OLEH KELOMPOK 7 :
1. Kadek Ayu Ulan Sudariyanthini (193213020)
2. Ni Nyoman Ayu Krisna Sari (193213037)
3. Ni Putu Cintya Dewi (193213038)
4. Ni Putu Eka Cintya Parwita (193213040)
5. Putu Riska Pramudita Dewi (193213049)
A13A KEPERAWATAN
Penulis
LAPORAN PENDAHULUAN
OSTEOATHRITIS
A. KONSEP OSTEOATHRITIS
1. Definisi
Osteoartritis berasal dari bahasa Yunani yaitu osteo yang berarti tulang, arthro yang berarti
sendi, dan itis yang berarti inflamasi meskipun sebenarnya penderita osteoartritis tidak
mengalami inflamasi atau hanya mengalami inflamasi ringan (Koentjoro, 2010).
Osteorathritis merupakan penyakit sendi degenerative yang berkaitan dengan kerusakan
kartilago sendi. Vertebra, panggul, lutut dan pergelangan kaki paling sering terkena OA
(Sudoyo Aru dkk, 2009 dalam Nurarif dkk, 2015).
2. Etiologi
b) Obesitas, membawa beban lebih berat akan membuat sendi sambungan tulang
berkerja lebih berat, diduga memberi andil terjadinya AO (Helmi, 2012). Serta
obesitas menimbulkan stres mekanis abnormal, sehingga meningkatkan frekuensi
penyakit (Robbins, 2007).
f) Faktor genetik juga berperan dalam kerentanan terhadap OA, terutama pada
kasus yang mengenai tangan dan panggul. Gen atau gen-gen spesifik yang
bertanggung jawab untuk ini belum 11 terindentifikasi meskipun pada
sebagian kasus diperkirakan terdapat keterkaitan dengan kromosom 2 dan 11
(Robbins, 2007). Beberapa kasus orang lahir dengan kelainan sendi tulang
akan lebih besar kemungkinan mengalami OA (Helmi, 2012).
3. Manifestasi klinik
a) Nyeri sendi.
b) Hambatan gerak sendi, gangguan ini biasanya semakin berat dengan pelan-
pelan sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri.
Kondrosit
Osteoatritis
Peningkata Pembengkaka
Terbentuknya lapisan n tekanan n pada sendi Deformita
dari bahan elastk intraartikula s sendi
akibat pergeseran sendi r Fibrosis pd
atau adanya cairan yang kapsul, osteofit,
viskosa iregularitas Perubahan
Perubahan bentuk
mekanis sendi permukaan sendi
tubuh pada
Kekakuan pada dalam tulang dan
sendi besar menyangga sendi
atau beban tubuh
fisik
Hambatan mobilitas
Nur, 2010
8. Penatalaksanaan (medis dan keperawatan)
Terapi non-farmakologis:
a. Edukasi.
b. Analgesik topikal.
c. NSAID.
d. Chondroprotective
c. Osteotomi.
1. Pengkajian
a. Aktivitas/Istirahat
Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan memburuk dengan stress pada sendi, kekakuan
pada pagi hari, biasanya terjadi secara bilateral dan simetris limitimasi fungsional yang
berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan, malaise.
Keterbatasan ruang gerak, atropi otot, kulit: kontraktor/kelainan pada sendi dan otot.
b. Kardiovaskuler
dari tangan (misalnya pucat litermiten, sianosis kemudian kemerahan pada jari sebelum
warna kembali normal.
c. Integritas Ego
3) Ancaman pada konsep lain. diri, gambaran tubuh, identitas pribadi, misalnya
ketergantungan pada orang.
d. Makanan / Cairan
e. Hygiene
f. Neurosensori
g. Nyeri/kenyamanan
Fase akut nyeri (kemungkinan tidak disertai dengan pembengkakan jaringan lunak pada
sendi. Rasa nyeri kronis dan kekakuan (terutama pagi hari).
h. Keamanan
i. Interaksi Sosial
Kerusakan interaksi dengan keluarga atau orang lain, perubahan peran: isolasi.
j. Penyuluhan/Pembelajaran
k. Pemeriksaan Diagnostik
(D.0077) emosional yang berkaitan (mis. Inflamasi, Mengeluh nyeri 1. Tekanan darah
dengan kerusakan jaringan iskemia, meningkat
actual atau fungsional, neoplasma)
2. Pola napas berubah
dengan onset mendadak atau 2. Agen pencedera kimiawi (mis.
O: 3. Nafsu makan berubah
lambat dan berintensitas Terbakar, bahan kimia iritan)
ringan hingga berat yang 1. Tampak meringis 4. Proses berpikir
3. Agen pencedera fisik ( mis.
berlangsung kurang dari 3 Terganggu
abses, amputasi, terbakar, 2. Bersikap protektif
bulan
terpotong, mengangkat berat, (mis. Waspada, posisi 5. Menarik diri
prosedur operasi, trauma, menghindari nyeri) 6. Berfokus pada diri
latihan fisik berlebihan) 3. Gelisah sendiri
5. Sulit tidur
2. Gangguan mobilitas Keterbatasan dalam 1. Nyeri S: S:
fisik (D.0054) gerakan fisik dari satu atau 2. Kekakuan sendi 1. Mengeluh sulit 1. Nyeri saat bergerak
lebih ekstremitas secara menggerakkan ekstermitas
3. Gangguan muskuloskleletal 2. Enggan melakukan
mandiri
4. Kontraktur O: pergerakan
1. Kekuatan otot menurun 3. Merasa cemas saat
menurun O:
1. Sendi kaku
2. Gerakan tidak
terkoordinasi
3. Gerakan terbatas
4. Fisik lemah
3. Gangguan citra Perubahan persepsi tentang 1. Perubahan S: S:
tubuh (D.0083) penampilan, struktur dan struktur/bentuk tubuh (mis. 1. Mengungkapkan 1. Tidak mau me
fungsi fisik individu. amputasi, trauma, luka bakar, kecacatan/kehilangan ngungkapkan
obesitas, jerawat) bagian tubuh kecacatan/kehilangan
2. Perubahan fungsi tubuh (mis. O : bagian tubuh
proses penyakit, kehamilan,
1. Kehilangan bagian 2. Mengungkapkan
kelumpuhan) perasaan negative
tubuh
3. Perubahan fungsi kognitif tentang perubahan
2. Fungsi/struktur tubuh
4. Efek tindakan/pengobatan tubuh
berubah/hilang
(mis. pembedahan, 3. Mengungkapkan
kemoterapi, terapi radiasi) kekhawatiran pada
penolakan/reaksi orang
lain.
O:
1.Membunyikan/
menunjukkanbagian
tubuh secara berlebihan
2.Menghindari melihat
dan/atau menyentuh
bagian tubuh
bagian tubuh
4. KeletihaN Penurunan kapasitas kerja 1. Gangguan tidur S: S:
(D.0057) fisik dan mental yang tidak 2. Kondisi fisiologis (mis. 1. Merasa energi tidak 1. Merasa bersalah akibat
pulih dengan istirahat penyakit kronis, penyakit pulih walaupun telah tidak mampu
terminal, anemia, malnutrisi, tidur menjalankan tanggung
kehamilan) 2. Merasa kurang tenaga jawab
2. Tampak lesu.
3. Perencanaan Keperawatan
Diagnosa
E:
- Anjurkan untuk
menggunakan
alat bantu
4. Keletihan (D.0057) Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 Jam Manajemen Energi (I.05167)
diharapakan masalah keperawatan keletihan dapat menurun O:
dengan kriteria hasil: Tingkat Keletihan (L.05046) - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
- Kemampuan melakukan aktivitas rutin dari skala 2 mengakibatkan kelelahan
(cukup menurun) menjadi skala 4 (cukup meningkat) - Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
- Verbalisasi lelah dari skala 1 (meningkat) menjadi skala selama melakukan aktivitas
3 (sedang) T:
- Lesu dari skala 2 (cukup meningkat) menjadi skala 4 - Lakukan latihan rentang gerak pasif
(cukup menurun) dan/atau aktif
- Pola istirahat dari skala 2 (cukup memburuk) menjadi - Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika
skala 4 (cukup membaik tidak dapat berpindah atau berjalan
E:
K:
Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan rencana keperawatan oleh perawat dan pasien
(Riyadi, 2010).
Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang
telah disusun pada tahap perencanaan (Setiadi, 2012).
5. Evaluasi
Evaluasi terbagi atas dua jenis, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi
formatif berfokus pada aktivitas proses keperawatan dan hasil tindakan keperawatan. Evaluasi
formatif ini dilakukan segera setelah perawat mengimplementasikan rencana keperawatan guna
menilai keefektifan tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. Perumusan evaluasi formatif ini
meliputi empat komponen yang dikenal dengan istilah SOAP, yakni subjektif (data berupa keluhan
klien), objektif (data hasil pemeriksaan), analisis data (pembandingan data dengan teori), dan
perencanaan (Asmadi, 2008).
Evaluasi keperawatan adalah kegiatan yang terus menerus dilakukan untuk menentukan
apakah rencana keperawatan efektif dan bagaimana rencana keperawatan dilanjutkan, merevisi
rencana atau menghentikan rencana keperawatan (Manurung, 2011).
DAFTAR PUSTAKA
Ismail A., 2013. Evaluasi Kualitas Hidup Penderita Osteoartritis di Instalasi Rawat
Jalan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Koentjoro SL, 2010. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Derajat
Osteoartritis Lutut Menurut Kellgren dan Lawrence, Skripsi. Program
Pendidikan Sarjana Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang
Mardjono M., Sidharta P., 2010. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta, Dian Rakyat, 89-
91
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama : Ny. A
Umur : 49 th
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Marital : Sudah menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Jl. Kenyeri No.59. Denpasar Timur
Tanggal Masuk : 08 Oktober 2021
Tanggal Pengkajian : 08 Oktober 2021
No. Register : 224532
Diagnosa Medis : Osteoarthritis
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri dan kaku pada sendi di lutut kiri dan kanan sampai tidak bisa
berjalan sejak 2 hari .
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan sebelum kerumah sakit pasien merasa nyeri pada lututnya, keluhan
pertama kali dirasakan sejak 2 bulan yang lalu dan semakin hari makin memberat. Pada
tanggal 08 Oktober 2021 pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri dan kaku
pada sendi di lutut kiri dan kanan sampai tidak bisa berjalan sejak 2 hari yang lalu , pasien
berulang kali menanyakan apakah ia akan bisa berjalan normal kembali. Hasil pemeriksaan
menunjukan sendi jari tangan dan kaki bengkak. TD: 130/90 mmHg, Nadi: 102 x/menit
regular, RR :25x/menit, suhu 37,60C.
Pengkajian nyeri :
P : Nyeri timbul saat melakukan aktivitas
Q : Seperti di tusuk-tusuk
R : Nyeri pada sendi lutut kiri dan kanan
S : Skala 6
T : ± 30 menit sampai 1 jam
Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan sudah mengalami penyakit ini selama 2 bulan
Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan dan tidak ada anggota
keluarganya yang memiliki penyakit yang sama dengan penyakit yang diderita sekarang.
Pasien tinggal bersama suami dan anaknya.
Genogram :
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
Riwayat Sosiokultural
Tidak terkaji
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan biasanya sebelum sakit makan sehari 3 kali dengan porsi satu piring
habis (nasi, lauk, sayur) serta minum air putih 6 – 8 gelas perhari.
Saat Sakit :
Pasien mengatakan makan 3 kali sehari dan selalu menghabiskan porsi makan yang
diberikan dari RS, serta minum air putih 5 gelas perhari.
c. Pola Eleminasi
Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan BAB normal 1 sehari, BAK normal tidak ada masalah.
Saat Sakit :
Pasien mengatakan BAB terganggu dengan sakit di lutut kanan, BAK lancar tapi harus
dibantu untuk ke kamar kecil.
h. Pola Peran-Hubungan
Sebelum Sakit :
Sebelum sakit pasien mengatakan selalu ramah dengan orang lain termasuk tetangga
Saat Sakit :
Selama sakit pasien tetap ramah dengan orang lain termasuk perawat ditandai dengan
banyaknya pengunjung yang menjenguknya dan pasien dapat kooperatif saat dilakukan
pengkajian.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum pasien sakit pola seksual tidak mengalami masalah pada
organ reproduksinya.
Saat sakit :
Pasien mengatakan saat pasien sakit pola seksual tidak mengalami masalah pada organ
reproduksinya.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Sebelum Sakit :
Pasien beragama hindu dan sebelum sakit pasien selalu melakukan sembayang seperti
biasa
Saat Sakit :
Saat sakit pasien hanya berdoa saja diatas tempat tidur
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Tingkat kesadaran: Composmentis
b. Tanda Vital
Nadi : 102X/ menit
Suhu : 37,60C
TD : 130/90 mmHg
RR : 25 X/menit
c. Keadaan Fisik
1. Kepala
Rambut : Bentuk kepala simetris, rambut berwarna hitam, tidak ada ketombe.
Hidung : Bentuk hidung simetris tidak ada lesi, sekret, pendarahan, dan tidak
ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan.
Mulut : Mukosa bibir kering, bentuk simetris, dan tidak ada lesi, tidak ada
nyeri, pembengkakan.
2. Leher : Tidak ada lesi, gerakan leher normal, dan tidak terlihat pembesaran
kelenjar tiroid
3. Paru
Inspeksi : Dada simetris tidak ada kelainan dan tidak ada benjolan
Palpasi : Normal ( Sonor ).
Perkusi : Tidak ada nyeri pada sela toterkosta.
Auskultasi : Normal ( Vesikuler ).
4. Jantung
Tidak terkaji.
7. Ekstremitas
1) Atas
8. Implementasi Keperawatan
Hari/ No
Tindakan Keperawatan Evaluasi Ttd
Tgl/Jam Dx
Jumat, 08 1. Mengidentifikasi lokasi, DS :Pasien mengatakan merasa
Oktober nyeri sendi lutut kiri dan kanan
karakteristik, durasi, frekuensi,
2021 DO :pasien tampak meringis
Pukul 08.00 kualitas dan intensitas nyeri P : Nyeri timbul saat melakukan
aktivitas
Q : Seperti di tusuk-tusuk
R : Nyeri pada sendi lutut kiri
dan
kanan
S : Skala 6
T : ± 30 menit sampai 1 jam
9. Evaluasi
O:
5. TD : 120/80 mmHg
Nadi : 100x/menit
Respirasi : 25x/menit
Suhu : 36,5oC
A: Masalah teratasi
A: Masalah teratasi
A: Masalah teratasi