Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ASAM URAT DAN NYERI SENDI

Topik : Asam urat dan Nyeri sendi


Sub Topik : Pentingnya Pengetahuan Tentang Asam urat dan
Nyeri sendi
Sasaran : Keluarga Tn. M
Hari/Tanggal : Sabtu, 10 September 2016
Jam : 13.00-14.00 WIB
Waktu : 60 menit
Tempat : Rt.02 Rw.03 Kel. Arjowinangun

A. TUJUAN
I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Asam urat
dan Nyeri sendi selama 60 menit, diharapkan keluarga Tn.
M mampu memahami mengenai penyakit nyeri sendi dan
perawatan di rumah.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Asam urat
dan Nyeri sendi selama 60 menit, , diharapkan keluarga
Tn. M dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian Asam urat dan Nyeri sendi
2. Klasifikasi Asam urat dan Nyeri sendi
3. Faktor Penyebab Asam urat dan Nyeri sendi
4. Gejala Asam urat
5. Perawatan di Rumah
6. Pencegahan Nyeri sendi
7. Penanganan Nyeri sendi (senam peregangan)
B. MATERI
Terlampir
C. MEDIA
1. Leaflet
2. SAP

D. METODE
Ceramah
Diskusi (Tanya jawab)

E. PELAKSANAAN KEGIATAN
N Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan
o Peserta
1. 5 Pembukaan :
menit 1. Memberi salam Menjawab
salam
2. Menjelaskan tujuan
Mendengar
penyuluhan
kan dan
memperhat
3. Menyebutkan materi/pokok
ikan
bahasan yang akan
disampaikan

2. 30 Pelaksanaan :
menit Menjelaskan materi penyuluhan Menyimak
secara berurutan dan teratur. dan
Materi : memperhat
Pengertian Nyeri sendi ikan

Penyebab Nyeri sendi


Gejala Nyeri sendi
Dampak & Komplikasi yang
terjadi
Pencegahan dan Penanganan
bagi
penderita nyeri sendi
3. 15 Evaluasi :
menit Menyimpulkan inti Menyimak
penyuluhan dan
Menyampaikan secara mendengar

singkat materi penyuluhan kan

Memberi kesempatan kepada


keluarga untuk bertanya
Memberi kesempatan
kepada keluarga untuk
menjawab pertanyaan yang
dilontarkan
4. 10 Penutup :
menit Menyimpulkan materi Menjawab
penyuluhan yang telah salam
disampaikan
Menyampaikan terima kasih
atas perhatian dan waktu
yang telah di berikan kepada
keluarga
Mengucapkan salam
F. EVALUASI
Keluarga dapat menjelaskan pengertian nyeri sendi
Keluarga dapat menjelaskan klasifikasi nyeri sendi
Keluarga dapat menjelaskan penyebab nyeri sendi
Keluarga dapat menjelaskan gejala nyeri sendi
Keluarga dapat menjelaskan pencegahan nyeri sendi
Keluarga dapat menjelaskan penanganan nyeri sendi

LAMPIRAN MATERI

NYERI SENDI

Penyebab Nyeri Sendi


Ada banyak sekali sebab mengapa persendian sakit. Nyeri sendi
dapat merupakan gejala tunggal atau menjadi bagian banyak
gejala lain yang Anda alami. Manifestasi nyeri sendi dapat
bervariasi, seperti kelembutan atau tidak nyaman ketika
disentuh, pembengkakan, peradangan, kekakuan, atau
pembatasan gerakan. Rasa sakit di sendi tentu saja hanyalah
gejala dari masalah yang sebenarnya. Bila ada gejala lain seperti
sakit kepala berat, sakit perut, demam, atau menggigil, Anda
perlu melihat semua gejala untuk mengetahui penyebabnya.
Berikut adalah 5 penyebab umum sakit persendian yang tidak
disebabkan oleh cedera:

1. Penyakit rematik (rheumatoid arthritis)


Rematik adalah penyebab paling umum nyeri sendi kronis.
Berlawanan dengan pendapat umum, rematik bukanlah penyakit
khas usia tua. Orang muda juga dapat terkena rematik.
Rheumatoid arthritis disebabkan oleh kerusakan sistem
autoimun sehingga tubuh menghasilkan zat yang menyebabkan
peradangan, terutama pada sendi. Bagian tubuh favorit yang
diserang adalah sendi jari tangan dan kaki dan tulang belakang.
Serangan rematik membuat peradangan dan pembengkakan
selaput sendi dan secara bertahap menghancurkan kapsul sendi,
dan kemudian tendon. Konsekuensi pada akhirnya adalah
deformasi tulang dan pembatasan gerakan.

2. Osteoartritis
Osteoartritis adalah penyakit sendi degeneratif (umumnya
menyerang mereka yang berusia di atas 45 tahun). Pada
osteoarthritis, sendi mengalami nyeri namun tidak diawali
dengan peradangan. Rasa nyeri biasanya terasa bila
mengangkat beban dan pada awal gerakan dari posisi istirahat.
Penyebabnya karena penuaan dan penggunaan terus-menerus.
Tulang rawan yang menutupi tulang artikular menjadi aus oleh
gesekan secara bertahap. Risiko terutama pada pinggul, lutut,
tangan, kaki, dan tulang belakang.
3. Ankylosing spondylitis
Ankylosing spondylitis adalah salah satu bentuk artritis lainnya.
Kondisi ini terutama menyebabkan nyeri dan peradangan
sendi tulang belakang dan panggul, walaupun sendi lainnya
dapat terlibat juga. Gejala dirasakan selama waktu tidur, setelah
bangun tidur atau setelah interval tidak aktif. Pada kasus yang
parah, ankylosing spondylitis dapat menyebabkan fusi tulang
belakang sehingga menyebabkan membungkuk, yang dikenal
sebagai kyphosis. Keparahan bervariasi dan tidak semua
penderita mengalami fusi tulang belakang. Beberapa
mungkin hanya mengalami sakit punggung atau pinggul secara
sporadis. Seperti halnya rematik, ankylosing spondylitis adalah
penyakit autoimun yang menurun.

4. Psoriatik Artritis
Arthritis ini adalah efek samping dari psoriasis. Pembengkakan
menyakitkan dapat terjadi pada semua sendi, terutama ruas jari,
pergelangan tangan, lutut, tulang selangka, pergelangan kaki
dan punggung bawah. Gejala biasanya disertai masalah kulit.
Sekitar 30-40% orang dengan gejala psoriasis mengembangkan
psoriatik artritis, meskipun sering kali tidak terdiagnosis,
terutama jika gejalanya ringan. Psoriatik artritis biasanya terjadi
antara usia 30-50 tahun, namun bisa muncul pada usia berapa
pun dan memengaruhi baik pria maupun wanita.

5. Gout (asam urat)


Jika rasa sakit tajam berada di sekitar ruas dan pergelangan
kaki, penyebabnya mungkin adalah gout. Gout adalah hasil
kadar asam urat yang tinggi dalam darah. Rasa sakit sendi
disertai bengkak, kemerahan, dan hangat.
Selain kelima kondisi di atas, penyakit lupus dan penyakit
infeksi seperti demam rematik, gondongan, cacar air, hepatitis,
dan influenza juga dapat menyebabkan nyeri persendian.

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer , Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke 3.


Jakarta : Media Aeusculapius.
Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta.
Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth, Edisi 8 Vol 2, EGC, Jakarta.
Suparyanto. Metabolisme Purin dan Pirimidin. http://dr-
suparyanto-m.kes.blogspot.com(Online) 01 Juli 2012.

Anda mungkin juga menyukai