Anda di halaman 1dari 11

PENANGGULANGAN BENCANA UNTUK KELOMPOK RENTAN :

PENYAKIT MENTAL
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Bencana

Dosen Pengajar : Yunita Wahyu Wulansari, S.Kep. Ns., M.Kep


Disusun Oleh : Kelompok 4

Ainiyah Suyono 16010097


Dita Aida Faradila 16010106
Fifi Hardiyanti 16010111
Firda Dwi Anugrah 16010112
Furqon Romadhon 16010114
Hidayah Auliyatur R 16010115
Ira Indah 16010116
Muh. Fauzi 16010126
Muh. Farid Ah 16010128
Ulfa Nanelis S 16010140

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
2019

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta
hidayah-Nya yang sangat besar sehingga pada akhirnya kami bisa menyelesaikan
makalah “Penanggulangan Bencana Untuk Kelompok Rentan : Disabilitas” tepat
pada waktunya.

Rasa terima kasih juga kami sampaikan kepada tim dosen pengajar di mata kuliah
keperawatan gawat darurat yang telah memberikan banyak pengetahuan sehingga
makalah ini dapat kami susun dengan baik.

Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang


penyusunan makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang
telah kami susun ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Oleh
karena itu, kami tetap mengharapkan masukan serta kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi tersusunnya makalah yang lebih baik lagi.

Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat
khususnya bagi teman-teman mahasiswa keperawatan, maupun bagi pembaca
umumnya.

Jember, 19 Maret 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Kelompok Rentan : Disabilitas ............................................. 3
2.2 Penanggulangan Bencana Untuk Disabilitas .......................................... 3
2.2.1 Pada Tahap Pra Bencana ............................................................... 4
2.2.2 Pada Situasi Terjadi Bencana (Tanggap Darurat........................... 4
2.2.3 Pada Tahap Pasca Bencana ........................................................... 5

BAB III : PENUTUP


3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbagai bencana telah menimbulkan korban dalam jumlah besar. Banyak


korban yang selamat, menderita, sakit, dan cacat. Rumah, tempat kerja, ternak,
dan peralatan menjadi rusak atau hancur. Korban juga mengalami dampak
psikologi akibat bencana, misalnya ketakutan, kecemasan akut, perasaan mati rasa
secara emosional, dan kesedihan yang mendalam. Bagi sebagian orang, dampak
ini memudar dalam berjalannya waktu. Tapi bagi banyak orang lain, bencana
memberikan dampak psikologis jangka panjang, baik yang terlihat jelas misalnya
depresi, psikosomatis (keluhan fisik yang di akibatkan oleh masalah psikis
ataupun yang tidak langsung : konflik, hingga perceraian.

Beberapa gejala gangguan psikologis merupakan respon langsung


terhadap kejadian traumatik dari bencana. Namun gejala-gejala yang lain juga
akan menyusul, ini adalah dampak tidak langsung dan bersifat jangka panjang
yang dapat mengancam berbagai golongan terutama kelompok yang rentan yaitu
anak-anak, remaja, wanita, lansia, dan penyakit gangguan mental.

Dalam banyak kasus, jika tidak ada intervensi yang di rancang dengan
baik, banyak korban bencana akan mengalami depresi parah, gangguan
kecemasan, gangguan stres pasca trauma, dan gangguan emosi lainnya. Bahkan
lebih dari dampak fisik dari bencana, dampak psikologis dapat menyebabkan
penderitaan lebih panjang, mereka akan kehilangan semangat hidup, kemampuan
sosial, dam merusak nilai-nilai luhur yang mereka miliki.

Menurut departermen hukum dan hak asasi manusia, kelompok rentan


adalah semua orang yang menghadapi hambatan atau keterbatasan dalam
menikmatai standart kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan berlaku umum
bagi suatu masyarakat yang berperadaban. Jadi kelompok rentan dapat
didefinisikan sebagai kelompok yang harus mendapatkan perlindungan dari
pemerintah karena kondisi sosial yang sedang mereka hadapi. Konteks kerentanan
merujuk pada situasi rentan yang setiap saat dapat mempengaruhi atau membawa
perubahan besar dalam penghidupan masyarakat. Setiap orang yang termasuk
kelompok masyarakat yang rentan berhak memperoleh perlakuan dan
perlindungan lebih berkenan dan kekhususannya

1
1.2 Rumusan masalah

1. Apakah pengertian dari disabilitas ?


2. Bagaimana penaggulangan bencana pada disabilitas ?
3. Bagiamana Pencegahan penagunalangan bencana ?

1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui pengertian disabilitas
3. Untuk mengetahui penaggulangan pada disabilitas

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kelompok Rentan : Disabilitas
Kelompok rentan dalam siatuasi bencana adalah individu atau kelompok
yang terdampak lebih berat diakibatkan adanya kekurangan dan kelemahana yang
dimilikinya yang pada saat bencana terjadi menjadi beresiko lebih besar, meliputi
bayi, balita, dan anak-anak, ibu hamil/ menyusui, penyandang cacat (disabilitas),
dan lansia (UU No 24, 2007).
Dalam hal ini setiap kelompok masyarakat yang rentan berhak memperoleh
perlakuan dan perlindungan yang lebih berkenaan dengan kondisinya agar tidak
terjadi kondisi yang lebih buruk pasca bencana.
UU No 4 Tahun 1997 tentang penyandang cacat membagi tipe disabilitas menjadi
3 kelompok
a. Disabilitas fisik
b. Disabilitas mental
c. Disabilitas fisik dan mental.
Disabilitas disebabkan karena terjadi gangguan tertentu pada bagian
peralatan, seperti saraf, struktur tulang sendi, otot serta metabolisme tubuh yang
tidak memiliki fungsi sebagaimana mesrtinya. Terdapat beberapa penyebab
terjadinya disabilitas. Disabilitas bisa terjadi dikarenakan faktor keturunan
penyakit ataupun kecelakaan, kelalaian manusia dan bencana alam.

2.2 Penanggulangan Bencana Pada Disabilitas


Penyelengaraan penanggulangan bencana bagi penyandang disabilitas
bertujuan untuk menjamin terselenggaranya pelaksanaan penangulangan bencana
memberikan perlindungan kepada penyandang disabilitas dari ancaman, resiko
dan dampak bencana dengan partisipasi aktif penyandang disabilitas adalah semua
tahapan bencana serta tersedianya akomodasi yang layak dan aksesibilitas bagi
penyandang disabilitas. Penyelengaraan penaggulangan bencana meliputi tahap
pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana.

3
2.2.1 Pada tahapan pra bencana meliputi :
a. Dalam situasi tidak terjadi bencana
1. Penyandang disabilitas terlibat secara aktif setiap perencanaan
penanggulangan bencana, pengurangan resiko bencana, pencegahan
bencana.
2. Memasukkan penyandang disabilitas dalam penanggulangan bencana
dalam tahapan pemaduan dalam perencanaan pembangunan.
3. Memasukkan kerentanan penyandang disabilitas dalam analisis resiko
bencana.
4. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi penyandang disabilitas
dalam bencana untuk penyelengaraan penanggulangan bencana.
5. Menyelengarakan dan penegakan tata ruang yang aksesibel bagi
penyandamg disabilitas.
b. Dalam situasi terdapat potensi bencana
1. Upaya kesiapsiagaan bencana yang melibatkan peran aktif penyandang
disabilitas yang sudah disiapkan untuk mendukung penyelenggaran
penaggulangan bencana
2. Peringatan dini secara yang dapat di terimaq dan dapat di pahami secara
mudah oleh semua penyandang disabilitas di semua area berpotensi
bencana
3. Mitigasi bencana yang menghormati harkat martabat, pendapat,
kemudahan, kapasitas dan akomodasi yang layak bagi penyandang
disabilitas

2.2.2 Pada Situasi Terjadi Bencana (Tanggap Darurat)


a. Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat
meliputi:
1. Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, kerugian,
dan sumber daya

2. Penentuan status keadaan darurat bencana; 


3. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana; 


4
4. Pemenuhan kebutuhan dasar yang mengakomodasi kebutuhan penyandang
disabilitas
5. Perlindungan terhadap penyandang disabilitas sebagai bagian dari

kelompok rentan; dan 


6. Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital


b. Semua upaya penyelanggaraan penanggulangan bencana pada saat tanggap
darurat memperhatikan kerentanan, potensi dan partipasi penyandang
disabilitas.
Partisipasi aktif penyandang disabilitas dalam situasi bencana
a. Partisipasi aktif penyandang disabilitas dalam penyelenggaraan bencana pada
situasi tanggap darurat adalah sebagai berikut
1. Pemberian informasi dan data tentang penyandang disabilitas, lokasi,
kondisi disabilitas serta kekhususan proses evakuasi.
2. Melaksanakan proses evakuasi terhadap kelompok ,komunitas dan
keluarganya dengan bantuan dari team penyelenggara penanganangan
bencana dalam situasi darurat
3. Memberikan bantuan untuk melakukan evakuasi kelompok rentan
4. Berkontribusi pada proses pemberian pelayanan dasar terhadap
penyandang disabilitas dan kelompok rentan
b. Pemerintah dan pemerintah daerah memberikan kemudahan informasi,
aksesibilitas fisik dan non fisik serta akomodasi yang layak bagi penyandang
disabilitas untuk dapat mandiri dan berperan aktif dalam penyelenggaraan
bencana dalam situasi bencana

2.2.3 Pada Tahap Pasca Bencana


a. Rehabilitasi
1. Pemerintah dan atau pemerintah daerah menyusun rencana
rehabilitasi berdasarkan analisis kerusakan dan kerugian akibat bencana
dengan memperhatikan aspirasi masyarakat penyandang disabilitas
2. Dalam menyusun rencana rehabilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus memperhatikan

5
a) Pengaturan aksesibilitas dalam standar konstruksi bangunan
b) Kondisi disabilitas dan kebutuhan khususnya
c) Pemberdayaan penyandang disabilitas sebagai bagian dari kelompok
sosial dalam masyarakat dan keluarga
d) Kemandirian mobilitas dan ekonomi penyandang disabilitas
3. Pemulihan sosial dan psikologis memperhatikan kondisi khusus disabilitas
dengan memperhatikan penyandang disabilitas sebagai entitas individu
yang bermartabat
4. Pelayanan kesehatan memperhatikan kondisi kesehatan penyandang
disabilitas, alat bantu, obat-obat serta tindakan yang dibutuhkan secara
khusus oleh panyandang disabilitas
5. Pelayanan kesehatan diselenggarakan menjangkau semua penyandang
disabilitas yang terdampak bencana

b. Rekonstruksi
1. Pembangunan kembali bangunan gedung dan infrastrukstur layanan public
memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas
2. Pembangunan perumahan bagi penyintas memperhatikan aspirasi
penyandang disabilitas dan keluarga penyandang disabilitas

6
Bab III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelompok rentan dalam siatuasi bencana adalah individu atau
kelompok yang terdampak lebih berat diakibatkan adanya kekurangan
dan kelemahana yang dimilikinya yang pada saat bencana terjadi
menjadi beresiko lebih besar, meliputi bayi, balita, dan anak-anak, ibu
hamil/ menyusui, penyandang cacat (disabilitas), dan lansia. Dan
adapun tahapan pasca bencana adalah rehabilitas dan rekontruksi

7
DAFTAR PUSTAKA

Farida, I. (2013). Manajemen penanggulanagn bencana . jakarta : Badan


pengembangan dan perberdayaan sumberdaya manusia pusat pendidikan dan
pelatihan tenaga kesehatan .

UU tentang penanggulangan bencana . (2007).

Anda mungkin juga menyukai