Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 1

Agus Triana Putra (18.321.2828)


I Made Sujana Yasa (18.321.2835)
I Putu Budi Atmika (18.321.2837)
Kadek Sri Wahyuni (18.321.2840)
Ni Luh Putu Sinta Dewi Puspa A.P (18.321.2842)
Ni Made Candra Dewi Sudana (18.321.2844)
Ni Putu Ary Manilawati (18.321.2853)
Ni Putu Gintan Diah Pratiwi (18.321.2844)
Ni Wayan Eka Subpremagni (18.321.2859)
KEPERAWATAN KOMPLEMENTER
“EDUKASI DALAM KEPERAWATAN
KOMPLEMENTER”
edukasi adalah suatu proses perubahan perilaku secara terencana pada
diri individu, kelompok, atau masyarakat untuk dapat lebih mandiri
dalam mencapai tujuan hidup sehat.

Edukasi dalam terapi komplementer dapat berupa promosi kesehatan,


pencegahan penyakit ataupun rehabilitasi.
Tujuan edukasi……

1. Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di


masyarakat.
2. Menolong individu agar mampu secara mandiri atau
berkelompok mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan
hidup sehat.
3. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat
sarana pelayanan kesehatan yang ada.
Manfaat edukasi……..

Manfaat yang dirasakan dengan dilakukannya edukasi komplementer


adalah secara tidak langsung dapat meningkatkan kesehatan secara lebih
menyeluruh tanpa menghabiskan banyak biaya.

Manfaat edukasi keperawatan komplementer juga merupakan bentuk atau


cara terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh untuk meningkatkan
sebuah keharmonisan individu dalam mengintregasikan pikiran, badan dan jiwa
dalam kesatuan sehingga masyarakat atau individu mengerti dan memahami serta
dapat mengaplikasikan terapi komplementer dengan orang yang ahli di bidangnya
untuk menjadi pengobatan pendukung selain pengobatan konvensional.
Metode edukasi……….
1. Metode berdasarkan pendekatan perorangan

Dalam melakukan edukasi komplementer, perawat melakukan pendekatan


kepada klien dengan bentuk pendekatan, yaitu Bimbingan dan penyuluhan
(Guidance and Counceling).

2. Metode berdasarkan pendekatan kelompok

Di metode ini perawat juga dapat mendemonstrasikan terkait terapi komplementer


yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan kelompok, seperti acupressure.
3. Metode berdasarkan pendekatan massa

Metode pendekatan massa ini cocok untuk mengkomunikasikan pesan -pesan


kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat, bersifat umum, dalam arti tidak
membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status social ekonomi, tingkat
pendidikan, dan sebagainya.

Perawat sebagai pendidik, dalam metode ini dapat melakukan demontrasi dan
dapat menjelaskan mengenai terapi komplementer, dan manfaatnya kepada
masyarakat.
Media edukasi …..
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan
pesan atau informai yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik melalui media cetak,
elektronik (TV, Radio, Komputer dll) dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat
meningkatkan pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya
kearah positif terhadap kesehatannya.

Adapun tujuan media edukasi komplementer adalah, sebagai penyampaian


informasi, media yang dapat menghindari kesalahan persepsi, memperjelas informasi,
dapat menampilkan objek yang tidak bisa ditangkap dengan mata serta memperlancar
komunikasi.
1. Media cetak
Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan – pesan visual. Fungsi
utama media cetak ini adalah memberi informasi dan menghibur. Contohnya : koran,
poster, leaflet, pamphlet, majalah, booklet dan stiker.

2. Media elektronik
Media elektronik yaitu suatu media bergerak atau dinamis, dapat dilihat dan didengar
dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika. Contohnya seperti adanya
tutorial dalam melakukan terapi komplementer, atau video singkat terkait manfaat terapi
komplementer disertai dengan animasi – animasi yang menghibur. Adapun macam –
macam media tersebut adalah tv, radio, film, cessete, CD audio dan media online.

3. Media luar ruangan


Media luar ruangan yaitu media yang menyampaikan pesannya diluar ruang secara umum
melalui media cetak dan elektronika secara statis misalnya billboard, spanduk, benner.
Suksmaa…

Anda mungkin juga menyukai