Oleh Kelompok 4 :
Penurunan jumlah urin
Pucat.
Hematuri.
Anoreksia dan diare disebabkan karena edema mukosa usus.
Sakit kepala, malaise, nyeri abdomen, berat badan meningkat dan
keletihan umumnya terjadi.
Gagal tumbuh dan pelisutan otot (jangka panjang).
Hiperlipidemia, umumnya ditemukan hiperkolesterolemia.
Hiperkoagulabilitas
Kenaikan berat badan secara progresif dalam beberapa hari/minggu.
Mudah lelah atau lethargie tapi tidak kelihatan sakit payah.
Hipertensi
Pembengkakan jaringan
PATOLOGI SINDROM NEFRITIK AKUT
• Infeksi sekunder
• Shock hipovolemik
• Trombosis vaskuler
• Komplikasi yang bisa timbul adalah malnutrisi atau kegagalan ginjal.
• Trombosis vena
• Gagal ginjal akut
• Edema pulmonal
• Perburukan pernafasan (berhubungan dengan retensi cairan).
• Kerusakan kulit.
• Peritonitis (berhubungan dengan asites).
• Hipovolemia (kekurangan cairan).
• Komplikasi tromboemboli- terombosis vena renal, trombosis vena dan
arteri ekstremitas dan trombosis arteri serebral.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
SINDROM NEFRITIK AKUT
1. Laboratorium
a. Urine
Volume biasanya kurang dari 400 ml/24 jam (fase oliguria)
b. Darah
Hemoglobin menurun karena adanya anemia.
c. Bakteriologi Pada Throat swab atau skin swab dapat
ditemukan streptokokkus pada 10-15% kasus Pencitraan.
d. Foto thorax PA tegak dan lateral dekubitus kanan.
2. Biosi ginjal dilakukan untuk memperkuat diagnosa.
3. Pemeriksaan penanda Auto-immune (ANA, ASOT, C3,
cryoglobulins, serum electrophoresis).
PENATALAKSANAAN SINDROM
NEFRITIK AKUT
1. Farmakologi
• Obat kortikosteroid
• Obat antihipertensi
• Obat diuretik
• Obat pengencer darah
• Obat penisilin
2. Non Farmakologi
• Tirah baring
• Terapi cairan
• Perawatan kulit
• Perawaan mata
• Penatalaksanaan krisis hivopelemik
• Pencegahan infeksi
• Perawatan spesifik
3. Terapi Diet
• Diet Lemak
• Diet Protein
• Diet Sodium
ASUHAN KEPERAWATAN
SINDROM NEFRITIK AKUT
DIAGNOSA :
1.Keletihan berhungan dengan kondisi fisiologis
2.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan
3.Resiko infeksi berhubungan dengan
ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder
4.Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis
(mis, stress, keengganan untuk makan
5.Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan
dengan spasme jalan napas