Oleh:
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
”Konsep Dasar Penyakit dan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Luka
penulis banyak mendapat bantuan sejak awal sampai terselesainya makalah ini,
untuk itu dengan segala hormat dan kerendahan hati, penulis menyampaikan
1. Drs. I Dewa Agung Ketut Sudarsana, MM, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
2. Ns. Ni Luh Putu Dewi Puspawati, S.Kep., M.Kes, selaku Ketua Program Studi
Keperawatan STIKes Wira Medika PPNI Bali yang telah membantu dalam
Kelompok V
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN ..........................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan ....................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perlindungan dan Perawatan Bagi Petugas dan Caregiver........................
2.1.1 Pengertian Caregiver .......................................................................
2.1.2 Karakteristik Caregiver....................................................................
2.1.3 Tugas-tugas Caregiver.....................................................................
2.1.4 Standarisasi Petugas Pelayan............................................................
2.1.5 Perlindungan dan Perawat Bagi Petugas..........................................
2.2 Konsep Kerjasama Tim Inter dan Multi....................................................
2.2.1 Kerjasama Tim Interdisiplin Dalam Keperawatan Bencana............
2.2.2 Kerjasama Multidisiplin Dalam Keperawatab Bencana...................
2.3 Pemberdayaan Masyarakat........................................................................
2.3.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat............................................
2.3.2 Tujuan Pemberdayaan Masyarakat..................................................
2.3.3 Peran Petugas dan Sektor Kesehatan ..............................................
2.3.4 Ciri Pemberdayan Masyarakat.........................................................
2.3.5 Wujud Peran Serta Masyarakat........................................................
2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................
3.2 Saran .......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
perubahan yang terjadi dalam hidup mereka yang terjadi secara drastis dan tiba–
tiba, dan pada akhirnya menimbulkan kelainan atau gangguan pada mental atau
gangguan kejiwaan sebagai buntut bencana. Pada fase awal bencana, akan
membuat para korban menjadi khawatir dan bahkan mungkin menjadi panik.
Kepanikan itu berupa, seseorang akan merasa sangat down, shock, karena
kehilangan harta benda dan sanak saudara. Demikian pula, mereka akan
merasakan berbagai macam emosi seperti ketakutan, kehilangan orang dan benda
bencana, mereka kembali mengingat harta benda yang telah hilang atau rusak
kecewa, frustasi, marah, dan merasakan pahitnya hidup. Dalam mengatasi kondisi
masyarakat.
4
bahwa partisipasi masyarakat merupakan elemen utama dalam pemberdayaan
dan kerjasama lintas sektor, pemberdayaan masyarakat, serta sadar sehat dan
perilaku sehat.
makalah ini:
5
Adapun Tujuan khusus penulisan dalam makalah ini adalah:
bencana, khususnya materi mengenai konsep dasar penyakit dan contoh asuhan
6
2. Memberikan pemahaman bagi mahasiswa lainnya mengenai keperawatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik,
bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih
dalam (Irna Bedah RSUD Dr.Soetomo, 2001). Luka bakar adalah kerusakan atau
kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air
panas, bahan kimia, listrik dan radiasi (Moenajat, 2001). Luka bakar adalah luka
yang disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas ke tubuh (Effendi,
1999).
Luka bakar adalah kerusakan jaringan tubuh terutama kulit akibat trauma
panas, elektrik, kimia dan radiasi (Smith, 1998). Luka bakar adalah kerusakan
pada kulit diakibatkan oleh panas, kimia atau radio aktif (Wong, 2003). Luka
bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas ke tubuh. Panas
7
tersebut dapat dipindahkan melalui konduksi dan radiasi elektro magnetic.
(Effendi. C, 1999). Jadi luka bakar adalah kerusakan pada kulit yang disebabkan
a) Empathy
“personal understanding” dan koneksi dengan klien adalah hal yang sangat
b) Patience
pada oranglain dan self sufficient, hal tersebut dapat membuat mereka frustasi dan
laparnya, atau yang tidak bisa mengungkapkan rasa sakit secara verbal atau
8
seorang lansia yang mengalami demensia. Kesabaran menjadi hal yang vital untuk
caregiver. Anda harus mampu memisahkan diri dari kemarahan dan tidak terbawa
situasi.
c) Realistic Outlook
keterbatasan dari klien membantu caregiver untuk menurunkan tekanan yang ada
d) Strong Constitution
instrumental seperti memandikan baik itu bayi atau lansia, membersihkan luka.
Seorang caregiver yang baik tidak akan merasa malu dengan tugas yang
dilakukan.
e) Soothing Nature
encouragement adalah hal yang membuat kualitas dari caregiver jadi baik.
f) Reliability
9
sering merasa dekat dengan caregivernya. Caregiver harus konsisten dalam
penelitiannya mengatakaan bahwa tugas yang dilakukan caregiver, tidak hanya terbatas
kepada pekerjaan rumah tangga,akan tetapi dibagi ke dalam 4 kategori , sebagai berikut:
kamar,dan lain-lain.
Bencana.
10
Untuk memastikan kualitas dan profesionalitas dalam menangani kondisi
gawat darurat dan tanggap bencana, ada berapa sertifikasi yang ditetapkan oleh
Sertifikasi ini digunakan bagi perawat dan caregiver serta tenaga medis
Unit Gawat Darurat (UGD), Perusahaan, Puskesmas dan Klinik. Seluruh tenaga
medis yang memiliki sertifikat ini tentunya telah mampu menangani kasus ke-
Miocard Infark) dan Arythmia Lethal. Tenaga medis yang memegang sertifikat ini
merupakan alat basic standar internasional. Selain itu, memiliki juga kemampuan
Sertifikasi ini digunakan bagi perawat dan caregiver serta tenaga medis
ilmu yang meliputi pengenalan perangkat keamanan dan keselamatan di laut atau
air. Ini selaras dengan kemampuan dan tanggungjawab untuk memahami tekhnik
11
Serupa dengan pemilik sertifikasi Basic Sea Survival pemilik sertifikasi
Indonesia atau sejenisnya. Para perawat dan caregiver serta tenaga medis lainnya
4. Sertifikasi Haemodialisa
rumah sakit dan klinik dan tempat-tempat kemungkinan terjadi bencana massal,
kemampuan tekhnik Haemodialisa atau cuci darah, penanganan shock, reused atau
Sertifikasi ini digunakan bagi perawat dan caregiver serta tenaga medis
lainnya dalam menangani pasien di ruang ICU, HCU, ICU Rumah Sakit, Klinik,
b. Kecakapan Relawan
12
dalam penanggulangan bencana. Kemahiran relawan dapat digolongkan dalam
1. Perencanaan
2. Pendidikan
bencana.
kaji cepat bencana dapat mendampingi para petugas kaji cepat dalam melakukan
13
Relawan yang telah menerima pelatihan dan/atau berpengalaman dalam
bidang ini dapat membantu dalam upaya pencarian, penyelamatan dan evakuasi
korban bencana.
6. Logistik
dan pelaporannya.
bidang ini dapat mendukung para petugas dalam menjaga kecukupan pangan dan
8. Dapur Umum
bidang ini dapat mendukung para petugas dalam mengelola lokasi penampungan
14
10. Pengelolaan Posko Penanggulangan Bencana
penanggulangan bencana.
11. Kesehatan/Medis
para penyitas bencana melalui pengelolaan air bersih, sanitasi dan kesehatan
lingkungan.
keamanan dan perlindungan bagi para penyitas bencana dan aset mereka.
berpengalaman dalam isu gender dan kelompok rentan dapat mendukung petugas
15
dalam menjaga serta melindungi kepentingan kelompokkelompok yang lebih
rentan.
hubungan keluarga.
16. Administrasi
di Indonesia.
berpengalaman dalam bidang ini dapat mendukung para petugas dalam mengelola
bencana.
16
Relawan yang telah menerima pendidikan dan pelatihan dan/atau
dari pihak media dan masyarakat penyitas bencana maupun penduduk yang
bencana
dan/atau menguasai serta berpengalaman dalam bidang ini dapat membantu upaya
perlindungan yang diberikan terhadap hukum agar tidak ditafsirkan berbeda dan
tidak cederai oleh aparat penegak hukum dan juga bisa berarti perlindungan yang
17
hubungan hukum harus mendapat perlindungan dari hukum. Oleh karena itu
hukum sesuai dengan aturan hukum, baik itu yang bersifat preventif (pencegahan)
maupun dalam bentuk yang bersifat represif (pemaksaan), baik yang secara
Dalam Penelitian yang ditulis oleh M. Fakih, S.H., M.S, di Fakultas Hukum
secara mandiri (independent) berdasar pada ilmu dan asuhan keperawatan, dimana
tugas utama adalah merawat (care) dengan cara memberikan asuhan keperawatan
18
Hingga saat ini perjanjian keperawatan atau informed consent keperawatan
belum diatur secara tertulis dan baru mengatur informed consent tindakan
delegasi secara tertulis dari dokter. Kecuali dalam keadaan darurat, perawat
diizinkan melakukan tindakan medik tanpa delegasi dokter sesuai Pasal 10 ayat
1. Pengertian
yang mempunyai aturan yang jelas tujuan umum dan berbeda keahlian. Tim akan
19
berfungsi baik jika terjadi adanya konstribusi dari anggota tim dalam memberikan
disiplin ilmu dalam tugas, namun dalam pemecahan suatu masalah saling
interaksi intensif antar satu atau lebih disiplin, baik yang langsung berhubungan
a. Peran dan tanggung jawab tidak kaku, dapat beralih sesuai dengan
perkembangan
praktek sehari-hari
c. Menemui dan mengenali keunikan peran berbagai disiplin yang tidak bisa
d. Ranah perluasan ilmu dan ketrampilan yang dimiliki dan akan diterapkan
pengetahuan
20
Peran dan fungsi dari BMKG ( Badan Meteorologi Klimatologi dan
geofisika.
geofisika.
21
7. Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak
dan geofisika.
geofisika.
lingkungan BMKG
jawab BMKG
22
18. Penyampaian laporan,saran,dan pertimbangan di bidang meteorologi,
bidang perhubungan.
1. Pengertian
pada tim dimana sejumlah orang atau individu dari berbagai disiplin ilmu terlibat
dalam suatu proyek namun masing-masing individu bekerja secara mandiri. Setiap
berbeda namun saling melengkapi satu sama lain. Pengalaman yang dimiliki
kesehatan atau pekerja medis yang terdiri dari anggota – anggota dengan latar
2. Ciri-ciri Multidisiplin
pengelolaan bersama.
b. Setiapbagianberaktivitasberdasarkanbatasanilmunya.
23
disiplin membatasi diri secara ‘tegas’ untuk tidak memasukan ranah ilmu
lain.
1) Dokter
a. Peran dokter dalam keadaan bencana. Dokter merupakan salah satu praktis
tersebu diantaranya:
korban triage
bencana.
24
Dalam bencana diadakannya mobilisasi SDM kesehatan, diantarnya dokter,
yang tergabung dalam suatu tim penanggulangan kritis yang meliput tim gerak
cepat, tim penilaian cepat kesehatan (Tim RHA), dab tim bantuan kesehatan
Tim gerak cepat Merupakan tim yang bergerak dalam waktu 0-24 jam
dari dokter umum/BSB 1 orang, dokter spesialis bedah 1 orang, dan dokter
Tim RHA Merupakan tim yang bisa diberangkatkan bersama dengan tim
gerak cepat atau menyusul dalam waktu kurang dari 24 jam. Pada tim ini,
kebutuhan setelah tim gerak cepat dan tim RHA kembali dengan laporan
2) Perawat
Fungsi dan tugas perawat dalam situasi bencana dapat dijabarkan menurut
fase dan keadaan berlaku saat terjadi bencana seperti dibawah ini :
25
2. Perawat ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintahan, organisasi
b) Fase Bencana
1. Bertindak cepat
1. Bencana tentu memberikan bekas khusus bagi keadaan fisik, sosial, dan
psikologis korban.
2. Stress psikologis yang terjadi dapat terus berkembang hingga terjadi Post
26
mimpi, ataupun peristiwa – peristiwa yang memacunya. Ketiga, individu
akan menunjukkan gangguan fisik. Selain itu individu dengan PTSD dapat
memori.
3. Tim kesehatan bersama masyarakat dan profesi lain yang terkait bekerja
3) Ahligizi
Kegiatan penanganan dan tugas ahli gizi pada situasi bencana perlu efisien dan
pendistribusian.
bencana alam.
e. Pemberian suplemen zat gizi makro (kapsul vitamin A, untuk balita dan
4) Fisioterapi
27
layanan professional dikoordinasikan dan dimasukkan sebagai bagian dari
c. Korban bencana yang mengalami luka fisik dapat di fase awal dapat
dilokasi dengan bantuan medis oleh tim bantuan bencana local secaara
para korban.
5) Pekerja Sosial
baik pada saat pra bencana,tanggap darurat maupun pasca bencana pada saat pra bencana,
kontribusi pekerja sosial berfokus pada upaya pengurangan risiko bencana, antara lain
advokasi ke berbagai pihak terkait kebijakan penanggulangan bencana pada saat tanggap
darurat, pekerja sosial membantu pemulihan kondisi fisik dan penanganan psikososial
dasar bagi korban bencana. Pada saat pasca bencana, pekerja sosial melakukan upaya
28
6) POLRI
tindakan yang melanggar hukum pada saat terjadinya bencana penyuluhan dan
dan metode serta anggaran yang mampu mendukung operasional polri dalam
penggulangan bencana.
29
Dalam hal kejadian bencana alam, peranan SAR adalah yang paling mengemuka
karena harus bertindak paling awal pada setiap bencana alam yang terjadi, sehingga SAR
masyarakat adalah upaya fasilitas yang bersifat non instruktif guna meningkatkan
dan fasilitas yang ada, baik dari instansi lintas sektoral maupun LSM dan tokoh
masyarakat. Bidang kesehatan, pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses
30
mewujudkan kemauan atau niat kesehatan mereka dalam bentuk tindakan
program pemberdayaan
31
kali pengahsil pasir memiliki potensi untuk melakukan pengerasan jalan
2. Pemimpinmasyarakatyangberwawasankesehatan
kader KB, dokter kecil, saka bakti husada, santri husada, taruna husada,dll.
b. Institusi/lembaga/organisasi masyarakat
32
Semua jenis institusi, lembaga atau kelompok masyarakat yang mempunyai
(UKBM) yaitu segala bentuk kegiatan kesehatan yang bersifat dari, oleh, dan untuk
masyarakat.
33
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
perawatan fisik, social care/ kepedulian sosial, emotional care dan quality care
namun dalam pemecahan suatu masalah saling bekerjasama dengan disiplin ilmu
lain, saling berkaitan. multidisiplin atau multidisipliner mengacu pada tim dimana
sejumlah orang atau individu dari berbagai disiplin ilmu terlibat dalam suatu
proyek namun masing- masing individu bekerja secara mandiri. Setiap individu
dalam tim multidisiplin memiliki keterampilan dan keahlian yang berbeda namun
34
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk
3.2 Saran
Selain itu penulis juga menyarankan materi-materi yang ada dalam tulisan ini
dapat dipelajari lebih lanjut agar nantinya dapat menghasilkan tulisan-tulisan yang
bermutu.
35
DAFTAR PUSTAKA
Bates, M. (2017). Caregiving and the Elderly. Ohio: Case Western Reserve
University.
36