaron
a. Indikasi
- Takiaritmia atrial dan ventrikel
- VF/VT tanpa nadi yang tidak respon terhadap defibrilasi
- Takikardi dengan QRS yang melebar yang tidak jelas jenisnya
b. Sediaan
Kemasan : 1 Amp = 3 ml = 150 mg
c. Dosis dan Cara Pemberian
Rumus :
6. Lasix
a. Indikasi
1) Terapi ajuvan untuk edema paru akut (ALO : Acute Lung Oedem) pada pasien
dengan TDS > 90 mmHg (tanpa gejala dan tanda syok)
2) Hipertensi emergensi
3) Peningkatan tekanan intrakranial
b. Sediaan
1 Ampul Lasix =20 mg = 2 cc
1 cc = 10 mg
Rumus :
0,5 – 1 mg/kg diberikan 1 – 2 menit, jika tidak respon : 2 mg/kg diberikan pelan 1
– 2 menit (pemberian lazim dengan drip/memakai syringe pump)
7. Heparin
a. Indikasi
- Pencegahan dan penanganan terhadap trombosis vena dan emboli arteri
- Pencegahan terhadap pembekuan pada arteri dan pada bedah jantung
- Sebagai antikoagulan pada transfusi darah
b. Kontraindikasi
- Penyakit perdarahan
- Trombositopenia
- Hemophilia
- Peptic ulcer
- Jaundice
- Severe hypertensioN
c. Sediaan
jumlah unit / cc
Contoh:
1 cc = 5000 U
25.000 U
1cc = = 125
250
1000 U
=------------------= 8cc/jam
125
jumlah unit / cc
25.000 1000
1 cc = ------------ = 250, jadi =--------------= 4 tts / menit
100 250
8. Insulin
a. Indikasi
b. Kontraindikasi
Hypoglycemia
c. Sediaan
d. Dosis dan Cara Pemberian
Rumus :
H. EVALUASI
1. Buat dan tempelkan label
2. Monitor kelancaran syringe pump
3. Monitor respon pasien terhadap obat
4. Tekanan darah
5. Hasil pemeriksaan koagulasi
6. Pemeriksaan Elektrolit
7. Lakukan tindak lanjut
8. Kolaborasi
9. Atur kecepatan baru / stop
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Anonim.Rumus Pemberian Obat Melalui Syringe Pump. Diakses pada Sabtu, 16 Juli 2016 19.00
WIB. https://www.academia.edu/8916413/Rumus_Pemberian_Obat_Melalui_Syringe_Pump
Adi.Pemberian Obat Secara Titrasi.Diakses pada Sabtu, 16 Juli 2016 Pukul 19.10 WIB.
https://www.scribd.com/doc/141586087/Pemberian-Obat-Secara-Titrasi
Daniar.Terapi Tritasi. Diunggah pada 12 Juli 2015. Diakses pada Sabtu, 16 Juli 2016 Pukul 19.15
WIB. http://dokumen.tips/documents/terapi-titrasi.html
Potter, PA &Perry, AG.1999. Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4.
Jakarta : EGC
Priharjo, Robert. 1994. Teknik Dasar Pemberian Obat Bagi Perawat. Jakarta : EGC
Yustiansah, Anang. Terapi Titrasi. Diakses pada Minggu, 17 Juli 2016 Pukul 10.00 WIB.
https://www.academia.edu/22623483/Terapi_Titrasi