PENYAKIT MENTAL
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Bencana
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta
hidayah-Nya yang sangat besar sehingga pada akhirnya kami bisa menyelesaikan
makalah “Penanggulangan Bencana Untuk Kelompok Rentan : Disabilitas” tepat
pada waktunya.
Rasa terima kasih juga kami sampaikan kepada tim dosen pengajar di mata kuliah
keperawatan gawat darurat yang telah memberikan banyak pengetahuan sehingga
makalah ini dapat kami susun dengan baik.
Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat
khususnya bagi teman-teman mahasiswa keperawatan, maupun bagi pembaca
umumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam banyak kasus, jika tidak ada intervensi yang di rancang dengan
baik, banyak korban bencana akan mengalami depresi parah, gangguan
kecemasan, gangguan stres pasca trauma, dan gangguan emosi lainnya. Bahkan
lebih dari dampak fisik dari bencana, dampak psikologis dapat menyebabkan
penderitaan lebih panjang, mereka akan kehilangan semangat hidup, kemampuan
sosial, dam merusak nilai-nilai luhur yang mereka miliki.
1
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui pengertian disabilitas
3. Untuk mengetahui penaggulangan pada disabilitas
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kelompok Rentan : Disabilitas
Kelompok rentan dalam siatuasi bencana adalah individu atau kelompok
yang terdampak lebih berat diakibatkan adanya kekurangan dan kelemahana yang
dimilikinya yang pada saat bencana terjadi menjadi beresiko lebih besar, meliputi
bayi, balita, dan anak-anak, ibu hamil/ menyusui, penyandang cacat (disabilitas),
dan lansia (UU No 24, 2007).
Dalam hal ini setiap kelompok masyarakat yang rentan berhak memperoleh
perlakuan dan perlindungan yang lebih berkenaan dengan kondisinya agar tidak
terjadi kondisi yang lebih buruk pasca bencana.
UU No 4 Tahun 1997 tentang penyandang cacat membagi tipe disabilitas menjadi
3 kelompok
a. Disabilitas fisik
b. Disabilitas mental
c. Disabilitas fisik dan mental.
Disabilitas disebabkan karena terjadi gangguan tertentu pada bagian
peralatan, seperti saraf, struktur tulang sendi, otot serta metabolisme tubuh yang
tidak memiliki fungsi sebagaimana mesrtinya. Terdapat beberapa penyebab
terjadinya disabilitas. Disabilitas bisa terjadi dikarenakan faktor keturunan
penyakit ataupun kecelakaan, kelalaian manusia dan bencana alam.
3
2.2.1 Pada tahapan pra bencana meliputi :
a. Dalam situasi tidak terjadi bencana
1. Penyandang disabilitas terlibat secara aktif setiap perencanaan
penanggulangan bencana, pengurangan resiko bencana, pencegahan
bencana.
2. Memasukkan penyandang disabilitas dalam penanggulangan bencana
dalam tahapan pemaduan dalam perencanaan pembangunan.
3. Memasukkan kerentanan penyandang disabilitas dalam analisis resiko
bencana.
4. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi penyandang disabilitas
dalam bencana untuk penyelengaraan penanggulangan bencana.
5. Menyelengarakan dan penegakan tata ruang yang aksesibel bagi
penyandamg disabilitas.
b. Dalam situasi terdapat potensi bencana
1. Upaya kesiapsiagaan bencana yang melibatkan peran aktif penyandang
disabilitas yang sudah disiapkan untuk mendukung penyelenggaran
penaggulangan bencana
2. Peringatan dini secara yang dapat di terimaq dan dapat di pahami secara
mudah oleh semua penyandang disabilitas di semua area berpotensi
bencana
3. Mitigasi bencana yang menghormati harkat martabat, pendapat,
kemudahan, kapasitas dan akomodasi yang layak bagi penyandang
disabilitas
4
4. Pemenuhan kebutuhan dasar yang mengakomodasi kebutuhan penyandang
disabilitas
5. Perlindungan terhadap penyandang disabilitas sebagai bagian dari
5
a) Pengaturan aksesibilitas dalam standar konstruksi bangunan
b) Kondisi disabilitas dan kebutuhan khususnya
c) Pemberdayaan penyandang disabilitas sebagai bagian dari kelompok
sosial dalam masyarakat dan keluarga
d) Kemandirian mobilitas dan ekonomi penyandang disabilitas
3. Pemulihan sosial dan psikologis memperhatikan kondisi khusus disabilitas
dengan memperhatikan penyandang disabilitas sebagai entitas individu
yang bermartabat
4. Pelayanan kesehatan memperhatikan kondisi kesehatan penyandang
disabilitas, alat bantu, obat-obat serta tindakan yang dibutuhkan secara
khusus oleh panyandang disabilitas
5. Pelayanan kesehatan diselenggarakan menjangkau semua penyandang
disabilitas yang terdampak bencana
b. Rekonstruksi
1. Pembangunan kembali bangunan gedung dan infrastrukstur layanan public
memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas
2. Pembangunan perumahan bagi penyintas memperhatikan aspirasi
penyandang disabilitas dan keluarga penyandang disabilitas
6
Bab III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelompok rentan dalam siatuasi bencana adalah individu atau
kelompok yang terdampak lebih berat diakibatkan adanya kekurangan
dan kelemahana yang dimilikinya yang pada saat bencana terjadi
menjadi beresiko lebih besar, meliputi bayi, balita, dan anak-anak, ibu
hamil/ menyusui, penyandang cacat (disabilitas), dan lansia. Dan
adapun tahapan pasca bencana adalah rehabilitas dan rekontruksi
7
DAFTAR PUSTAKA