DI SUSUN OLEH
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “ ESI (Emergency Severity Index) dalam Keperawatan Bencana”. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk kepentingan proses belajar. Dalam
penyusunan makalah ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan
saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan untuk
pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan di masa mendatang.
Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita
dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Penyusun Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
B. Rumusan Masalah. ....................................................................................... .2
C. Tujuan Masalah............................................................................................. .2
BAB II PEMBAHASAN
A. Emergency Severity Index (ESI)...................................................................3
B. Klasifikasi Triase ESI........................................................................... 3
C. Skala Emergency Severity Index.......................................................... 4
D. Tatalaksana Emergency Severity Index Triage..................................... 4
E. Kriteria Emergency Severity Index................................................... .......... 8
F. Faktor yang Berhubungan dengan Undertriage atau Overtriage pada Penggunaan
Emergency Severity Index untuk Triase IGD........................................ 8
G. Apikasi di Indonesia............................................................................. 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini meliputi beberapa aspek berikut :
PEMBAHASAN
Kategori
Keterangan
ESI
ESI 1 Apabila pasien memerlukan intervensi penyelamatan jiwa
ESI 2 Apabila pasien tidak bisa menunggu karena resiko tinggi, perubahan
kesadaran akut, atau nyeri hebat
ESI 3 Apabila pasien memerlukan lebih satu sumber daya
ESI 4 Apabila pasien memerlukan sumber daya lebih hanya satu
ESI 5 Apabila pasien bisa menunggu karena resiko tidak tinggi, tidak
terjadi perubahan kesadaran akut atau nyeri hebat
3
4
pinggang yang parah, muntah, pucat kulit, dan riwayat kolik ginjal merupakan
contoh pasien yang memenuhi kriteria ESI Level 2.
3. ESI Level 3 Darurat: Memerlukan lebih dari 2 sumberdaya UGD sesuai dengan
Emergency Severity Index.
4. ESI Level 4 Kurang Darurat: Memerlukan 1 sumberdaya UGD sesuai dengan
Emergency Severity Index.
5. ESI Level 5 Tidak Gawat Darurat: Tidak memerlukan sumber daya UGD
sesuai dengan Emergency Severity Index – prioritas terendah untuk diperiksa.
Penilaian awal di area triase: proses penilaian pasien bersifat individual
berdasarkan kebutuhan dan usia pasien, meliputi:
a) Tanda vital termasuk suhu dan pengkajian nyeri.
b) Status mental/neurologis bila terindikasi dari keluhan utama pasien.
c) Berat badan dalam kilogram dan panjang / tinggi badan atau lingkar
lengan atas dalam sentimeter untuk semua pasien.
d) Tanyakan tentang riwayat alergi, medications, past illnes/ medical history,
last meal, event (riwayat kejadian).
e) Status imunisasi
f) Obat-obatan saat ini – kapan terakhir minum obat bila berkaitan dengan
keluhan utama.
g) Riwayat penyakit sebelumnya.
h) Penilaian penggunaan obat terlarang dan/atau alkohol bila dicurigai.
i) Visus (untuk semua keluhan utama gangguan penglihatan atau cidera
mata).
j) Penilaian perilaku.
k) Kemampuan komunikasi.
l) Penilaian adanya tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
8
G. Apikasi di Indonesia
Ada sedikitnya tiga alasan mengapa ESI lebih cocok diterapkan di sebagian
besar IGD di Indonesia. Pertama, perawat triase dipandu untuk melihat kondisi dan
keparahan tanpa harus menunggu intervensi dokter. Hal ini sangat bermanfaat
untuk fasilitas kesehatan dengan jumlah tenaga dokter yang terbatas sehingga
dokter tidak perlu dialokasikan untuk ikut memegang triase. Alasan kedua,
pertimbangan penggunaan sumber daya yang digunakan dalam sistem ESI sangat
bermanfaat pada fasilitas kesehatan dengan sumber daya terbatas. Ketiga, sistem
triase ESI menggunakan skala nyeri 1-10 dan pengukuran tanda vital yang secara
umum dipakai di Indonesia. Di sisi lain, terdapat risiko overtriage dan undertriage.
Untuk itu, perlu dilakukan pelatihan terhadap tenaga kesehatan supaya dapat
menentukan level ESI dengan tepat, terutama pada kasus yang memiliki faktor
risiko terjadinya inakurasi. Selain itu, fasilitas kesehatan juga perlu terlebih dahulu
menentukan batas lama tunggu pasien untuk masing-masing level ESI sebelum
sistem ini dapat diaplikasikan di fasilitas kesehatan di Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ESI merupakan salah satu sistem triase yang memiliki 5 skala tingkatan dengan
validitas, rehabilitas dan sensitifitas yang tinggi yang dapat diaplikasikan di IGD
Rumah Sakit. Dalam pelaksanaannya sistem triase ini dapat dilakukan oleh dokter
triase maupun perawat triase. Untuk mencegah terjadinya kekeliruan penentuan
kategori triase maka pemeriksaan harus mempertimbangkan usia pasien, riwayat
gangguan tanda vital, dan keluhan utama spesifik pasien serta dapat ditambah dengan
pemeriksaan lain.
B. Saran
Dengan makalah ini kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun serta kami berharap makalah ini bisa berguna bagi pembaca untuk
menambah referensi khususnya bagi mahasiswa ilmu keperawatan dalam
mempelajari tentang 5 level sistem triase salah satunya ESI (Emergency Severity
Index).
10
DAFTAR PUSTAKA
Datusanantyo, R.A. 2013. Emergency Severity Index (ESI): Salah Satu Sistem Triase
Berbasis Bukti. RAD Journal 10(7):1-3.
Gilboy, N., Tanabe, P., Travers, D., dan Rosenau, A.M. 2012. Emergency Severity
Index (ESI): A Triage Tool for Emergency Department. Implementation
Handbook .4th ed.AHRQ Publication.
11