Anda di halaman 1dari 13

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

“AKUPUNTUR”

OLEH :

KELOMPOK 1

1. Agus Triana Putra (18.321.2828)


2. I Made Sujana Yasa (18.321.2835)
3. I Putu Budi Atmika (18.321.2837)
4. Kadek Sri Wahyuni (18.321.2840)
5. Ni Luh Putu Sinta Dewi Puspa A.P (18.321.2842)
6. Ni Made Candra Dewi Sudana (18.321.2844)
7. Ni Putu Ary Manilawati (18.321.2853)
8. Ni Putu Gintan Diah Pratiwi (18.321.2844)
9. Ni Wayan Eka Subpremagni (18.321.2859)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI

2020
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan judul
“AKUPUNTUR”. Adapun pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Keperawatan Komplementer.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan dari berbagai
pihak dan sumber. Oleh karena itu kami sangat menghargai bantuan dari semua pihak yang
telah member kami bantuan dukungan juga semangat, buku dan sumber lainnya sehingga tugas
ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu melalui media ini kelompok menyampaikan ucapan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang kelompok miliki. Oleh karena itu
kelompok mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna untuk menyempurnakan
makalah ini.

“Om Santih, Santih, Santih Om”

Denpasar, Desember 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Akupuntur ............................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Akupuntur………………………………………….. ...... 3
2.1.2 Biofisiologi Akupuntur ...................................................................... 5
2.1.3 Teknik refleksi ................................................................................... 6
2.1.4 Indikasi dan Kontraindikasi Akupuntur ............................................ 7
2.1.5 Evaluasi ............................................................................................. 8

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan ............................................................................................... 9
3.2 Saran ..................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata akupuntur berasal dari bahasa Yunani, yaitu acus yang berarti jarum
dan punctura yang berarti menusuk. Di dalam bahasa Inggris menjadi to
puncture, sedangkan kata asal dalambahasa Cina adalah cenciu. Kata tersebut
kemudian diadaptasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi akupuntur atau tusuk
jarum. Akupuntur adalah teknik pengobatan yang digunakan dalam pengobatan
tradisional cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan untuk menstimulasi
titik-titik tertentu pada tubuh. Titik-titik ini terdapat pada jalur-jalur energi yang
disebut "meridian". Pengobatan akupuntur dirancang untuk memperbaiki aliran dan
keseimbangan energi sepanjang meridian-meridian ini. Pengobatan tradisional cina
memiliki sejarah lebih dari 2,500 tahun. Pengobatan tradisional kursus akupuntur
ini melihat tubuh manusia sebagai suatu sistem aliran energi. Ketika aliran- aliran
energi ini seimbang, maka tubuh tersebut sehat. Penyakit tidak didefinisikan
dengan gejala-gejala atau nama penyakit seperti "infeksi hiv". Sebaliknya, seorang
praktisi pengobatan cina akan berbicara mengenai ketidakimbangan energi.
Bahasanya dapat kedengaran sangat aneh, seperti "kekurangan yin" atau
"peningkatan panas ginjal".

Dalam pengobatan akupuntur tradisional cina, terdapat banyak cara untuk


memperbaiki keseimbangan aliran energi tubuh. Teknik yang paling sering
digunakan di negara-negara barat adalah teknik senam seperti qigong atau tai chi,
akupuntur (tusuk jarum), dan jamu. Banyak praktisi pengobatan akupuntur
kecantikan cina mengkhususkan diri pada akupuntur atau jamu. Sangat jarang yang
menggunakan keduanya. Pada pengobatan Akupuntur yang ada di Kediri ada
beberapa klinik, seperti yang kami survey yaitu di jalan Kaliombo. Pemilik
bernama ibu Sam. Laporan dari National Institut of Health (NIH) pada 1997
menyatkan akupuntur telah digunakan secara luas oleh ribuan dokter, dokter gigi,
ahli akupuntur, dan praktisi kesehatan lainnya sebagi metode penghilang nyeri dan
pengobatan berbagi penyakit.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Konsep Akupuntur ?
2. Apa Pengertian Dari Akupuntur ?
3. Apakah Biofisiologi Dari Akupuntur ?
4. Bagaimanakah Teknik Refleksi Dari Akupuntur ?
5. Apa Indikasi Dan Kontra Indikasi Akupuntur ?
6. Bagaimanakah Evaluasi Akupuntur ?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Konsep Akupuntur.
2. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Akupuntur.
3. Untuk Mengetahui Biofisiologi Dari Akupuntur.
4. Untuk Mengetahui Teknik Relaksasi Dari Akupuntur.
5. Untuk Mengetahui Indikasi Dan Kontra Indikasi Akupuntur.
6. Untuk Mengetahui Evaluasi Akupuntur.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Akupuntur


2.1.1 Pengertian Akupuntur
Akupuntur adalah teknik pengobatan yang digunakan dalam pengobatan tradisional
cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan untuk menstimulasi titik-titik
tertentu pada tubuh. Titik-titik ini terdapat pada jalur-jalur energi yang disebut
"meridian".

a. Jenis Akupuntur
Terapi akupuntur atau tusuk jarum secara umum dibagi menjadi dua kategori, yakni :
1. Akupuntur medis yang digunakan untuk mengobati penyakit umum seperti gangguan
pencernaan, rematik, arthritis, gangguan hormonal, migrain, insomnia, keseleo,
salah urat, sakit pinggang, stroke, asam urat, liver, stroke, gangguan seksualitas dan
lain-lain.
2. Akupuntur kecantikan atau kosmetik yang dikhususkan untuk menaikkan atau
menurunkan berat badan, menghilangkan jerawat dan flek hitam, mengurangi
kerutan di wajah, mengobati kebotakan atau kerontokan rambut dan sebagainya.

b. Alat Akupuntur
Dari pengamatan alat yang digunakan pada terapi Komplementer Akupuntur
diantaranya :
1. Stainlessteel filiform needle dengan berbagai macam ukuran.
2. Alkohol 70%.
3. Kapas steril.
4. Kapas dan alkohol dipergunakan untuk mensterilisasi permukaan tubuh yang
akan ditusuk, sedangkan jarum dipergunakan untuk melakukan penusukan.
5. Guide tube untuk mempermudah penusukan.
6. Pinset untuk mencabut jarum.
7. Flash light untuk membantu pemeriksaan.

3
c. Meridian Akupuntur
Meridian adalah jalur lalu lintas energi dalam tubuh. Dan sebagaimana lalu
lintas, pada meridian ada jalur/jalan, ada hambatan, ada persimpangan, ada titik awal,
ada titik akhir dan sebagainya. Jika jalan energi pada meridian lancar, maka akan
tercipta keharmonisan dalam tubuh, dan tubuh kita mampu melawan penyakit,
sebaliknya jika terjadi hambatan pada meridian maka akan muncul gangguan kesehatan.
Yang membedakan meridian dengan jaringan lain dalam tubuh adalah jaringan
darah dan syaraf dapat terlihat oleh mata, sedangkan jaringan meridian tidak terlihat
walaupun nyata. Dalam ilmu kedokteran modern, rahasia teori jalur energi meridian ini
masih belum terungkap karena saat ini belum ada alat yang bisa mendeteksinya, akan
tetapi teori ini sudah dibuktikan manfaatnya selama ribuan tahun.
Di dalam jalur meridian mengalir 2 macam arus energi yaitu energi "Yang"
(positif,panas) dan energi "Ying" (negatif,dingin). Kelebihan energi "Yang" akan
menimbulkan gangguan atau sakit dengan gejala kelebihan energi misalnya panas,
kejang-kejang, rasa nyeri. Kelebihan energi "Ying" atau kekurangan energi "Yang" akan
menimbulkan gangguan atau sakit yang ditandai dengan gejala kekurangan energi
misalnya dingin, lumpuh, baal/mati rasa/anaesthesia.
Di titik-titik tertentu pada meridian terdapat pusat kontrol yang mengatur arus
energi "Yang" dan "Ying" untuk suatu bagian tubuh atau organ tertentu. Apabila
terdapat kelebihan energi "Yang" di suatu bagian tubuh atau organ tertentu maka sinshe
akan menusuk titik akupunktur untuk menghambat aliran energi "Yang" sehingga
tercapai keseimbangan antara energi "Yang" dan "Ying". Apabila terdapat kelebihan
energi "Ying" atau dengan kata lain kekurangan energi "Yang" maka sinshe akan
menusuk titik akupunktur lalu memutar-mutar jarum akupunktur untuk merangsang
energi "Yang" sehingga tercapai keseimbangan antara energi "Yang" dan "Ying". Jadi
yang dilakukan pada akupunktur adalah merangsang atau menghambat energi "Yang".

1. Fungsi Meridian
Fungsi meridian antara lain:
1. Penghubung bagian tubuh sebelah atas dan tubuh sebelah bawah
2. Penghubung bagian tubuh sebelah kanan dan tubuh sebelah kiri
3. Penghubung organ-organ dalam dengan permukaan tubuh
4. Penghubung organ-organ dalam dan alat gerak
4
5. Penghubung organ-organ dalam dengan organ-organ dalam lainnya
6. Penghubung organ dalam dengan jaringan penunjang tubuh
7. Penghubung jaringan penunjang tubuh dengan jaringan penunjang tubuh lainnya.

2. Letak
Meridian terletak di dalam tubuh, letaknya bervariatif tergantung jalurnya. Jalur
meridian ada yang melewati sela-sela tulang, ada yang berada di sela-sela otot, dan
karena wujudnya yang tidak nyata ada juga yang menembus atau menyelimuti organ.
Sebagian organ ada yang muncul dekat dengan permukaan kulit.

3. Macam Meridian
Ada 12 meridian utama yang menghubungkan organ tubuh kita
1. Meridian Paru (di jalurnya ada 11 pasang titik akupunktur)
2. Meridian Usus Besar (di jalurnya ada 20 pasang titik akupunktur)
3. Meridian Lembung (di jalurnya ada 45 pasang titik akupunktur)
4. Meridian Limpa (di jalurnya ada 21 pasang titik akupunktur)
5. Meridian Jantung (di jalurnya ada 9 pasang titik akupunktur)
6. Meridian Usus Kecil (di jalurnya ada 19 pasang titik akupunktur)
7. Meridian Kandung Kemih (di jalurnya ada 67 pasang titik akupunktur)
8. Meridian Ginjal (di jalurnya ada 27 pasang titik akupunktur)
9. Meridian Selaput Jantung (di jalurnya ada 9 pasang titik akupunktur)
10. Meridian Tri Pemanas (di jalurnya ada 23 pasang titik akupunktur)
11. Meridian Empedu (di jalurnya ada 44 pasang titik akupunktur)
12. Meridian Hati (di jalurnya ada 14 pasang titik akupunktur)
13. Meridian lainnya antara lain:
14. Meridian Ren (di jalurnya ada 24 titik akupunktur)
15. Meridian Du (di jalurnya ada 28 titik akupunktur)

2.1.2 Biofisiologi Akupuntur


Akupuntur bertujuan untuk memanipulasi sistem syaraf agar apabila ada
organ yang sakit bisa disembuhkan dengan cara memanipulasi sistem syaraf.
Manfaat terapi komplementer akupuntur sendiri diantaranya :

5
1. Mengurangi skala rasa nyeri

2. Meningkatkan tingkat kesuburan.

3. Untuk menghaluskan kulit

4. Melangsingkan tubuh

5. Untuk meningkatkan efektifitas obat-obatan.

2.1.3 Teknik Refleksi

1. Terapis mencatat identitats paasien meliputi nama, alamat, umur dan skala
nyeri yang dirasakan pasien sebelum diberikannya terapi akupuntur.

2. terapis menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam terapi akupuntur,
setelah terapis dan pasien siap, atur posisi pasien tidur terlentang.

3. Pengobatan dapat dilakukan dengan menusukkan jarum pada titik-titik di


sekitar persendian yang terkena dan titik-titik pada meridian yang melalui
daerah nyeri.

4. Kemudian terapis akupuntur akan memberikan terapi akupuntur selama 15


menit pada titik-titik akupuntur yang sudah ditentukan.

5. Setelah pemberian terapi selesai, selanjutnya terapis mencatat tentang skala


nyeri pasien setelah diberikannya terapi akupuntur.

6. Terapis juga meresepkan obat dan juga memberikan informasi tentang


larangan yang bertujuan untuk menjaga agar penyakit yang dialami pasien
tidak kambuh lagi serta menyarankan pasien agar melakukan terapi secara
rutin untuk kesembuhan optimal dalam seminggu 3 kali terapi akupuntur.

7. Setelah data hasil pengukuran intensitas nyeri pada pasien sebelum


dan setelah diberikan terapi akupuntur terkumpul.

8. Diharapkan pasien berangsur-angsur pulih.

6
2.1.4 Indikasi dan Kontraindikasi
Indikasi akupuntur :
1. Akupunktur paling sering digunakan untuk berbagai masalah muskuloskeletal
(myofascial trigger point, epikondilitis lateral and medial, nyeri leher, nyeri punggung
unilateral, nyeri lutut, kaki dan telapak). Nyeri akibat myofascial trigger point (MTrP)
tampaknya berespon paling baik dan paling cepat, diikuti oleh cedera jaringan lunak,
kemudian osteoartritis (khususnya OA lutut, pergelangan kaki, sendi
acromioclavicular, cervical spine).
2. Kondisi nyeri lainnya: nyeri kepala tipe tegang, nyeri wajah atipikal, nyeri gigi, nyeri
dada yang bukan karena gangguan jantung dan migrain.
3. Kondisi lainnya: dysmenorrhoea, nyeri akibat irritable bowel syndrome, irritative
bladder syndrome, mual, hay fever, rinitis alergi, xerostomia, menopausal hot flushes,
dan masalah kulit lokal yang reversibel.

Kontraindikasi akupuntur :
1. Kegawat daruratan medik dan kasus yang memerlukan pembedahan, pertolongan
pertama harus diterapkan dan transportasi ke pusat darurat medis harus segera
dilakukan. Akupunktur tidak boleh digunakan untuk menggantikan intervensi bedah
yang diperlukan
2. Keganasan Akupunktur tidak boleh digunakan untuk pengobatan tumor ganas, Secara
khusus penusukan jarum di lokasi tumor tidak diperbolehkan. Namun, akupunktur
dapat digunakan sebagai pengobatan komplementer atau pelengkap, berupa kombinasi
dengan pengobatan lain, untuk menghilangkan nyeri atau gejala lainnya, untuk
mengurangi efek samping kemoterapi dan radioterapi, dan untuk meningkatkan
kualitas hidup.
3. Penggunaan obat anti-koagulan dan gangguan pendarahan, Penusukan jarum harus
dihindari pada pasien dengan gangguan perdarahan dan pembekuan darah, atau yang
sedang menjalani terapi antikoagulan atau mengonsumsi obat dengan efek
antikoagulan.
4. Kehamilan, Akupunktur dapat menginduksi persalinan, oleh karena itu, tidak boleh
dilakukan dalam kehamilan, kecuali diperlukan untuk tujuan terapeutik lainnya dan
dilakukan dengan sangat hati-hati. Penusukan saja dengan manipulasi tertentu pada
titik akupunktur tertentu dapat menyebabkan kontraksi uterus yang kuat dan
menyebabkan aborsi. Namun, akupunktur dapat digunakan dalam kehamilan untuk
7
tujuan menginduksi persalinan atau memperpendek durasinya, mengurangi nyeri
persalinan dan mual-muntah selama kehamilan.

2.1.5 Evaluasi
Pengobatan dengan akupuntur didapatkan manfaat pengaturan fungsi tubuh
secara keseluruhan, Akupuntur dapat mempengaruhi banyak reseptor dan bekerja
pada meridian dan kolateral, dengan demikian akupuntur dapat mengobati
berbagai macam penyakit. Terapi akupuntur adalah metode pengobatan alternatif
dangan menggunakan jarum, pengobatan akupuntur di Indonesia telah di akui,
bedasarkan dua keputusan mentri kesehataan.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengobatan dengan akupuntur tidak menimbulkan efek samping, yang pada
pengobatan menggunakan obat-obatan sering dijumpai efek sampingan dan
akupuntur dapat dilakukan tanpa memandang usia. Pengobatan dengan akupuntur
didapatkan manfaat pengaturan fungsi tubuh secara keseluruhan, sedangkan
pengobatan dengan obat-obatan ditujukan hanya padaproses penyakit atau
gejalanya.

Akupuntur dapat mempengaruhi banyak reseptor dan bekerja pada


meridian dan kolateral, dengan demikian akupuntur dapat mengobati berbagai
macam penyakit. Terapi akupuntur adalah metode pengobatan alternatif dangan
menggunakan jarum, pengobatan akupuntur di Indonesia telah di akui,
bedasarkan dua keputusan mentri kesehataan. Sehingga alternative pengobatan
tradisional ini bisa dicoba siapapun yang terindikasi.

3.2 Saran

Bagi mahasiswa diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan


dalam dunia pengobatan tradisional.
Bagi masyarakat, disarankan dapat memilih dan menggunakan
pengobatan tradisional apa pun dengan catatan, pengobatan tersebut sudah
mendapatkan ijin dari pemerintah dan sudah terbukti baik secara medis.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://www.dokterfloren.com/2013/01/12-meridian-akupunktur.html

Alamsyah, I. (2010). Cara Lebih Mudah Menemukan Titik Terapi Acupoint, Petunjuk Praktis

Akupuntur. Depok : Asma Nadia Publishing House.

Alviani, Puput. (2015). Pijat Refleksi Pijatan Tepat, Tubuh Sehat. Yogyakarta: Pustaka Baru

Press.

Dewi, K.,2011. Akupuntur Sebagai Terapi pada Frozen Shoulder:, Bandung

10

Anda mungkin juga menyukai