Dosen Penguji
dr. Saiful Basri, Sp.M
dr. Liza Salawati, M.kes
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
India
0,7%
Indone
sia
1,5%
Thailan
d 0,3%
Banglade
sh
1%
jumlah
katarak di
Indonesia
adalah 1,8%
SICS
1,01%
provinsi
sulawes
i barat
yang
terenda
h,
1,1%
ECC
E
2,60
%
operasi
katarak
sekitar
100.000/
thn
Aceh
3,7%
Phacoemu
lsification
1,11%
Rumusan Masalah
Bagaimana tajam penglihatan pasca
operasi katarak senilis dengan
teknik Phacoemulsification dan
Small Incision Cataract Surgery di
Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh?
Tujuan Umum
Mengetahui perbandingan tajam penglihatan
pasca operasi katarak senilis dengan teknik
Phacoemulsification dan Small Incision
Cataract Surgery di Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tajam penglihatan pasca
operasi katarak senilis dengan teknik
phacoemulsification di Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
2. Untuk mengetahui tajam penglihatan pasca
operasi katarak dengan teknik small insicion
cataract surgery di Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
Manfaat Penelitian
1.ilmu pengatahuan
Memberi sumber kepustakaan yang bermanfaat
terhadap kemajuan ilmu pengetahuan khususnya
dalam ilmu penyakit mata
2. Instansi Kesehatan
Sebagai salah satu kajian dan informasi bagi para
petugas kesehatan dalam memilih teknik operasi
yang akan dilakukan pada pasien katarak
3. Masyarakat
Memberikan informasi mengenai teknik operasi
katarak kepada masyarakat agar masyarakat
tidak takut menjalani tindakan operasi sehingga
katarak tidak sampai menimbulakan komplikasi
dan mengganggu aktivitas sehari-hari
Hipotesis
Terdapat perbedaan tajam
penglihatan pasca operasi
katarak senilis dengan
teknik Phacoemulsification
dan Small Incision Cataract
Surgery di Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Katarak
Usia
Katarak
traumatika
Katarak toksik
Katarak
sekunder
Katarak
kongenital
Katarak
juvenil
Katarak
senilis
fakoemulsifikasi
Kerangka Teori
Kelainan
Media
Lensa
Katarak
SISC
Phacoemulsificat
ion
Faktor yang
mempengaru
hi hasil
operasi
Kornea
C.
Vitreus
H.
Aquous
Tindakan
Pembedah
an
EKEK
EKIK
Tajam Penglihatan
Pasca Operasi
BAB III
METODE
PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian Analitik dengan
desain Cross Sectional
Kerangka Konsep
Variabel Independen
Dependen
Teknik operasi
Phacoemulsificati
on
Teknik operasi
Small Incision
Cataract Surgery
Variabel
Tajam
Penglihatan
perbandin
gan
Tajam
Penglihatan
Kriteria Inklusi
Pasien yang telah menjalani operasi katarak senilis
dengan teknik Phacoemulsification atau Small
Incision Cataract Surgery yang dilakukan oleh dr.
Saiful Basri, Sp. M.
Melakukan kontrol setelah operasi 2 minggu dan 1
bulan.
Operasi katarak menggunakan Phacoemulsification
machine dengan metode stop and chop
Kriteria Eksklusi
Terdapat Kelainan mata organik lain seperti
diabetik retinopati, kelainan saraf optik, sikatrik kornea,
dan kelainan makula.
Komplikasi pasca operasi katarak yang berat CME
(cystoid macular edema), glaukoma pseudophakia,
keratopati bulosa.
Jadwal kontrol yang tidak lengkap.
Definisi
Operasional
Variabel
Definisi
Cara
ukur
Alat
ukur
Hasil
ukur
Tajam
penglihatan
pasca
operasi
dengan
teknik
Phacoemulsi
fication
Tajam
penglihatan
yang diperoleh
dari teknik
pembedahan
katarak yang
menggunakan
getaran
ultrasound
untuk
mengangkat
nukleus dan
korteks dengan
insisi yang
minimal
sebesar (2,53,0 mm)
(Soekardi dan
Melihat
Snellen Baik,seda
dan
Chart
ng,
mencata
buruk
t
Skala
ukur
Ordinal
Variabel
Definisi
Cara
ukur
Tajam
penglihatan
pasca
operasi
dengan
teknik Small
Incision
Cataract
Surgery
Teknik ini
Melihat
dilakukan
dan
dengan
mencatat
menggunakan
sayatan di
sklera tanpa
jahitan yang
dapat
dikerjakan
secara manual.
Insisi yang
dibuat
sepanjang 1,52
mm dari limbus
sklera
sepanjang 56
mm dilakukan
dibagian
superior dengan
Definisi
Operasional
Alat
ukur
Hasil
ukur
Skala
ukur
Snelle
n
Chart
Baik,seda
ng,Buruk
Ordinal
Prosedur Penelitian
Analisis Data
1. Univariat
Mengetahui distribusi dan presentase
setiap variabel
2. Bivariat
Mengetahui perbandingan antara
variabel
independen
dan
variabel
dependen
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Frekuensi (n)
Persentase (%)
55,6
Phacoemulsification
44,4
Total
100
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Umur
41-50
51-60
61-70
71-80
Total
Frekuensi (n)
Persentase (%)
6
3
66,7
33,3
1
2
3
3
9
11,1
22,2
33,3
33,3
100
Tajam
Penglihatan
Phacoemulsification
1/300
33,3
11,1
20/200
11,1
1/60
11,1
2/60
11,1
20/100
22,2
20/30
22,2
20/40
22,2
20/50
22,2
20/70
33,3
20/30
22,2
22,2
20/40
22,2
11,1
20/50
11,1
20/70
11,1
Sebelum Operasi
2 Minggu setelah
Operasi
1 Bulan setelah
Operasi
Perbandingan rerata tajam penglihatan
2 minggu setelah operasi kedua
kelompok menggunakan uji MannWithney
Jenis Operasi
SICS
Phacoemulsificatio
n
Rerata Tajam
Penglihatan SB
0,420 0,164
0,450 0,058
Perbedaan
Rerata
0,05
0,614
(IK 95%)
0,03(0,18-0,23)
Rerata Tajam
Perbedaan
Penglihatan
Rerata
SB
(IK 95%)
0,05(0,18-0,29)
SICS
0,420 0,148
Phacoemulsification
0,575 0,150
0,05
0,599
Pembahasan
Jenis Kelamin
Priska (2007)
menyatakan
bahwa sebagian
besar sampel
pada
penelitiannya
adalah laki-laki
sebanyak 57%.
Usia
Penelitian yang
dilakukan oleh
Priska (2007) yang
menyatakan bahwa
sebagian besar usia
sampel pada
penelitiannya
adalah 60-79 tahun
sebanyak 37%.
Soekardi
dan
Hutahuruk
(2004)
menyatakan
bahwa
Teknik
operasi
tajam penglihatan pasca operasi dengan
teknik Phacoemulsification dan SICS
tidak
memiliki
perbedaan
yang
signifikan
Keterbatasan Penelitian
Pada penilitian ini hanya mengambil
satu operator yang melakukan operasi
katarak senilis sehingga sampel yang
didapatkan sedikit.
Waktu pengambilan data terlampau
singkat karena masa studi yang
terbatas dan harus melakukan follow
up selama dua minggu dan satu bulan.
Kepatuhan pasien terhadap follow up
tergolong kurang sehingga peneliti
kesulitan dalam pengumpulan data.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Terdapat perbaikan tajam penglihatan
yang bermakna dari sebelum operasi
hingga 2 minggu dan 1 bulan pasca
operasi pada masing-masing teknik SICS
(small insicion cataract surgery) dan
Phacoemulsification.
Tidak terdapat perbedaan tajam
penglihatan yang bermakna pasca operasi
katarak senilis antara teknik SICS (small
insicion cataract surgery) dan
Phacoemulsification
Saran
Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat
menjadikan penelitian ini sebagai inspirasi, data
dasar maupun sebagai acuan untuk melakukan
penelitian lainnya secara lebih mendalam.
Perlunya meningkatkan sarana pelayanan
kesehatan melalui berbagai upaya seperti
melakukan tindakan operasi katarak senilis
dengan teknik yang sesuai dengan keadaan
pasien.
Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai perbandingan lama penyembuhan dan
komplikasi pasca operasi katarak senilis dengan
teknik SICS (small insicion cataract surgery) dan
Phacoemulsification.
TERIMA
KASIH