By Ii Ismail S Kep
A. Pendahuluan
Bab ini merupakan pedoman untuk melakukan defibrilasi secara manual atau
menggunakan Automated External Defibrillators (AED) dan kardioversi.
B. Defibrilator
1. Pengertian
Defibrilator adalah alat yang digunakan untuk defibrilasi dan kardioversi. Selain itu,
defibrilator juga digunakan untuk pemantauan irama jantung dan pacu jantung
transkutan ( transkutaneous pacemaker )
2. Fungsi Defibrilator
a. Memantau irama jantung
b. Defibrilasi
c. Kardioversi
d. Pacu jantung sementara
3. Alat
Jenis alat :
a. Otomatis Eksternal Defibrillators (AED)
AED adalah defibrilator yang menggunakan sistem komputer yang dapat
menganalisa irama jantung, mengisis tingkat energi defibrilasi yang sesuai dan dapat
memberikan petunjuk pada penolong dengan menggunakan perintah perintah secara
lisan untuk mengarahkan tindakan.
AED dapat memberikan petunjuk visual yang baik untuk peletakan elektroda,
elektroda itu sendiri diberi kode dengan warna warna dan gambar ilustrasi cara
pemasangannya. Petunjuk visual yang timbul berupa cahaya lampu merah, kuning
atau berkedip, lisan (suara yang dikeluarkan AED), dan instruksi tertulis dari AED
untuk menganalisa irama dan kemudian memberikan energi kepada pasien. Jika
defibrilasi tidak berhasil, lanjutkan sesuai (algoritme VF/VT tanpa nadi) jika alat,
obat-obatan dan tenaga tersedia.
AED digunakan jika korban mengalami henti jantung :
1. Tidak berespon ( terhadap suara dan tepukan bahu )
2. Tidak bernafas (tidak ada pergerakan dinding dada )
3. Nadi tidak teraba atau tanda - tanda sirkulasi lain seperti tidak ada pergerakan
tangan atau kaki.
b. Semi-Otomatis AED
1) Ada yang monophasic atau biphasic
2) Ini mirip dengan AED tetapi dapat diganti secara manual dan biasanya memiliki
tampilan EKG.
3) Alat ini lebih banyak digunakan oleh paramedis.
4) Alat ini juga memiliki kemampuan untuk kecepatan menganilis irama jantung.
c. Standar dengan monitor
1) Mungkin monophasic atau biphasic
2) Ada monitoring irama tapi tidak dapat menganalisa gambaran irama
3) Untuk pemberian terapi listrik hanya dengan cara manual.
C. Defibrilasi
1. Pengertian
Defibrilasi adalah suatu tindakan terapi dengan cara memberikan aliran listrik yang
kuat dengan metode asinkron ke jantung pasien melalui pedal atau elektroda yang
ditempatkan pada permukaan dada pasien.
Defibrilasi dini sangat penting bagi kelangsungan hidup pada Sudden Cardiac Arrest (
SCA ) untuk beberapa alasan; 1 irama yang paling sering pada awal SCA adalah
Ventrikel Fibrilasi ( VF ), 2 pengobatan untuk VF adalah defibrilasi , 3 semakin cepat
melakukan defibrilasi angka keberhasilan makin tinggi , 4 dan VF cenderung berubah
menjadi asistol dalam beberapa menit.
2. Indikasi
Ventrikel fibrilasi
1) Dapat terjadi pada orang dewasa, tua ataupun pada anak muda
2) Pada anak-anak usia muda sering tidak ditemukan adanya gangguan struktur
jantung sebagai penyebab VT.
3) Pada kasus khusus dapat ditemukan pada usia muda
4) Pada usia dewasa-tua adanya gangguan struktur jantung pada VT sering
ditemukan. Sebagai contoh pada kasus Penyakit Jantung Koroner (PJK),
kardiomiopati yang dilatasi, kardimiopati hipertropik obstruktif
5) VT biasanya didahului dengan timbulnya lebih dari 3 ekstra systole dari
ventrikel yang berturutan
6) VT yang timbul dapat berupa satu bentuk RBBB ataupun LBBB
7) Dapat berlangsung dengan atau tanpa gangguan hemodinamik yang berarti
8) Ventrikel Tahikardi dengan hemodinamik yang stabil pemilihan obat-obat anti
Arithmia IV diutamakan
9) Ventrikel Tahikardi tanpa nadi paling sering ditemukan pada kasus henti
jantung
Ventrikel takikardi
3. Prinsip Defibrilasi
Kejutan memberikan energi dalam jumlah banyak dalam waktu yang sangat singkat
(beberapa detik) melalui pedal positif dan negative yang ditempelkan pada dinding
dada di sternum dan di apex. aliran listrik yang sangat singkat ini akan mendepolarisasi
semua miokard, menyebabkan berhentinya aktivitas listrik jantung atau biasa disebut
asistole. Beberapa saat setelah berhentinya aktivitas listrik ini, sel-sel pace maker akan
berrepolarisasi secara spontan dan memungkinkan jantung untuk pulih kembali. Siklus
depolarisasi secara spontan dan repolarisasi sel-sel pacemaker yang reguler ini
memungkinkan jantung untuk mengkoordinasi miokard untuk memulai aktivitas
kontraksi kembali.
4. Energi
Pada defibrilator monofasik energi yang diberikan 360 joule, sedangkan pada
defibrilator bifasik 120 - 200Joule. Untuk anak-anak, energi yang diperlukan adalah 1-2
joule/kg BB, maksimal 3 j/kg BB.
5. Prosedur defibrilasi
a. Persiapan Peralatan
b. Prosedur Defibrilasi
1) Hidupkan defibrilator
2) Pilih paddles atau ( lead I, II, III ) tombol lead select.
3) Oleskan jeli pada paddle.
4) Pilih energi yg diperlukan, Energi yg digunakan 360 joule, untuk defibrilator
monofasik.dan 120 – 200 joule untuk defibrilator bifasik.
5) Letakan paddle pada apex dan sternum.
6) Nilai irama pada monitor, VF/VT tanpa nadi.
7) Tekan tombol pengisian energi ( charge ) pada peddle apex / pada unit
defibrilator.
8) Setelah energi tercapai, berikan aba – aba yg jelas. “Energi siap…Saya
siap….Lingkungan siap”.
9) Berikan tekanan ± 10 Kg pd paddle.
10) Nilai kembali irama EKG, bila masih VF/VT tanpa nadi tekan tombol discharge
pada kedua paddle.
11) Setelah defibrilasi segera lakukan RJP dan tahapan ACLS berikutnya.
D. Kardioversi
1. Pengertian
Pengertian, adalah merupakan tindakan pengobatan non farmakologi yang
direncanakan untuk menghentikan dysritmia/ aritmia selain Ventrikel Fibrilasi,
menggunakan aliran listrik secara singkat dengan modus sinkron.
Sinkron, yaitu energi yg diberikan jatuh beberapa detik setelah defibrilator menangkap
gelombang QRS dari EKG & waktu terjadi 0,02 – 0,04 detik setelah gelombang R.
Modus sinkron
2. Indikasi kardioversi
Tindaka kardioversi segera diberikan pada pasien yang mengalami aritmia yang tidak
setabil ditandai dengan:
a. Hipotensi
b. Penurunan kesadaran
c. Adanya tanda Shock
d. Nyeri dada
e. Gagal jantung akut
Kardioversi elektif dilakukan pada takikardia supraventrikuler, fluter atrial, dan fibrilasi
atrial, yang gagal berubah ke irama sinus dengan digitalis, propranolol, adrofonium,
fenilefrin, kuinidin, atau verapanil.
Irama sinus lebih baik dari pada aritmia karena curah jantung lebih banyak dan lebih
rendah angka embolisme.
3. Energi
a. Untuk gambaran EKG dengan irama teratur QRS sempit dengan energi 50 – 100
joule.
b. Untuk gambaran EKG dengan irama tidak teratur QRS sempit dengan energi 120 –
200 joule.
c. Untuk gambaran EKG dengan irama teratur QRS lebar dengan energi 100 joule.
4. Prosedur Kardioversi
a. Persiapan Peralatan
b. Prosedur Defibrilasi
E. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian pada kasus gawat darurat dibedakan menjadi dua, yaitu : pengkajian primer
dan pengkajian sekunder. Pertolongan kepada pasien gawat darurat dilakukan dengan
terlebih dahulu melakukan survei primer untuk mengidentifikasi masalah-masalah
yang mengancam hidup pasien, barulah selanjutnya dilakukan survei sekunder.
Tahapan pengkajian primer meliputi : A: Airway, mengecek jalan nafas dengan tujuan
menjaga jalan nafas disertai kontrol servikal; B: Breathing, mengecek pernafasan
dengan tujuan mengelola pernafasan agar oksigenasi adekuat; C: Circulation,
mengecek sistem sirkulasi disertai kontrol perdarahan; D: Disability, mengecek status
neurologis; E: Exposure, enviromental control, buka baju penderita tapi cegah
hipotermia (Holder, 2002).
Pada pasian yang dilakukan defibrilasi dimana pasien sudah mengalami henti jantung
dan henti nafas, pengkajian dimulai dari Pengenalan awal, Circulation, Air way dan
Brething yang dilakukan dengan cepat dan mungkin dilanjutkan dengan bantuan hidup
lanjut.
Menurut American Heart Association (2010), Dalam rantai keberhasilan di jelaskan
bahwa pengenalan awal pada pasien yang mengalami kegawatan akan menentukan
kecepatan dalam melakukan bantuan hidup dasar, pemberian defibrilasi, bantuan hidup
lanjut dan monitoring yang terintegrasi, sehingga pasien dapat segera ditangani dengan
cepat dan dapat meningkatkan tingkat keberhasilan.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang dapat diangkat pada pasien yang dilakukan tindakan defibrilasi atau
kardioversi yang dikutif dari Panduan Penulisan Dx Kep,NOC,NIC –UAP-2011 adalah: