A. Pengertian
Dalam beberapa buku dan literatur ada beberapa definisi dari Comotio
Comotio cerebri atau gegar otak adalah gangguan fungsional sementara tanpa
Gegar serebral adalah sindrom yang melibatkan bentuk ringan dari cedera
otak menyebar. ini adalah disfungsi neurologis sementara dan bersifat dapat
- Engram,B, 1998
Pengertian Vulnus laceratum atau luka robek menurut Arif Mansjoer, dkk,
2000 adalah luka dengan tepi yang tidak beraturan atau compang camping
1996, hal 204 : Cedera Kepala bisa terbuka atau tertutup, luka kepala terbuka
C. Anatomi
D. Etiologi
Etiologi Comotio Cerebri biasanya berasal dari trauma langsung dan tidak
karena tingginya tahanan atau kekuatan yang merobek terkena pada kepala
E. Pathofisiologi
sistemik dan dapat disertai anoksia. (Barbara C. Long, 1996, hal. 204)
- Pola Pernafasan
pada pernafasan pada sinkronisasi dan koordinasi serebelum pada upaya otot.
Nukleus dan area otak tengah dari batang otak mengatur automatisasi
pernafasan.
Pusat ini bisa dicederai oleh peningkatan TIK dan hipoksia serta oleh cedera
langsung atau interupsi aliran darah. Comotio Cerebri yang mengubah tingkat
laju mortalitas tinggi pola pernafasan berbeda dapat diidentifikasi bila terdapat
Hemisfer atau hemiplegia dapat terjadi sebagai akibat dari kerusaka pada area
motorik otak. Selain itu, pasien dapat mempunyai kontrol volunter terhadap
Pada disfungsi hemisfer bilateral atau disfungsi pada tingkat batang otak,
gangguan tonus otot dan penampilan postur abnormal yang pada saatnya
- Keseimbangan Hidrasi
sendirinya dalam sehari atau dua hari bila diuresis terjadi. (Hudak dan Gallo,
- Aktivitas Menelan
yang umumnya pada pasien dengan Comotio Cerebri. Gangguan area motorik
memanipulasinya dengan gerakan pipi dan lidah. Selain itu reflek menelan
dari batang otak mungkin hiperaktif atau menurun sampai hilang sama sekali.
Hasil fungsional adalah tersedak, batuk tidak efektif atau tidak dan aspirasi
- Kemampuan Komunikasi
bukan tidak terjadi secara tersendiri. Kerusakan ini akibat dari kombinasi
Pasien yang telah mengalami cedera pada area hemisfer serebral dominan
bahasa dalam beberapa hal bahkan mungkin semua bentuk dari bahasa
Hemoragik
Kerusakan Defisit
pada Area Neurologis
Motorik
Otak Edema
Perubahan Perubahan Stres
Perubahan Peningkatan
tingkat Persepsi Fisiologi
Hemiplegia Perfusi TIK
kesadaran Sensori
Jaringan
Serebral Nyeri Gangguan
Perubahan
Gangguan Hipoventilasi Proses Pikir Kepala Nervus
Mobilitas alveolar vagus
Fisik
Sakit kepala
- Pemeriksaan Penunjang
Skan Ct
Angiografi Serebral
EEG
Sinar X
tulang.
GDA
Mengetahui adanya masalah ventilasi atau oksigenasi yang dapat
meningkatkan TIK.
H. Penatalaksanaan
dan perawatan. Pengawasan terhadap kesadaran dan fungsi –fungsi vital pernafasan
1. Penderita harus istirahat baring di tempat tidur sehingga semua keluhan hilang.
3. Setelah keluhan hilang, klien dilatih untuk mobilisasi untuk mencegah terjadinya
neurosis traumatic.
5. Setelah keluar dari rumah sakit, segala aktivitas harus disesuaikan dengan
Pada kasusu ini biasanya terdapat gejala dan tanda yang muncul diantaranya
C. Kebutuhan Eliminasi
D. Kebutuhan Nutrisi
satu tubuh.
F. Kebutuhan Oksigenasi
Gejala dan tanda yang muncul diantaranya perubahan pola nafas, nafas
1. Pengkajian
pengkajian yang dilakukan lebih dispesifikkan untuk mencari data fokus yang
oleh cedera tambahan pada organ-organ vital. Pengkajian yang dilakukan yaitu:
Gejala dan tanda yang muncul diantaranya merasa lemah, lelah, kaku,
- Sirkulasi
Gejala dan tanda yang muncul diantaranya perubahan tekanan darah atau
- Integritas Ego
Gejala dan tanda yang muncul diantaranya perubahan tingkah laku atau
impulsif.
- Eliminasi
Gejala dan tanda yang muncul diantaranya inkontinentia kandung kemih atau
- Neurosensori
posisi tubuh.
Gejala dan tanda yang muncul diantaranya sakit kepala dengan intensitas
dan lokasi yang berbeda biasanya lama wajah menyeringai, respon menarik
- Pernafasan
Gejala dan tanda yang muncul diantaranya perubahan pola nafas, nafas
- Keamanan
gangguan rentang gerak, tonus otot hilang, demam, gangguan dalam regulasi
satu tubuh.
- Interaksi Sosial
2. Fokus Intervensi
tekanan darah sistemik atau hipoxia. (Doenges, ME, 2000, hal. 273)
perbaikan.
Intervensi :
kerusakan SSP.
baik.
membran mukosa.
hal 45).
terkontrol
pengurangan
Intervensi
Mempertahankan tirah baring.
komplikasinya.
sakit kepala.
c. Resiko tinggi terhadap pola nafas tak efektif berhubungan dengan kerusakan
Intervensi :
keterlibatan otak.
Anjurkan pasien untuk melakukan nafas dalam yang efektif jika sadar.
kesadaran biasanya.
melakukan aktivitas.
psikologis
terjadinya ansietas.
pasien sekarang.
kacau.
sebanyak mungkin.
mengontrol situasi.
footdrop.
- Mempertahankan kekuatan dan fungsi bagian bagian
Intervensi :
akan dilakukan.
ketergantungan (0-4)
karena tekanan.
tersebut.
ada.
Intervensi :
yang baik.
nosokomial.
jahitan)
Intervensi
mengatasi sekresi.
Beri makan dalam jumlah kecil dan dalam waktu yang sering dengan
teratur
Rasional : Meningkatkan proses pencernaan dan toleransi pasien
Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol. 2, EGC, Jakarta,
2001
1996
Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 2, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 1990
(Barbara C. Long, 1996, Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medical
Bedah 2001