I UM
GRADE III
ODS
PRESBIOP
IA
Kussetya
Angga Pra
niarto
14102210
52
FK UPN VE
TERAN JAK
ARTA
IDENTITAS PASIEN
0 Nama
: Ny. L
0 Umur
: 49 tahun
0 Jenis Kelamin: Perempuan
0 Alamat
: Secang, Magelang
0 Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
0 Status
: Menikah
0 Tanggal Pemeriksaan : 15 September
2015
0 No. RM
: 126375
Anamnesa
Anamnesis dilakukan pada hari Selasa, 15
September 2015 pukul 11.00 WIB secara
autoanamnesis di poli mata RST. Dr. Soedjono
Magelang.
0 Keluhan utama
0 Riwayat pengobatan
Pemeriksaan fisik
Status Generalis
0 Kesadaran : Compos mentis
0 Aktivitas : Normoaktif
0 Kooperatif : Kooperatif
0 Status gizi : Baik
Vital Sign
0 TD
: 130/80 mmHg
0 Nadi : 85 x/menit
0 RR
: 16 x/menit
0 Suhu : 36,50
Status opthalmicus
0 Gambar
OD
OS
Diagnosis Banding
0 Diagnosis banding Oculus sinister
0 OS Pterigium Grade III
0 Dipertahankan karena dari anamnesa terdapat
0 OS Pterigium Grade IV
Usulan Pemeriksaan
Penunjang
0 Topografi kornea dilakukan untuk menilai
Diagnosis Kerja
0 OS Pterigium grade III
0 ODS Presbiopia
Penatalaksanaan
Pterigium
0 Terapi Non-medikamentosa
0 Menggunakan kacamata, masker, dan topi untuk menghindari
paparan iritan terhadap mata
0 Terapi Medikamentosa
0 Topikal
: Neomycin base 3.5 mg, polymixin b sulfate
10000 iu dan dexamethason sodium phosphate 1 mg ED tetes
3 x sehari OS
0 Oral
: Tidak diberikan
0 Parenteral : Tidak diberikan
0 Operatif
:
0 Ekstirpasi Pterigium dengan Konjungtival Autograft
0 Bare sklera
0 Simple closure:
0 Sliding flap
0 Rotational flap
ODS Presbiopia
0 Terapi Non-medikamentosa
Pemberian kacamata
ODS plano
ADD S+1.75 D
0 Terapi Medikamentosa
0 Oral
: Tidak diberikan
0 Topikal
: Tidak diberikan
0 Parenteral
: Tidak diberikan
0 Operatif
: Tidak dilakukan
Komplikasi
Pterigium :
0 Gangguan penglihatan (Astigmatisme)
0 Mata kemerahan
0 Iritasi
Prognosis
0 Pterigium
OD
OS
Quo ad visam
Ad Bonam
Dubia Ad Bonam
Quo ad sanam
Ad Bonam
Dubia Ad Bonam
Quo ad
fungsionam
Quo ad
kosmetikam
Ad Bonam
Ad Bonam
Ad Bonam
Dubia Ad Bonam
Ad Bonam
Ad Bonam
Quo ad vitam
0 Presbiopia
OD
OS
Dubia Ad Bonam
Ad Bonam
Quo ad
fungsionam
Quo ad
kosmetikam
Quo ad vitam
Dubia ad Bonam
Dubia Ad Bonam
Ad Bonam
Ad Bonam
Ad Bonam
Ad Bonam
Edukasi
Pterigium
0Memberitahu pasien jika pterigium dapat
sembuh setelah di operasi namun bisa kembali
berulang apabila kembali terpapar asap, debu,
sinar matahari, dan angin dalam intensitas
yang terus menerus.
0Memberitahu pasien jika selaput pada mata
tersebut akan semakin melebar dan akan
mengganggu penglihatan sehingga dianjurkan
untuk dilakukan operasi (ekstirpasi pterigium).
0Pasien
sebaiknya
menggunakan
topi,
kacamata, dan masker saat berkerja,
beraktivitas di luar rumah, dan berpergian
untuk mengurangi pajanan terhadap sinar
matahari, debu, dan angin yang merupakan
salah satu faktor risiko pterigium
0Setelah operasi akan terasa mengganjal
pada mata, jangan dikucek karena itu
merupakan jahitan.
Presbiopia
0 Menjelaskan
kepada
pasien
bahwa
terjadinya
penurunan
tajam
penglihatan
tidak
dapat
disembuhkan karena penyebabnya adalah proses
penuaan tetapi dapat diperbaiki dengan menggunakan
kacamata baca sesuai usia.
0 Menjelaskan bahwa penurunan tajam penglihatan pada
pasien disebabkan oleh melemahnya otot mata karena
usia tua
0 Menjelaskan bahwa penurunan tajam penglihatan
dapat terjadi perubahan secara terus menerus sesuai
usia sehingga pasien harus sering kontrol dan
menyesuaikan ukuran kacamata baca pasien sesuai
dengan pertambahan usia
Rujukan
0 Dalam kasus ini tidak dilakukan rujukan ke
Pterigium
Definisi
0 Pterigium adalah pertumbuhan jaringan
fibrovaskular berbentuk segitiga yang
tumbuh dari arah konjungtiva menuju kornea
pada daerah interpalpebra. Pterigium tumbuh
berbentuk sayap pada konjungtiva bulbi. Asal
kata pterigium adalah dari bahasa Yunani,
yaitu pteron yang artinya sayap.
Prevalansi
0 Pterigium tersebar di seluruh dunia, tetapi
Etiologi
0 Etiologi pterigium tidak diketahui dengan
Faktor risiko
Radiasi
0 Faktor risiko lingkungan yang utama sebagai penyebab timbulnya
pterigium adalah terpapar sinar matahari. Sinar ultraviolet
diabsorpsi kornea dan konjungtiva menghasilkan kerusakan sel
dan proliferasi sel.
Faktor genetik
0 Beberapa kasus dilaporkan sekelompok anggota keluarga dengan
pterigium dan berdasarkan penelitian case control menunjukkan
riwayat keluarga dengan pterigium, kemungkinan diturunkan
secara autosom dominan.
Faktor lain
0 Debu, kelembaban yang rendah, dan trauma kecil dari bahan
partikel tertentu, dry eye dan virus papilloma juga penyebab dari
pterigium.
Patogenesis
0 Etiologi pterigium tidak diketahui dengan jelas.
Klasifikasi
Klasifikasi pterigium :
0 Pterigium simpleks : jika terjadi hanya dibagian nasal atau
temporal saja
0 Pterigium dupleks
: jika terjadi pada nasal dan temporal.
Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia derajat
pertumbuhan pterigium dibagi menjadi :
0 Derajat I : hanya terbatas pada limbus kornea
0 Derajat II : sudah melewati limbus tetapi tidak melebihi dari
2 mm melewati kornea
0 Derajat III : jika telah melebihi derajat II tetapi tidak melebihi
pinggir pupil mata dalam keadaan cahaya normal( pupil dalam
keadaan normal sekitar 3 4 mm).
0 Derajat IV : jika pertumbuhan pterigium sudah melewati pupil
sehingga mengganggu penglihatan.
Gejala klinis
0 Secara klinis pterigium muncul sebagai lipatan berbentuk
Diagnosis
Anamnesa
0 Pada anamnesis didapatkan adanya keluhan
pasien seperti mata merah, gatal, mata
sering berair, gangguan penglihatan. Selain
itu perlu juga ditanyakan adanya riwayat
mata merah berulang, riwayat banyak
bekerja di luar ruangan pada daerah dengan
pajanan sinar matahari yang tinggi, serta
dapat pula ditanyakan riwayat trauma
sebelumnya.
Pemeriksaan fisik
0 Pada inspeksi pterigium terlihat sebagai
jaringan fibrovaskular pada permukaan
konjungtiva. Pterigium dapat memberikan
gambaran vaskular dan tebal tetapi ada juga
pterigium yang avaskuler dan flat. Pterigium
paling sering ditemukan pada konjungtiva
nasal dan berekstensi ke kornea nasal, tetapi
dapat pula ditemukan pterigium pada daerah
temporal.
Pemeriksaan penunjang
0 Pemeriksaan tambahan yang dapat dilakukan
pada pterigium adalah topografi kornea
untuk menilai seberapa besar komplikasi
berupa astigmatisme ireguler yang
disebabkan oleh pterigium
Diagnosis banding
Pinguekula
0 Penebalan terbatas pada konjungtiva bulbi, berbentuk nodul yang
berwarna kekuningan. Tindakan eksisi tidak diindikasikan. Prevalensi dan
insiden meningkat dengan meningkatnya umur. Paparan sinar ultraviolet
bukan faktor risiko penyebab pinguekula.
Pseudopterigium
0 Pterigium umumnya didiagnosis banding dengan pseudopterigium.
Berbeda dengan pterigium, pseudopterigium adalah akibat inflamasi
permukaan okular sebelumnya seperti trauma, trauma kimia,
konjungtivitis sikatrikal, trauma bedah atau ulkus perifer kornea.
0 Untuk mengidentifikasi pseudopterigium, cirinya tidak melekat pada
limbus kornea. Probing dengan muscle hook dapat dengan mudah
melewati bagian bawah pseudopterigium pada limbus, dimana hal ini
tidak dapat dilakukan pada pterigium. Pada pseudopterigium tidak dapat
dibedakan antara head, cap dan body dan pseudopterigium cenderung
keluar dari ruang fissura interpalpebra yang berbeda dengan true
pterigium.
Penatalaksanaan
0 Karena kejadian pterigium berkaitan dengan
Komplikasi
0 Komplikasi pterigium meliputi iritasi, kemerahan,
Presbiopia
Definisi
0 Presbiopi merupakan kondisi mata dimana
lensa kristalin kehilangan fleksibilitasnya
sehingga membuatnya tidak dapat fokus
pada benda yang dekat. Presbiopi adalah
suatu bentuk gangguan refraksi, dimana
makin berkurangnya kemampuan akomodasi
mata sesuai dengan makin meningkatnya
umur.
Etiologi
0 Kelemahan otot akomodasi
0 Lensa mata tidak kenyal atau berkurang
Patofisiologi
0 Pada mekanisme akomodasi yang normal
Klasifikasi
0 Presbiopi Insipien tahap awal perkembangan presbiopi, dari
Gejala klinis
0 Kesulitan membaca tulisan dengan cetakan huruf yang
halus / kecil.
0 Setelah membaca, mata menjadi merah, berair, dan
sering terasa pedih. Bisa juga disertai kelelahan mata
dan sakit kepala jika membaca terlalu lama.
0 Membaca dengan menjauhkan kertas yang dibaca atau
menegakkan punggungnya karena tulisan tampak
kabur pada jarak baca yang biasa (titik dekat mata
makin menjauh).
0 Sukar mengerjakan pekerjaan dengan melihat dekat,
terutama di malam hari.
0 Memerlukan sinar yang lebih terang untuk membaca.
Diagnosis
Anamnesa gejala-gejala dan tanda-tanda
presbiopi
Pemeriksaan Oftalmologi
0 Visus Pemeriksaan dasar untuk
mengevaluasi presbiopi dengan
menggunakan Snellen Chart
0 Refraksi Periksa mata satu per satu, mulai
dengan mata kanan. Pasien diminta untuk
memperhatikan kartuJaeger dan
menentukankalimat terkecil yang bisa
dibaca pada kartu.
Penatalaksanaan
0 Digunakan lensa positif untuk koreksi
Usia (tahun)
40
+1.00 D
45
+1.50 D
50
+2.00 D
55
+2.50 D
60
+3.00 D
TERIMA KASIH