Disusun Oleh:
UNIVERSITAS BONDOWOSO
2023-2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Sasaran : Masyarakat
Waktu : 45 Menit
I. Analisa Data
Bondowoso
II. Tujuan
Covid-19.
III. Materi
yang dilaksanakan
4. Memberikan leaflet
jawab
FKUI,Jakarta.
DepartemenGizi danKesehatanMasyarakatFKMUI,
Jakarta
Mengetahui Bondowoso, 4 September 2023
1. Pegertian
Osteoporosis adalah kondisi ketika kepadatan tulang berkurang sehingga tulang menjadi keropos dan mudah patah. Osteoporosis
jarang menimbulkan gejala dan biasanya baru diketahui ketika penderitanya jatuh atau mengalami cedera yang menyebabkan
patah tulang. Osteoporosis bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak dan orang dewasa. Namun, osteoporosis lebih sering
terjadi pada wanita yang telah memasuki masa menopause. Kondisi ini disebabkan oleh berkurangnya kadar hormon estrogen
2. Penyebab
Osteoporosis disebabkan oleh menurunnya kemampuan tubuh dalam meregenerasi tulang sehingga kepadatan tulang berkurang.
Penurunan kemampuan regenerasi ini biasanya akan dimulai saat seseorang memasuki usia 35 tahun.
Selain faktor usia, ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis, seperti kekurangan vitamin
D, hipokalsemia, gangguan hormon, jarang berolahraga, konsumsi obat-obatan tertentu, serta kebiasaan merokok.
Osteoporosis sering kali tidak menimbulkan gejala apa pun. Kondisi ini biasanya baru diketahui saat seseorang mengalami
cedera yang menyebabkan patah tulang. Seiring berkurangnya kepadatan tulang, penderita bisa mengalami gejala berikut:
Mudah mengalami patah tulang walau hanya karena benturan yang ringan
Pengobatan osteoporosis bertujuan untuk mencegah terjadinya patah tulang atau tulang retak. Jika penderita osteoporosis sangat
berisiko untuk mengalami patah tulang, dokter dapat memberikan obat-obatan untuk meningkatkan kepadatan tulang, seperti:
Bifosfonat
Antibodi monoklonal
Terapi hormon
Jika diperlukan, penderita dapat diberikan obat untuk meningkatkan pembentukan tulang, seperti teriparatide dan
abaloparatide. Pasien juga akan dianjurkan untuk mengurangi aktivitas yang dapat menyebabkannya terjatuh atau cedera.
Latihan fisik bagi penderita osteoporosis bersifat spesifik dan individual. Prinsipnya tetap sama dengan latihan beban
dan tarikan pada aksis tulang. Perlu diperhatikan berat ringannya osteoporosis yang terjadi karenahal
iniberhubungandengan dosis dan cara gerakan yang bersifat spesifik tersebut. Latihan tidak dapat dilakukan secara masal
karena perlu mendapat supervisi dari tenaga medis/paramedis terlatih individu per individu.
PemberianKalsitonin
Kalsitonin bekerja menghambat resorpsitulang dan dapat meningkatkan massa tulang apabila digunakan selama 2 tahun.
Nyeri tulangjuga akan berkurang karena adanya efek peningkatan stimulasi endorfin. Pemakaian kalsitonin diindikasikan
bagi pasien yang tidak dapat menggunakanERT, pasienpascamenopause lebih dari 15 tahun, pasien dengan nyeri akibat
Kesimpulan
Osteoporosis merupakan penyakit tersembunyi , terkadang tanpa gejala dantidak terdeteksi sampai timbul gejala nyeri
mikrofraktur ataukarenapatah tulang anggota gerak. Karenabegitutinggi morbiditas yang terkait dengan patahtulang maka
upaya pencegahan merupakan prioritas. Upaya pencegahan dimulai dengan promosi, memberi pemahaman kepada
masyarakat luas bahwa osteoporosis dapat dicegah dari kanak-kanak dengan asupan kalsium yang cukup. Polahidup