Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Osteoarthritis / Rematik

DI SUSUN OLEH :

KURNIAWAN SANDI

NIM: 17.015

MEILIA NURSING ACADEMY


BERKALA WIDYA HUSADA
JAKARTA

Jln. Ciledug Raya Nomor 9G Kebayoran Lama-Cipulir Jakarta 12230 Tlpn.(021) 7253261

Kampus B: Jln Alternatif Cibubur, RS MEILIA. KM 1-Depok. Jakarta Tlpn(021) 8452090


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Osteoarthritis

Sub Pokokbahasan : Mengenal Osteoarthritis/ Rematik

Sasaran : Lansia, dewasa, remaja

Waktu : 40 menit

Hari/tanggal : ..................2013

Tempat : Gedung Akadeni Keperawatan Berkala Widiya


Husada, Cibubur, Kota Depok, Jawa Barat

Pelaksana : Kurniawan Sandi

Penyaji : Krniawan Sandi

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penyakit rematik di Akademi
Keperawatan Berkala Widiya Husada selama 40 menit, diharapkan pesertadapat
memahami tentang penyakit rematik.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penyakit rematik di Akademi
Keperawatan Berkala Widiya Husada selama 40 menit, diharapkan para lansia dapat
mengetahui dan memahami tentang:
1. Pengertian dan penyebab rematik
2. Tanda dan gejala rematik
3. Pencegahan, pengobatan dan penanggulangan rematik
C. LATAR BELAKANG
Usia lanjut adalah proses alami yang tidak dapat dihindari. Salah satu dampak
yang perlu diperhatikan yaitu semakin bertambahnya usia seseorang dapat
mempengaruhi penurunan derajat kesehatan, yang mana organ-organ tubuh baik
struktur maupun fungsinya mengalami penurunan, sehingga lansia mudah terserang
penyakit. Salah satu penyakit yang sering di alami oleh lansia adalah penyakit
osteoarthritis atau sering disebut juga rematik.

Osteoarthritis merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan.


Osteoarthritis disebut primer, bila tak diketahui penyebabnya; dan disebut sekunder
bila diketahui penyebabnya, misalnya akibat artritis rematoid, infeksi, gout,
pseudogout dan sebagainya. Penyakit ini bersifat progresif lambat, umumnya terjadi
pada usia lanjut, walaupun usia bukan satu-satunya faktor risiko. Osteoarthritis
menyerang terutama sendi tangan atausendi penyokong berat badan termasuk sendi
lutut. Sendi lutut merupakan sendi penopang berat badan yang sering
terkena osteoarthritis. Osteoarthritis sendi lutut ditandai oleh nyeri pada pergerakan
yang hilang bila istirahat, kaku sendi terutama setelah istirahat latna atau bangun
tidur, krepitasi dan dapat disertai sinovitis dengan atau tanpa efusi cairan sendi. Bila
pasien hanya bersifat pasif, tidak melakukan latihan, dapat terjadi atrofi otot yang
akan memperburuk stabilitas dan fungsi sendi. Akibat lain ialah genu varum atau
genu valgus dan subluksasi, terutama bila telah terjadi kekenduran ligamen.
Umumnya penderita osteoarthritis lutut datang berobat karena rasa nyeri lutut yang
mengganggu aktifitas sehari-hari. Gangguan tersebut bertingkat-tingkat, dan mulai
keluhan yang paling ringan yang tidak mengganggu aktifitas sehari-hari, sampai yang
paling berat sehingga pasien tidak bisa berjalan.

Kelainan ini bersifat progresif lambat dan sampai saat ini masih tidak diketahui
penyebabnya secara pasti. Osteoartritis ini akan semakin memburuk seiring waktu
dan belum ada pengobatan yang dianggap mampu menangani penurunan fungsi
tulang ini. Pengobatan yang ada hanya untuk mengurangi nyeri yang terjadi dan
menjaga aktifitas saja. Osteoarthritis dapat dikategorikan menjadi salah satu penyakit
yang dikaitkan dengan geriartri. Penyakit lain yang termasuk dalam kategori ini
adalah osteoporosis yang prevalensinya lebih tinggi pada wanita, terutama
pascamenopause. Hilangnya hormon estrogen pascamenopause meningkatkan risiko
terkena osteoporosis.
D. MATERI
Terlampir
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. MEDIA
Power poin dan lifleat
G. PROSES KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode
1. 5 menit Pembukaan :
a. Mengucapkan salam dan Menjawab salam Ceramah
memperkenalkan diri Mendengarkan dan
b. Menjelaskan tujuan umum dan memperhatikan
khusus penyuluhan
c. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
2. 20 menit Pelaksanaan kegiatan penyuluhan:
Menjelaskan materi penyuluhan secara Mendengar, Ceramah
berurutan dan teratur. melihat,
memperhatikan dan
memperagakan
senam

3. 10 menit Evaluasi :
a. Menyimpulkan inti penyuluhan Mendengar, Ceramah
b. Menyampaikan secara singkat memperhatikan, , tanya
materi penyuluhan bertanya dan jawab
c. Memberi kesempatan kepada menjawab
peserta untuk bertanya
d. Memberi kesempatan kepada
peserta untuk menjawab pertanyaan
yang dilontarkan
4. 5 menit Penutup :
a. Menyimpulkan materi penyuluhan Menyimak, Ceramah
yang telah disampaikan mendengar dan
b. Menyampaikan terima kasih atas menjawab salam
perhatian dan waktu yang telah di
berikan kepada peserta
c. Mengucapkan salam

H. PENGORGANISASIAN
1. Kurniawan sandisebagai presentator

I. SETTING TEMPAT

Keterangan : : peserta

: presentator
: peserta
J. EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
1. Mengajukan pertanyaan
a. Pengertian dan penyebab rematik
b. Tanda dan gejala rematik

2. Observasi
a. Respon/tingkah laku peserta saat diberikan pertanyaan, apakah
diam/menjawab (benar/salah)
b. peserta antusias/tidak.
c. Peserta mengajukan pertanyaan/tidak.
LEMBAR PENGESAHAN

SAP ini telah diperiksa dan disetujui oleh :

Menyetujui,
Pembimbing Materi

( Yuniawati Astuti, MKM )


LAMPIRAN
Osteoarthritis / Rematik
1. Definisi
Reumatik adalah gangguan berupa kekakuan, pembengkakan, nyeri dan kemerahan
pada daerah persendian dan jaringan sekitarnya (Adellia, 2011)
2. Jenis reumatik :
Menurut Adelia, (2011) ada beberapa jenis reumatik yaitu:
a. Reumatik Sendi ( Artikuler )
Reumatik yang menyerang sendi dikenal dengan nama reumatik sendi(reumatik
artikuler). Penyakit ini ada beberapa macam yang palingsering ditemukan yaitu:
1) Artritis Reumatoid
Merupakan penyakit autoimun dengan proses peradangan menahunyang
tersebar diseluruh tubuh, mencakup keterlibatan sendi danberbagai organ
di luar persendian.Peradangan kronis dipersendianmenyebabkan kerusakan
struktur sendi yang terkena.Peradangansendi biasanya mengenai beberapa
persendian sekaligus.Peradangan terjadi akibat proses sinovitis (radang
selaput sendi)serta pembentukan pannus yang mengakibatkan kerusakan
padarawan sendi dan tulang di sekitarnya, terutama di persendiantangan
dan kaki yang sifatnya simetris (terjadi pada kedua sisi).Penyebab Artritis
Rematoid belum diketahui dengan pasti. Adayang mengatakan karena
mikoplasma, virus, dan sebagainya.Namun semuanya belum terbukti.
Berbagai faktor termasukkecenderungan genetik, bisa mempengaruhi
reaksi autoimun.Bahkan beberapa kasus Artritis Rematoid telah
ditemukanberhubungan dengan keadaan stres yang berat, seperti tiba-
tibakehilangan suami atau istri, kehilangan satu¬-satunya anak
yangdisayangi, hancurnya perusahaan yang dimiliknya dan sebagainya.
Peradangan kronis membran sinovial mengalami pembesaran (Hipertrofi)
dan menebal sehingga terjadi hambatan aliran darah yang menyebabkan
kematian (nekrosis) sel dan respon peradangan pun berlanjut. Sinovial
yang menebal kemudian dilapisi oleh jaringan granular yang disebut panus.
Panus dapat menyebar keseluruh sendi sehingga semakin merangsang
peradangan dan pembentukan jaringan parut. Proses ini secara perlahan
akan merusak sendi dan menimbulkan nyeri hebat serta deformitas
(kelainan bentuk).
2) Osteoatritis
Adalah sekelompok penyakit yang tumpang tindih dengan penyebab yang
belum diketahui, namun mengakibatkan kelainan biologis, morfologis, dan
keluaran klinis yang sama.Proses penyakitnya berawal dari masalah rawan
sendi (kartilago), dan akhirnya mengenai seluruh persendian termasuk
tulang subkondrial, ligamentum, kapsul dan jaringan sinovial, serta
jaringan ikat sekitar persendian (periartikular). Pada stadium lanjut, rawan
sendi mengalami kerusakan yang ditandai dengan adanya fibrilasi, fisur,
dan ulserasi yang dalam pada permukaan sendi. Etiologi penyakit ini tidak
diketahui dengan pasti. Ada beberapa faktor risiko yang diketahui
berhubungan dengan penyakit ini, yaitu : Usia lebih dari 40 tahun, Jenis
kelamin wanita lebih sering, Suku bangsa, genetik, kegemukan dan
penyakit metabolik, cedera sendi, pekerjaan, dan olah raga, kelainan
pertumbuhan, kepadatan tulang, dan lain-lain.
3) Atritis Gout
Penyakit ini berhubungan dengan tingginya asam urat darah
(hiperurisemia) . Reumatik gout merupakan jenis penyakit yang
pengobatannya mudah dan efektif. Namun bila diabaikan, gout juga dapat
menyebabkan kerusakan sendi. Penyakit ini timbul akibat kristal
monosodium urat di persendian meningkat Timbunan kristal ini
menimbulkan peradangan jaringan yang memicu timbulnya reumatik gout
akut. Pada penyakit gout primer, 99% penyebabnya belum diketahui
(idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetic dan faktor
hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat
mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga
diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya
produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengkonsumsi makanan
dengankadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa
basaorganic yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dantermasuk
dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.Produksi asam urat
meningkat juga bisa karena penyakit darah(penyakit sumsum tulang,
polisitemia), obat-obatan (alkohol, kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya
adalah obesitas(kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida
yangtinggi. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan
baikbiasanya terdapat kadar benda-benda keton (hasil buanganmetabolisme
lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yangmeninggi akan
menyebabkan asam urat juga ikut meninggi.
b. Reumatik Jaringan Lunak (Non-Artikuler)
Merupakan golongan penyakit reumatik yang mengenai jaringan lunakdi luar
sendi (soft tissue rheumatism) sehingga disebut juga reumatikluar sendi (ekstra
artikuler rheumatism). Jenis – jenis reumatik yang sering ditemukan yaitu:
1) Fibrosis
Merupakan peradangan di jaringan ikat terutama di batang tubuhdan
anggota gerak. Fibrosis lebih sering ditemukan olehperempuan usia lanjut,
penyebabnya adalah faktor kejiwaan.
2) Tendonitis dan tenosivitis
Tendonitis adalah peradangan pada tendon yang menimbulkan nyeri lokal
di tempat perlekatannya. Tenosivitis adalah peradangan pada sarung
pembungkus tendon.
3) Entesopati
Adalah tempat di mana tendon dan ligamen melekat pada tulang.
Entesis ini dapat mengalami peradangan yang disebut entesopati.
Kejadian ini bisa timbul akibat menggunakan lengannya secara
berlebihan, degenerasi, atau radang sendi.
4) Bursitis
Adalah peradangan bursa yang terjadi di tempat perlekatan tendon atau
otot ke tulang. Peradangan bursa juga bisa disebabkan oleh reumatik
gout dan pseudogout.
5) Back Pain
Penyebabnya belum diketahui, tetapi berhubungan dengan proses
degenerarif diskus intervertebralis, bertambahnya usia dan pekerjaan
fisik yang berat, atau sikap postur tubuh yang salah sewaktu berjalan,
berdiri maupun duduk. Penyebab lainnya bisa akibat proses peradangan
sendi, tumor, kelainan metabolik dan fraktur.
6) Nyeri pinggang
Kelainan ini merupakan keluhan umum karena semua orang pernah
mengalaminya. Nyeri terdapat kedaerah pinggang kebawah
(lumbosakral dan sakroiliaka) Yng dapat menjalar ke tungkai dan kaki.
7) Frozen shoulder syndrome
Ditandai dengan nyeri dan ngilu pada daerah persendian di pangkal
lengan atas yang bisa menjalar ke lengan atas bagian depan, lengan
bawah dan belikat, terutama bila lengan diangkat keatas atau
digerakkan kesamping. Akibat pergerakan sendi bahu menjadi terbatas.
Tendonitis dan tenosivitis Tendonitis adalah peradangan pada tendon
yang menimbulkan nyeri lokal di tempat perlekatannya. Tenosivitis
adalah peradangan pada sarung pembungkus tendon.
8) Tenosivitis de quervain
Mengenai otot abductor pollicis longus dan ekstensor pollicis brevis
pada pergelangan tangan yang searah dengan ibu jari. Tempat yang
sakit bisa tampak bengkak, terasa panas dan nyeri.
9) Jari pelatuk (stenosing tenosynovis)
Pada keadaan ini biasanya penderita mengeluh jari tanganyang ditekuk
sukar diluruskan kembali. Gerakan jari semakin lama semakin kaku
terutama pada malam hari sewaktu akan tidur. Suatu saat jari tidak bisa
ditekuk atau diluruskan kembali. Keadaan ini bisa timbul spontan
akibat trauma berulang pada telapak tangan ataupun terlalu banyak
mengerjakan pekerjaan tangan. Bisa terkait dengan osteoatritis atau
reumatoid atritis pada sendi tersebut atau disloksi tendon dapat
menyebabkan gejala diatas.
10) Tendonitis Achilles
Tendon achilles merupakan tendon dari otot – otot betis yang melekat
pada tumit bagian belakang. Keadaan ini menimbulkan rasa nyeri bila
kaki digerakkan. Dalam keadaan lanjut, menampakkan kakipun sukar
dilakukan.
11) Carpal Tunnel Syndrome
Kelainan ini menyebabkan rasa baal (parestesia) pada telapak tangan
dan jari-jari, tanpa melibatkan jari kelima (ibu jari). Keadaan ini terjadi
akibat penekanan pada saraf medianus melalui terowongan karpal
oseosa-fibrosa.
12) Sindrom fibromyalgia
Penyakit ini mungkin disebabkan oleh proses peradangan atauspasme
lokal otot. Namun faktor pencetus timbulnya fibromalgia adalah infeksi
oleh virus, kuman, atau parasit, trauma atau akibatbeban kerja, postur
tubuh yang tidak normal, udara dingin danlembab, serta ketegangan
jiwa.
3. Etiologi
Penyebab dari osteoartritis hingga saat ini masih belum terungkap, namun beberapa
faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis antara lain adalah :
a. Umur
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan adalah
yang terkuat. Prevalensi dan beratnya orteoartritis semakin meningkat
dengan bertambahnya umur. Osteoartritis hampir tak pernah pada anak-
anak, jarang pada umur dibawah 40 tahun dan sering pada umur diatas 60
tahun.
b. Jenis Kelamin
Wanita lebih sering terkena osteoartritis lutut dan sendi , dan lelaki lebih
sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara
keeluruhan dibawah 45 tahun frekuensi osteoartritis kurang lebih sama pada
lakidan wanita tetapi diatas 50 tahun frekuensi oeteoartritis lebih banyak
pada wanita dari pada pria hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada
patogenesis osteoartritis.
c. Genetic
Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis missal, pada ibu
dari seorang wanita dengan osteoartritis pada sendi-sendi inter falang distal
terdapat dua kali lebih sering osteoartritis pada sendi-sendi tersebut, dan
anak-anaknya perempuan cenderung mempunyai tiga kali lebih sering dari
pada ibu dananak perempuan dari wanita tanpa osteoarthritis.
d. Suku
Prevalensi dan pola terkenanya sendi pada osteoartritis nampaknya terdapat
perbedaan diantara masing-masing suku bangsa, misalnya osteoartritis paha
lebih jarang diantara orang-orang kulit hitam dan usia dari pada kaukasia.
Osteoartritis lebih sering dijumpai pada orang – orang Amerika asli dari
pada orang kulit putih.Hal ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara
hidup maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan
pertumbuhan.
e. Kegemukan
Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko
untuk timbulnya osteoartritis baik pada wanita maupun pada pria.
Kegemukan ternyata tak hanya berkaitan dengan osteoartritis pada sendi
yang menanggung beban, tapi juga dengan osteoartritis sendi lain (tangan
atau sternoklavikula).
4. Manifestasi klinis
Gejala klinis utama adalah poliartritis yang mengakibatkan terjadinya
kerusakan pada rawan sendi dan tulang disekitarnya. Kerusakan ini terutama
mengenai sendi perifer pada tangandan kaki yang umumnya bersifat simetris.
secara umum, manifestasi klinis yang dapat kita lihat,antara lain :Nyeri sendi,
terutama pada saat bergerak, Pada umumnya terjadi pada sendi penopang beban
tubuh, seperti panggul, tulang belakang,dan lutut, Terjadi kemerahan, inflamasi,
nyeri, dan dapat terjadi deformitas (perubahan bentuk)yang tidak progresif, dapat
menyebabkan perubahan cara berjalan, Rasa sakit bertambah hebat terutama pada
sendi pinggul, lutut, dan jari-jari, Saat perpindahan posisi pada persendian bisa
terdengar suara (cracking ).
5. Pencegahan
Selain mengobati, kita juga bisa mencegah datangnya penyakit ini,
seperti tidak melakukan olahraga secara berlebihan, menjaga berat badan tetap
stabil, serta menjaga agar asupan makanan selalu seimbang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, terutama banyak memakan ikan dari laut dalam. Jika Anda
merasa tidak cukup mengkonsumsi ikan laut, mengkonsumsi suplemen bisa
menjadi pilihan, terutama yang mengandung omega 3. Dalam omega 3 terdapatzat
yang sangat efektif untuk memelihara persendian agar tetap lentur.Jangan anggap
enteng gejala-gejala rematik yang timbul. Begitu rasa nyeri mulai muncul,
segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendeteksi mana yang sekedar pegal linu
biasa atauyang merupakan gejala rematik.
6. Pengobatan rematik 
Golongan obat kortikosteroid , untuk mengatasi inflamasi (peradangan)
dan menekan sistem kekebalan tubuh sehingga reaksi radang pada rematik
berkurang. Bentuk obat ini bisa berupa krim yang dioles pada kulit atau suntikan.
Sayangnya, obat ini memiliki efek samping seperti pembengkakan, nafsu makan
bertambah, berat badan naik, serta emosi yang labil. Selain itu tanaman yang
bernamaBrotowali juga dipercaya dapat mengobati rematik.Selain dengan obat-
obatan, untuk mengurangi rasa nyeri juga bisa dilakukan tanpa obat,misalnya
dengan kompres es. Kompres es bisa menurunkan ambang nyeri dan
mengurangifungsi enzim. Kemudian, banyak jenis sayuran yang bisa dikonsumsi
penderita rematik,misalnya jus seledri, kubis atau wortel yang bisa mengurangi
gejala rematik. Beberapa jenis herbal juga bisa membantu melawan nyeri rematik,
misalnya jahe dan kunyit, biji seledri, daun lidah buaya, rosemary, aroma terapi,
atau minyak juniper yang bisa menghilangkan bengkak  pada sendi.Menjaga berat
badan ideal adalah salah satu langkah bijaksana untuk mengurangi nyeri disendi
lutut. Setiap kelebihan berat badan membebani sendi lutut serta panggul, dan
menambahrasa nyeri karena rematik. Selain itu bobot tubuh berlebih memperbesar
risiko asam urat. Olahraga ringan seperti jalan kaki bermanfaat untuk penderita
rematik karena asam urat. Inikarena jalan kaki membakar kalori, memperkuat otot
dan membangun tulang yang kuat tanpa mengganggu persendian yang sakit. Untuk
melakukan olahraga sebaiknya meminta pendapat dokter atau terapis, supaya
mengetahui gerakan-gerakan yang terbaik. Disarankan untuk menghindari olahraga
yang terlalu membebani lutut. Bulutangkis, voli, tenis, joging, bela diri sebaiknya
tidak dilakukan. Apalagi ketika rematik jenis asam urat itu sedang kumat.Berdiri
terlalu lama akan menimbulkan sakit yang luar biasa.
7. Penanggulangan
upaya mengatasi masalah penyakit rematik merupakan kebutuhan
mendesak yang nyatadan harus dipikirkan mulai dari sekarang. Upaya ini
mencakup upaya pencegahan yang terus-menerus dikombinasi dengan
penatalaksanaan medis rematik yang sebaik-baiknya. Supaya usaha tersebut dapat
berhasil perlu.Terapi medis di masa depan diharapkan dapat membantu
pasiendengan penyakit reumatik untuk menjalani kualitas hidup yang lebih
baik.Sebagian besar penyakit reumatik diterapi dengan obat-obatan analgesik,
seperti OAINS,steroid, DMARDs, namun fisioterapi/rehabilitasi medis juga sangat
penting dalam penatalaksanaan penyakit reumatik.
Penanggulangan penyakit rematik dapat dilakukan dengan mengatur pola
makan, dengan diit rendah purin yang bertujuan mengurangi pembentukan asam urat dan
menurunkan berat badan, bila terlalu gemuk dan mempertahankannya dalam batas
normal.

Golongan bahan Makanan yang boleh diberikan Makanan yang tidak


makanan boleh diberikan
Karbohidrat Semua -
Protein hewani Daging atau ayam , ikan tongkol , Sarden, kerang ,jantung
bandeng 50 gr/hari,telur,susu,keju hati,usus,limpa,paru –
paru ,otak, ekstrak
daging/kaldu, bebek,
angsa burung.
Protein nabati Kacang – kacngan kering 25gr -
atau tahu, tempe, oncom.
Lemak Minyak dalam jumlah terbatas. -
Sayuran Semua sayuran sekehendak Asparagus, kacang
kecuali asparagus, kacang polong, polong, kacang buncis,
kacang buncis, kembang kol, kembang kol, bayam,
bayam, jamur maksimum jamur maksimum
50gr/hari 50gr/hari
DAFTAR PUSTAKA

Habibah Ummu. 2017. OsteoarthritisDiakses


melalui.https://id.scribd.com/doc/230939556/Osteoarthritis.Pada tanggal
1Juni 2019 pukul 14.20 WIB

Nugraha Arif. 2018. OsteoarthritisDiakses


melalui.https://id.scribd.com/doc/72536590/Osteoarthritis.Pada tanggal
1Juni 2019 pukul 14.20 WIB

Anda mungkin juga menyukai