DENGAN VERTIGO
OLEH :
TAHUN 2020
A. DEFINISI
Perkataan vertigo berasal dari bahasa Yunani vertere yang artinya memutar.
Pengertian vertigo adalah sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau
lingkungan sekitarnya, dapat disertai gejala lain, terutama dari jaringan otonomik
akibat gangguan alat keseimbangan tubuh Vertigo mungkin bukan hanya terdiri dari
satu gejala pusing saja, melainkan kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari
gejala somatik (nistagmus, unstable), otonomik (pucat, peluh dingin, mual, muntah)
dan pusing.
B. ETIOLOGI
Vertigo merupakan suatu gejala, penyebabnya antara lain akibat kecelakaan, stres,
gangguan pada telinga bagian dalam, obat-obatan, terlalu sedikit atau banyak aliran
darah ke otak, dll. Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan
melalui organ keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalam. Organ ini
memiliki saraf yang berhubungan dengan area tertentu di otak. Vertigo bisa
disebabkan oleh kelai nan di dalam telinga, di dalam saraf yang menghubungkan
telinga dengan otak dan di dalam otaknya sendiri.
2. Obat-obatan : Alkohol.
3. Kelainan telinga :
Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian
dalam yang menyebabkan benign paroxysmal positional vertigo (jenis vertio
yang menyerang dalam waktu yang singkat tetapi bisa cukup berat yang terjadi
secara berulang-ulang. Vertigo ini muncul setelah terserang infeksi virus atau
adanya peradangan dan kerusakan di daerah telinga tengah. Saat menggerakkan
kepala/ menoleh secara tiba-tiba maka gejalanya akan muncul), infeksi telinga
bagian dalam karena bakteri, labirintis, penyakit maniere, peradangan saraf
vestibuler, herpes zoster.
a. Kelainan Neurologis :
Tumor otak, tumor yang menekan saraf vestibularis, sklerosis multipel, dan
patah tulang otak yang disertai cedera pada labirin, persyarafannya atau
keduanya.
b. Kelainan sirkularis :
C. MANIFESTASI KLINIS
Perasaan berputar yang kadang-kadang disertai gejala sehubungan dengan reak dan
lembab yaitu mual, muntah, rasa kepala berat, nafsu makan turun, lelah, lidah pucat
dengan
selaput putih lengket, nadi lemah, puyeng (dizziness), nyeri kepala, penglihatan
kabur,
tinitus, mulut pahit, mata merah, mudah tersinggung, gelisah, lidah merah dengan
selaput
tipis. Berdasarkan gejala klinisnya, vertigo dapat dibagi atas berberapa kelompok,
yaitu :
1. Vertogo Proximal
atau hari, kmudian menghilang sempurna, tetapi suatu ketika serangan tersebut
dapat muncul lagi. Diantara serangan, penderita sama sekali bebas keluhan. Vertigo
kelainan gigi/endotogen.
paroximal benigna.
2. Vertigo Kronis
Yaitu vertigo yang menetap, keluhan konstan tanpa serangan akut, dibedakan
menjadi :
Otitis media akut kronika, meningitis TB, labirinitis kronis, lues serebri, lesi
D. PATHOFISIOLOGY
disampaikan ke pusat kesadaran. Susunan aferen yang terpenting dalam sistem ini
Susunan lain yang berperan ialah sistem optik dan pro-prioseptik, jaras-jaras
yang menghubungkan nuklei vestibularis dengan nuklei N. III, IV dan VI, susunan
vestibuloretikularis, dan vestibulospinalis.
kontribusi paling besar, yaitu lebih dari 50 % disusul kemudian reseptor visual dan
berasal dari reseptor vestibuler, visual dan proprioseptik kanan dan kiri akan
diperbandingkan, jika semuanya dalam keadaan sinkron dan wajar, akan diproses
lebih lanjut.
Respons yang muncul berupa penyesuaian otot-otot mata dan penggerak tubuh
dalam keadaan bergerak. Di samping itu orang menyadari posisi kepala dan tubuhnya
terhadap lingkungan sekitar. Jika fungsi alat keseimbangan tubuh di perifer atau
sentral dalam kondisi tidak normal/ tidak fisiologis, atau ada rangsang gerakan yang
aneh atau berlebihan, maka proses pengolahan informasi akan terganggu, akibatnya
muncul gejala vertigo dan gejala otonom; di samping itu, respons penyesuaian otot
menjadi tidak adekuat sehingga muncul gerakan abnormal yang dapat berupa
1. Berdebar-debar
4. pandangan kabur
6. Berkeringat dingin
Penyakit vertigo yang dialami setiap orang berbeda-beda. Ada yang mengalami
ada pula vertigo yang berlangsung sampai seminggu. Secara psikologis, Penyakit
V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan mata
menguji keseimbangan pasien diminta untuk berdiri dan kemudian berjalan dalam
satu garis lurus, awalnya dengan mata terbuka kemudian dengan mata tertutup.
3. Pemeriksaan neurologic
4. Pemeriksaan otologik
VI. PENATALAKSANAAN
3. Buka mata pelan-pelan, miringkan badan atau kepala ke kiri dan ke kanan.
4. Bangun secara perlahan dan duduk dulu sebelum beranjak dari tempat tidur.
I. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien
- Nama
- Umur
- Jenis Kelamin
- Alamat
- Diagnosa medis
b. Riwayat keperawatan
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi
d. Pemeriksaan laboratorium
01234
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Ambulasi ROM
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total.
Klien kurang tidur, klien kurang istirahat karena faktor dan data yang disebutkan
sudah menikah)
i. Pola peran-hubungan
k. Pola keyakinan-nilai
l. Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan mata
- Pemeriksaan neurologik
- Pemeriksaan otologik
2. ANALISA DATA
Subjektif
Objektif
3. Pasien mengatakan
gangguan
5. Pasien mengatakan
jantungnya
berdebar debar
DIAGNOSA KEPERAWATAN
biologis
No Diagnosa
Hasil
Intervensi
Rasional
1 Resiko cedera
berhubungan
dengan
gangguan
keseimbangan
berupa ataksia
dan pusing
Setelah
dilakukan
NIC label
asuhan keperawatan
Management : Safety
Observasi faktor-faktor
yang
dapat
ntuk meningkatkan
kesadaran
klien,
NOC label :
berkonstribusi terhadap
cedera.
pemberi asuhan.
Risk Detection
Pasien
mengidentifikasi
faktor-faktor yang
meningkatkan
cedera.
Tingkatkan keamanan
lingkungan
sesuai
mampu mengaktifkan
koping
terhadap
kebutuhan.
familiar.
perlunya penerangan
yang aman.
membantu diskriminasi
visual.
Pasien membantu
mengidentifikasi
dan menerapkan
tindakan keamanan
untuk mencegah
cedera.
Berikan
pendidikan
Pendidikan kesehatan
untuk mencegah
cedera.
dapat menimbulkan
berlangsung.
2 Ketidakseimban
gan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan factor
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
selama …x 24 jam,
diharapkan nyeri
pasien berkurang.
NIC label
Nutrion Management :
kalori.
Agar mengetahui
NOC label
Agar mengetahui
bagaimana memenuhi
biologis
Nutritional Status :
nutrisi
kebutuhan nutrisi
Mengetahui alergi
makanan
dibutuhkan pasien
Agar mengetahui
pentingnya makan
Peristaltic usus
normal
Berat badan
meningkat
dimakan mengandung
mencegah konstipasi
Untuk mengetahui
pasien
Untuk mengetahui
muntah
membuat catatan
makanan harian
Untuk mengetahui
Monitor adanya
penurunan BB dan
guladarah
pemasukan nutrisi
pasien
Monitor lingkungan
selama makan
makan
Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
3 Kekurangan
volume cairan
berhubungan
dengan mual,
muntah
ditandai
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
selama …x 24 jam,
tubuhnya.
NIC label :
Fluid Management :
Untuk mengetahui
hari
kisaran normal
Untuk mengontorl
dengan kulit
kering.
NOC label :
Fluid Balance:
Tekanan
(kelembapan mukosa
hidrasi pasien
Agar memenuhi
kebutuhan nutrisi
Intake dan
seimbang
pasien
Monitor status nurtrisi
Berikan cairan
jika diresepkan
laboratorium
Phatway
Stress
parasimpatis meningkat
VERTIGO
Vestibula
cereblum
Tekanan intra
kranial meningkat
Aktivitas kecereblum
cortex meningkat
Menekan pusat
muntah
Mual, muntah
Gangguan
keseimbangan
Intake nutrisi
menurun
Resiko Cedera
Intake nutrisi
menurun
Kekurangan volume
cairan
DAFTAR PUSTAKA