Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

OSTEOARTHRITIS

Disusun Oleh :
1 Fanita Rukmana (P27820116021)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO
SURABAYA

2019
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan dengan Tema “OSTEOARTHRITIS ”


telah disahkan dan disetujui pada :

Hari : Sabtu
Tanggal : 11 Mei 2019

Disetujui Oleh :

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Puskesmas

Irine Chritiany, SST, M.Kes Surya F. Amd.Kep


NIP. 196409211988032002 NIP. 19690609 198803 2 001

Mengetahui
Kepala Puskesmas Pucang Sewu

Drg. Prasukma Yogawarti


NIP. 19650411 199003 2 005
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

A. Pokok Bahasan : Osteoarthritis

B. Sub pokok bahasan :

1. Definisi penyakit Osteoarthritis


2. Klasifikasi Osteoarthritis
3. Penyebab Osteoarthritis
4. Tanda dan gejala Osteoarthritis
5. Pemeriksaan Osteoarthritis
6. Pengobatan Osteoarthritis
7. Cara pencegahan Osteoarthritis
8.
C. Waktu : Sabtu 11 Mei 2019 Pukul 08.00 s.d selesai
D. Tempat : Puskesmas Pucang Sewu Surabaya
E. Sasaran : Pasien di Puskesmas Pucang Sewu dan
Penderita Osteoarthritis
F. Penyuluh : Mahasiswa DIV Keperawatan Soetomo,
Poltekkes Kemenkes Surabaya
G. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapat penyuluhan selama 30 menit. Pasien di
Puskesmas Pucang Sewu dan Penderita Osteoarthritis dapat
menambah pengetahuan tentang penatalaksanaan yang tepat pada
Osteoarthritis.
H. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapat penyuluhan, pengunjung dapat :
1. Mengetahui definisi penyakit Osteoarthritis
2. Mengetahui Klasifikasi Osteoarthritis
3. Mengetahui penyebab Osteoarthritis
4. Mengetahui tanda dan gejala Osteoarthritis
5. Mengetahui pemeriksaan Osteoarthritis
6. Mengetahui pengobatan Osteoarthritis
7. Mengetahui cara pencegahan Osteoarthritis
I. Metode : Ceramah
J. Media : Leaflet, LCD
K. Pelaksanaan :

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


1. Pembukaan 10 menit  Salam Mendengarkan dan
 Memperkenalkan diri ikut
 Membacakan tata tertib mendemonstrasikan

 Mendemonstrasikan
prosedur cuci tangan
 Menyebutkan tujuan
penyuluhan
2. Inti 15 Menit  Pelaksanaan: Mendengarkan dan
 Mengkaji ikut
pengetahuan peserta mendemonstrasikan
tentang penyakit
Osteoarthritis.
 Menjelaskan materi
tentang:
 Definisi penyakit
Osteoarthritis
 Klasifikasi
Osteoarthritis
 Penyebab
Osteoarthritis
 Tanda dan gejala
Osteoarthritis
 Pemeriksaan
Osteoarthritis
 Pengobatan
Osteoarthritis
 Cara pencegahan
Osteoarthritis
3. Penutup 5 Menit  Tanya Jawab Mendengarkan dan
 Mengevaluasi menjawab
 Menarik kesimpulan pertanyaan
 Salam penutup

L. Pengorganisasian
1. Pembimbing Akademik : Irine Chritiany, SST, M.Kes
2. Pembimbing Klinik : Surya Fardiansyah, Amd, Kep
3. Penyaji : Fanita Rukmana
4. Moderator : Alfayu Putri T
5. Notulen : Nobia Esa Paramita
6. Fasilitator dan Dokumentator : Febriyan Ariyadi
7. Observer : Lilis Indah Sari

M. Job Description
No. Nama Sie Job Description
1. Penyaji 1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Menggali pengetahuan peserta tentang materi
yang akan disampaikan
3. Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh
peserta
2. Moderator 1. Memandu jalannya penyuluhan dan sesi tanya
jawab
2. Membuka acara dan menyampaikan maksud
serta tujuan kegiatan penyuluhan
3. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme
kegiatan
4. Melakukan evaluasi hasil tentang materi yang
telah disampaikan
5. Menutup acara penyuluhan
3. Notulen 1. Mencatat pertanyaan peserta dan jawaban
penyaji sebagai dokumentasi kegiatan
2. Mencatat proses kegiatan penyuluhan
disesuaikan dengan rencana kegiatan pada SAP
3. Menyusun laporan dan menilai hasil kegiatan
penyuluhan
4. Observer 1. Mengawasi dan mengevaluasi selama
penyuluhan berlangsung
2. Mencatat situasi pendukung dan penghambat
proses kegiatan penyuluhan
5. Fasilitator 1. Membantu dan mengondisikan peserta selama
penyuluhan berlangsung
2. Meminta tanda tangan peserta yang hadir
(absensi)
3. Membantu moderator dalam mengajukan
pertanyaan untuk evaluasi hasil
4. Memfasilitasi peserta untuk aktif bertanya
5. Membagikan leaflet

N. Setting Tempat

Moderator Pembimbing
LCD

Penyaji
P P P P
Fasilitator dan
Dokumentator P P P P

Observer dan
Notulen

Keterangan :

P : Peserta Penyuluhan
MATERI PENYULUHAN

1. Konsep Pemahaman tentang Osteoarthritis


A. Definisi
Osteoartritis adalah gangguan pada sendi yang bergerak

(Price dan Wilson, 2013). Disebut juga penyakit sendi degeneratif,

merupakan ganguan sendi yang tersering. Kelainan ini sering

menjadi bagian dari proses penuaan dan merupakan penyebab

penting cacat fisik pada orang berusia di atas 65 tahun (Robbins,

2007). Sendi yang paling sering terserang oleh osteoarthritis adalah

sendi-sendi yang harus memikul beban tubuh, antara lain lutut,

panggul, vertebra lumbal dan sevikal, dan sendi-sendi pada jari

(Price dan Wilson, 2013).

Penyakit ini bersifat kronik, berjalan progresif lambat, tidak

meradang, dan ditandai oleh adanya deteriorasi dan abrasi rawan

sendi dan adanya pembentukan tulang baru pada permukaan

persendian. Osteoarthritis adalah bentuk arthritis yang paling

umum, dengan jumlah pasiennya sedikit melampaui separuh

jumlah pasien arthritis. Gangguan ini sedikit lebih banyak pada

perempuan daripada laki-laki (Price dan Wilson, 2013). Hal yang

sama juga ditemukan dalam penelitian Zhang Fu-qiang et al.

(2009) di Fuzhou yang menunjukkan peningkatan prevalensi lebih

tinggi pada perempuan jika dibandingkan dengan laki-laki yaitu

sebesar 35,87%.

B. Klasifikasi Osteoarthritis
Berdasarkan patogenesisnya OA dibedakan menjadi OA primer

dan OA sekunder. OA primer disebut juga OA idiopatik adalah OA yang

kausanya tidak diketahui dan tidak ada hubungannya dengan penyakit


sistemik maupun proses perubahan lokal pada sendi. OA sekunder adalah

OA yang didasari oleh adanya perubahan degeneratif yang terjadi pada

sendi yang sudah mengalami deformitas, atau degenerasi sendi yang

terjadi dalam konteks metabolik tertentu (Robbins, 2007). Selain dari jenis

osteoarthritis yang lazim, ada beberapa varian lain. OA peradangan erosif

terutama menyerang sendi pada jari-jari dan berhubungan dengan episode

peradangan akut yang menimbulkan deformitas dan alkilosis. Hiperostosis

alkilosis menimbulkan penulangan vertebra (Price dan Wilson, 2013).

C. Penyebab Osteoarthritis
Beberapa penyebab dan faktor predisposisi adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan usia, OA biasanya terjadi pada usia lanjut, jarang

dijumpai penderita OA yang berusia di bawah 40 tahun

(Helmi, 2012). Di Indonesia, prevalensi OA mencapai 5% pada

usia < 40 tahun, 30% pada usia 40-60 tahun, dan 65% pada

usia > 61 tahun (Soeroso et al., 2009).

2. Obesitas, membawa beban lebih berat akan membuat sendi

sambungan tulang berkerja lebih berat, diduga memberi andil

terjadinya AO (Helmi, 2012). Serta obesitas menimbulkan

stres mekanis abnormal, sehingga meningkatkan frekuensi

penyakit (Robbins, 2007).

3. Jenis kelamin wanita (Helmi, 2012). Perkembangan OA sendi-

sendi interfalang distal tangan (nodus Heberden) lebih

dominan pada perempuan. Nodus Heberdens 10 kali lebih

sering ditemukan pada perempuan dibandingkan laki-laki

(Price dan Wilson, 2013). Kadar estrogen yang tinggi juga

dilaporkan berkaitan dengan peningkatan resiko (Robbins,

2007). Hubungan antara estrogen dan pembentukan tulang dan


prevalensi OA pada perempuan menunjukan bahwa hormon

memainkan peranan aktif dalam perkembangan dan

progresivitas penyakit ini (Price dan Wilson, 2013). Wanita

yang telah lanjut usia atau di atas 45 tahun telah mengalami

menopause sehingga terjadi penurunan estrogen. Estrogen

berpengaruh pada osteoblas dan sel endotel. Apabila terjadi

penurunan estrogen maka TGF-β yang dihasilkan osteoblas

dan nitric oxide (NO) yang dihasilkan sel endotel akan

menurun juga sehingga menyebabkan diferensiasi dan maturasi

osteoklas meningkat. Estrogen juga berpengaruh pada bone

marrow stroma cell dan sel mononuklear yang dapat

menghasilkan HIL-1, TNF-α, IL-6 dan M-CSF sehingga dapat

terjadi OA karena mediator inflamasi ini. Tidak hanya itu,

estrogen juga berpengaruh pada absorbsi kalsium dan

reabsorbsi kalsium di ginjal sehingga terjadi hipokalasemia.

Kedaan hipokalasemia ini menyebabkan mekanisme umpan

balik sehingga meningkatkan hormon paratiroid. Peningkatan

hormon paratiroid ini juga dapat meningkatkan resobsi tulang

sehingga dapat mengakibatkan OA (Ganong, 2008).

4. Trauma, riwayat deformitas sendi yang diakibatkan oleh

trauma dapat menimbulkan stress mekanis abnormal sehingga

meningkatkan frekuensi penyakit (Helmi,2012; Robbins, 2007)

5. Faktor genetic juga berperan dalam kerentanan terhadap OA,

terutama pada kasus yang mengenai tangan dan panggul. Gen

atau gen-gen spesifik yang bertanggung jawab untuk ini belum

terindentifikasi meskipun pada sebagian kasus diperkirakan

terdapat keterkaitan dengan kromosom 2 dan 11 (Robbins,


2007). Beberapa kasus orang lahir dengan kelainan sendi

tulang akan lebih besar kemungkinan mengalami OA (Helmi,

2012).

D. Tanda dan Gejala Osteoarthritis


Secara klinis, osteoartritis dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :
1. Subklinis : pada tingkatan ini belum ada keluhan atau tanda
klinis lain. kelainan baru terbatas pada tingkat seluler dan
biokimiawi sendi.

2. Manifes : pada tingkatan ini biasanya penderita datang ke dokter


karena mulai merasakan keluhan sendi. Kerusakan kartilago
artikularis bertambah luas disertai reaksi peradangan.

3. Dekompensasi : kartilago artikularis telah rusak dan bahkan ada


yang sampai terjadi deformitas dan kontraktur. Pada tingkatan
ini biasanya diperlukan tindakan bedah (Azhari, 2008).

Tanda dan gejala umum yang sering dialami penderita osteoartritis


antara lain adalah :
1. Nyeri sendi, Keluhan ini merupakan keluhan utama pasien yang
disebabkan oleh peradangan dan gangguan mekanik. Nyeri
karena peradangan biasanya bertambah di pagi hari atau setelah
lutut menetap pada satu posisi dalam waktu lama dan berkurang
saat bergerak. Sedangkan nyeri mekanik akan lebih terasa saat
melakukan aktivitas lama dan berkurang saat istirahat,
kemungkinan hal ini berhubungan dengan kerusakan kartilago
yang sudah parah dan memiliki hambatan dalam sendinya.

2. Kaku (kaku pada pagi hari) atau keterbatasan gerak pada sendi,
hal ini hampir dirasakan semua penderita OA, terutama pada
pagi hari, namun dapat juga terjadi setelah istirahat agak lama.
Kekakuan osteoartritis biasanya terjadi kurang dari 30 menit,
seperti duduk di kursi atau mobil dalam waktu yang cukup lama,
bahkan setelah bangun tidur di pagi hari.

3. Pembengkakan sendi serta mengalami pembesaran pada sendi,


merupakan reaksi peradangan sehingga terjadi penggumpalan
cairan dalam ruang sendi. Pada inflamasi aktualitas tinggi,
pembengkakan atau tanda-tanda peradangan dapat berupa nyeri
tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata, dan warna
kemerahan, dapat dijumpai pada OA karena adanya synovitis.
Biasanya tanda – tanda ini tidak menonjol dan timbul pada
perkembangan penyakit yang lebih jauh. Gejala ini sering
dijumpai pada OA lutut.

4. Perubahan pola jalan, hampir semua penderita mengalami


perubahan pola jalan dimana faseweigh bearing pada sisi yang
sakit akan lebih cepat (analitic gait), Gejala ini merupakan gejala
yang menyusahkan pasien dan merupakan ancaman yang besar
untuk kemandirian pasien OA, terlebih pada pasien lanjut usia.
Keadaan ini selalu berhubungan dengan nyeri karena menjadi
tumpuan berat badan terutama pada OA lutut.

5. Gangguan fungsi, merupakan akumulasi dari problem-problem


diatas. (Azhari, 2008).

E. Pemeriksaan Osteoarthritis
1. Pemeriksaan diagnostik
Pada penderita OA, dilakukannya pemeriksaan radiografi
pada sendi yang terkena sudah cukup untuk memberikan suatu
gambaran diagnostik. Gambaran Radiografi sendi yang menyokong
diagnosis OA adalah :
 Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris ( lebih berat
pada bagian yang menanggung beban seperti lutut ).
 Peningkatan densitas tulang subkondral ( sklerosis ).
 Kista pada tulang
 Osteofit pada pinggir sendi
 Perubahan struktur anatomi sendi.
2. Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium pada OA biasanya
tidak banyak berguna. Pemeriksaan darah tepi masih dalam
batas – batas normal. Pemeriksaan imunologi masih dalam
batas – batas normal. Pada OA yang disertai peradangan
sendi dapat dijumpai peningkatan ringan sel peradangan ( <
8000 / m ) dan peningkatan nilai protein

F. Pengobatan Osteoarthritis
a.Konservatif
1. Pendidikan kesehatan mengenai hal berikut ini.
a. Aktivitas yang menurunkan tekanan berulang pada
sendi
b.Upaya dalam penurunan berat badan.
2. Terapi fisik.
Osteoarthritis pada lutut akan menyebabkan kondisi
disuse atrofi pada otot kuadriseps. Latihan kekuatan otot
akan menurunkan kondisi disuse atrofi. Latihan fisik
juga akan membantu dalam upaya penurunan berat
badan dan meningkatkan daya tahan.
3. Terapi obat simtomatis
Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) adalah
obat-obat yang digunakan untuk mengurangi nyeri dan
peradangan pada sendi-sendi. Contoh-contoh dari
NSAIDs termasuk aspirin dan ibuprofen. Saat ini obat
pilihan utama yang digunakan dalam terapi osteoarthritis
adalah natrium diklofenak. Adakalanya adalah mungkin
untuk menggunakan NSAIDs untuk sementara dan
kemungkinan menghentikan mereka untuk periode-
periode waktu tanpa gejala-gejala yang kambuh, dengan
demikian mengurangi resiko-resiko efek samping.
Terapi konservatif pada OA dilakukan untuk mengatasi dan
mengontrol rasa nyeri , mengurangi gangguan serta meningkatkan
fungsi sendi yang terkena, mempertahankan berat badan normal
dan mencapai gaya hidup yang sehat.

1. obat-obatan (oral maupun injeksi) sering digunakan untuk


mengurangi keluhan nyeri dan peradangan akut yang mungkin
terjadi.
2. Terapi fisik dilakukan untuk memperkuat otot-otot di sekitar
sendi, meningkatkan rentang pergerakan sendi dan mengurangi
nyeri

3. Terapi pemanasan berguna untuk mengatasi nyeri saat terjadi


proses radang

4. Terapi okupasi , untuk menemukan cara sehingga penderita


dapat melakukan aktivitas /pekerjaan tanpa memberikan beban
yang berlebih pada sendi yang terkena.

b.Terapi Operatif
Operasi umumnya direncanakan untuk pasien-pasien dengan
osteoarthritis yang terutama parah dan tidak merespons pada
perawatan-perawatan konservatif. Beberapa prosedur yang
mungkin dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Antroskopi.
2. Osteotomi.
3. Fusion (arthrodesis)
4. Penggantian sendi (artroplasti) (Helmi, 2012
Tujuan pengobatan pada pasien OA adalah untuk mengurangi
gejala dan mencegah terjadinya kontraktur atau atrofi otot. Terapi
OA pada umumnya simptomatik, misalnya dengan pengendalian
faktor-faktor resiko, latihan
intervensi fisioterapi dan terapi farmakologis. Pada fase lanjut
sering diperlukan pembedahan (Imayati, 2011).

G. Komplikasi Osteoarthritis
1.Gangguan/kesulitan gerak
2.Kelumpuhan yang menurunkan kualitas hidup penderita.
3.Resiko jatuh
4.Patah tulang

H. Cara Pencegahan Osteoarthritis


Untuk mencegah osteoarthritis, lakukan hal-hal berikut:
a. Konsumsi makanan sehat seperti buah-buahan, sayur dan kacang-
kacangan.
b.Minum obat yang direkomendasikan dokter.
c. Pertimbangkan untuk menggunakan alat bantu saat beraktivitas
untuk mengurangi bahaya.
d.Jaga gerakan yang dapat menyebabkan cidera tulang.
e. Jika mengangkat benda, usahakan beban terbagi merata pada
seluruh sambungan tulang.
f. Pilih sepatu yang tepat.
g.Ketahui batas kemampuan gerakan dan kemampuan mengangkat
beban.
h.Teknik relaksasi juga dapat membantu, seperti mengambil napas
dalam dan hypnosis.
O. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Kontrak waktu dan tempat diberikan satu hari sebelum acara
dilaksanakan
b. Pengumpulan SAP dilakukan satu hari sebelum pelaksanaan
penyuluhan
c. Peserta hadir pada tempat yang telah ditentukan
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa yang bekerja
sama dengan Puskesmas Pucang Sewu Surabaya.
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan dilaksanakan
2. Kriteria Proses
a. Acara dimulai tepat waktu
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
d. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan
e. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan POA (Plan of Action)
f. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
3. Kriteria Hasil
a. Peserta yang datang sejumlah 7 orang atau lebih
b. Ada umpan balik positif dari peserta, seperti dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh pemateri (penyaji)
c. Peserta mampu menjawab dengan benar sebanyak 75% dari pertanyaan
penyaji
DAFTAR PUSTAKA

1. Alutfifa. 2012.http://asuhan-keperawatan-keluarga.html. Diakses


tanggal 5 mei 2019 jam 17:20 WIB.
2. Agatha. 2014. http://laporan-pendahuluan-osteoartritis-oa.html. Diakses
tanggal 5 mei 2019 jam 17:20 WIB.
3. Cania. 2014. http://askep-osteoartritis.html. Diakses tanggal 5 mei 2019
jam 17:20 WIB.
4. Mawarti dan Farid, 2014,
http://davvhieedreeo.blogspot.com/2014/03/laporan-pendahuluan-
osteoartritis-oa.html. Diakses tanggal 5 mei 2019 jam 17:20 WIB.
5. Puspita. 2014. http://asuhan-keperawatan-osteoartritis_2.html. Diakses
tanggal 5 mei 2019 jam 17:20 WIB.
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN

Hari, Tanggal :Sabtu, 11 Mei 2019


Ruang : Puskesmas Pucang Sewu
Waktu : 30 menit

No. Nama Peserta TTD


1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.
LEMBAR OBSERVASI

Hari, Tanggal : Sabtu, 11 Mei 2019


Ruang : Puskesmas Pucang Sewu
Waktu : 30 menit

Kriteria Struktur √ Kriteria Proses √ Kriteria Hasil √


a. Kontrak waktu dan  Pelaksanaan: a. Peserta yang
tempat diberikan satu  Mengkaji datang sejumlah 7
hari sebelum acara pengetahuan orang atau lebih.
dilaksanakan peserta tentang b. Ada umpan balik
b. Pengumpulan SAP penyakit positif dari peserta,
dilakukan satu hari Osteoarthritis. seperti dapat
sebelum pelaksanaan  Menjelaskan menjawab
penyuluhan materi tentang: pertanyaan yang
c. Peserta hadir pada  Definisi penyakit diajukan oleh
tempat yang telah Osteoarthritis pemateri (penyaji).
ditentukan.  Klasifikasi c. Peserta mampu
d. Penyelenggaraan Osteoarthritis menjawab dengan
penyuluhan  Penyebab benar sebanyak
dilakukan oleh Osteoarthritis 75% dari
mahasiswa yang pertanyaan penyaji
 Tanda dan gejala
bekerja sama dengan Osteoarthritis
Puskesmas Pucang
 Pemeriksaan
Sewu.
Osteoarthritis
e. Pengorganisasian
 Pengobatan
penyelenggaraan
Osteoarthritis
penyuluhan
 Cara pencegahan
dilakukan sebelum
Osteoarthritis
dan saat penyuluhan
dilaksanakan
LEMBAR NOTULEN

Hari, Tanggal : Sabtu, 11 Mei 2019


Ruang : Puskesmas Pucang Sewu
Waktu : 30 menit

Jam Kegiatan
1. Pendahuluan
2. Penyajian Materi
3. Diskusi
1) Nama Penanya
........................................................................................
Pertanyaan
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
.......................................................................................
Jawaban
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
2) Nama Penanya
........................................................................................
Pertanyaan
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
Jawaban
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................

Anda mungkin juga menyukai