Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TENTANG TEKNIK

RELAKSASI NAPAS DALAM DI RUANG BEDAH RSUD Dr.


ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI

PEMBIMBING :

CI AKADEMIK CI KLINIK

OLEH KELOMPOK 2 :

1. Nadya Ahsa Ninisa (2214901019)


2. Sinta Wulandari (2214901018)
3. Liati (2214901028)
4. Cantika Faradisa Salsabilla (2214901036)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
2022
LEMBAR PENGESAHAN SAP PENYULUHAN
TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM
RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR
BUKITTINGGI

Tanggal 2 Desember 2022

Oleh:
Progam Studi Pendidikan Profesi Ners Universitas Fort De Kock

Kelompok 2 :

1. Nadya Ahsa Ninisa (2214901019)


2. Sinta Wulandari (2214901018)
3. Liati (2214901028)
4. Cantika Faradisa Salsabilla (2214901036)

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

Kepala Ruangan
SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Teknik Relaksasi Napas Dalam

Sub Pokok Bahasan : Teknik Relaksasi Napas Dalam

Sasaran : Keluarga dan Pasien

Tanggal Pelaksanaan : 2 Desember 2022

Waktu : 1x30 menit

Pukul :

Tempat : Ruangan Bangsal Bedah RS.Achmad Mochtar


Bukittinggi

Pemateri :

A. Latar Belakang

Relaksasi adalah suatu bentuk aktivitas yang dapat membantu mengatasi


rasa nyeri, menghilangkan ketegangan otot, mengurangi stres dan memperbaiki
gangguan tidur. Saat relaksasi seseorang dalam keadaan sadar namun tubuh
rileks, tenang dan tidak ada pikiran apapun. Teknik relaksasi ini melibatkan
pergerakan anggota badan secara mudah dan boleh dilakukan dimana saja.
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan yang
diajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat
(menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana cara menghembuskan nafas
secara perlahan. Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi nafas
dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi
darah (Smeltzer dan Bare, 2002).
Mekanisme relaksasi nafas dalam (deep breathing) pada sistem
pernafasan berupa suatu keadaan dimana ketika inspirasi dan ekspirasi
pernafasan dengan frekuensi menjadi 6-10x/menit sehingga terjadi peningkatan
regangan kardiopulmonary. Stimulasi peregangan di arkus aorta dan sinus karotis
diterima dan dieruskan oleh syaraf vagus ke medula oblongata (pusat regulasi
kardiovaskuler), selanjutnya merespon terjadinya peningkatan refleks
baroreseptor. Implus aferen dari baroreseptor mencapai pusat jantung yang akan
merangsang aktivitas saraf simpatik dan menghambat pusat simpatis
(kardioakselerator, sehingga menyebabkan vasodilatasi sistemik, penurunan
denyut dan daya kontraksi jantung). (Muttaqin, 2009 dan Rubin, 2007).

Menurut Soeharto (2009) menyatakan bahwa tujuan teknik relaksasi nafas


dalam untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas,
mencegah atelektasi paru, meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi stress baik
stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan
menurunkan kecemasan serta menurunkan tekanan sistolik dan diastolik.

B. Tujuan Instrusional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit pasien mampu


mendemonstrasikan cara relaksasi napas dalam.

C. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x30 menit, keluarga dan

pasien Ruangan Bangsal Bedah RS.Achmad Mochtar Bukittinggi mengetahui:

1. Menjelaskan pengertian relaksasi napas dalam

2. Menjelaskan tujuan dan manfaat relaksasi napas dalam

3. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi teknik relaksasi napas dalam


4. Menjelaskan langkah-langkah teknik relaksasi napas dalam

5. Mendemonstrasikan teknik relaksasi napas dalam

D. Strategi Pelaksanaan
1. Topik : Teknik Relaksasi Napas Dalam
2. Sasaran : Pasien Dan Keluarga Pasien
3. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Praktik dan Diskusi
4. Media : Leaflet, Infocus, PPT
5. Waktu :
a. Hari : Jum’at
b. Tanggal : 2 Desember 2022
c. Jam :
6. Tempat : Ruang Rawat Bangsal Bedah
7. Setting Tempat :

Keterangan :

 : Presentator
 : Audiens

 : Moderator

 : Observer

 : Media

 : Fasilitator

E. Pembagian Tugas

Penanggung Jawab

1. Moderator :

2. Presentator :
a. Observer :

b. Fasilitator :

c. Uraian Tugas :

1) Moderator

Peran moderator di awal penyuluhan

a) Membuka penyuluhan

b) Memperkenalkan diri dan anggota kelompok

c) Klasifikasi kontrak waktu dan tempat


d) Membuat kontrak bahasa

e) Menyampaikan tujuan penyuluhan

f) Menyampaikan sistematika penyuluhan

Peran moderator di akhir penyuluhan

a) Evaluasi kembali pengetahuan klien tentang materi yang diberikan

(tanyakan tiap point yang sudah dijelaskan)

b) Menyampaikan Kesimpulan

c) Menutup penyuluhan

2) Presentator

a) Membina suasana yang rileks dan menyenangkan selama penyajian

b) Menggali pengetahuan audiens tentang point materi yang akan

dijelaskan

c) Memberikan reinforcement positif atas jawaban audiens (bukan

berarti membenarkan jawaban yang salah)

d) Menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah di mengerti

3) Observer

a) Mengamati jalannya penyuluhan

b) Mendokumentasikan jalannya penyuluhan

c) Point yang di dikumentasikan terkait evaluasi struktur, evaluasi

proses, evaluasi akhir

4) Fasilitator

a) Menjaga kelancaran penyuluhuan

b) Memfasilitasi audiens untuk bertanya


c) Menjaga ketenangan selama penyuluhan

F. Materi Pengajaran

1. Pengertian relaksasi napas dalam

2. Tujuan dan manfaat relaksasi napas dalam

3. Faktor yang mempengaruhi teknik relaksasi napas dalam

4. Langkah-langkah teknik relaksasi napas dalam

G. Media Pengajaran

1. Materi Pengajaran Infocus


2. Leaflet

H. Metode Pengajaran

1. Presentasi

2. Diskusi / tanya jawab


I. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Media


1 Pembukaan 5 menit  Salam perkenalan
 Menjelaskan kontrak
dan tujuan pertemuan

2 Pelaksanaan 20 menit Menjelaskan tentang : Materi


pengajaran
 pengertian relaksasi
Leaflet
napas dalam

 tujuan dan manfaat


relaksasi napas dalam

 faktor yang
mempengaruhi teknik
relaksasi napas dalam

 langkah-
langkah teknik
relaksasi
napas dalam
 mendemonstrasikan
teknik relaksasi napas
dalam

3. Penutup 5 menit  memberikan


kesempatan kepada
pasien dan keluarga
pasien untuk
mengajukan
pertanyaan
 menjawab pertanyaan
dari pasien dan keluarga
pasien
 melakukan evaluasi
tentang materi yang
disampaikan
 menyampaikan
Kesimpulan
 salam penutup

J. Evaluasi

1. Struktur

a. Kesiapan Mahasiswa Memberikan Materi Penyuluhan

b. Media dan alat memadai.

c. Setting sesuai dengan kegiatan.

d. Suasana tenang dan tidak ada yang hilir mudik

2. Proses

a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 5 peserta

b. Media yang digunakan adalah leaflet

c. Waktu penyuluhan adalah 30 menit

d. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan


penyuluhan

e. Pembicara diharapkan menguasai materi dengan baik


f. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan penyuluhan
berlangsung

g. Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan

3. Hasil

Evaluasi hasil yang dilakukan dengan tanya jawab adalah :

a. Bagaimana pengertian tentang relaksasi napas dalam

b. Apa saja tujuan dan manfaat relaksasi napas dalam

c. Apa saja faktor yang mempengaruhi teknik relaksasi napas dalam

d. Bagaimana langkah-langkah teknik relaksasi napas dalam

e. Bagaimana cara mendemonstrasikan teknik relaksasi napas dalam


MATERI
TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM

A. Pengertian

Teknik relaksasi merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang


dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan
nafas dalam, nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan
bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan. Selain dapat menurunkan
intensitas nyeri, teknik relaksasi nafas dalam juga dapat meningkatkan
ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah (Smeltzer dan Bare, 2009).
Latihan nafas dalam adalah cara bernafas yang efektif melalui menarik dan
menghembuskan napas untuk memperoleh nafas yang lambat, dalam dan
rileks

B. Tujuan Dan Manfaat Teknik Relaksasi

Menurut Smeltzer dan Bare (2009) menyatakan bahwa tujuan dari


teknik relaksasi nafas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli,
memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan efisiensi
batuk mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu
menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan. Sedangkan manfaat
yang dapat dirasakan oleh klien setelah melakukan teknik relaksasi nafas
dalam adalah dapat menghilangkan nyeri, ketentraman hati, dan berkurangnya
rasa cemas.

C. Faktor Yang Mempengaruhi Relaksasi

Relaksasi ini menimbulkan respon emosi dan efek menenangkan,


sehingga fisiologi dominan simpatis berubah menjadi dominan sistem
parasimpatis. Sensasi tenang, ringan dan hangat yang menyebar keseluruh
tubuh merupakan efek yang bisa dirasakan dari relaksasi autogenik. Sensai
ringan yang muncul adalah merupakan efek dari ketegangan otot tubuh yang
menurun. Perasaan hangat diekstermitas dapat dijelaskan secara fisiologis
sebagai vasodilatasi pembuluh darah karena aktivasi sistem parasimpatis
(Ismarina,dkk, 2015).

D. Langkah-langkah Teknik Relaksasi Napas Dalam

1. Ciptakan lingkungan yang tenang

2. Usahakan tetap rileks dan tenang

3. Posisi duduk, setengah duduk atau berbaring

4. Letakkan kedua telapak tangan berhadapan satu sama lain, dibawah dan
sepanjang batas bawah tulang rusuk depan. Letakkan ujung jari tengah
kedua telapak tangan saling bersentuhan.

5. Ambil nafas dalam secara lambat, menghirup melalui hidung. Rasakan


bahwa kedua jari tengah tangan terpisah selama menarik nafas (inspirasi).
Tahan napas sampai hitungan ketiga (1, 2, 3)

6. Perlahan-lahan menghembuskan nafas melalui mulut (seperti meniup).


Kedua ujung jari tengah akan bersentuhan kembali

7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks

8. Usahakan agar tetap konsentrasi/ mata sambil terpejam

9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah nyeri

10. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang

11. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali
DAFTAR PUSTAKA

Tamsuri, A. (2006). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC

Alimul, A. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia 1. Jakarta : Salemba


Medika. Teknik Relaksasi Nafas Dalam.

Setyoadi, Kushariyadi. Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien Psikogeriatrik.


Salemba Medika. Jakarta. 2011

Sasmitawati. (2008). Terapi Kognitif Perilaku Untuk Menurunkan Kecemasan.


Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM

Anda mungkin juga menyukai